Anda di halaman 1dari 68

Mendeskripsikan Anatomi Hewan dan

Hubungannya dengan Proses Fisiologi

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi


Umum
Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes
Disajikan Pada Rabu, 26 September 2017

Disusun oleh :

Kelompok 8 Offering B 2017

1. Femi Mega L. (170341615098)


2. Karimatun Nisa’ (170341615002)
3. Nida Layli Asfia (170341615020)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN
ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
Agustus 2017
Mendeskripsikan Anatomi Hewan Dan
Hubungannya
Dengan Proses Fisiologi
Femi Mega L., Karimatun Nisa’, Nida Layli Asfia,
dan Dr. Sueb, M.Kes
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri
Malang
Email: femilestari37@gmail.com,
sueb.fmipa@um.ac.id

Abstrak. Susunan jaringan pada anatomi hewan


menyusun organ yang berperan dalam proses
fisiologi. Jaringan penyusun organ mempunyai
banyak kesamaan, tetapi mempunyai
perbedaan dalam proses fisiologi. Jaringan
hewan digolongkan ke dalam empat kategori
utama: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf. Penulisan ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara jaringan
hewan dengan proses fisiologi. Metode
penulisan menggunakan buku bahan ajar
seperti buku Detik-Detik penerbit Intan
Pariwara, Biologi Campbell, dan buku Biology
oleh Raven Johnson. Hasilnya adalah jaringan
hewan mempunyai hubungan secara langsung
dengan proses fisiologi.
Kata kunci : jaringan hewan, organ, proses
fisiologi

Describe Animals Anatomy And Their


Connection With Physiology Process
Femi Mega L., Karimatun Nisa’, Nida Layli Asfia,
dan Dr. Sueb, M.Kes
Department of Biology, FMIPA, State University
of Malang
Email: femilestari37@gmail.com,
sueb.fmipa@um.ac.id
Abstract. The composition of tissue in animals
anatomy arrange the organ which have role of
physiology process. The composition of organ
tissue have many sameness, but it have
distinction in physiology process. Animals tissue
are classified in four primary category:
ephitelial tissue, connective tissue, muscle
tissue, and nerve tissue. This writing aims to
know the connection between animals tissue
with physiology process. The metode to write
use learning books like Detik-Detik Biologi was
published by Intan Pariwara, Campbell Biology,
and Biology book by Raven Johnson. The result
is animals tissue have direct connection with
physiology process.
Keywords : animals tissue, organ, physiology
process
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada


kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Mendeksripsikan Anatomi
Hewan dan Hubungannya dengan Proses
Fisiologi” dengan lancar. Pembuatan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah biologi umum.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini


adalah untuk mengetahui hubungan antara
jaringan pada anatomi hewan dengan proses
fisiologi. Kita tahu bahwa organ hewan
tersusun oleh empat jaringan dan masing-
masing dari jaringan tersebut memiliki peran
besar terhadap proses fisiologi.

Dalam penulisan makalah yang berjudul


“Mendeksripsikan Anatomi Hewan dan
Hubungannya dengan Proses Fisiologi”, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
dengan banyaknya hambatan, tidak
menghalangi kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu kami berterima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang
tak retak”. Kami menyadari bahwa dalam segi
penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna dalam segi penyusunan,
pembahasan, maupun penulisan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca agar
makalah yang kami buat selanjutnya semakin
baik.

