Anda di halaman 1dari 3

SOP HEMATOME (MEMAR)

No. Dokumen : NO/SOP/ADMEN/I/2019


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2019

Halaman : 1/2

PUSKESMAS Euis Warsita


CICANGKANGGIRANG 197009121992032005

Luka memar atau hematome, yaitu kasus luka robek pembuluh darah
1. Pengertian
bawah kulit yang tidak disertai robeknya jaringan kulit diatasnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani kasus luka memar atau hematome.
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CICANGKANGGIRANG
3. Kebijakan Nomor : SK/001/KAPUS/X/2019
Tentang : kebijakan mutu dan keselamatan pasien
1. Jastremski M.S.: Perbaikan laserasi, dalam Buku Prosedur
Kedauratan, Jastremski M. S, Dumas M. & Penalver L. (Eds); Alih
bahasa: Harrtono A. dan Tyasnmono, Penerbit EGC, Jakarta,
1993.

4. Referensi 2. Graber M.A, Toth P.T., Herting R.L: Buku Saku Dokter Keluarga
University Of Iowa, Ed-3, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 2006.

3. Putu Riasa, I Nyoman: Wound Management, dalam Makalah


Simposium “Current Wound Management”, Minggu 23 September
2012 di Rama Sinta Inna Grand Bali Beach Hotel Bali
Alat dan Bahan
a. Rawat luka set
5. Alat dan Bahan
b. Es batu
c. Analgetik oral
6. Prosedur /langkah 1. Pasien dibaringkan di atas meja tindakan dan periksa keadaan
– langkah luka pasien.

2. Dokter/perawat menjelaskan perihal luka pasien dan tindakan


perawatan selanjutnya yang perlu dilakukan di rumah.

3. Perawat/dokter menanyakan kepada pasien atau pengantarnya


ada tidaknya riwayat alergi (alergi obat, jenisnya apa).

4. Sebelum pasien dipulangkan, beritahu pasien atau keluarganya


cara perawatan selanjunya: kompres dingin (air kulkas atau es
batu dalam kantong plastik berisi air) selama 24 jam setelah
cedera, tujuannnya untuk mengurangi nyeri dan mencegah
pembengkakan bertambah besar (jangan melakukan kompres
hangat sebelum lewat 24 jam karena akan menyebabkan
1/2
bengkak bertambah).

5. Dan setelah lewat 24 jam lakukan kompres hangat, sesering


mungkin untuk mempercepat penyerapan bekuan darah dan
menmpercepat hilangnya bengkak dan warna kebiruan pada kulit.
6. Beri obat analgetik dan vitamin untuk membantu penyembuhan.

6. Unit Terkait
1. UGD
2. Farmasi

7. Diagram Alir -

Yang Tanggal mulai


No Isi perubahan
diubah diberlakukan
8.Rekaman Historis
perubahan

DAFTAR TILIK

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak


1. Apakah petugas melakukan pengkajian awal klinis terhadap
pasien?
2. Apakah petugas telah menetapkan diagnosis asma
bronkhial?
3. Apakah petugas memberikan eduksi mengenai modifikasi
gaya hidup?
4. Apakah petugas memberikan terapi obat asma bronkhial
sesuai keadaan klinis pasien dan mempertimbangkan
adanya indikasi khusus?
5. Apkah petugas melakukan rujukan pasien asma bronkhial
sesuai kriteria?

Compliance rate (CR) : ……………..% ………………………………..,…………..


Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

KETERANGAN :
1. Kotak Judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya dengan huruf Arial Font 12 spasi 1.5
2. Nomor dokumen di isi sesuai dengan ketentuan penomoran pada puskesmas ( Nomor

2/2
urut/SOP/Pokja//Bln/th ) huruf Arial Font 11 spasi 1.5
3. Nomor revisi diisi dengan status revisi dengan menggunakan angka untuk dokumen baru diberi
nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1 dan seterusnya huruf Arial Font 11
spasi 1.5
4. Tanggal terbit diberi tanggal sesuai dengan tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP
tersebut huruf Arial Font 11 spasi 1.5
5. Halaman diisi dengan nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman, huruf Arial
Font 11 spasi 1.5
6. Ditetapkan kepala puskesmas dan diberi tandatangan, nama jelas, NIP tanpa gelar huruf Arial
Font 10 spasi 1.5
1. Nama Intansi di simpan sebelah kiri di bawah Logo Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat
dengan huruf Arial Font 10 spasi 1.5

3/2

Anda mungkin juga menyukai