PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini meliputi dua bagian, yaitu interpretasi dan
sebelumnya atau teori dasar pada tinjauan pustaka. Bab ini juga menjelaskan
1. Analisis Univariat
62
63
melatonin diketahui sekitar tiga kali lebih tinggi pada malam hari
pada anak tersebut. Pada ritme irama sirkadian pada tidur orang
dan berakhir di REM. Pada gangguan tidur yang terjadi pada anak
tubuh (Potter & Perry, 2006 dalam Izazi,2015). Selain itu juga
auditori, nyeri, dan taktil. Pada anak autis terjadi gangguan pada
tidur normal pada anak usia sekolah yaitu umur 6-12 tahun
normal 10-11 jam setiap malamnya (Potter & Perry, 2006 dalam
66
dengan sistem limbik (pusat emosi) pada anak autis, selain itu
juga dari perilaku yang khas yang ada pada anak autis yaitu
umumnya dikenal pada anak autis adalah diet GFCF (gluten free
gluten dan kasein tidak bisa dicerna dengan baik oleh saluran
(Siregar, 2003).
baik. Tentu saja ada kurun waktu saat efek samping diet ini
susu biasanya tidak lama, tetapi bisa sangat parah, terutama pada
gluten secara serentak dari diet anaknya. Namun, hal ini tidak
bebas gluten bebas kasein tetapi beberapa diet yang lain seperti
mereka.
positif.
2. Analisis Bivariat
anak autis karena pvalue yang didapat sebesar 0.036 dengan kata
lain nilai p value < 0,05. Nilai OR yang didapatkan sebesar 7,000
yang lebih agresif dan kinerja yang lebih rendah skor pada sensorik
sosial. Menurut Wong (2002) dalam Izazi, (2015) bahwa pada anak
dengan conduct disorder. Perilaku ini kerap terjadi pada anak autis
dengan hasil penelitian ini yaitu ada hubungan gangguan tidur dengan
dengan terapi diet gluten dan kasein, sedangkan perilaku oleh dengan
B. Keterbatasan Penelitian
5. Responden pada penelitian ini adalah pengasuh di asrama dari anak autis
usia sekolah ataupun remaja, hal ini menjadi hambatan dalam peneliti
dikarenakan terdapat anak autis yang tidak ditunggu oleh orang tuanya
saat sekolah.
bagaimana anak nya terbiasa tidur, karena pada kuesioner harus diingat
untuk membaca.