Demikian yang kami bisa sampaikan,


semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan menambah wawasan.
Malang, 26
September 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................ii


Daftar Isi .....................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR .............................................11v
DAFTAR TABEL ...........................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ....................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ..................................... 2
1.3 Tujuan........................................................ 3
1.4 Manfaat ..................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI .......................................... 4
2.1 Definisi Fisiologi Hewan ............................ 4
2.2 Hubungan Jaringan Pada anatomi Hewan
Dengan Proses Fisiologi................................... 4
2.3 Macam – Macam Jaringan Hewan ............ 4
BAB III PEMBAHASAN.................Error! Bookmark not defined.
3.1 Anatomi Hewan Ditinjau dari Aneka
Jaringannya .................................................... 5
3.2 Hubungan Antara Jaringan Epitel dan
Proses Fisiologisnya......................................... 7
3.2 Hubungan Antara Jaringan Otot dan Proses
Fisiologisnya .................................................... 9
3.2 Hubungan Antara Jaringan Saraf dan
Proses Fisiologisnya....................................... 11
3.2 Hubungan Antara Jaringan Ikat dan Proses
Fisiologisnya .................................................. 12
BAB IV PENUTUP ............................................. 15
4.1 Kesimpulan .............................................. 15
4.2 Saran........................................................ 15
DAFTAR RUJUKAN ........................................... 16

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2.1 Macam – macam Jaringan Epitel


................................................................ 8
Gambar 3.3.1 Macam – macam Jaringan
Otot.................................................................
...10
Gambar 3.4.1 Jaringan
Saraf……………………………………………
………………….11
Gambar 3.5.1 Jaringan
Ikat……………………………………………
…………………...13
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Perbedaan Jaringan pada


Hewan..............................................................
......... 6
Tabel 2.1.2 Macam – macam Jaringan
Epitel................................................................
....... 7
Tabel 3.3.1 Macam – macam Jaringan
Otot………………………………….…………
…..9
Tabel 3.5.1 Jaringan
Ikat……………………………………………
………..……………..14
V
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup baik manusia,
hewan, dan tumbuhan memiliki sel yang
membentuk suatu jaringan. Jaringan
merupakan sekelompok sel yang memiliki
bentu, susunan, dan fungsi yang sama. Pada
umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu
jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel)
dan jaringan kompleks (tersusun dari banyak
tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat
ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup,
baik tumbuhan maupun hewan. Jaringan
hewan memiliki perbedaan dengan jaringan
tumbuhan, hal itu dikarenakan bagian
penyusun jaringan pada tubuh yang terdiri
dari kumpulan sel yang berbeda antara sel
hewan dengan sel tumbuhan. Sel hewan
memiliki organel yang khas, yaitu adanya
sentriol. Adanya organel tersebut menjadi salah
satu ciri yang membedakan hewan dan
tumbuhan. Seperti pada tumbuhan, sel-sel
hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama
akan membentuk suatu jaringan.
Hewan bertulang belakang (vertebrata)
memiliki struktur yang sangat kompleks.
Aktivitas tertentu melibatkan berbagai
tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel,
jaringan, organ dan sistem organ.

Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang


pada tempat tertentu sel- sel itu membentuk
jaringan, contoh jaringan pada hewan adalah
jaringan epitelium, jaringan otot, jaringan saraf,
dan jaringan ikat. Jaringan jaringan ini bekerja
sama melaksanakan fungsi tertentu
membentuk suatu organ, misalnya jantung dan
hati. Beberapa jaringan organ bekerja bersama
melaksanakan fungsi tertentu membentuk
system organ, misalnya system pencernaan,
system transportasi, dan system reproduksi.
Jaringan, organ, dan system organ bersama-
sama membentuk tubuh organisme.

Macam jaringan, organ, dan system organ


pada setiap organisme tidak selalu sama,
tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada
organisme tingkat rendah seperti protozoa,
tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi,
protozoa tidak memiliki jaringan, organ, dan
system organ. Semakin tinggi tingkatan
organisme itu, semakin kompleks struktur
penyusun tubuhnya .

1
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-
jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi. Jaringan
dengan struktur yang khusus memungkinkan
mereka mempunyai fungsi yang spesifik.
Hewan bertulang belakang(vertebrata) memiliki
struktur yang sangat kompleks. Aktivitas
tertentu melibatkan berbagai tingkatan
organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ,
dan system organ.

