Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT VERTIGO

Oleh :

YUNIAR SAFITRI

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Vertigo
Sasaran : Keluarga Penderita Vertigo
Tempat : Dusun III Sungai Langka
Hari/Tanggal : Jumat/ 15 November 2019
Waktu : 30 Menit
Penyuluh :

I. LATAR BELAKANG
Vertigo merupakan kasus yang sering ditemui. Secara tidak langsung
kitapun pernah mengami vertigo ini. Kata vertigo berasal dari bahasa
Yunani “vertere” yang artinya memutar. Vertigo termasuk kedalam
gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening,
sempoyangan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Kasus vertigo di Amerika adalah 64 orang tiap 100.000, dengan
presentasi wanita lebih banyak daripada pria. Vertigo juga lebih sering
terdapat pada Usia yang lebih tua yaitu diatas 50 tahun.
Vertigo merupakan salah satu kelainan yang dirasakan akibat manifestasi
dari kejadian atau trauma lain. Misalnya adanya cidera kepala ringan.
Salah satu akibat dari kejadian atau trauma tersebut ialah seseorang akan
mengalami vertigo. Kasus ini sebaiknya harus segera ditangani, karena
jika dibiarkan begitu saja akan menggangu system lain yang ada di tubuh
dan juga sangat merugikan klien karena rasa sakit atau pusing yang
begitu hebat. Terkadang klien dengan vertigo ini sulit untuk membuka
mata karena rasa pusing seperti terputar-putar. Ini disebabkan karena
terjadi ketidakseimbangan atau gangguan orientasi.

II. TIU (Tujuan Intruksional Umum )


Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat memahami serta mampu
mengenal lebih dalam mengenai penyakit vertigo.
III. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )
a. Menjelaskan pengertian tentang vertigo
b. Menjelaskan jenis-jenis vertigo
c. Menjelaskan etiologi vertigo
d. Menjelaskan tanda gejala vertigo
e. Menjelaskan pemeriksaan penunjang vertigo
f. Menjelaskan penatalaksanaan vertigo

IV. SASARAN
Keluarga Penderita Vertigo Dusun III Sungai Langka

V. MATERI (TERLAMPIR)

VI. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar Balik

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience


Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
1 5 Menit 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan
1.Menjelaskan pengertian tentang
vertigo 1. Memperhatikan
2. Menyebutkan jenis-jenis vertigo
2. Memperhatikan
3. Menjelaskan etiologi vertigo
4. Menyebutkan tanda gejala 3. Memperhatikan

4. Memperhatikan
vertigo
5.Menjelaskan pemeriksaan 5. Memperhatikan
penunjang vertigo 6. Memperhatikan

6. Menjelaskan penatalaksanaan
vertigo

Evaluasi:
1. Diskusi atau tanya jawab
2. Meminta audience menjelaskan 1. Bertanya dan
pengertian vertigo mendengarkan
3. Meminta audience menyebutkan jawaban
3 5 Menit
tanda gejala vertigo 2. Menjelaskan
pengertian penyakit
vertigo
3. Menyebutkan tanda
gejala vertigo
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau
berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau
berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan
keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa
berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa
lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut
meskipun penderita tidak bergerak sama sekali (Israr, 2008).

B. Jenis- jenis Vertigo


1. Vertigo Periferal
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang
disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang
bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit
seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat
kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan
keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran),
vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan
labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
2. Vertigo Sentral
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang
senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk
menjaga keseimbangan. Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang
tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf
keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak
kecil).

C. Etiologi Vertigo
Vetigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam
saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya
sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau
perubahan tekanan darah yang terjadi secara tibatiba. Penyebab umum
dari vertigo: (Israr, 2008)
1. Keadaan lingkungan
a. Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
a. Alkohol
b. Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
a. Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara
karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak)
pada arteri vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga
a. Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal
positional vertigo)
b. Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
c. Herpes zoster
d. Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
e. Peradangan saraf vestibuler
f. Penyakit Meniere
5. Kelainan neurologis
a. Sklerosis multiple
b. Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
c. Tumor otak
d. Tumor yang menekan saraf vestibularis.
D. Tanda Gejala Vertigo

