Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN JENAZAH INFEKSIUS

NO.DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


0 1/2

Ditetapkan Oleh
DIREKTUR RSUD BIMA,
STANDAR
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 31 Maret 2018
dr. H. Ihsan, MPH
Nip:19720518 200212 1 001
PENGERTIAN Pemulasaran jenazah Infeksuis adalah proses pemulasaran jenazah
dengan penyakit infeksi ( hepatitis B, Hepatitis C, AIDS , dll ) yang baru
saja meninggal di Rumah Sakit ,sampai keluarga pasien mengambilnya.

TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan jenazah infeksius.


2. Mencegah penularan infeksi kepada petugas dan keluarga.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Nomor 440 /02/013 /2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Jenazah dan Kamar Jenazah di Rumah
Sakit.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

PROSEDUR 1. Petugas ruang pemulasaran jenazah menerima telpon dari ruang


PELAKSANAAN
UGD/ICU/IRNA tentang adanya jenazah di ruangan
2. Petugas pemulasaran jenazah menanyakan apakah jenazah
menderita penyakit menular atau tidak menderita penyakit menular.
3. Jika jenazah infeksius, petugas harus memakai alat perlengkapan
diri, minimal seperti pakaian khusus, sarung tangan panjang,
masker, kaca mata, tutup kepala, sepatu boot. Petugas membawa
lembar penyerahan jenazah dari perawat ke petugas pemulasaran
jenazah. lembar tersebut harus diisi lengkap dan ditandatangani
kedua pihak petugas.
4. Semua perlengkapan medis dilepaskan dari tubuh jenazah oleh
perawat jaga dibantu oleh petugas pemulasaran jenazah. Tangan
jenazah diikat di dada, kedua tungkai diikat dengan kasa, rahang
bawah diikat ke puncak kepala. Lalu ditutup dengan kain .
5. Jenazah ditransportasikan ke ruang pemulasaran jenazah.
6. Petugas memberitahukan kepada keluarga mengenai bahaya
penularan penyakit yang berasal dari jenazah kepada lingkungan
sekitarnya sehingga keluarga harus memberikan persetujuan
tindakan desinfeksi pada jenazah.
7. Petugas memindahkan jenazah dari kereta dorong lalu menutup
lubang lubang tubuh dengan kain kasa yang telah direndam
formalin/alkohol/klorin/sabun, menyuntikkan cairan pengawet atau
menyemprotkan cairan spray ke dalam rongga tubuh jenazah.
Selanjutnya petugas memandikan jenazah secara lege artis dan
menurut kaidah agama yang dianut jenazah.
8. Teknis memandikan jenazah secara lege artis adalah sebagai
berikut : petugas menyiramkan air ke seluruh badan jenazah,
memberikan sabun dan sampo secukupnya, membilas tubuh
dengan air secukupnya, mengeringkan tubuh jenazah dengan
handuk, menuangkan air wudhu bagi islam dan mengkafani.
9. Sebelum meninggalkan ruang pemulasaran jenazah, salah satu
wakil keluarga menandatangani lembar penyerahan jenazah dari
petugas pemulasaran jenazah ke keluarga.
10. Petugas pemulasaran jenazah merapikan peralatan, dan ruangan.
11. Petugas membersihkan, desinfeksi dan mengeringkan tempat
pemandian jenazah .
12. Petugas melepas perlengkapan Alat Perlengkapan Diri dan
selanjutnya cuci tangan .
13. Perlengkapan Alat Perlengkapan Diri dimasukkan ke kantong
plastik tertutup rapat sebelum dikirim ke laundry

UNIT TERKAIT Instalasi Pemulasaran Jenazah

Anda mungkin juga menyukai