Anda di halaman 1dari 6

Ma’watul Izzah

175020301111063
METPEN CF
BAB 8

METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI

A. Definisi dan Tujuan Observasi


Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan
menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal tersebut dapat
dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan kerahasiaan
B. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi
1. Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol
Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi
dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat dilakukan di
dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak terkontroladalah teknik observasi
yangtidak berusaha untuk mengontrol, memanipulasi, atau memengaruhi situasi.
Peristiwa terjadi secara alami dan peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa
melakukan intervensi terhadap situasi kehidupan nyata.
2. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat
dalam tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual
pelaku misalnya melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan dimana
peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari
kelompok atau organisasi yang diteliti.
3. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur
Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian
kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi terstruktur
secara umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat kemungkinan bahwa
peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang membutuhkan
fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi observasional tidka terstruktur.
Studi observasional tidak terstruktur diklaim sebagai ciri dari penelitian kualitatif.
Observasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat menghasilkan rangakaian hipotesis
tentatif yang diuji dalam penelitian berikutnya yang bersifat deduktif.
4. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi
Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal yang
diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari observasi
tersmebunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan kesadaran
bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih jelas,
sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.
C. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi
1. Observasi Partisipan
Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi, sehingga
observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi murni dan
partisipasi murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang membedakan
adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang diteliti. Tingkat
tertinggi dari partisipasi adalah partisipasi lengkap. Teknik ini memastikan kedekatan
dengan subjek, tetapi teknik ini dapat membatasi kebebasan gerak di luar peran yang
sudah dipilih.
2. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam pemasaran
adalah oembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan untuk
mengahsilkan data numerik untuk menguji hipotesis

D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi


Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi membuat
peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan, ornag-orang
dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka. Kelebihan lain dari observasi adalah
memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara umum, data yang
diperoleh melalui observasi kejadian ketika hal tersebut terjadi secara alami lebih reliable
dan bebas dari bias responden.
Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi
ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-orang yang
diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi tersebut.
BAB 9

METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER

A. Jenis Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang dijawab
oleh responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti. Kuesioner umumnya
dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif. Kuisioner dapat diberikan
secara pribadi, dikirim ke responden, atau didistribusikan secara elektronik.
1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area lokal,
cara yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner secara pribadi.
Keuntungan utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota tim peneliti dapat
mengumpulkan semua tanggapan yang diselesaikan dalam waktu singkat. Pemberian
kuesioner kepada sejumlah besar individu pada saat yang sama lebih murah dan
menghabiskan waktu yang kurang dari wawancara
2. Kuesioner melalui surat dan elektronik. Keuntungan utama dari kuesioner
elektronik dan email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup dalam
survei. Namun, tingkat pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah. Tingkat
respon 30% dianggap diterima. Kelemahan lain dari kuesioner elektronik dan mail
adalah bahwa keraguan responden mungkin tidak bisa diklarifikasi.
B. Pedoman Desain Kuesioner
Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah isu
penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan dalam
penelitian. Prinsip-prinsip tersebut yaitu
1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor seperti
a) Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat
pemahaman bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan; d)
Urutan pertanyaan; dan e) Data pribadi yang dicari dari responden.
2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk meminimalkan
kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis.
Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam mengukur
konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari langkah-langkah yang digunakan.
3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan kesalahan
pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati. Ketika
instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi komunitas
ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang telah ada.
C. Dimensi Survei Internasional
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk melacak
persamaan dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan di berbagai tingkatan
dalam budaya yang berbeda. Ketika data dikumpulkan, seseorang harus memperhatikan
alat ukur dan bagaimana data dikumpulkan, selain menjadi peka terhadap perbedaan
budaya dalam penggunaan istilah tertentu. Survei juga harus disesuaikan dengan budaya
yang berbeda.
1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya. Karena
bahasa yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting untuk
memastikan bahwa terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok dan akurat
dengan bahasa asli. Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi masalah, di mana beberapa
idiom yang unik untuk satu bahasa tidak tidak dapat untuk terjemahan ke bahasa lain.
Kesetaraan konseptual, dimana makna dari kata-kata tertentu bisa berbeda dalam
budaya yang berbeda
2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting pengumpulan data
bagi lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu pengumpulan data, dan status
individu yang dikumpulkan datanya. Kesetaraan respon dipastikan dengan mengadopsi
prosedur pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda. Waktu data
lintas budaya yang dikumpulkan juga penting untuk perbandingan lintas budaya.
Pengumpulan data harus diselesaikan dalam jangka waktu yang dapat diterima di
negara-negara yang berbeda dalam waktu tiga sampai empat bulan Karenna banyak hal
yang mungkin berubah selama interval waktu dalam satu negara atau semua negara.
D. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data dan
Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut
Wawancara tatap muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan
orang yang diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah
yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk
membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang besar jika sejumlah
besar responden yang terlibat.
Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika
seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan cepat, dan
memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif, pewawancara tidak
dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang diwawancara dapat memblokir
panggilan.
Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks melalui
pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang diamati) dan
memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu tertentu, Di sisi negatif,
pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan yang diperlukan, dan kebiasan
pengamat mungkin ikut dalam data yang dikumpulkan.
Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu membantu untuk (1)
menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei, (2) memberikan
klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan (3) mengumpulkan kuesioner
segera setelah mereka selesai. Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Di sisi negatif,
pemberian kuesioner secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel tersebar luas secara
geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak
pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara geografis, atau sulit atau
tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon tanpa banyak beban. Di sisi negatif,
kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan juga tidak bisa
memastikan apakah data yang diperoleh adalah mewakili populasi yang diteliti.
E. Berbagai Metode Pengumpulan Data
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang terkait
dengan mereka, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari berbagai sumber
memberikan kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan dikumpulkan melalui
wawancara, kuesioner, dan observasi yang sangat berkorelasi dengan satu sama lain, maka
kita akan lebih percaya tentang keabsahan dari data yang dikumpulkan. Oleh karena itu,
korelasi tinggi di antara data yang diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang
berbeda dan melalui metode pengumpulan data yang berbeda memberikan kredibilitas
lebih untuk instrumen penelitian dan data yang diperoleh melalui instrumen tersebut.
F. Etika Dalam Pengumpulan Data
Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka harus
menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta tanggapan
individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka, atau meminta untuk melihat
kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dalam menerima hasil dan
rekomendasi dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti. Berikut ini beberapa etika
dan peneliti
1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan menjaga
atau privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti.
2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya, terutama dalam
percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada mereka.
3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika benar-
benar diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh kehatihatian
kepada responden, misalnya menawarkan alasan tertentu.
4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri dari
subyek tidak boleh dilanggar.
5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin
berpartisipasi, keinginan individu harus dihormati.
6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin
7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh alasan
untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami bahaya fisik
atau mental.
9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama penelitian.
Perilaku etis responden yaitu subjek sekali setelah memilih untuk berpartisipasi dalam
sebuah studi, harus bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depannya, seperti
menanggapi survei atau mengambil bagian dalam percobaan. Selain itu responden juga
harus memberikan tanggapan yang benar dan jujur.

Anda mungkin juga menyukai