(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan
dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat.
4.11 Melakukan kampaye narkoba dilingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendefinisikan (C2) senyawa psikotropika
2. Mendiskripsikan (C2) golongan senyawa psikotropika berdasar Undang-Undang republik
Indonesia No 5 Tahun 1997
3. Mendiskripsikan (C2) macam-macam senyawa psikotropika berdasarkan efek yang
ditimbulkan
4. Menjelaskan (C2) dampak penggunaan senyawa psikotropika terhadap kesehatan diri
5. Mendiskripsikan (C2) cara pencegahan penyalahgunaan senyawa psikotropika
6. Membuat (C6) poster pencegahan penyalahgunaan senyawa psikotropika.
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat:
1. Mendefinisikan pengertian senyawa psikotropika dengan benar melalui kajian literatur dan
diskusi kelas.
2. Mendiskripsikan golongan dalam senyawa psikotropika berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No 5 Tahun 1997 melalui kajian literasi dan diskusi kelas.
3. Mendiskripsikan macam-macam senyawa psikotropika berdasarkan efek yang ditimbulkan
melalui kajian literatur dan diskusi kelas.
4. Menjelaskan dampak penggunaan senyawa psikotropika terhadap kesehatan diri, lingkungan
dan masyarakat melalui kajian literatur dan diskusi kelas.
5. Mendiskripsikan cara pencegahan penyalahgunaan senyawa psikotropika melalui berpikir
kritis, kajian literatur dan diskusi kelas
6. Membuat poster pencegahan penyalahgunaan senyawa psikotropika melalui kerja kelompok
E. Materi Pembelajaran
Materi umum
1. Definisi seenyawa psikotropika
Senyawa psikotropika adalah Suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
menurunnya kerja otak atau membuat susunan saraf pusat menjadi terangsang sehingga
mengakibatkan terjadi kelainan terhadap perilaku dan diikuti dengan halusinasi, ilusi,
terganggunya pikiran, ketergantungan hingga menyebabkan kematian untuk pemakai.
2. Pengolongan senyawa psikotropika berdasarkan Undang-Undang
Berdasarkan Undang-Undang, senyawa psikotropika dapat digolongkan menjadi empat
golongan.
a. Golongan I
Kelompok psikotropika yang daya untuk menimbulkan ketergantungan tertinggi.
Senyawa ini hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dan tidak untuk
pengobatan (seluruhnya ada 14 jenis), antara lain
a. MDMA (Ecstacy)
b. Psilobisin dan Psilosin, zat yang didapat dari sejenis jamur yang tumbuh di Mexico.
c. LSD (Lysergic Diethylamide).
d. Mescaline, diperoleh dari sejenis kaktus yang tumbuh di daerah Amerika Barat
b. Golongan II
Kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan menengah,
digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan (seluruhnya ada 14
jenis), antara lain :
a. Amphetamine (Shabu - shabu)
b. Metaqualon
c. Golongan III
Jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan sedang,
mempunyai khasiat, dan digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan
(seluruhnya ada 9 jenis), antara lain:
a. Amobarbital
b. Flunitrazepam
c. Pentobarbital
d. Golongan IV
Jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan rendah,
berkhasiat dan digunakan luas untuk kepentingan ilmu pengetahuan danpengobatan
(seluruhnya ada 60 jenis), antara lain:
a. Diazepam
b. Barbital
c. Klobazam
d. Nitrazepam
3. Macam-macam zat pskotropika
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional
tubuh. Contoh: opoida, morphin ,heroin dan putaw.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin, Shabu-shabu dan Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus
dan psilocybin dari jamur-jamuran,marijuana atau ganja.
4. Dampak penggunaan psikotropika (kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat)
4.1 Dampak Fisik
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional
tubuh. Contoh: opoida, morphin ,heroin dan putaw.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin, Shabu-shabu dan Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus
dan psilocybin dari jamur-jamuran,marijuana atau ganja.
d. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi
e. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, pemakaian jarum suntik secara bergantian,
risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini
belum ada obatnya .
f. Over dosis bisa menyebabkan kematian
4.2 Dampak Psikis
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
4.3 Dampak Sosial
a. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
c. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
5. Cara pencegahan penyalahgunnan zat psikotropika
a. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Giat melakukan aktivitas agama
c. Menjauhi zat psikotropika dan tidak pernah untuk mencobanya.
d. Menghilangkan rasa ingin tahu atau ingin mencobanya.
e. Menjaga pergaulan utamanya menghindari bergaul dengan pengguna bahkan pengedar
zat psikotropika.
f. Menambah pengetahuan mengenai zat tersebut, mengikuti penyuluhan dan seminar
tentang narkotika supaya bisa melindungi diri sendiri dari penyalahgunaan psikotropika.
g. Sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.
Materi Konsep :
Definisi senyawa psikotropika
Senyawa psikotropika adalah Suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
menurunnya kerja otak atau membuat susunan saraf pusat menjadi terangsang sehingga
mengakibatkan terjadi kelainan terhadap perilaku dan diikuti dengan halusinasi, ilusi,
terganggunya pikiran, ketergantungan hingga menyebabkan kematian untuk pemakai.
Materi Fakta :
Dampak penggunakan zat psikotropika
Materi Prinsip :
Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia no. 5 tahun 1997 tentang
psikotropika.
Materi Prosedur
Prosedur pembuatan Poster
F. Model dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : saintifik
b. Model : TPS (Think, Pair and Share)
Karena pada model TPS ini menuntut siswa untuk berpikir kritis dan aktif
dalam proses pembelajaran.
c. Metode : ceramah (verifikasi), observasi dan diskusi
Karena sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran
G. Media Pembelajaran
Media : artikel penyalahgunaan zat psikotropika, video dampak, LKS dan PPt.
Alat : LCD, laptop, spidol, whiteboard.
Sumber Belajar:
1. Buku Biologi kelas X SMA
2. Buku–buku yang relevan ( contohnya: Undang Undang Republik Indonesia tahun 1945)
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 ( 2 JP)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pembukaan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 15 menit
1. Guru membuka 1. Siswa menjawab salam
pelajaran dengan salam. dari guru
2. Guru meminta salah 2. Salah satu siswa
satu siswa memimpin memimpin do’a
do’a bersama. bersama
3. Guru mengecek 3. Siswa melakukan
kehadiran siswa presensi kehadiaran
Mengamati Mengamati
4. Guru memberikan 4. Siswa memperhatikan
apresepsi tentang apresepsi yang
dampak penggunaan diberikan guru tentang
senyawa psikotropika dampak penggunaan
dalam kehidupan senyawa psikotropika
melalui media ICT dalam kehidupan
Video melalui media ICT
5. Guru membagi LKS Video
kepada seluruh siswa 5. Siswa menerima LKS
dari guru
Inti Mencoba , menanya, Mencoba ,menanya 65 menit
menalar dan menalar
1. Guru memberikan 1. Siswa megerjakan LKS
pengarahan siswa untuk secara individu, dan
mengerjakan LKS terjadilah proses
secara individu ,dalam tahapan think
hal ini terjadilah proses 2. Siswa menegerjakan
tahapan think dalam pantauan guru
2. Guru mematau siswa 3. Siswa berpasangan
dalam pengerjaan LKS. sesuai yag ditentukan
3. Guru mengatur siswa guru
untuk berpasangan Mengasosiasikan
Mengasosiasikan 4. siswa saling berdiskusi
4. Guru megarahkan siswa dari hasil jawaban LKS
untuk saling berdiskusi mereka bersama
hasil jawaban LKS pasangannya, hal ini
mereka bersama terjadilah proses
pasangannya, hal ini tahapan pair
terjadilah proses tahapan 5. Siswa melakukan
pair diskusi pasangan
5. Guru memantau proses dengan pantauan guru
diskusi siswa bersama Mengkomunikasikan
pasagannya 6. Siswa melakukan
Mengkomunikasikan diskusi dengan
6. Guru memimpin dipimpin oleh guru,
jalannya diskusi siswa, diskusi dilakukan
diskusi dilakukan dengan cara salah satu
dengan cara salah satu pasangan
pasangan menyampaikan
menyampaikan jawabannya di forum
jawabannya di forum kelas kemudian
kelas kemudian pasangan yang lain
pasangan yang lain memberikan tanggapan
memberikan tanggapan serta tambahan, hal ini
serta tambahan, hal ini terjadi proses tahapan
terjadi proses tahapan share
share 7. Siswa memperhatikan
7. Guru memberi verifikasi verifikasi dan
dan penguatan materi penguatan materi dari
menggunakan media ppt guru
8. Guru mengambil LKS 8. Siswa mengumpulkan
dan hasil diskusi yang LKS dan hasildiskusi
telah dikerjakan siswa. kepada guru.
2. Instrumen penilaian
a. Lembar Pengamatan Sikap
Berilah tanda check list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam
membuat poster.
KELOMPOK Teliti Rapi Disiplin Skor
1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : baik sekali
Rubrik Penilaian Afektif Lembar Kerja Siswa (LKS)
Aspek yang Aturan penilaian
dinilai
1 Teliti 1. Tidak teliti dalam mengerjakan LKS.
2. Kurang teliti dalam mengerjakan LKS sehingga banyak yang salah
3. Teliti dalam mengerjakan LKS tetapi jawaban kurang lengkap.
4. Teliti dan sangat lengkap jawaban pada LKS.
2 Rapi 1. Tidak rapi dan tidak jelas dalam mengerjakan LKS
2. Kurang rapi dan kurang jelas dalam mengerjakan LKS
3. Rapi dalam mengerjakan LKS tetapi kurang jelas.
4. Rapi dan sangat jelas dalam mengerjakan LKS.
3 Disiplin 1. Tidak mengumpulkan LKS
2. Waktu pengumpulan LKS tidak tepat waktu ketentuan.
3. Mengumpulkan tepat waktu ketentuan.
4. Mengumpulkan sebelum waktu ketentuan.