Ilmu tentang struktur dan fungsi jaringan


pada hewan perlu dipelajari karena
pemanfaatan dan penerapannya bagi
kehidupan manusia. Selain itu, ilmu tersebut
juga dapat diterapkan untuk memecahkan
masalah di bidang keanekaragaman hayati.

Pada hewan tingkat tinggi (mamalia)


dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan
saraf, dan jaringan otot. Sekumpulan jaringan
akan membentuk organ, beberapa organ
bekerja secara seimbang membentuk sistem
organ dan sistem organ merupakan kesatuan
tubuh yang lengkap. Anatomi dan Fisiologi pada
dasarnya merupakan dua ilmu yang tidak dapat
dipisahkan.

Anatomi adalah cabang dari biologi yang


berhubungan dengan struktur dan organ dari
makhluk hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, anatomi dapat diartikan sebagai
ilmu yang melukiskan letak dan hubungan
bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau
tumbuh-tumbuhan. Sedangkan fisiologi adalah
ilmu yang mempelajari fungsi tubuh secara
lengkap dan fungsi semua bagian-bagian tubuh
termasuk pula proses-proses biofisika dan
biokimia yang terjadi di dalam tubuh.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, di susun
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah anatomi hewan ditinjau
dari aneka jaringannya?
2. Bagaimanakah hubungan antara
jaringan epitel dan proses fisiologinya?
3. Bagaimanakah hubungan antara
jaringan otot dan proses fisiologinya?
4. Bagaimanakah hubungan antara
jaringan saraf dan proses fisiologinya?
5. Bagaimanakah hubungan antara
jaringan ikat dan proses fisiologinya?

2
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Untuk mengetahui anatomi hewan
ditinjau dari aneka jaringannya
2. Untuk mengetahui hubungan antara
jaringan epitel dan proses fisiologinya
3. Untuk mengetahui hubungan antara
jaringan otot dan proses fisiologinya
4. Untuk mengetahui hubungan antara
jaringan saraf dan proses fisiologinya
5. Untuk mengetahui hubungan antara
jaringan ikat dan proses fisiologinya

MANFAAT
Manfaat yang bisa didapat dari makalah ini
adalah:
1. Para pembaca bisa memahami
bagaimana anatomi hewan ditinjau dari
aneka jaringannya
2. Para pembaca bisa memahami
bagaimana hubungan antara jaringan
epitel dan proses fisiologinya
3. Para pembaca bisa memahami
bagaimana hubungan antara jaringan otot
dan proses fisiologinya
4. Para pembaca bisa memahami
bagaimana hubungan antara jaringan
saraf dan proses fisiologinya
5. Para pembaca bisa memahami
bagaimana hubungan antara jaringan ikat
dan proses fisiologinya
3

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Fisiologi Hewan


Fisiologi hewan dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang
sistem pencernaan makan, sistem
pernafasan, sistem sirkulasi dan fungsi
jantung, sistem ekskresi dan fungsi ginjal,
otot dan gerak, system hormone, serta
fungsi-fungsi semua organ tubuh hewan
lainnya.

2.2 Hubungan Jaringan Pada Anatomi Hewan


Dengan Proses Fisiologi

Organ pada hewan dilapisi oleh banyak


jaringan yang bertipe dasar sama, tetapi
mempunyai fungsi berbeda dalam proses
fisiologi.
2.3 Macam-Macam Jaringan Hewan

Jaringan hewan digolongkan menjadi empat


kategori utama :

1. Jaringan epitel
Jaringan epitel menutupi bagian luar
tubuh serta melapisi organ-organ dan
rongga-rongga dalam tubuh.
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat terdiri dari populasi sel-sel
longgar yang tersebar di matriks
ekstraselular.
3. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas filamen-
filamen yang mengandung protein aktin
dan miosin.
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf
yang disebut neuron.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anatomi Hewan ditinjau dari Aneka


