Gejala Klinis
Seperti fraktur pada umumnya, akan ditemukan gejala seperti nyeri, edema,
penurunan range of movement dan krepitasi sehingga tanpa foto rontgen, fraktur diafisis,
fraktur montegia dan fraktur galeazi didiagnosis dengan melokalisasi secara palpasi untuk
mencari krepitasi sebagai penanda lokasi fraktur tetapi metode ini sebisa mungkin dihindari
karena akan menimbulkan nyeri hebat pada pasien.
Diagnosis fraktur Colles dan fraktur Smith relatif lebih mudah karena memberikan
gambaran khusus sehingga pada umumnya dapat terdiagnosis dengan inspeksi saja. Fraktur
Colles akan menimbulkan dinner fork deformity. Fraktur Smith akan menimbulkan garden
spade deformity.
Pemeriksaan Penunjang
Dapat dilakukan foto rontgen untuk menunjang diagnosis. Foto dilakukan mengikuti
rule of two:
1. 2 lapang pandang
Dilakukan foto AP dan lateral karena kadang ada fraktur yang tidak terlihat bila hanya
dari satu lapang pandang
2. 2 sendi
2 sendi di sisi proximal dan distal harus difoto untuk melihat ada atau tidaknya
dislokasi karena apabila dislokasi tidak terdeteksi, fraktur tidak akan mengalami
union
3. 2 ekstremitas
Terutama pada anak-anak, karena epifisis masih imatur, ditakutkan akan ada salah
interpretasi sehingga harus dibandingkan dengan sisi yang normal
4. 2 trauma
Seringkali trauma ekstremitas tidak hanya mengakibatkan trauma di ekstremitas saha
tetapi juga di regio lain. Kasus paling sering, fraktur femur yang diikuti dengan injuri
pada pelvis
5. 2 kali
Dilakukan foto kedua setelah jeda 1-2 minggu untuk mengantisipasi fraktur yang
mungkin belum terlihat pada pemeriksaan awal