C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan mendeskripsikan tentang “Pencemaran udara”.
BAB II
PEMAPARAN RUMUSAN MASALAH
Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini diharapkan bahwa
pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup manusia dapat lebih
ditingkatkan. Barangkali akan timbul pertanyaan pada diri kita :
Mungkinkan itu dapat terjadi ? Jawabannya adalah : Mungkin ! Sejauh ada niat dan keinginan
untuk melaksanakannya. Oleh karena itu usaha menanggulangi dan mengurangi pencemaran
lingkungan sepenuhnya tergantung pada kita semua. Kala kita ingin meningkatkan kualitas hidup
kita , maka sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk mengurangi dan
menanggulangi pencemaran lingkungan.
Masalah pencemaran udara dari sektor transportasi, sudah saatnya mendapat perhatian yang
serius. Seperti juga keseriusan untuk mendapatkan sistem transportasi yang lebih baik, efisien,
murah dan nyaman. Sektor transportasi di Indonesia telah menjadi kontributor utama
pencemaran udara, khususnya untuk jenis-jenis pencemar: Karbon monoksida (CO), Nitrogen
Oksida (NOx), Hidrokarbon (HC), timah hitam (Pb), dan Karbon dioksida (CO2), yang
semuanya itu bukan hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi juga mengancam
lingkungan, bahkan lingkungan global. Berbagai strategi perlu segera dirumuskan untuk
menanggulangi masalah tersebut.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta
kematian yang diakibatkan karenanya, seperti :
- Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
- Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
- Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan.
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
- Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan
dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat
laju.
- Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan
kelengkapan kendaraan yang lain.
- Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
Beberapa program pemerintah yang ditujukan untuk menangani masalah pencemaran udara
sektor transportasi dalam rangka pengendalian polusi udara di wilayah Indonesia antara lain:
· Fun Bike
Fun Bike merupakan kegiatan lanjutan dari upaya Car Free Day. Penggunaan sepeda sebagai alat
transportasi yang aman tanpa bahan bakar serta merupakan salah satu sarana penunjang
kesehatan khususnya sebagai sarana sehat untuk berolahraga. Kegiatan Funbike telah
terselenggara dibeberapa daerah Indonesia.
· Langit Biru
Langit Biru merupakan penghargaan untuk kota dengan udara terbersih di Indonesia. Dengan
program langit biru yang dibuat Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini, kota-kota dinilai
berdasarkan kualitas udara perkotaan. Tujuan program langit biru adalah mendorong
peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari
kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Pemilihan kota berkualitas terbaik, sebagai penerima penghargaan Langit Biru, didasarkan 4
parameter utama dan tambahan. Parameter utama penilaian udara terbersih antara lain
manajemen lalu lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan, dan kualitas udara di jalan
raya masing-masing kota.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi
semakin sulit mendapatkan udara sehat dari alam bebas, terutama kota-kota besar.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap agar kita semua menyadari dampak dari
adanya pencemaran udara dan kita harus bisa menanggulangi pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA