Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UTS SIM RS

Dr. Dra. Gemala Hatta, MRA., MKES

Disusun oleh :

RM AFFANDI AKBAR
186080011

XXVIII C
Program Studi Pasca Sarjana

Fakultas Manajemen Administrasi Rumah Sakit

Universitas Respati Indonesia

2018-2020

Soal A:

Sebagai seorang Manajer RS yang menguasai ilmu perumah sakitan,


anda bermaksud untuk memperbaiki rumah sakit anda. Bagian Rumah
Tangga RS ditugaskan untuk memperbaiki areal RS. Sesuai dengan ajakan
pemerintah dalam GERMAS maka manajemen RS setuju agar kali ini
perbaikan RS ditujukan kepada adanya jalan untuk sepeda sehingga
kelak ada jalur khusus yang dapat dimanfaatkan karyawan dan
pengunjung yang akan datang ke RS dengan bersepeda. Dana digulirkan
dan kemudian dilakukan pembuatan jalur sepeda di RS. Saat sudah
rampung, Bagian RT melaporkan bahwa jalan sepeda sudah dilaksanakan.
Anda turun untuk memeriksa hasil pekerjaannya dan melihat jalur sudah
rapih seperti gambar di bawah ini

Bagaimana menurut pendapat anda sebagai ahli perumah sakitan


menanggapi kejadian tersebut ?

Harap uraikan tulisan anda dari sisi manajerial

.
LAPORAN EVALUASI

Manajemen kinerja yang efektif menjadi salah satu cara ampuh untuk menjalankan sebuah us
aha atau bisnis agar lebih baik dan berkembang. Namun, tidak semua perusahaan yang dapat
melakukannya karena keterbatasan atau adanya hambatan, terutama dari sumber daya manusi
a yang dimiliki.

Oleh karena itu, untuk mempraktikkan kinerja manajemen yang lebih efektif, perlu perekruta
n sumber daya manusia yang berkualias dan terampil.

Itulah yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan kelas menengah ke atas. Sementara untuk
perusahaan kelas menengah ke bawah, kinerja manajemen dapat dilakukan lebih sederhana d
an dengan cara yang mudah. Dengan begitu, perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan berk
embang.

Apa itu manajemen kinerja yang efektif?


Sebuah perusahaan pasti harus ada orang atau sekelompok orang yang bisa mengatur jalanny
a operasional perusahaan. Ibaratnya sebuah kendaraan bermotor, manajeman merupakan peng
emudinya yang menjalankan dan mengarahkan arah ke mana akan pergi dan berlabuh.

Tugas ini sangat penting dan cukup berat. Oleh karena itu, manajemen biasanya dipegang ole
h beberapa orang di sebuah perusahaan.

Orang-orang tersebut berkompeten di bidangnya, sehingga mampu untuk mengambil kebijak


an strategis dalam sebuah perusahaan. Manajemen juga harus bertanggung jawab penuh atas
berhasil tidaknya sebuah operasional perusahaan. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban
nya oleh pemilik perusahaan, yang mungkin tidak terlibat dalam sebuah tugas menajemen.

Sementara itu, dalam kerja sebuah manajemen tidak menutup kemungkinan terjadi salah kapr
ah yang hanya akan merugikan pihak perusahaan. Artinya, kinerja manajemen tersebut diang
gap tidak efektif. Oleh karena itu, harus ada kebijakan tertentu untuk memperbaiki kinerja ma
najemen agar lebih efektif. Lalu, bagaimana cara membuat manajemen kinerja yang efektif?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut.

Pertama, perencanaan kerja yang jelas dan terstruktur. Kerja seperti itu sangat efekti
f dalam segi waktu apalagi biaya.

Tidak terkecuali untuk kinerja manajemen yang perlu merencanakan kebijakan-kebij


akan strategis ke depan seperti apa. Semua harus terencana dan terstruktur agar ko
mponen-komponen yang terlibat di dalamnya dapat bekerja dengan efektif, tidak me
mboroskan waktu dan biaya. Itulah cara kerja yang efektif.

