Anda di halaman 1dari 16

3/10/2020

Curiculum Vitae

Nama : Dr.ARIJANTO JONOSEWOJO SpPD FINASIM


Alamat : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
NIP : 19530820 198203 1 006
Jabatan :

 Ketua Prodi BATTRA FK UNAIR


 Kepala Poliklinik Komplementer_Alternatif RSU.Dr.Soetomo Surabaya
 Ketua Perhipba (Perhimpunan Peneliti bahan Obat Alam) surabaya
 Anggota Komisi Obat Tradisional LPPM Unair
 Pengurus PAPDI cab Surabaya Curiculum vitae
 Konsultan Badan POM
 Pengurus Perhimpunan Onkologi Indonesia cab Surabaya
 Anggota Komnas Saintifikasi Jamu
 Anggota Komite Etik Penelitian RSUD. Dr.Soetomo
 Ketua Perkumpulan Dokter Herbal Medik Indonesia cab Surabaya
 Dosen Magister Herbal Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
 Dosen Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga
 Dosen S1 & Magister Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Aplikasi Herbal di Rumah Sakit di


Era Evidence_based

Arijanto Jonosewojo
RSUD. Dr.Soetomo/ RS UNAIR/FK Unair

1
3/10/2020

Pendahuluan
• Pada saat ini pemakaian obat berbahan herbal sudah di
pakai di berbagai rumah sakit.
• Masyarakatpun sudah banyak meminta diberikan obat obat
herbal ini sebagai pilihannya.
• Sedangkan tidak semua dokter memahami bagaimana
pemberian obat ini yang benar.
• Beberapa Fakultas Kedokteran telah memasukan kurikulum
“Herbal Medicine” dalam kuliah dan praktikum untuk
melengkapi pengetahuan para calon dokter ini .

Pendahuluan

• Selama ini sudah banyak dokter yang mengenal dan


memakai obat obat herbal dengan ada nya dokter
Saintifikasi Jamu yang merupakan program dari
Kementerian Kesehatan.
• Sudah ada nya perkumpulan seminat PDHMI
(Perkumpulan Dokter Herbal Medik Indonesia).
• BPOM pun sudah membuat pedoman pedoman pemakaian
obat herbal ini.

2
3/10/2020

Pendahuluan

• Pemakaian obat herbal bukan untuk menggantikan obat


obat standar yang sudah di pakai dokter tetapi obat
herbal ini bisa di integrasikan dengan obat standar.
• Maka perlu diketahui bagaimana yang terjadi bila kita
memakai obat standar/ kimia dengan obat herbal.
• Apakah akan terjadi potensiasi atau inhibisi ?
• Apa efek samping dari pemakaian obat herbal sendiri
dan bagaimana dengan penggabungan nya.

Pendahuluan

• Banyak obat herbal yang penelitian baru tahap uji


pra klinik tetapi sudah di promosikan secara
berlebihan sehingga se akan akan bisa
menggantikan obat standart yang biasa dipakai.
• Padahal uji praklinik pada hewan yang hasil nya
baik setelah dilakukan uji klinik hasil nya bisa
berbeda.

3
3/10/2020

Pendahuluan

• Undang undang Kedokteran menyatakan bahwa


dokter itu hanya boleh memakai obat obatan yang
sudah ada Evidence_based.
• Sehingga banyak dokter yang ragu untuk memakai
obat herbal ini.
• Apakah yang dimaksud dengan Evidence_based ?

Penilaian berdasarkan levels of evidence :

Level I A Systematic review dari multiple RCT


Level IB Individual RCT
Level II A Systematic review dari multiple study
cohort
Level II B Individual study cohort
Level III A Systematic review dari multiple case
control studies
Level III B Individual case control studies
Level IV Case series
Level V Pendapat ahli

4
3/10/2020

PRINSIP PEMAKAIAN TANAMAN OBAT :

PROMOTIF
Supaya badan tetap segar dan sehat

PREVENTIF
Mencegah supaya tidak sakit

REHABILITATIF
Pemulihan setelah sakit

KURATIF
Menyembuhkan penyakit

PALIATIF
Mengurangi penderitaan pasien dgn penyakit yg tak bisa disembuhkan

Obat Herbal

OBAT HERBAL

Keseluruhan Isolat Zat


Tanaman Aktif

Herbal Obat
Tradisional Penemuan Herbal Asing
Baru Modern

Herbal Traditional
JAMU
Terstandart Asing

Herbal Herbal
Fitofarmaka
Terstandart Terstandart

Fitofarmaka Fitofarmaka

5
3/10/2020

KLASIFIKASI OBAT BAHAN ALAM :

OBAT HERBAL
JAMU FITOFARMAKA
TERSTANDAR

•Tidak •Tidak mengandung •Tidak mengandung


mengandung bahan yang dilarang bahan yang dilarang
bahan yang •Uji Preklinik •Uji Preklinik
dilarang •Uji Teknologi •Uji Teknologi Farmasi
Farmasi
•Uji Klinik

“ JAMU ”

o Formula tradisional yang sudah di pakai


beratus ratus tahun di Indonesia,
berdasarkan pengalaman yang di berikan
nenek moyang. Klaimnya hanya empiris.
o Jamu boleh dipakai walaupun belum ada
uji praklinis maupun uji klinis. Karena
selama ini dianggap aman dan
berkhasiat.
o Di kalangan kedokteran jamu lebih
banyak di anjurkan untuk promotif dan
prefentif.

6
3/10/2020

“ OBAT HERBAL TERSTANDAR ”

• Adalah obat – obat herbal yang


formulasinya bisa dari jamu atau herbal
penemuan baru.
• Obat herbal terstandar; harus sudah
dilakukan uji praklinik, terutama uji
toksisitas.
• Dikalangan kedokteran pemakaian
obat herbal terstandar, biasanya
dipakai sebagai terapi ajuvan.

“ FITOFARMAKA ”

• Adalah tanaman obat yang telah


dilakukan ujipraklinik dan uji
klinik.
• Pemakaiannya sudah sama
dengan obat – obat kedokteran
lainnya
• Belum banyak obat Fitofarmaka
ini karena biaya penelitiannya
sangat mahal

7
3/10/2020

Yuk,kenalan dengan jamu produksi Indonesia:

JAMU

Obat Herbal
Terstandart Indonesia:

OBAT HERBAL
TERSTANDART

8
3/10/2020

Fitofarmaka produksi Indonesia:

FITOFARM
AKA

DIAGNOSA SUATU PENYAKIT DAN


PENGOBATANNYA :

1. Anamnesa ( wawancara )
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan
Laboratorium dan
Radiologi
4. Diagnosis
5. Pengobatan

9
3/10/2020

Pemakaian obat herbal sebagai terapi:

Utama

Ajuvan atau
Simptomatik suportif

Roborensia
/suplement

PEMAKAIAN TANAMAN OBAT HARUS


MENGIKUTI PERSYARATAN OBAT YAITU :

 TEPAT INDIKASI
 TEPAT PENDERITA
 TEPAT OBAT
 TEPAT DOSIS & CARA PEMBERIAN
 WASPADA EFEK SAMPING OBAT

10
3/10/2020

HASIL RISET TOKSISITAS AKUT TERHADAP JAMU

No Nama Kandungan Khasiat Dosis Dosis Ld50 Kategori Ketoksikan


Pada Manusia Pada (Mg/K (Hodge
Mencit g Bb) &Stoner,1949)

1. Tabegan Ekstrak Catharanti Digunakan pada Sehari 2 kapsul 234 >3744 Toksik ringan
herba ( tapak dara), penderita kanker (450 mg)=900 mg mg/kg
Dendropthoe
pentandra (daun
benalu teh) dan
Centella herba
(pegagan)
2. Tennor Centellae herba Membantu Sehari 1 kapsul 169 >2704 Toksik ringan
(pegagan) dan meringankan (650 mg)=650 mg mg/kg
Orthosiphonis tekanan darah
folium (daun kumis tinggi yang ringan
kucing)
3. Fitoflam Curcuma rhizome, Digunakan untuk Sehari 3 kapsul 468 >7488 Praktis tidak toksik
Nigella sativae membantu (600mg)=1800 mg/kg
semen (biji jintan meredakan mg
hitam)dan radang
Curcuma
domesticae
rhizome (kunyit)