Jaringannya
Jaringan hewan digolongkan ke dalam empat
kategori utama :
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel terdiri dari susunan sel-sel
yang letaknya berdekatan dan disatukan
oleh bahan antar sel (intercelular
substance). Epitel di satu sisi mempunyai
permukaan bebas dan di sisi lain
berbatasan dengan jaringan lain di
bawahnya. Jaringan ini mempunyai fungsi :
 menutupi dan melapisi permukaan,
misalnya epitel di kulit
 absorbsi, misalnya di usus, bagian
tubulus kontortus proksimal, dan
nefron
 sekresi, misalnya epitel kelenjar
 sensoris, misalnya neuroepitel
 kontraktil, misalnya mioepitel
 proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit
2. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk
gerakan tubuh. Sel otot berasal dari
lapisan mesoderm dan diferensiasinya
terutama terjadi karena proses
pemanjangan berangsur-angsur secara
bersamaan sehingga terjadi proses sintesis
protein filament dalam sitoplasma sel otot.
3. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
disebut neuron. Neuron berfungsi
merespon perubahan lingkungan dan
membawa impuls-impuls saraf ke pusat
saraf. Neuron mengandung badan sel,
nukleus, dan penjuluran atau serabut.

4. Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan
menyokong jaringan lainnya. Berbeda
dengan jaringan epitelium yang selnya
terkemas rapat, jaringan ikat memiliki
kumpulan sel yang jarang, yang tersebar
dalam suatu matriks ekstraseluler. Matriks
tersebut umumnya terdiri atas suatu
anyaman serat yang tertana dalam suatu
dasar (fondasi) yang seragam dan dapat
berupa cairan, seperti agar, atau padatan.
Serat jaringan ikat, yang terbuat dari
protein, terdiri dari atas tiga jenis; serat
berkolagen, serat elastis, serat retikuler.
Serat berkolagen merupakan protein yang
paling berlimpah dalam kingdom hewan.
Serat berkolagen bersifat tidak elastis dan
robek jika ditarik mengikuti panjangnya.
Jika anda menarik sebagian kulit bagian
belakang telapak tangan anda kolagenya
yang berperan besar dalam menjaga
daging itu tidak lepas dari tulang.
kita dapat membedakan keempat
jaringan dasar hewan pada tabel berikut

Jaring Sel Matriks Fungsi


an Ekstrasel Utama
ular
Saraf Rangkai Tidak ada Menyampai
an kan
tonjolan impuls/rang
sel yang sang saraf
memanj
ang
Epitel Kumpula Sedikit Melapisi
n sel permukaan
bersegi atau rongga
banyak tubuh,
sekresi
bahan-
bahan
kelenjar
Otot Sel Cukup Sebagai alat
kontrakt banyak aktif
il yang
memanj
ang
Ikat Beberap Banyak Sebagai
a tipe sel sekali penyokong
yang dan
meneta pelindung
p atau
berpind
ah-
pindah
Tabel 2.1.1 perbedaan jaringan pada
hewan

6
3.2 Hubungan antara Jaringan Epitel dan
Proses Fisiologinya
Jaringan epitel terdapat sebagai
lembaran lembaran sel, jaringan epitel
menutupi permukaan tubuh serta melapisi
organ-organ dan rongga-rongga dalam
tubuh. Sel sel epitel tertutup rapat sering
kali melibatkan sambungan ketat,
memungkinkan jaringan epitel berfungsi
sebagai penghalang melawan cedera
mekanis, pathogen, dan kehilangan cairan.
Sel-sel jaringan epitel, atau epitelium, juga
membentuk antar muka aktif dengan
lingkungan . misalnya epitelium yang
melapisi saluran hidung memiliki fungsi yg
sangat penting dalam olfaksi, indran
penciuman.
Bentuk sel epitel mungkin kubus
(seperti dadu), kolumnar (seperti batu bata
yang di tegakkan), skuamosa (seperti ubin
lantai). Selain itu, sel-sel mungkin tersusun
dalam suatu epitelium sederhana (lapisan sel
tunggal), epitelium berlapi (sel-sel yang
tersusun bertingkat tingkat), atau epitelium
berlapis semu (selapis tunggal sel-sel dengan
tinggi yang berbeda beda). Bentuk dan
susunan sel yang berbeda-beda berkorelasi
dengan fungsi yang berbeda beda. Misalnya,
epitel kolumnar, yang memiliki sel sel
dengan volume sitoplasma relatif besar,
seringkali terletak di tempat sekresi atau
absorpsi aktif menjadi hal yang penting.
Bentuk epitel penutup berdasarkan bentuk
dan jumlah lapisan jaringan dasar dapat dilihat
pada tabel.
Jeni Gambar Fungsi Terdapat
s Pada
Epit
el
Pipi Pertukaran .Pembuluh
h zat melalui darah
sela difusi .Alveoli
pis paru-paru
Kub Sekresi .Tubula
us ginjal
sela .Kelenjar
pis ludah
(lapisan
dalam)
.Kelenjar
tiroid
Silin Sekresi/pe .Usus halus
dris nyerapan
7

sela aktif zat


pis zat
Pipi Proteksi .Kulit luar
h pada .Dinding
berl permukaa esophagus,a
apis n yang nus dan
mudah vagina
terkikis
Kub Proteksi .Bagian
us pada dalam mulut
berl permukaa .Kelenjar
apis n yang keringat
mudah
terkikis
Silin Silia untuk .Saluran
dris menggerak nasal
bers kan .Saluran
ilia partikel telur
berl yang ada
apis di atasnya
sem
u
Silin Sekresi/ .Lapisan luar
dris ekskresi kelenjar
berl ludah,kelenj
apis ar
susu,uretra.
Tran Proteksi .Kantung
sisio pada kemih
nal bagian .Ginjal
yang .Saluran
mudah ureter
berubah
volumenya
Tabel 3.2.1 macam-macam jaringan epitel
Gambar 3.2.1 macam-macam jaringan
epitel

8
3.3 Hubungan antara Jaringan Otot dan
Proses Fisiologinya

CIRI- CIRI OTOT OTOT OTOT


POLOS LURIK JANTUNG
Bentuk sel Seperti Silindris Silindris
gelondong, atau atau
bagian serabut serabut
tengah panjang, pendek,
besar, dan ujung bercabang
ujungnya tumpul - cabang
meruncing
Inti sel Satu, di Banyak, Satu atau
tengah di tepi dua di
tengah
Aktivitas Di luar Di bawah Di luar
kehendak kehendak kehendak
(otot tidak (otot (otot tidak
sadar ) sadar ) sadar )
Kontraksi Lambat dan Cepat, Otomatis,
lama, tidak tidak teratur,
mudah lelah beratur, tidak
dan pernah
mudah lelah, dan
lelah bereaksi
lambat
Letak Alat –alat Melekat jantung
tubuh baian pada
dalam, rangka,
contoh lidah,
saluran bibir, dan
pencernaan kelopak
, saluran mata
pernafasan,
kandung
kemih, dan
pembuluh
limfa
Diskus Tidak ada Tidak ada Ada
interkatalis
Garis Tidak ada Ada Ada
melintang
Jaringan otot berfungsi melakukan
pergerakan. Jaringan ini yang bertanggung
jawab terhadap hampir semua tipe gerakan
tubuh . Semua sel- sel otot terdiri atas
filamen filamen yang mengandung protein
aktin dan miosin, yang bersama sama
memungkinkan otot berkontraksi. Otot
adalah jaringan yang melimpah pada
kebanyakan hewan, dan aktivitas otot
menyusun sebagian besar kerja selular yang
mengkonsumsi energi pada hewan yang
aktif.. Setiap jaringan otot mempunyai
struktur yang sesuai dengan peranan
fisiologisnya yaitu; otot rangka, otot jantung,
dan otot polos.
Tabel 3.3.1 macam-macam jaringan otot