Kedua, sumber daya alam yang berkualitas. Sebuah manajemen yang terdiri atas or
ang-orang pilihan yang berkualitas. Namun, jika orang-orang di dalamnya hanya pilih
an dari keluarga atau kerabat terdekat yang tidak berkualitas sama sekali, sama saja
omong kosong.

Perusahaan yang masih menerapkan nepotisme seperti itu tidak akan bertahan lam
a karena jajaran di bagian atas diisi oleh orang-orang pilihan yang tidak berkompete
n.

Oleh karena itulah, pemilik perusahaan harus berani mengambil langkah cerdas dan
bijak agar jajaran manajemen diisi oleh orang-orang pilihan yang benar-benar berku
alitas. Jika ingin perusahaan miliknya maju dan berkembang pesat, tidak ada salahn
ya mempraktikkan hal tersebut.

Ketiga, belajar dari perusahaan lain. Jangan pernah malu dan takut untuk terus belaj
ar. Selama untuk tujuan yang baik dan benar, silakan untuk belajar. Demikian juga y
ang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan yang ingin mengubah kinerja manaje
mennya agar lebih efektif.

Jajaran di manajemen dapat belajar dari perusahaan lain yang lebih maju dan berke
mbang. Dengan cara seperti itu, beberapa hal positif yang sangat bermanfaat dapat
diadopsi untuk diterapkan demi kemajuan perusahaan.
Manajemen yang efektif sama dengan keuntungan yang berlimpah
Sebuah perusahaan yang dapat melaksanakan manajemen yang efektif dalam oper
asionalnya, dijamin akan lebih meraup untung dalam berbisnis.

Hal itu dikarenakan manajemen yang berjalan efektif dapat membuat roda perusaha
an berjalan dengan lancar. Dengan begitu, bisnis yang dijalankan juga akan besar d
engan semakin meningkatnya konsumen yang membutuhkan produk-produk yang di
hasilkan perusahaan tersebut.

Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar


(doing thing right) dan efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the
right thing).

Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkait


an dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya
dari sumber daya yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan
efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan y
ang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilak
ukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan. Sejauh m
ana tugas atau tujuan telah dicapai.

Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan u


saha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan unt
uk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian
tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga dikataka
n efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat/melakukan pekerja
an yang benar.

Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer g
agal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai
contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang hilang dari Ja
karta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang terpisah ke kantor
pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang terbaik adalah divisi pe
ngiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang bertugas mengirimkan paket ter
sebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan kebe
rhasilan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus ber
usaha untuk mencapai hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysl
er Motor mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walau
pun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efisien. Kemudian perusahaan terseb
ut melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang lomba
yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler M
otor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan
bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas y
ang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi.

Kerja merupakan kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri send
iri. Bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarak
at dan diri sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen.

Fungsi Manajemen

Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang m
anajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebaga
i proses manajemen adalah sebagai berikut :

Perencanaan (planning).

Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang har
us diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, me
netapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk meng
koordinasikan kegiatan.

Pengorganisasian (organizing).

Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan se


cara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana y
ang telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang aka
n melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.

Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan me
mbimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka
mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha
keras mencapai sasaran organisasi.

Pengendalian (controlling).

Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan renc


ana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.

Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fu


ngsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “la
ma” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai b
oss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemi
mpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manaje
r gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarka
n masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya l
ama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan
hasil.

Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manaje


men klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen
gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:

 Membuat sesuatu terjadi (making things happen)

 Menghadapi persaingan (meeting the competition)

 Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, process)

 Memimpin (leading)

Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun


di atasnya. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi me
rencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu ter
jadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, me
ngelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika t
erjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’ mencerminkan pentingnya a
daptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus ber
kembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir or
ang, proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (t
idak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan k
esejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama
karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan
suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan
termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan da
n dukungannya.

Konsep Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis terkait dengan masa depan. Suatu proses perencanaan pasti
akan melibatkan berbagai tingkat kegagalan. Beberapa bagian dari organisasi meme
rlukan perencanaan selama bertahun-tahun ke depan, namun untuk divisi lain memb
utuhkan perencanaan hanya untuk waktu yang singkat. Hal ini juga dapat didefinisika
n sebagai proses penentuan tujuan organisasi dan sumber daya yang akan digunaka
n untuk menangani tujuan organisasi, mengatur akuisisi, pemanfaatan, dan disposisi
sumber daya .

