Akuntan 4publik
Akuntan 4publik
terbesar di seluruh dunia, yang menawarkan jasa terkait akuntansi, seperti audit, penjaminan
(assurance), perpajakan, konsultasi manajemen, advisori, aktuaria, dan keuangan korporasi
(corporate finance). Firma Empat Besar adalah sebagai berikut, dengan data
Firma Pendapatan Karyawan Rasio pendapatan per karyawan Tahun fiskal Kantor pusat Sumber
Kelompok ini sempat dikenal sebagai "Delapan Besar", dan berkurang menjadi "Lima Besar"
melalui serangkaian kegiatan merger. Lima Besar menjadi Empat Besar setelah keruntuhan
Arthur Andersen pada 2002, karena keterlibatannya dalam Skandal Enron.prof
Daftar isi
1Merger dan Auditor Besar
o 1.18 Besar (sampai 1989)
o 1.26 Besar (1989 - 1998)
o 1.35 Besar (1998-2002)
o 1.44 Besar (sejak 2002)
o 1.5Merger dan perkembangan
2Lihat pula
3Referensi
4Pranala luar
Dalam tahun 1979, kantor-kantor tersebut disebut sebagai 8 Besar yang merupakan dominasi
internasional dari delapan kantor akuntan terbesar:
1. Arthur Andersen
2. Arthur Young & Co.
3. Coopers & Lybrand (aslinya Lybrand, Ross Bros., & Montgomery)
4. Ernst & Whinney (hingga 1979 Ernst & Ernst di AS dan Whinney Murray di Britania Raya)
5. Deloitte Haskins & Sells (hingga 1978 Haskins & Sells di AS dan Deloitte & Co. di Britania Raya)
6. Peat Marwick Mitchell (selanjutnya menjadi Peat Marwick, kemudian KPMG)
7. Price Waterhouse
8. Touche Ross
8 Besar berubah menjadi 6 Besar pada tahun 1989 pada saat Ernst & Whinney bergabung
dengan Arthur Young membentuk Ernst & Young di bulan Juni dan Deloitte, Haskins & Sells
bergabung dengan Touche Ross membentuk Deloitte & Touche di bulan Agustus.
6 Besar berubah menjadi 5 Besar di bulan Juli 1998 pada saat Price Waterhouse bergabung
dengan Coopers & Lybrand membentuk PricewaterhouseCoopers.
Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar
dalam Skandal Enron yang meledak pada tahun 2001. Hasil keputusan hukum secara efektif
menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor-kantor koleganya di
seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan
menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di Britania Raya, para partner Arthur
Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche
Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst &
Young.
PwC (2010)