Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

ANALISA KASUS

-Pasien Ny.S 36 tahun dengan G4P3A0 Hamil 6-7 minggu dengan Kehamilan
ektopik terganggu.

-Suspek adanya dengan Kehamilan ektopik terganggu di diagnosis berdasarkan :


A. Anamnesis
 Trias KET : nyeri abdomen, perdarahan vagina abnormal, dan
amenorrhea.
 Pasien mengatakan sudah test pack sebanyak 2 kali dengan hasil
positif tetapi saat di USG di klinik bidan, bidan mengatakan tidak
terdapat tanda-tanda kehamilan intrauterine.

B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 36,4 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Saturasi : 99%

C. Pemeriksaan obstetri
Tinggi fundus uteri (TFU) sulit dievaluasi, Pemeriksaan Leopold tidak dapat
diinterpretasikan karena usia kehamilan masih 6-7 minggu.

D. Pemeriksaan Ginekologi
 Pemeriksaan luar : abdomen tegang, simetris, Tinggi Fundus Uteri
tidak teraba. Labia mayora minora simetris, pembengkakan kelenjar
bartolini (-), perdarahan ± 20 cc (+), Nyeri tekan pada perut bagian
bawah (+)
 Pemeriksaan bimanual:
Vulva/Vagina: oedem (-), mukosa vagina licin
serviks: portio lunak, OUE tertutup, nyeri tekan portio (+)
nyeri goyang portio (+).

-Diagnosis : G4P3A0 Hamil 6-7 minggu dengan Kehamilan ektopik terganggu

-Kehamilan ektopik terganggu dapat di diagnosis berdasarkan :


- Anamnesis
Trias klasik : nyeri abdomen, perdarahan vagina abnormal, dan amenorrhea.
Terkadang terdapat gejala subjektif kehamilan. Perdarahan biasanya terjadi
setelah nyeri perut bagian bawah.
- Pemeriksaan umum
Keadaan umum dan tanda vital dapat baik sampai buruk. Penderita tampak
kesakitan dan pucat. Pada perdarahan dalam rongga abdominal dapat dijumpai
tanda syok atau akut abdomen. Cavum douglas yang menonjol menunjukkan
adanya hematocele retrouterina. Suhu kadang naik sehingga menyulitkan
pembedaan dengan infeksi pelvik
- Pemeriksaan Ginekologi
Tanda kehamilan mungkin dapat ditemukan. Nyeri pada pergerakan serviks
positif. Uterus terasa sedikit membesar dan kadang teraba massa di samping
uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Perabaan pada kavum douglas
menonjol dan nyeri karena terisi oleh darah, nyeri goyang porsio (+).
- Pemeriksaan Laboratorium
-Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit dilakukan secara serial dengan jarak
satu jam selama 3 kali berturut-turut. Bila ada penurunan Hb dan Ht dapat
mendukung diagnosis kehamilan ektopik terganggu terutama bila terdapat tanda-
tanda perdarahan intraabdominal (penurunan HB baru terlihat setelah 24 jam).
-Penghitungan leukosit berturut-turut menunjukkan adanya perdarahan bila
leukosit meningkat. Untuk membedakan kehamilan ektopik dengan infeksi pelvic
dapat diperhatikan jumlah leukosit yang melebihi 20.000.
-Tes urine β-HCG (+), tapi bisa juga (-). Tes kehamilan berguna apabila positif,
akan tetapi hasil tes kehamilan negatif tidak menyingkirkan kemungkinan adanya
kehamilan ektopik.9
- Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Ultrasonografi
-Diagnosis pasti kehamilan ektopik apabila ditemukan kantung gestasi yang berisi
mudigah hidup yang letaknya di luar cavum uterus atau gambaran uterus yang
tidak ada kantung gestasinya.
-Pada kehamilan ektopik terganggu sering tidak ditemukan kantung gestasi
ektopik.apabila sudah terganggu atau ruptur, maka gambaran kantung gesatsi
sudah tidak jelas.
-Didapatkan massa bangunan hiperekoik yang yang tidak beraturan, tidak berbatas
tegas, dan di sekitarnya didapatkan cairan bebas (gambaran darah intra
abdominal). Gambaran yang tampak ialah cairan bebas dalam rongga peritoneum
terutama di kavum Douglas.5
-Uterus mungkin besarnya normal atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak
sesuai dengan usia kehamilan.
-Endometrium menebal ekogenik sebagai akibat reaksi desidua.
-Kavum uteri berisi cairan eksudat yang diproduksi oleh sel-sel desidua, yang
pada pemeriksaan tampak sebagai struktur cincin anekoik yang disebut sebagai
kantung gestasi palsu.
-Seringkali dijumpai massa tumor di daerah adneksa, yang gambarannya sangat
bervarisi.
- Kuldosentesis
 Hasil positif bila dikeluarkan merupakan darah berwarna coklat sampai
hitam yang tidak membeku atau berupa bekuan-bekuan kecil, darah ini
menunjukkan darah hematokel retrouterina.
 Hasil negatif bila cairan yang dihisap berupa :
 Cairan jernih yang mungkin berasal dari cairan peritoneum normal
atau kista ovarium yang pecah.
 Nanah yang mungkin berasal dari penyakit radang pelvis atau radang
appendiks yang pecah (nanah harus dikultur).
 Darah segar berwarna merah yang dalam beberapa menit akan
membeku, darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk.

Laparoskopi
-Alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik apabila hasil penilaian
prosedur diagnostik yang lain meragukan.
-Melihat alat kandungan bagian dalam, secara sistematis

-Tatalaksana yang dilakukan pada pasien ini di RSUD Kabupaten Bekasi sudah
seusuai dengan kepustakaan yaitu ketika terjadi Kehamilan ektopik terganggu
harus segera dilakukan pembedahan untuk mencegah komplikasi perdarahan
massive yang berujung syok. Pada pasien ini dilakukan salpingektomi yang sudah
sesuai dengan indikasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di luar kavum


uteri. Kehamilan ektopik merupakan keadaan emergensi yang menjadi
penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester pertama.
Tempat tersering mengalami implantasi ekstrauterin adalah pada tuba
Falopii (95%)
2. Diagnosis pada kasus ini sudah tepat berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang yaitu adanya tanda-tanda kehamilan
ektopik terganggu.
3. Pasien memiliki faktor resiko kehamilan ektopik berdasarkan riwayat
penggunaan IUD selama 5 tahun dan penggunaan pil KB jenis mini pil
selama 2 tahun.
4. Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat yaitu dengan observasi tanda-
tanda vital. Melakukan laparotomi dengan hasil ditemukan implantasi
zigot pada tuba kiri kemudian memutuskan dilakukan salpingektomi
sinistra dengan pertimbangan sebagai upaya mencegah resiko KET
berulang dan pasien tidak memiliki keinginan untuk hamil lagi.
5. Angka rekurensi untuk terjadinya kehamilan ektopik pada wanita ini
yaitu sebesar 0-14,6%.

5.2 Saran
1. Tenaga kesehatan perlu mengetahui etiologi serta faktor resiko, gejala,
cara diagnosis, dan penatalaksanaan kehamilan ektopik terganggu.
2. Promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai faktor resiko kehamilan
ektopik karena Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena
biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas,

Anda mungkin juga menyukai