OTOT POLOS OTOT


LURIK
OTOT JANTUNG
Gambar 3.3.1 macam-macam jaringan otot
10

3.4 Hubungan antara Jaringan Saraf dan


Proses Fisiologinya
Jaringan saraf (nervous tissue)
merasakan adanya stimulus atau rangsangan
dan menghantarkan sinyal dari satu bagian
tubuh hewan ke bagian tubuh yang lain. Unit
fungsional jaringan saraf adalah neuron,
atau sel saraf, yang secara unik di khususkan
untuk menghantarkan sinyal yang dissebut
implus saraf. Neuron terdiri dari dendrit dan
akson. Dendrit menghantarkan implus dari
ujungnya menuju bagian neuron yang
lainnya, Akson menghantarkan impluske
neuron lainnya atau menuju effektor,suatu
stuktur yang melakukan respon tubuh.
Gambar 3.4.1 jaringan saraf

11

3.5 Hubungan antara Jaringan Ikat dan Proses


Fisiologinya
Serat elastis (elastic fiber) adalah
untain panjang yang terbuat dari protein.
Serat ini memiliki sifat seperti karet yang
akan mengembalikan kulit anda setelah
dicubit akan kembali seperti semula. Serat
retikuler (reticuler fiber) serat yang sangat
tipis dan bercabang. Tersusun atas kolagen
danbersambung dengan serat berkolagen,
serat ini berbentuk anyaman yang ditenun
dengan yang mehubungkandengan jaringan
disebelahnya.Jenis utama jaringan ikat pada
vertebrata adalah jaringan ikat
longgar,jaringan adiposa, jaringan
ikatberserat, tulang rawan, tulang sejati dan
darah masing-masing memiliki stuktur dan
fungsi berbeda.
Jaringan ikat longgar (loose connective
tissue) terdapat paling banyak pada
vertebrata, jaringan ini mengikat epitelium
dengan jaringanyangdi bawahnya dan
berfunngsi sebagai bahan pengemas, yang
menjaga organ tetap berada di tempatnya.
Jarinagan ini dinamai demikian karena
jaringan ini tertenun longgar. Jaringan ikat
longgar memiliki tiga jenis serat; serat
berkolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
Jaringan ikat longgar terdapat dua jenis
fibroblas dan makrofaga. Fibroblas
mensekresika unsur protein serat
ekstraseluler. Makrofaga adalah sel
amoeboid yang berkeliaran di seluruh
jaringan serat,yang menelan bakteri dan sel-
sel mati melalui fagositosis.
Jaringan adiposa (adipose tissue)
bentuk khusus jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dan sel-sel adiposa yang
tersebar diseluru matriksnya. Jaringan
adiposa melapisi dan menginsulasi tubuh,
serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Setiap sel adiposa mengandung suatu
butiran lemak besar yang membekak ketika
lemak disimpan dan akan mengerut ketika
tubuh menggunakan lemak itu sebagai
bahan bakar.
Jaringan ikat berserat (fibrous
connective tissue) adalah jaringan ikat yang
padat karena tersusun banyak serat
berkolagen. Biasanya jaringan ini banyak
terdapat pada tendon yang melekatkan otot
ke tulang dan pada ligamen, yang
menghubungkan tulang dengan tulang lain
pada persendian.

12
Tulang rawan (cartilage) memiliki
serat berkolagen yang sangat melimpah.
Yang tertanam dalam suatu matriks mirip
karet yang tersusun atas suatu bahan yang
disebut kondroitin sulfat, suatu kompleks
protein-karbohidrat. Gabungan serat
berkolagen dan kondroitin sulfat membuat
tulang rawan menjadi suatu material
penyokong yang kuat namun fleksibel.
Biasanya terdapat pada hidung, telinga,
trakea dan tudung pada ujung beberapa
tulang sejati.
Kerangka penyokong tubuh sebagian
besar vertebratater buat dari tulang
sejati(Bone), suatu jaringan ikat bermineral.
Kombinasi mineral yang keras dan kolagen
yang fleksibel membuat tulang sejati lebih
keras dari pada tulang rawan dan tidak
mudah rapuh. Struktur tulang sejati mamalia
adalah sistem sarversian. Pada tulang sejati
yangpanjang seperti pada paha, hanya
luarnya saja yang merupakan tulang keras
yang dibangun dari sistem harversian.
Meskipun fungsi darah (blood)
berbeda dengan jaringan ikat lain, ia juga
menjadi salah satu kriteria jaringan ikat,
yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang
luas. Matriks itu berupa cairan yang disebut
plasma yang terdiri atas air,garam-garan,
dan berbagaijenis protein terlarut. Di dalam
plasma terdapat dua sel darah eritrosit (sel
darah merah), dan leukosit(sel darah
putih),dan fragmen sel yang disebut keping
darah (platelet). Sel darah mera berfungsi
membawa oksigen sedangkan seldara putih
berfungsi dalam pertahanan melawan
bakteri, virus dan penyerang lainya dan
keping darah membantu penggumpalan
darah.
Gambar 3.5.1 jaringan ikat
13

Tabel struktur jaringan ikat

Nama Nama sel Matrik


jaringan
Adiposa Adiposit Lemak
Ikat padat Fibrosit Serat
(ligament kolagen
dan
tendon)
Ikat Fibrosit Serat
longgar ( kolagen
facia) Serat
elastis
Serat
retikuler
Tulang Kondrosit Kondrin
rawan
 Hialin

 Fibrosa

 Elastis
Tulang Osteosit  Kolagen
keras  Kalsium
karbonat
 Kalsium
phosphat
Darah Eritrosit Plasma
Leukosit
Trombosit
Tabel 3.5.1 tabel jaringan ikat

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab ini, dapat
disimpulkan. organisasi tubuh hewan berasal
dari pengelompokan sel-sel yang
tersepesialisasi menjadi jaringan. Jaringan pada
hewan terbagi menjadi empat ; jaringan
epitelium, jaringan otot, jaringan ikat, dan
jaringan saraf. Jaringan epitel melindungi
jaringan lain yang ada di bawahnya,
pengangkut material-material dari suatu
jaringan ke jaringan yang lain, alat absorbsi, dan
sebagai alat sekresi. Jaringan otot bertanggung
jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot
terbagi menjadi tiga ; otot rangka, otot jantung,
dan otot polos. Jaringan saraf berfungsi
merespon perubahan lingkungan dan
membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf.
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan
menyokong jaringan lainnya.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
dari pembahasan makalah ini, ada saran untuk
membuat makalah ini dan pembaca lebih baik
kedepannya. Sistem jaringan pada hewan
merupakan suatu kesatuan yang sangat
kompleks, hendaknya membutuhkan
pemahaman yang sangat detail untuk
memahaminya.

15
DAFTAR RUJUKAN
Wigawati Hadi Omegawati, dkk. 2017. Detik-
Detik UN Biologi SMA. Klaten: PT. Intan
Pariwara. hal 43-47
Drs. Soewolo, M.Pd. 2000. Pengantar Fisiologi
Hewan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional : Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Menengah
IBRD Loan No.3979
Tri Harjana, MP. 2011. Buku Ajar Histologi.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13178283
5/pendidikan/Buku+Ajar+Histologi+_baru_.
pdf diakses 3 Agustus 2017
Campbell, N.A., J.B. Reece., Lisa A. U., Michael
L. C., Steven A. W., Peter V.M., Robert B. J.,
2008. Biologi Edisi 8 Jilid 3. Jakarta:
Erlangga. hal 4-11
Wigawati Hadi Omegawati, dkk. 2015. Biologi
Kelas XI Semester 1. Klaten: PT. Intan
Pariwara.
Raven and Johnson. 1996. Biology 4th ed. New
York: WBC/McGraw-Hill Companies, Inc.
16

Anda mungkin juga menyukai