Oleh:
Titin Setiyani
201501127
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
2016/2017
KONSEP
PENYAKIT
Fraktur
Fraktur adalah
adalah
Fraktur
Fraktur
diskontinuitas adalah
adalah
atau
Fraktur
diskontinuitas
diskontinuitas adalah
atau
atau
diskontinuitas
kepatahan pada
diskontinuitas
kepatahan pada atau
atau
tulangkepatahan
kepatahan
baik pada
pada
bersifat
tulang
tulangkepatahan
baik
baik pada
bersifat
bersifat
tulang
terbuka
tulang baik
terbuka atau
baik bersifat
ataubersifat
terbuka
terbuka
tertutup. atau
atau
Fraktur
Pengertian
Pengertian
terbuka
tertutup.
tertutup. atau
Fraktur
Fraktur
Pengertian
Pengertian tertutup.
Radius
tertutup.
Radius Fraktur
ulna
Fraktur
ulna
Radius
Radius
terputusnya ulna
ulna
Radius
terputusnya
terputusnya ulna
Sjamsuhidajat, terputusnya
kontinuitas tulang
terputusnya
kontinuitas tulang
2005 kontinuitas
kontinuitas
dan ditentukantulang
tulang
kontinuitas
dan
dan ditentukan
ditentukantulang
dan
sesuai
dan
sesuai ditentukan
jenis dan
ditentukan
jenis dan
sesuai
sesuai
luasnya, jenis
jenis
yang dan
dan
dapat
sesuai
luasnya,
luasnya, jenis
yang
yang dan
dapat
dapat
luasnya,
luasnya, yang
diabsorpsi.
yang
diabsorpsi. dapat
dapat
diabsorpsi.
diabsorpsi.
diabsorpsi.
Etiologi
•Kekerasan Langsung
Wahid 2013
Patofisiologi
Apabila tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap oleh tulang, maka
terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan
rusaknya atau kontinuitas tulang.
Setelah terjadi fraktur, periosteum dan
pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow,
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak.
Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut
dan terbentuk lah hematoma di rongga medulla
tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian
tulang yang patah.
Jaringan yang mengalami nekrosis ini
menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang
ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan
leukosit, dan infiltrasisel darah putih. Kejadian
•Deformitas
•Edema
•Krepitasi
•Pergerakan Abnormal
•Rotgen Abnormal
•Komplikasi
•Kerusakan arteri
•Nyeri
•Avaskuler nekrosis
•Syok
•Kompartement syindrom
Pemeriksaan
Penunjang Kera
tinin
Tom
ogra
m
Scan
Tulang
Peme Anterio
rik
an Ro sa gra
tgen m
an
CT Sc
Profil
Koag
g ulasi
Hitun
Darah
kap
Leng
Operasi
ORIF
Secara
Operatif
Penatalaksana Operasi
OREF
an
Secara
Konservatif
Identitas
Pengkajian Identitas
penanggung
jawab
Riwayat
Penyakit
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Pemeriksaan fisik
Nyeri
berhubungan
dengan agen
cidera fisik.
Diagnosa Cemas
keperawatan berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
klien tentang
prosedur dan
tindakan
Gangguan operasi
integritas kulit
berhubungan
dengan fraktur
terbuka.
Intervensi
•Diagnosa 1
•-Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
•Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
•- Kurangi faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri
•-Dorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang
adekuat
•- Ajarkan prinsip-prinsipmanajemen nyeri atau beri posisi yang nyaman
•Diagnosa 2
•-Observasi keadaan klien dan tingkat kecemasan
•- Berikan penjelasan dan pengertian tentang proses penyembuhan klien
•-Pertahankan lingkungan yang tenang.
•-Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk mengurangi tekanan
•Diagnosa 3
•-Rawat luka klien secara aseptik dan antiseptik.
•- Observasi tanda-tanda infeksi
•- Berikan obat antibiotik sesuai terapi
Daftar Pustaka
• MAHARDIKA, A. S. (2014). Pemberian terapi perilaku
kognitif distraksi terhadap intensitas nyeri pada
asuhan keperawatan dengan fraktur radius ulna 1/3
distal dexta.
• Surakarta, S., & Fauziah, A. (2012). ASUHAN
KEPERAWATAN PADA An . W DENGAN OPEN
FRAKTUR RADIUS ULNA 1 / 3 DISTAL SINISTRA
DI RSO Prof . DR . R SOEHARSO SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu
syarat mendapatkan gelar Profesi Ners ( Ns ).