N VERTIGO PERIFERAL VERTIGO SENTRAL


O (VESTIBULOGENIK) (NON-VESTIBULER)
1 Pandangan gelap Penglihatan ganda
2 Rasa lelah dan stamina menurun Sukar menelan
3 Jantung berdebar Kelumpuhan otot-otot
4 Hilang keseimbangan Sakit kepala yang parah
5 Tidak mampu berkonsentrasi Kesadaran terganggu
6 Perasaan seperti mabuk Tidak mampu berkata-kata
7 Otot terasa sakit Hilangnya koordinasi
8 Mual dan muntah Mual dan muntah-muntah
9 Memori dan daya piker menurun Tubuh terasa lemas
10 Sensitive pada cahaya terang
11 Berkeringan

E. Pemeriksaan Penunjang Vertigo


1. Tes Romberg yang dipertajam
Sikap kaki seperti tandem, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian
ditutup. Orang yang normal mampu berdiri dengan sikap yang romberg
yang dipertajam selama 30 detik atau lebih
2. Tes Melangkah ditempat (Stepping Test)
Penderita disuruh berjalan ditempat dengan mata tertutup sebanyak 50
langkah. Kedudukan akhir dianggap abnormal jika penderita beranjak lebih
dari satu meter atau badan berputar lebih dari 30 derajat
3. Salah Tunjuk(post-pointing)
Penderita merentangkan lengannya, angkat lengan tinggi-tinggi (sampai
fertikal) kemudian kembali kesemula

F. Penatalaksanaan Vertigo
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat-obatan,
terapi fisik / latihan dan olah raga. Dan jika kedua terapi di atas tidak dapat
mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk terapi bedah. Terapi
menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) : Terdiri dari :
1. Terapi kausal
Terapi kasual yaitu pengobatan dengan meniadakan dan memusnahkan
penyebab penyakit sampai pada akar-akarnya.
2. Terapi simtomatik
Terapi simtomatik adalah suatu cara pengobatan dengan mengurangi
ataupun meringankan gejala penyakit, sedangkan penyebab utamanya
yang lebih mendalam tidak dipengaruhi sama sekali. Sebagai contoh
dengan meminum obat untuk menghilangkan secara sementara.
3. Terapi rehabilitative
Terapi rehabilitatif adalah suatu terapi pengobatan secara fisik dengan
latihan fisik. Ada 2 metode terapi fisik yaitu :
1) Latihan Metode Brandt-Daroff
Latihan metode Brandt-Daroff yaitu pasien duduk tegak di tepi
tempat tidur dengan kaki tergantung. Lalu tutup kedua mata dan
berbaring dengan cepat pada salah satu sisi tubuh selama 30 detik,
kemudian duduk tegak kembali. Setelah 30 detik baringkan tubuh ke sisi
lain dengan cara yang sama, tunggu selama 30 detik, setelah itu duduk
tegak kembali. Lakukan latihan ini 5 kali pada pagi hari, dan 5 kali pada
malam hari sampai 2 hari berturut-turut tidak timbul vertigo lagi 2)
Latihan Visual Vestibular dan Latihan Berjalan
a. Pada penderita yang harus berbaring
a) Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kanan, ke samping
kiri. Selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang
digerakkan pada jarak 30 cm, mula-mula gerakkannya lambat,
makin lama makin cepat.
b) Gerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, makin lama makin
cepat. Lalu diulangi dengan mata tertutup.
b. Pada penderita yang sudah bisa duduk
a) Gerakkan kepala dengan cepat ke atas dan ke bawah, seperti
sedang manggut, sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik atau
lebih lama sampai vertigo menghilang. Ulangi latihan tersebut
sebanyak 5 kali.
b) Gerakkan kepala menatap ke kiri atau ke kanan atas selama
30 detik, kembali ke posisi biasa selama 30 detik, lalu
menatap ke atas sisi lain selama 30 detik dan seterusnya.
Ulangi latihan sebanyak 3 kali.
c) Sambil duduk membungkuk dan mengambil benda yang
diletakkan di lantai.
c. Pada penderita yang sudah bisa berjalan
a) Sambil berdiri gerakkan mata ke kiri dan kekanan dan
gerakkan kepala juga ke kiri dan ke kanan juga ke depan dan
ke belakang.
b) Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan tertutup.
c) Jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka dan
tertutup.
d) Jalan turun-naik pada lantai miring atau undakan dengan mata
terbuka dan tertutup bergantian.
e) Berjalan mengelilingi seseorang sambil melempar bola
dengannya.

DAFTAR PUSTAKA
Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta: FK UI
Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia, 1998, Vertigo Patofisiologi,
Diagnosis dan Terapi, Malang: Perdossi
Mansjoer et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sudoyo Aru.W et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Doengoes Marilynn. E et al. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai