Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PKN

KELOMPOK HUBUNGAN
INTERNASIONAL
DAN HAM

DISUSUN OLEH :

1. CHRISTINE LEYLA GULTOM

2. DINDA LUFIPAH

3. MIA ALPIONITA

4. MUHAMMAD ADE KURNIA

5. NERRY FEBRI DWI HARTATI SITORUS

6. RINDAH AMALIA PUTRI

7. RM. ARDHY BAGUS PURBAYA

8. SHINTA DWI INTAN PERMATASARI

KELAS : XII MIPA 4

GURU PEMBIMBING : Dra. ARNIATI

SMA NEGERI 18 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2017-2018


PENGAKUAN PENGHORMATAN DAN PENEGAKAN HAM

Pengertian dan macam-macam HAM

a). Pengertian HAM

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagai anugerah Tuhan yang melekat pada setiap diri manusia sejak lahir (hak
hidup, hak merdeka, dan hak memiliki).

Hak asasi manusia dalam pengertian hukum, tidak dapat dipisahkan dari
eksistensi pribadi manusia itu sendiri, bahkan tidak dapat dicabut oleh suatu
kekuasaan atau oleh sebab-sebab lainnya, karena manusia dapat kehilangan
martabatnya.

1. John Locke, Hak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang
secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat
(bersifat mutlak). Dengan demikian, maka :

– Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan masyarakat, sehingga


lahir kewajiban.

– Semakin berkembang meliputi berbagai bidang kebutuhan, antara lain


hak dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

2. Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi.
Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut kodratnya yang tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

3. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia), Hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Pandangan dari berbagai tokoh yang mengidentifikasi macam-macam hak asasi
manusia Perkembangan pemaknaan tentang HAM

a. Hak-hak Asasi Pribadi (personal rights);

b. Hak-hak Asasi Ekonomi (property rights);

c. Hak-hak Asasi Politik (political rights).

4. Hak-hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).

5. Hak-hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and cultural rights),

6. Hak-hak Asasi manusia untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan


dan perlindungan (procedural rights).

Istilah hak dasar atau hak asasi manusia antara lain, tercantum dalam UUD
1945, Konstitusi RIS 1949, UUD sementara 1950, Ketetapan MPRS No.
XIV/MPRS/1966, dan Ketetapan No. XVII/MPR/1998. Bahwa setelah
dikeluarkannya :

Tap MPR No. XVII/MPR/1998,

UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan

UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM.

2) Peran Serta Dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di


Indonesia

Peran serta dan upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM di


Indonesia, telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya
masyarakat (LSM)
Peran serta pemerintah

1) Pada tanggal 7 Juni 1993, telah diupayakan berdirinya Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM).

2) Disahkannya Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi


Manusia pada tanggal 13 November 1998.

3) Dalam amandemen UUD 1945, persoalan HAM mendapat perhatian khusus,


yaitu dengan ditambahkannya Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang terdiri
atas pasal 28 A hingga 28

4) Berdirinya pengadilan HAM yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang


No. 26 tahun 2000.

5) Pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggraan (KPP) HAM tahun 2003 yang


mempunyai tugas pokok untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya
pelanggaran HAM, antara lain kasus di Tanjung Priok dan Timor-Timur.

Peran serta LSM

Berbagai LSM, telah melakukan advokasi thd para korban keja-hatan HAM,
antara lain Yayasan Lembaga Bantuan Hukum In-donesia (YLBHI), Komisi
untuk Orang Hilang dan Tindak Keke-rasan (KonTras), Lembaga Studi dan
Advokasi Hak Asasi Manu-sia (Elsham). Mereka berperan dalam memberikan
bantuan hukum kepada korban kejahatan HAM serta menyebarluaskan
pentingnya perhatian thd persoalan HAM.
3) Hambatan dan Tantangan Dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan
Penegakan HAM di Indonesia

a. Era 1945 s.d. 1955, bangsa Indonesia banyak disibukkan oleh perjua-ngan
untuk mempertahankan kemerdekaan dan terjadinya rongrongan oleh berbagai
pemberontakan sehingga masalah HAM masih terabaikan.

b. Era Orde Lama (1955-1965) hingga peristiwa G 30S PKI 1965, masih terjadi
krisis politik & kekacauan sosial sehingga persoa-lan HAM tidak memperoleh
perhatian.

c. Era Orde Baru (1966-1998), dalam perjalanannya rezim ini ku-rang


konsisten terhadap masalah HAM. Meskipun telah berhasil membentuk Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

d. Era Reformasi, telah banyak melahirkan produk peraturan perundangan


tentang hak asasi manusia :

• Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

• UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Konven-si menentang penyiksaan


dan perlakuan atau peng-hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau
merendahkan martabat manusia.

• Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasio-nal Anti Kekerasan
terhadap perempuan.

• Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi
Manusia Indonesia.
• Inpres No. 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan penggunaan istilah pribumi
dan nonpribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan,
perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan.

• UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

• UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

• Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A-28J mengatur


secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan Perlindungan terhadap Hak Asasi
Manusia.

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIOANAL


1) Peran Indonesia dalam GNB
Peran Indonesia khususnya dalam meletakkan pondasi pendirian GNB
adalah salah satu momen penting berdirinya gerakan nonblok.
Contoh beberapa peranan Indonesia dalam gerakan nonblok :
> Indonesia menjadi ketua working group an disarmoment di GNB dan
berperan aktif dalam isu pelucutan senjata Internasional.
> Indonesia turut berperan aktif mendukung perjuangan rakyat Palestina
> Indonesia juga turut berperan dalam membantu penyelesaian masalah lainnya
seperti semenanjung Korea.
> Indonesia juga pernah menjadi ketua umum GNB
> Indonesia memberikan andil yang cukup signifikan dalam membantu upaya
rekonstruksi dan rehabilitasi dinegara Bosnia dengan menyumbang dana sebesar
US $8.075.000, juga termasuk bantuan rakyat indonesia melalui Majelis Ulama di
Indonesia sebesar US $ 3.000.000
> Indonesia juga berhasil memajukan perndekatan baru GNB yang berorientaikan
pada kemitraan, dialog dan kerjasama serta meninggalkan sikap kontantatif dan
retrotika semata.
Di Indonesia memandang GNB bahwa merupakan wadah yang tepat bagi
negara berkembang untuk memperjuangkan cita-cita

2) Peran Indonesia dalam PBB


PBB adalah organisasi dunia Internasional yang juga berperan penting dalam
berdirinya NKRI dan berperan dalam merebut Irian Barat untuk menjadiwilayah
NKRI dan anggota PBB salah satunya adalah Indonesia, sebagai anggota PBB
Indonesia juga berperan penting dalam kancah perfamaian dunia, peran yang cukup
menonjol Indonesia yaitu dalam membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian
dan keamanan Internasional, salah satu contohnya adalah banyaknya pengiriman
Kontingen Garuda keluar Negri. Selain mengirimkan Kontingen Garuda, Indonesia
juga mempunyai sumbangan yang cukup berarti bagi penjelasan sengketa di
Kamboja dengan menyelenggarakan pertemuan informal di Jakarta 1 dan 2, tetapi
Indonesia juga menjadi anggota dewan tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Beberapa peran penting Indonesia terhadap PBB:
a) Th 1971 pada sidang Majelis Umum PBB Menlu Adam Malik terpilih sebagai
ketua sidang
b)  Th 2004 Indonesia menjabat sebagai ketua komisi HAM (Makare Wibisono)
c)  Th 2007 Hasan Wirayuda (menlu) memimpin sidang Dewan Keamanan PBB
d)  Indonesia terliat dalam misi keamanan kebeberapa negara melalui KONGA

3) Peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika


Konferensi Asia Afrika adalah pertemuan neara-negara benua Asia dan
Afrika. Konferensi tersebut berlangsung pada 19 April 1955 di Bandung. 2 benua
tersebut berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan yaitu untuk
menciptakan perdamaian abadi . Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggara
Konferensi Asia-Afrika. KAA merupakan salah satu wujud polituk bebas aktif
Indonesia dalam tingkat Internasional, dan merupakan perwujudan perdamaian
Dunia. Saat digelar di Indonesia KAA berjalan sangat lancar, dan menjadi pusat
perdamaian dunia saat itu Konferensi Asia-Afrika di Indonesia telah menghasilkan :
      Memajukan kerjasama antar negara di kawasan Asia dan Afrika dalam bidang
Sosial ekonomi, dan kebudayaan.
      Menyerahkan kemerdekaan Aljazair, Tunissia, dan Maroko dari Perancis.
      Menentang diskriminasi dan kolonialisme.

KAA diawali oleh Konferensi Colombo di Colombo, ibukota Sri Lanka yang
dilaksanakan tanggal 28 April – 2 Mei 1955, konferensi ini dipertemukannya 5
pemimpin negara Asia yaitu :
a)     Jawaharalal Nehru (India)
b)     Sir John Kotewala (SriLanka)
c)      Moh. Ali Jinnah (Pakistan)
d)     Thanat Koman (Myanmar)
e)     Ali Sastriamidjojo (Indonesia)

KAA dilaksanakan di Indonesia berasal dari hasil kesepakatan dari Konferensi


Colombo dan menghasilkan keputusan seperti :
1)  Ikut serta aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian Dunia.
Selain melahirkan keputusan tersebut, KAA juga Mencetuskan Bandung Declaration
yang berisi :
2)     menghormati kedaulatan dan intregitas teritorial semua bangsa.
3)     Memajukan keputusan bersama dan kerjasama
4)     Tidak menggunakan peraturan peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak
bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar
5)     Tidak melakukan campurtangan persoalan dalam negeri negara lain
6)     Menghormati hak-hak dassar manusia dan tujuantujuan serta asas yang termuat
dalam program PBB.
7)     Menyelesaikan segala perselisihan Internasional dengan jalam damai.
4) Peran Indonesia di ASEAN
Sebagai anggota ASEAN Indonesia juga ikut berperan aktif dalam kerjasama
antar negara negara Asia Tenggara. Cara utama yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia untuk mewujudkan ketertiban dunia adalah dengan berperan aktif dalam
berbagai organisasi Internasional dan Dunia.

Berikut contoh peran aktif Indonesia dan Dunia :


a)     Indonesia menjadi salah satu negara yang memprakarsai berdirinya ASEAN
b)     Indonesia berperan aktif dalam proses penciptaan dan pemeliharaan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.
c)      Indonesia menjadi pusat ketertiban ASEAN dimana gedung Kesekertariatan ASEAN
berkedudukan di Jakarta.
d)     Menjadi penyelenggara KTT ASEAN yang pertama
e)     Penyelenggara pertemuan Informal pemimpin negara ASEAN pertama
f)        Dan ikut serta dalam kegiatan pesta olahraga negara-negara dikawasan Asia
Tenggara atau pelaksanaan SEA GAMES.

Tujuan ASEAN
1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan
persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa

2.      Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;

3.      Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati


keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini
serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;

4.      Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-


masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial,
teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;

5.      Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan


penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik dan administrasi;
6.      Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian
dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah
komoditi

7.      internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi,


serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka;

8.      Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;

9.      Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi


internasional dan regional yang mempunyai tujuan serupa, dan untuk menjajagi
segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.

HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGA WARGA NEGARA

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak
lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu
terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya
memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri
sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak
dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial
yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus
tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu
akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan
aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,
maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di
Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya,
walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini
masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita
sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang
buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

SebaIaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,
syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa
negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk
bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini
kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-
hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat
kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-
haknya.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga


negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
Hak Warga Negara Indonesia :

– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak


untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”

(pasal 28A).

– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah

(pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya


dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia.

(pasal 28C ayat 1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara


kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

(pasal 28C ayat 2).

– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.

(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

(pasal 28I ayat 1).


Kewajiban Warga Negara Indonesia :

– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.


Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan
30, yaitu :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran


dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai