Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

Needle Thoracostomy: Clinical Effectiveness is Improved Using a


Longer Angiocatheter

Disusun Oleh :
Destia Ananda 1102015056
Indira Maycella 1102015098
M. Ilham Khatami 1102015149
Naura Zhafira 1102015164
Intan Purnamasari 1102013138

Pembimbing :
Dr. Kamal Anas Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH

RSUD PASAR REBO

PERIODE 10 AGUSTUS – 3 OKTOBER 2020

1
SKENARIO

Seorang pelajar bernama An. X, 16 tahun dibawa ke IGD RS karena


kecelakaan tertabrak mobil saat mengendarai sepeda menyebrang jalan, pasien
mengeluh merasakan sesak napas setelah dadanya terbentur stang sepeda dan jatuh ke
aspal. Setelah melakukan pemeriksaan, hasilnya ditemukan jejas di dada sebelah
kanan, gerak nafas yang asimetris dan suara nafas kanan menghilang. Setelah di
resusitasi dan kondisi  pasien mulai stabil, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
foto rontgen thorax dan didapatkan hasil tension pneumothorax dextra.

Oleh karena itu perlu dilakukan dekompresi melalui tindakan needle


thoracostomy (NT), tetapi saat itu di instalasi bedah sedang tidak tersedia
angiocatheter 5cm sesuai rekomendasi ATLS, hanya ada ukuran yang lebih panjang
yaitu 8cm. Namun tindakan perlu dilakukan agar kondisi pasien tidak memburuk.
Dokter kemudian mencari bukti pada referensi bagaimana prognosis penggunaan
angiocatheter yang lebih panjang dari rekomendasi ATLS (8cm). 

Foreground Question
Apakah penggunaan angiocatheter 8cm memiliki prognosis lebih baik pada
thoracostomy pasien pneumothorax daripada angiocatheter 5cm sesuai guideline
ATLS?

PICO
P (Population) : Pasien pneumothorax dengan tindakan thoracostomy
I (Intervention) : Needle angiocatheter 8cm
C (Comparison) : Needle angiocatheter 5cn
O (Outcomes) : Prognosis
 

2
Pencarian bukti ilmiah

Source :
NCBI
 
Key Word:
Pneumothorax AND thoracostomy AND angiocatheter AND needle AND prognosis
AND comparison
 
Limitasi:
5 tahun, full text, pneumothorax, angiocatheter, prognosis, scholarly journals, article,
english

Dipilih artikel berjudul :

Needle Thoracostomy: Clinical Effectiveness is Improved Using a Longer


Angiocatheter

Hasil Pencarian :

1. Needle Thoracostomy: Clinical Effectiveness is Improved Using a Longer


Angiocatheter
2. .
3. .

3
ANALASIS JURNAL

PENDAHULUAN

Tindakan dekompresi pada tension pneumothorax dapat menyelamatkan nyawa


pasien, tetapi masih ada keraguan signifikan mengenai panjang ideal kateter untuk
tindakan Needle Thoracostomy (NT) pada pasien tension pneumothorax.
Keterbatasan dri Needle Thoracostomy (NT) adalah panjang dari angiocatheter, yang

4
harus memadai untuk melintasi dinding dada sehingga dapat mencapai rongga pleura.
Telah ditunjukkan bahwa ketebalan dinding dada (CWT) sangat bervariasi dan
efektivitas dekompresi pada pasien menjadi bervariasi. Hal ini berkaitan dengan
angka obesitas yang semakin meningkat dimana obesitas merupakan resiko tidak
efektifnya tindakan NT karena terjadinya peningkatan BMI pada orang dengan
obesitas berkorelasi dengan peningkatan CWT. Efektivitas menggunakan
angiocatheter yang lebih panjang sudah dianjurkan untuk dilakukan untuk
meningkatkan tingkat dekompresiKami bertujuan untuk menunjukkan ada tidaknya
peningkatan efektifitas klinis dengan angiocatheter NT (8cm) yang lebih panjang
dibandingkan dengan rekomendasi Advanced Trauma Life Support (ATLS) dengan
panjang 5cm.

METODE

1. Metode penelitian retrospective review


2. Statistik deskriptif
a. Analisis univariat termasuk uji t, chi-square, dan uji Fisher
b. Analisis multivariabel dilakukan untuk usia dan skor keparahan cedera
(ISS) berdasarkan analisis daya. Signifikansi statistik didefinisikan
sebagai p <0,05. Apabila diperlukan, hasil di definisikan sebagain
mean ± standard deviasi untuk distribusi normal, atau median.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi
1. Jenis studi
Retrospective review, randomized control-trial dan statistik
deskriptif secara univariat dan multivariat

5
2. Jenis responden
Responden Seluruh pasien trauma dewasa (usia 15
tahun) yang diangkut dengan ambulans darat dan udara ke
pusat Trauma Tingkat I dilakukan pencatatan trauma lokal,
catatan transportasi pra-rumah sakit, dan catatan rumah sakit
dari 2003-2013 setelah persetujuan IRB sesuai dengan
Deklarasi Helsinki.
Pasien yang menjalani NT baik di tempat trauma atau
selama dalam perjalanan ke rumah sakit oleh profesional (pra-
rumah sakit) atau selama resusitasi di rumah sakit awal (rumah
sakit) saat diidentifikasi.
3. Jenis intervensi
 Pedoman institusional kami, merekomendasikan NT
dilakukan di 2nd ICS-MCL dengan sudut 90 derajat ke
arah permukaan pasien.
 Informasi demografis pasien, data prosedural, dan hasil
dikumpulkan.
 Pada bulan Maret 2011, peralatan segera tersedia untuk
tindakan NT pra-rumah sakit telah diubah, setelah
diskusi multidisiplin oleh tim Medical Transport
Medical Direction, dari angiocatheter 14G 5cm
(panjang sebenarnya, 5,08cm) menjadi 14G 8cm
angiocatheter (panjang sebenarnya, 8,26 cm).
 Setelah resusitasi, pasien yang stabil menjalani CT
thorax yang ditinjau untuk CWT.
 CWT didefinisikan sebagai jarak dari kulit pada 2nd
ICS-MCL dan di 4th ICS-MAL ke ruang pleura pada CT
thorax dengan menggunakan protokol akuisisi gambar

6
berdasarkan berat standar dengan rekonstruksi
volumetrik.
 Identifikasi midclavicular atau Mid Axillary Line
dilakukan pada masing-masing bagian koronal, atau
sagital, diidentifikasi dan ditandai dalam PACS dan
kemudian irisan aksial digunakan untuk mengukur
ketebalan dinding dada.
 Pengukuran dilakukan tegak lurus terhadap anatomi
permukaan berdasarkan praktik prosedural NT yang
direkomendasikan di institusi kami.
4. Jenis kontrol
 Jarum untuk tim trauma rumah sakit (5cm
angiocatheter), tidak berubah.
5. Jenis outcome
 Efektivitas NT ditentukan berdasarkan dokumentasi
perbaikan klinis, didefinisikan sebagai :
a.Perbaikan pernapasan yang terdokumentasi
o Peningkatan PO2
o Penurunan laju pernapasan
o Berkurangnya kebutuhan ventilator
b.Peningkatan kardiovaskular
o Normalisasi denyut jantung
o Normalisasi tekanan darah
o Kembalinya denyut nadi
c.Atau “perbaikan umum” umum yang terdokumentasi
dalam kondisi pasien setelah NT dilakukan.
 Setiap komplikasi yang terjadi sebagai akibat langsung
dari NT, termasuk yang secara tidak sengaja ditemukan

7
pada pencitraan atau didokumentasikan dalam catatan
klinis, dimasukkan.
 Kematian didefinisikan sebagai kematian 30 hari.

Kriteria Eksklusi
Kami mengeksklusi pasien yang menjalani NT di rumah sakit lain atau yang
menerima tindakan saat perjalanan rujukan dari rumah sakit lain.

2. Strategi pencarian
Pencarian studi penelitian dilakukan selama maret 2011 pada seluruh pasien
trauma dewasa (usia 15 tahun) yang diangkut dengan ambulans darat dan
udara ke pusat Trauma Tingkat I.

3. Pemilihan studi
Seluruh hasil dilakukan telaah yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pemilihan
dan penilaian studi didiskusikan oleh peneliti berdasarkan pedoman yang
sudah tersedia.

4. Ekstrasi data dan kualitas penilaian


-

5. Analisis data
-

8
OUTCOMES
Results
1. Jumlah responden kontrol dan percobaan

2. Perbandingan data deskriptif penelitian

9
3. Perbandingan efektivitas

10
CRITICAL APPRAISAL

I. APAKAH HASILNYA VALID ?

1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara


jelas pada titik yang sama/ similar point dalam perjalanan penyakit /
course of the disease?
Jawab:

11
2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long and
complete?
Jawab :

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?


Jawab :
4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang
penting ? Jawab :

II. APAKAH HASIL PENELITIAN INI PENTING

5. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu ?


Jawab :
6. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?
Jawab :

III. APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?


7. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita ?
Jawab :

8. Apakah simpulan kita terhadap hasil studi bermanfaat apabila


disampaikan kepada pasien dalam tata laksana secara keseluruhan?

Jawab :

12

Anda mungkin juga menyukai