HASIL RISET TOKSISITAS AKUT TERHADAP JAMU

4. Sayung Sonchi Untuk Sehari 3 468 >7488 Praktis tidak


folium(daun membantu kapsul mg/kg toksik
tempuyung) dan meredakan (600mg) =
Polyanthi folium nyeri sendi 1800mg
(daun salam)

5. Andislip Curcuma rhizome Digunakan Sehari 2 312 >4992 Toksik ringan


dan Morindae untuk kapsul mg/kg
fructus membantu (600mg) =
(mengkudu) mengurangil 1200 mg
emak darah
6. Pasilgan Viscum Digunakan Sehari 2 208 >3328 Toksik ringan
articulatum untuk kapsul (400 mg/kg
(benalu) dan membantu mg) = 800 mg
Centellae herba ( mengatasi
pegagan) kanker

11
3/10/2020

HASIL RISET TOKSISITAS AKUT TERHADAP JAMU

7. Norbes Guazuma folium Untuk Sehari 1 260 >7488 Praktis tidak


(daun jati membantu kapsul mg/kg toksik
belanda) dan mengurangi (500 mg)
Kaempferia lemak = 500 mg
angustifoliae
rhizome (kunci
pepet)

8. OTI Andrographis Digunakan Sehari 3 312 >4992 Toksik ringan


paniculata nees untuk anti kapsul mg/kg
(sambiloto) dan diabetes (100 mg) =
Polyanthi folium melitus 300 mg
(daun salam)

HASIL RISET TOKSISITAS AKUT TERHADAP JAMU

9. Renablas Sonchi folium (daun Digunakan Sehari 2 kali 364 mg/kg >3824 Toksik
tempuyung), untuk 2 kapsul ( ringan
Serococalycis folium membantu 700
( daun keji beling), meluruhkan mg)=2800
Orthosiphonis batu oksalat di mg
folium (daun kumis ginjal dan
kucing), Imperatae saluran kemih
radix (akar alang –
alang dan Phyllanthi
herba (meniran)

10. Gallblas Curcuma Xanthoriza Digunakan Sehari 2 260 mg/kg >4160 Toksik
dan Curcuma untuk kapsul ringan
domestica (kunyit) membantu (500mg) =
menghancurkan 1000 mg
batu empedu

12
3/10/2020

LAPORAN 10 BESAR PENYAKIT DI POI OTI


JUNI 2016

35
35

30

25

20 19

15
11 11
10
5 5 4
5 2 2 2
0

LAPORAN 10 BESAR PENYAKIT DI POI OTI


JULI 2016
35 32
30

25

20

15 14
12
10
5
5 3 3 2 1 1 1
0

13
3/10/2020

LAPORAN 10 BESAR PENYAKIT DI POI OTI


AGUSTUS 2016
35
35

30
25
25

20

15 13

10 9

5 4 4
2 2 2 1
0

LAPORAN 10 BESAR PENYAKIT DI POI OTI


SEPTEMBER 2016

35
32
30 28

25 23

20

15

10
7
5
5 3 2 2 2 2
0

14
3/10/2020

10 PENYAKIT TERBANYAK PUSKESMAS


SURABAYA TAHUN 2014
45%
41%
40%
35%
30%
25%
20%
15% 12% 11%
10% 9%
6%
5% 3% 3% 2% 2%
0%

KASUS-KASUS UNTUK PERAWATAN


MEDIK RSUD DR. SOETOMO TAHUN 2015
3000 2880
2596
2500 2367
2003
2000

1500

1000

500
28 20 18 17 14 13
0

15
3/10/2020

Kesimpulan
 Obat obat berbahan herbal dapat dipakai dalam
pelayanan kesehatan dengan disesuaikan dengan
penyakit yang ditangani.
 Pemakaiannya pada saat ini bisa sebagai promotif,
preventif, ajuvan terapi, rehabilitatif maupun palliatif.
 Tetapi dalam pemberian obat berbahan herbal ini kita
perlu mengetahui kemungkinan terjadi efek samping.
 Perlu di ketahui bagaimana menggabung obat herbal
dengan obat standar.
 Dokter sebaik nya mengetahui pengetahuan tentang
obat herbal sehingga bisa memberi saran pada
penderita bila ada yang berkonsultasi tentang obat
herbal.

TERIMA KASIH

16

Anda mungkin juga menyukai