Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kartika Cahaya Jati

NIM : 172114006

Kelompok :8

Mata Kuliah : Akuntansi Keberlanjutan

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Disebutkan pada bahasan 1.1 mengenai Inklusivitas Pemangku Kepentingan bahwa


“Keterlibatan pemangku kepentingan secara sistematis, yang dilaksanakan dengan baik,
kemungkinan akan menghasilkan pembelajaran terus menerus dalam organisasi”
Pertanyaannya, pembelajaran seperti apa yang akan dilaksanakan organisasi karena
adanya keterlibatan pemangku kepentingan ?
JAWAB :
Pembelajaran yang akan dilakukan oleh organisasi karena adanya keterlibatan
pemangku kepentingan adalah organisasi akan menciptakan berbagai kebijakan yang
bertujuan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya.
Organisasi akan mengumpulkan dan menganalisa data pola pemangku kepentingan,
menginterpretasikan perilaku pemangku kepentingan, membangun model prediksi,
merespon komunikasi secara tepat waktu dan efektif. Melalui pemahaman yang baik atas
pemangku kepentingan yang ada, perusahaan dapat berinteraksi, memberikan tanggapan,
dan berkomunikasi lebih efektif dengan pemangku kepentingan tersebut untuk
meningkatkan tingkat retensi.
Perbaikan atau pembelajaran organisasi dapat juga seperti :

1. Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan dan perbaikan dalam proses kerja


 Memahami inti permasalahan; menggunakan berbagai sumber alternatif
dalam pemecahan masalah.
 Selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki proses dan meningkatkan
kualitas kerjanya.
 Mencari peluang untuk perbaikan proses kerja, metode dan sistem secara
umum.
 Melibatkan diri dalam program pengembangan prosedur barn sesuai
kebutuhan.

2. Melakukan dan menerapkan cara baru untuk meningkatkan hasil dan perbaikan proses
kerja
 Mengubah proses dan metode kerja ke arah yang lebih baik.
 Menerapkan pendekatan / metode / solusi baru dalam pekerjaan untuk situasi atau
masalah yang lebih kompleks.
 Melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi/ proses kerja.
 Mengkombinasikan dan menerapkan pendekatan standar dengan cara baru yang
sesuai dengan kebutuhan/situasi.

3. Mambantu orang lain agar memiliki keinginan untuk menemukan cara melakukan
perbaikan proses kerja
 Mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin dalam mencapai peningkatan
yang berkelanjutan.
 Membantu orang lain agar selalu menetapkan target perbaikan kondisi dan proses
kerja yang dilakukannya.
 Membimbing tim untuk menemukan alternatif solusi dan target perbaikan kondisi
dan proses kerja yang dilakukan.

4. Menciptakan lingkungan yang terus-menerus melakukan perbaikan proses kerja


 Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas secara
keseluruhan dari pekerjaannya sendiri, dan pekerjaan kelompok atau departemennya.
 Mempelopori dan mendorong pengembangan pemikiran inovatif di seluruh
organisasi.
 Mendorong budaya yang berorientasi pada perbaikan terus- menerus untuk seluruh
organisasi.
2. Apa konsekuensi yang akan di terima perusahaan jika pada poin 1.6 tentang
Keseimbangan, perusahaan memberikan lebih sedikit informasi tentang topik tidak
menguntungkan dibanding dengan kondisi aktual ?
JAWAB :
Maka perusahaan tersebut tidak lulus uji dalam pembuatan laporan keberlanjutan
sesuai dengan standar GRI. Perusahaan tidak akan menerima Laporan Kesesuaian dengan
Standar GRI yang diberikan oleh NCSR yang berbunyi : National Center for
Sustainability Reporting (NCSR) telah melakukan pengecekan Kesesuaian dengan
Standar GRI atas Laporan Keberlanjutan ‘PT X 20XX’ (“Laporan”). Pengecekan
dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana Standar GRI telah
diterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan ini bukan merupakan opini atas kinerja
keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut. Kami
menyimpulkan bahwa Laporan ini telah disusun sesuai dengan Standar GRI”

Anda mungkin juga menyukai