Anda di halaman 1dari 7

Esai

Oleh : Lomba Menulis Kepemudaan &


Sejarah Usia Muda Pahlawan
Nurul Aeni
Indonesia Tahun 2019
(Sulawesi Barat )
(Sekolah Tinggi
KEMENTERIAN PEMUDA DAN
Ilmu Kesehatan
Marendeng
OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
Majene)
Tahun 2019
Judul Esai :

“Kolaborasi Millenial Nusantara Peduli Sosial”

Kolaborasi Millenial Nusantara Peduli Sosial


Oleh : Nurul Aeni
Sulawesi Barat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Marendeng Majene
Nurulaeni57122@gmail.com

Indonesia tengah dihadapkan dengan begitu banyak permasalahan salah satunya


adalah kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama bangsa sendiri. Hal ini dibuktikan dengan
pemberitaan pada media mengenai toleransi dan peduli sosial pada masyarakat khususnya
kaum muda dan remaja menurun. (Sari, 2014). Kepekaan dari masyarakat tentunya sangat
membangun dan memberikan impact yang baik bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Akan tetapi, ironisnya dewasa ini masyarakat utamanya pemuda kurang berperan
aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk membangun dan membantu dalam
penyelasaian masalah yang terjadi dilingkungan sosial bermasyarakat.

Dalam meningkatkan peran pemuda khususnya dalam kepedulian sosial, perlu aksi
kolaborasi pemuda millenial yang menjadi contoh bagi pemuda lainnya. Sehingga melalui
gerakan kecil tersebut menjadi dasar pergerakan bagi pemuda lainnya. Karena untuk
melakukan suatu perubahan tidak bisa dilakukan tanpa adanya keterlibatan dari orang lain.
Aksi ini disebut kolaborasi atau istilah ini biasa dikenal dengan gotong royong. Peduli sosial
dan sikap toleransi yang menjadi jati diri bangsa indonesia kini mengalami penurunan.
Rendahnya sikap peduli sosial antar sesama akan memberikan imbas pada kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Perkembangan sosial akan mempengaruhi kepedulian sosial. Dalam penelitian yang


dilakukan Chamarro.A, dan Oberst. U. (2012) menunjukkan hasil bahwa Social Interest dan
Emotional Intelligence merupakan konstruksi empiris yang berbeda; Social Interest
berkolerasi negatif dengan aspek sikap antisosial (tetapi tidak untuk perilaku antisosial).
Begitupun dengan masalah-masalah yang kerap terjadi menjadi kompleks dan urgent, seperti
masalah banjir, bencana alam, gempa bumi, tsunami, ataupun konflik sosial hingga berita
hoax. Namun, hal ini akan bertambah besar apabila komponen dari masyarakat tidak memiliki
rasa simpati dan empati. Dari hal tersebut, kita bisa memberikan sebuah kontribusi untuk
bangsa yang besar ini, yaitu melalui gerakan kolaborasi millenial nusantara yang bergerak
dalam kegiatan-kegiatan sosial guna untuk keberlangsungan dan kemajuan bangsa ini.

Pembangunan yang beriorentasi pada pertumbuhan ekonomi dan cenderung


mementingkan diri sendiri akan mengubah nilai hidup manusia menjadi pemburu materi
dengan mengabaikan dampak sosial yang akan terjadi pada generasi muda. Pada kenyataanya
nilai-nilai yang ada di masyarakat semakin mengalami kemunduran terutama dialami oleh

1|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia


kaum muda. Akan tetapi, Ketika nilai-nilai moral, simpati, empati, engggan rasa serta gotong
royong menjadi salah satu falsafah kehidupan yang mampu di implementasikan bagi pemuda
pemudi bangsa indonesia yang berlandaskan nilai-nilai pancasila maka tentunya mereka tidak
hanya akan bergerak karena kepedulian sosial melainkan nasionalisme rasa cinta tanah air dan
berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Kepedulian sosial (Social Interest) adalah suatu
perilaku yang dimiliki individu trhadap orang lain sehingga membuat orang terdorong untuk
membantu atau menolong.

Kepedulian sosial sebagai kondisi alamiah dari manusia dan bahan perekat yang
mengikat masyarakat bersama-sama. (Feist J & Feist Gregory J, 2010). Sedangkan Millenial
adalah kaum muda yang dapat dijadikan sebagai role model, selain karena usia yang
tergolong muda, mereka juga dikenal memiliki semangat juang yang tinggi sehingga akan
menjadi solusi terbaik untuk menggerakan komponen masyarakat melalui gerakan yang
diawali oleh pemuda millenial nusantara. Hal ini dibuktikan bahwa pemuda memang menjadi
tonggak perubahan dan kemajuan suatu bangsa, sejarah membuktikan bahwa pemuda
memberikan peran penting bagi kemerdekaan negara indonesia.

Buchari Alam (2010) menjelaskan bahwa lingkungan yang mepengaruhi kepedulian


sosial adalah lingkungan keluarga dimana lingkungan sosial pertama yang akan dikenal oleh
setiap manusia. Kedua, adalah lingkungan masyarakat seperti gotong royong dan rasa
kebersamaan dan yang ketiga adalah lingkungan sekolah tempat bagi seseorang untuk
berinteraksi terhadap sesama dapat ditunjukkan dengan perilaku saling membantu, menyapa,
berbagi, senyum dan salam antar warga sekolah. Dalam mewujudkan pemuda peduli
lingkungan sosial, perlu adanya kesadaran dari masing-masing individu. Selain itu, sinergitas
dari pemerintah dan organisasi kepemudaan dimana akan sangat menentukan keberhasilan
dari aksi kolaborasi ini, untuk menggerakan kaum muda dan seluruh komponen masyarakat
dipenjuru nusantara tentunya harus diawali dari induvidu itu sendiri. Melalui gerakan kecil
misalnya menjaga lingkungan dengan membuang sampah untuk mengurangi banjir, bijak
plastik hingga kolaborasi seluruh komponen bangsa ikut terlibat dalam kegiatan sosial seperti
berkontribusi sebagai volunter untuk membantu korban bencana alam sesuai keahlian yang
dimiliki setiap individu tersebut.