Contoh perencanaan strategis dalam organisasi adalah seperti : diversifikasi bisnis


menjadi lini baru. Tingkat pertumbuhan perlu direncanakan dalam penjualan, jenis pr
oduk baru yang akan ditawarkan, dan sebagainya. Perencanaan strategis mencakup
semua bidang fungsional bisnis dan dipengaruhi dalam kerangka kerja jangka panja
ng yang mungkin berhubungan dengan faktor ekonomi, teknologi, sosial dan politik.

Ini juga merupakan analisis berbagai faktor lingkungan – khususnya yang berkaitan
dengan bagaimana suatu organisasi berhubungan dengan lingkungannya. Umumnya,
untuk sebagian besar organisasi, periode perencanaan strategis berkisar antara tiga
hingga lima tahun.
Proses Perencanaan Strategis

Proses perencanaan ini mirip dengan Anda mencari analisa SWOT untuk bisnis atau
organisai Anda. Namun ada beberapa poin perbedaan dalam menetapkan perencana
an strategis. Berikut adalah 5 langkah penerapa strategis:

1. Penentuan Misi dan Tujuan


Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan misi untuk organisasi. Tujuan uta
ma organisasi yang telah ditetapkan harus didefinisikan dengan jelas. Perencanaan
strategis berkaitan dengan hubungan jangka panjang organisasi dengan lingkungan
eksternalnya. Jadi, misi bisnis harus cermat dalam memperkirakan dampak sosial o
rganisasi dan eksternal

2. Analisis Lingkungan
Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan eksternal organisa
si perlu dilakukan. Catat faktor penting yang mungkin memengaruhi kegiatan organi
sasi kedepannya.

3. Penilaian Diri Sendiri


Pada langkah berikutnya, kekuatan dan kelemahan organisasiperlu dianalisa. Analisi
s semacam ini akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatannya
dan untuk meminimalkan kelemahannya. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang
eksternal dengan berkonsentrasi pada kapasitas internalnya. Dengan menyesuaikan
kekuatannya dengan peluang yang, perusahaan dapat menghadapi persaingan dan
mencapai pertumbuhan.

4. Pengambilan Keputusan Strategis


Keputusan strategis kemudian dibuat dan dievaluasi. Setelah itu, keputusan strategis
dibuat untuk mengimprovisasi kinerja operasional. Organisasi harus memilih pilihan
yang paling sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, untuk berkembang, suatu peru
sahaan harus masuk ke segmen pasar baru atau menjual produk baru namun tetap d
i pasar yang sudah ada.
Pilihan strategi tergantung pada lingkungan eksternal, persepsi manajerial, sikap ma
najer terhadap risiko, strategi masa lalu dan kekuatan manajerial juga efisiensi.

5. Implementasi dan Pengendalian Strategi


Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam rencana opera
sional. Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap fungsi. Rencana operasio
nal jangka pendek disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. Kontr
ol harus dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi yang mulai digu
nakan.

Jika terdapat hasil aktual berada di bawah ekspektasi, strategi harus ditinjau atau dik
aji ulang. hal ini dan disesuaikan dengan perubahan di lingkungan eksternal.
SIMPULAN

Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Memimpin (leading), Pe


ngendalian (controlling). Ini 4 aspek yang harus dilakukan sebagai manajer di salah
satu perusahaan atau dari soal dapat di spesifikan di rumah sakit.

Dikarenakan telah terbentuk seperti itu, maka kita dapat melakukan evaluasi terlebih
dahulu baru melakukan 4 aspek yang di atas lagi. Jika 4 aspek itu dilakukan dengan
benar, maka hasil dari sebuah kebijakan akan terlaksana dengan baik berdasarkan a
pa yang diinginkan.
REFERENSI

https://pakarkinerja.com/bagaimana-cara-melakukan-manajemen-kinerja-yang-efekti
f/

https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/

https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/

Anda mungkin juga menyukai