Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-

hubungannya. Penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data

kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari

sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah

pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase

tanggapan mereka (Notoatmodjo, 2014).

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperiment dengan

menggunakan rancangan pretest posttet with control group. Dalam rancangan

ini dilakukan pengelompokan anggota-anggota kelompok kemudian

dilakukan pretest pada kedua kelompok, kemudian kedua kelompok diberi

perlakuan atau intervensi berbeda dan selanjutnya dilakukan pengukuran

(observasi) atau posttest (Notoatmodjo, 2014). Desain dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
Desain Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Eksperimen A O1 X1 O2

Kelompok Eksperimen B O1 X2 O2

STIKes Prima Nusantara


34

Keterangan:

X1 = Kelompok perlakuan yang diberi obat antipiretik dan kompres daun

kembang sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis)

X2 = Kelompok kontrol yang hanya diberi obat antipiretik saja

O2 = Pretest

O2 = Posttest (Notoatmodjo, 2014).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia

3 sampai 5 tahun yang mengalami demam di Desa Muara Danau

Kabupaten Sarolangun.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anak usia 3 sampai 5

tahun yang mengalami demam di Desa Muara Danau Kabupaten

Sarolangun. Untuk penelitian eksperimen sederhana, maka jumlah

sampel antara 10-30 sampel (Sugiyono,2015). Maka, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan jumlah sampel sejumlah 20 anak usia 3-5 tahun

yang mengalami demam. Selanjutnya dengan mempertimbangkan risiko

dropout sampel dengan perhitungan yang digunakan untuk koreksi

jumlah sampel yaitu:

STIKes Prima Nusantara


35

n
n' =
1−f

Keterangan:

n’ = Besar sampel setelah dikoreksi

n = Jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya

f = Prediksi persentase sampel dropout ( 10% atau 0,1 )

20
n' = = 22,2
1−0,1

Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel yaitu sebanyak 22

anak, dengan masing-masing 11 anak pada kelompok intervensi dan 11

anak pada kelompok kontrol, dengan kriteria sampel dalam penelitian ini

adalah:

a. Kriteria Inklusi:

1. Anak yang mengalami demam di Desa Muara Danau Kabupaten

Sarolangun.

2. Usia 3 sampai 4 tahun

3. Suhu antara 37,5 oC - 39 oC

4. Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi:

1. Memiliki alergi dengan daun kembang sepatu (Hibiscus Rosa-

Sinensis).

2. Mengalami indikasi harus dirawat di Rumah Sakit, misalnya

mengalami dehidrasi sedang, riwayat mengalami kejang, dll.

STIKes Prima Nusantara


36

3. Mengalami penyakit akibat demam yang tidak bisa sekedar

dilakukan kompres dengan daun kembang sepatu (Hibiscus Rosa-

Sinensis).

c. Kriteria Dropout:

1. Suhu tiba-tiba naik > 39 oC

2. Mengalami kejang saat penelitian berlangsung

3. Responden tidak kooperatif

Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling adalah

tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu memenuhi

kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono,2016).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Muara Danau Kabupaten

Sarolangun.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Desember 2018 s.d Februari

2019.

D. Etika Penelitian

Menurut Hidayat A.A (2014), masalah etika penelitian keperawatan

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut:

STIKes Prima Nusantara


37

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed consent yaitu merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode nomor responden (berupa angka) pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi rnaupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan pada penelitian data ini berupa lembar observasi yang

berisi hasil pengukuran suhu tubuh pada kelompok sebelum dan setelah diberi

perlakuan.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Peneliti mengajukan surat izin permohonan di STIKes Prima Nusantara

Bukit Tinggi, dilanjutkan dengan permohonan izin kepada pihak

Puskesmas Muara Danau Kabupaten Sarolangun.

STIKes Prima Nusantara


38

2. Peneliti mulai mengumpulkan data dengan terlebih dahulu memberikan

penjelasan kepada responden tentang penelitian, antara lain tujuan

penelitian, teknik yang akan digunakan dan waktu yang digunakan. Jika

responden bersedia, responden diminta menandatangani lembar

persetujuan (inform consent).

3. Sebelum diberi perlakuan, responden pada kedua kelompok dilakukan

pretest untuk mengetahui suhu awal sebagai patokan.

4. Perlakuan / Intervensi:

Pada kelompok perlakuan, responden diberi obat antipiretik dan juga

dilakukan kompres daun kembang sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis) yang

dilakukan dengan menggunakan daun kembang sepatu. Cuci bersih

daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar

lemas. Remas-remas sehingga lemas dan mengeluarkan lendir,

kompreskan pada perut, ketiak dan dahi selama ±15 menit.

Pada kelompok kontrol, responden diberi obat antipiretik saja tanpa

dilakukan kompres daun kembang sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis).

5. Setelah diberi perlakuan, responden dilakukan posttest untuk mengetahui

suhu akhir. Suhu responden diukur pada axila dengan jeda waktu ±5 menit

setelah selesai tindakan, agar efek pengompresan terhadap penurunan suhu

tidak rancu dengan panasnya daun kembang sepatu karena lokasi

pengompresan juga dilakukan di axilla sama dengan lokasi pengukuran

suhu.

6. Data dari hasil pengukuran suhu di catat di lembar observasi

7. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis.

STIKes Prima Nusantara


39

STIKes Prima Nusantara


40

Gambar 3.2
Skema Alur Penelitian

Latar Belakang

Permasalahan

Populasi

Sampel

Ukur Suhu

Pemberian kompres daun kembang sepatu


(Hibiscus Rosa-Sinensis)

Ukur Suhu

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolehan Data

Pengolah data dengan melalui 4 tahap (Notoatmodjo, 2014), yaitu:

a. Editing

Penelitian ini telah dilakukan pengecekan dan perbaikan isian formulir

atau kuesioner, dimana apabila ada jawaban-jawaban yang belum

lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang,

STIKes Prima Nusantara


41

tetapi apabila tidak memungkinkan maka pertanyaan yang jawabannya

tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukan dalam pengolahan

“data missing”.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding, yakni mengubah data dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. Peneliti memberi kode dalam penelitian ini

yaitu pada variabel kepatuhan diit “0”=”Baik” dan “1”=”Kurang baik”.

c. Processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang telah diubah

dalam bentuk kode kemudian dimasukan kedalam program komputer.

d. Cleaning

Peneliti telah melakukan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, dalam penelitian ini tidak ditemukan kesalahan dalam

memasukan data.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya pada analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan

STIKes Prima Nusantara


42

persentase dari tiap variabel, dan untuk data numerik digunakan nilai

mean atau rata-rata, median, dan standar deviasi (Notoatmodjo, 2014).

b. Analisis Bivariat

Sebelum dilakukan uji analisis bivariat, data harus dilakukan uji

normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Untuk suhu masing-

masing kelompok, jika data berdistribusi normal maka dapat

menggunakan analisis uji T sampel berpasangan (paired sample t-test).

Jika tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon.

Untuk mengetahui efektivitas, jika data berdistribusi normal maka

dapat menggunakan analisis uji T sampel bebas (Independent sample t-

test). Jika tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, jika p-value < 0,05,

maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada efektivitas daun

kembang sepatu terhadap penurunan panas pada anak usia 3-4 tahun di

Desa Muara Danau Kabupaten Sarolangun Tahun 2018. Jika p-value ≥

0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti tidak ada

efektivitas daun kembang sepatu terhadap penurunan panas pada anak

usia 3-4 tahun di Desa Muara Danau Kabupaten Sarolangun Tahun

2018.

STIKes Prima Nusantara

Anda mungkin juga menyukai