Dalam mewujudkan pemuda yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi tentunya
harus dimulai dari gerakan pemuda itu sendiri. Dinatara banyaknya pemuda yang memiliki
empati dan simpati yang kurang terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sosial akan

2|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia


tetapi, ada juga diantara mereka yang telah mengambil peran untuk ikut berkontribusi baik
menjadi voulunter ataupun founder inspirator. Salah satunya gerakan pemuda yang
melibatkan kontribusi nyata seperti social care project yang dilaksanakan oleh salah satu
delegasi pemuda inspiratif sulawesi barat yaitu saya sendiri, dan juga pemuda nusantara dari
barat hingga ujung timur yang telah melibatkan diri dalam kegiatan sosial seperti project
perahu kertas dari Provinsi Aceh dan masih banyak lainnya. Semua pergerakan pemuda yang
telah melakukan kontribusi ini dapat dijadikan sebagai mtoivasi bagi yang lainnya bahwa
peran pemuda sngat penting dalam pembangunan nasional dan kepedulian sosial. Meskipun
pemberitaan di media bahwa pemuda minim empati dan simpati akan tetapi kita harus tetap
optimis karena diantara banyaknya yang kurang kita masih memiliki peluang. Karena pemuda
hebat adalah kita yang peduli terhadap bangsa sendiri.

Tentunya, kolaborasi cinta dan cita bergerak menuju perubahan dan berkarya bersama
adalah pemuda indonesia. Karena untuk menuju perubahan tersebut perlu kerjasama antar
komponen masyarakat. Menjunjung persatuan indonesia, perbedaan suku, bahasa, dan ras
adalah kita yang berbeda tapi satu yakni bhinneka tunggal ika. Aksi kolaborasi millenial
nusantara akan bergerak di regional masing-masing dan akan saling terkoneksi memiliki
kegiatan dan project sosial antar wilayah masing-masing. Sehingga aksi kolaborasi millenial
nusantara peduli sosial menjadi kegiatan yang sustainable, role model, dan inspiratif.

Aksi kolaborasi millenial nusantara yang peduli sosial tidak akan memberikan efek
yang besar bagi perubahan yang akan terjadi jika kaum mudanya hanya melakukan aksi untuk
satu atau dua bulan saja. Akan tetapi, aksi ini akan menjadi bermanfaat jika dilakukan secara
sustainable. Salah satu contoh urgent adalah pembentukan komunitas pada masing-masing
regional di seluruh provinsi yang ada di indonesia dan komunitas tersebut akan terkoneksi
seluruhnya, sehingga aksi ini dikatakan sebagai kolaborasi millenial nusantara yang bergerak
dalam kepedulian sosial, dimulai dari langkah kecil menuju perubahan yang besar bagi bangsa
dan negara.

Menjadi bagian dari pembawa perubahan adalah esensi dari pemuda millenial
nusantara. Pemuda yang bergerak dalam kontribusi maupun volunter bencana alam serta ikut
terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Kesimpulan dari gagasan yang saya
kemukakan adalah aksi kolaborasimillenial nusantara adalah pemuda yang memiliki nilai-
nilai moral, filantropi, akan menjadi role model bagi kaum muda lainnya hingga seluruh

3|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia


komponen masyarakat. Aksi ini, bukan individualis, tetapi nasionalis dan kolaboratif. Karena
kita bisa melalui kerja aksi yang sama.

DAFTAR PUSAKA

4|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia


Buchari, A. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta

Chammarro, A. & Oberst, U. (2012). Emotional Intelligence and Social Interest : are the
related constructs?. Aloma 30 (1) 159-166

Feist, J. & Feist, G., J. (2010). Teori Kepribadian Theoris of Personality edisi 7. Jakarta:
Salemba Humanika

Sari. S., G. (2012). Hubungan antara empati dengan Memaafkan (Forgiveness). Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Jawa Timur.

RIWAYAT HIDUP

5|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia


Nama : NURUL AENI

Nim : A.1.15.0868

TTL : Majene, 06 Oktober 1997

Suku/Bangsa : Mandar/Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Lingkungan Timbo-Timbo Kelurahan Pangali-ali

Kecamatan Banggae Kabupaten Majene

Nama Orang tua:

1. Ayah : M. YUNUS
2. Ibu : HJ. NURHALIMAH
Riwayat Pendidikan:

1. SD Negeri No. 7 Salabose Kabupaten Majene : Tahun selesai 2009


2. SMP Negeri 1 Majene : Tahun selesai 2012
3. SMA Negeri 2 Majene : Tahun selesai 2015
4. S1 Keperawatan STIKMAR Majene : Tahun selesai 2019
Prestasi yang diraih :

1. Juara 1 Duta Anti Narkoba Kab. Majene 2017


2. Juara II Debat Anti Korupsi 2017
3. Juara II PCTA Tahun 2018
4. Juara I Pemuda Inspiratif Sulawesi Barat 2019
5. Delegasi Pemuda Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2019
6. Delegasi SUL-BAR GSPI Nasional 2019
7. Delegasi SUL-BAR Pelatihan Nasional FIM 21

6|Lomba Menulis Kepemudaan & Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai