Disusun oleh :
Kelompok 1
Rahayu Woro Ramadhani, S.Kep 7419031
Fathur Rohman, S.Kep 174190
Baiq Khairul Bariyah, S.Kep 7419008
Aldi Farisal Fitrah, S.Kep 74190
Maghfirotun Nisfa, S.Kep 7419019
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan ini telah diresponsi dan disetujui pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Judul :
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Institusi
.......................................................
.......................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
II. Materi
1. Pengertian Dengue Haemoragic Fever (DHF)
2. Penyebab Dengue Haemoragic Fever (DHF)
3. Tanda dan gejala Dengue Haemoragic Fever (DHF)
4. Pencegahan dan penanganan Dengue Haemoragic Fever (DHF)
5. Bentuk-bentuk perilaku sehat
VI. Pengorganisasian
Penyaji : Rahayu Woro R.
Moderator : Fathur Rohman
Fasilitator : Baig Khairul Bariyah
Aldi Farisal F.
Maghfirotun Nisfa
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang minimal 70% dari target
b. Acara berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
c. Peserta mengikuti acara dengan aturan yang telah ditentukan
d. Peserta berperan aktif bertanya tentang materi penyuluhan yang
diberikan
e. Peserta mampu menjawab evaluasi dengan benar 75% yang telah
diberikan oleh moderator
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Demam dengue atau DF dan DBD atau DHF adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan
nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
diathesis hemoragik (Sudoyo, 2010). Penyakit DBD mempunyai perjalanan
penyakit yang sangat cepat dan sering menjadi fatal karena banyak pasien
yang meninggal akibat penanganan yang terlambat.
B. Etiologi
Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti. Vektor
ini mepunyai ciri-ciri (Djamin, 2013):
1. Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap
2. Warnanya hitam dan belang-belang
3. Menggigit pada siang hari
4. Gemar hidup di tempat – tempat yang gelap
5. Jarak terbang <100 meter dan senang mengigit manusia
6. Bersarang di bejana-bejana berisi air jernih dan tawar seperti bak mandi,
drum penampung air, kaleng bekas atau tempat-tempat yang berisi air
yang tidak bersentuhan dengan tanah.
7. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk sekitar 10 hari.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B,
yaitu arthropod-born envirus atau virus yang disebarkan oleh artropoda.
Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti 7 (didaerah
perkotaan) dan aedes albopictus (didaerah pedesaan). (Widoyono, 2008). Sifat
nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang, telurnya dapat
bertahan berbulan-bulan pada suhu 20-420C. Bila kelembaban terlalu rendah
telur ini akan menetas dalam waktu 4 hari, kemudian untuk menjadi nyamuk
dewasa ini memerlukan waktu 9 hari. Nyamuk dewasa yang sudah menghisap
darah 3 hari dapat bertelur 100 butir (Murwani, 2011).
C. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala dari Demam dengue adalah (Khair, 2013):
1. Demam tinggi 5-7 hari.
2. Perdarahan, terutama perdarahan bawah kulit; ptekie, ekhimosis,
hematoma.
3. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
4. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi.
5. Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati.
6. Sakit kepala.
7. Pembengkakan sekitar mata.
8. Pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary reffil time lebih dari dua detik, nadi cepat dan
lemah).
Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam. 2009 ; 2773-2779