Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Wanaraja no.30 Kecamatan Wanaraja
UPT PUSKESMAS WANARAJA DTP
Tlp (0262)444118 Garut
Email :wanaraja30@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS YYYYYYYYY
NOMOR : .................................
TENTANG
KEBIJAKAN LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI
PASIEN
DI UPTD PUSKESMAS YYYYYYYYY

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS YYYYYYYYY,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis kepada pasien rawat jalan dan rawat inap
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan
memperhatikan keselamatan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis kepada pasien rawat jalan dan rawat inap
dilaksanakan secara paripurna, mengikuti tahapan/alur yang
berkesinambungan;
c. bahwa untuk maksud sebagaimana disebut pada a dan b maka
perlu ditetapkan kebijakan layanan klinis yang berorientasi pasien
melalui Keputusan Kepala Puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-U RI N0 36 TAHUN 2009 tentang kesehATAN


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016, tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017, tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 tahun
2017 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 tahun
2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
10.Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan R.I., 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS YYYYYYYYY


TENTANG KEBIJAKAN LAYANAN KLINIS YANG
BERORIENTASI PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI
UPTD PUSKESMAS YYYYYYYYY.

Kesatu : Kebijakan Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien Di UPTD


Puskesmas YYYYYYYYY adalah sebagaimana terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;

Kedua : Pelaksanaan dari kebijakan sebagaimana tercantum dalam diktum


Kesatu dipandu oleh prosedur yang jelas dan baku;.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini, akan diperbaiki sesuai
ketentuan.

Ditetapkan di ...........................
Pada tanggal …………………….
Kepala Puskesmas YYYYYYYYY,

...................................................
Lampiran : Keputusan Kepala
Puskesmas YYYYYYYYY
Nomor : ………………………..
Tanggal : ………………………..
Tentang Kebijakan Layanan
Klinis Yang Berorientasi Pasien
Di Puskesmas YYYYYYYYY.

KEBIJAKAN LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN


DI UPTD PUSKESMAS YYYYYYYYY

1. PROSES PENDAFTARAN PASIEN ;

1. Proses Pendaftaran Pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh


sarana dan lingkungan yang memadai.
2. Prosedur pendaftaran pasien dilaksanakan dengan efektif dan efisien, dengan
memperhatikan kebutuhan pelanggan.
3. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan terdapat dokumentasi tentang informasi
tersebut di tempat pendaftaran.
4. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas, ditetapkan dan diinformasikan
pada saat pendaftaran.
5. Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin
kesinambungan pelayanan.
6. Kendala fisik, bahasa, budaya, dan penghalang lain dalam pelayanan, diusahakan
dikurangi.

2. PENGKAJIAN ;

1. Proses kajian awal klinis dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana
dan pelaksanaan layanan.
2. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan
harapan pasien/keluarga.
3. Proses pengkajian menjamin untuk tidak melakukan pengulangan yang tidak perlu.
4. Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan mudah diakses oleh petugas yang
bertanggungjawab terhadap pelayanan pasien.
5. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, diberikan prioritas untuk
asesmen dan pengobatan.

3. KEPUTUSAN LAYANAN KLINIS ;

1. Hasil kajian awal klinis dianalisis oleh petugas kesehatan professional dan/atau
Tim Kesehatan Antar Profesi, dan digunakan utk menyusun Keputusan Layanan
Klinis.
2. Tenaga kesehatan dan/atau Tim Kesehatan Antar Profesi yg profesional,
melakukan kajian awal untuk menetapkan Diagnosis Medis dan Diagnosis
Keperawatan.
3. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pasien.

4. RENCANA LAYANAN KLINIS ;


1. Rencana tindakan dan pengobatan, serta Rencana Layanan Terpadu (jika
diperlukan diperlukan penanganan oleh Tim Kesehatan Antar Profesi), disusun
dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi, dan melibatkan pasien/keluarga.
2. Terdapat prosedur yg efektif utk menyusun rencana layanan, baik layanan medis
maupun layanan terpadu (jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim
kesehatan yang terkoordinasi).
3. Rencana Layanan Klinis disusun bersama pasien dgn memperhatikan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan tata nilai budaya pasien.
4. Rencana Layanan Terpadu disusun secara komprehensif oleh Tim Kesehatan Antar
Profesi dengan kejelasan tanggungjawab dari masing-masing anggotanya.
5. Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang
membutuhkan persetujuan tindakan medik.

5. RENCANA RUJUKAN ;

1. Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain, diatur dengan prosedur
yang jelas.
2. Terdapat prosedur rujukan dan kriteria rujukan yang jelas.
3. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing, dipahami oleh tenaga kesehatan
dan dan pasien/keluarga pasien.
4. Fasilitas rujukan penerima, diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien
dan dan tindakan yang telah dilakukan oleh Klinik pada saat mengirim pasien.
5. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus
memonitor kondisi pasien.
6. Kewajiban dilaksanakan identifikasi kebutuhah/pilihan pasien selama proses
rujukan.

6. PELAKSANAAN LAYANAN ;

1. Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang


berlaku.
2. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis.
3. Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu
oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku.
4. Penanganan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena dipandu
oleh kebijakan dan prosedur yang jelas.
5. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan utk menyesuaikan rencana
layanan
6. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan layanan.
7. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
8. Kewajiban penulisan lengkap dalam Rekam Medis, semua pemeriksaan penunjang
diagnostik, pengobatan, dan tindakan yang diberikan kepada pasien.
9. Kewajiban perawat dan petugas kesehatan lain untuk mengingatkan pada dokter
jika terjadi pengulangan yang tidak perlu.
10.Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggungjawab
mereka berhubungan dgn penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk
penolakan utk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
9. Tersedia pelayanan anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
10. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di Klinik dilaksanakan memenuhi standar di
Puskesmas, standar nasional, undang-undang, peraturan, serta standar profesi
sesuai dengan kebutuhan pasien.
11. Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar
di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, peraturan, serta standar profesi
sesuai dengan kebutuhan pasien.
12. Pendidikan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peranserta mereka dalam
setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan layanan.
13. Pasien/keluarga memperoleh pendidikan/penyuluhan kesehatan dengan
pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami.
14. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.

7. pelayanan

Kepala UPTD Puskesmas YYYYYYYYY,

................................................

Anda mungkin juga menyukai