Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN TUGAS AKHIR

PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI


METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

SITI NURHASANAH (2016090018)

SUCI HARYANTI (2016090097)

SURYANI (2016090126)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2019
PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI
METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

SKRIPSI
Merupakan syarat untuk
memenuhi gelar Sarjana Teknik Strata Satu (S1)

SITI NURHASANAH (2016090018)

SUCI HARYANTI (2016090097)

SURYANI (2016090126)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2019
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai bahan
rujukan.

Pamulang, Maret 2020

Nama
NIM.
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai bahan
rujukan.

Pamulang, Maret 2020

Nama
NIM.
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai bahan
rujukan.

Pamulang, Maret 2020

Nama
NIM.
LEMBAR PENGESAHAN

PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI


METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

Oleh:

SITI NURHASANAH (2016090018)

SUCI HARYANTI (2016090097)

SURYANI (2016090126)

Telah diperiksa dan disetujui serta dianggap layak untuk diuji secara lisan
melalui Sidang Tugas Akhir oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

( ) ( )

Ketua
Program Studi Teknik Kimia

( )
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI


METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

Oleh:
Nama
NIM

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam Sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang.

Pamulang, Bulan Tahun

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

( ) ( )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Kimia

( )
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI


METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

Oleh:
Nama
NIM

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam Sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang.

Pamulang, Bulan Tahun

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

( ) ( )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Kimia

( )
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI


METANA DAN BELERANGDENGAN HYDROCARBON-
SULFUR PROCESS KAPASITAS 105.500 TON PERTAHUN

Oleh:
Nama
NIM

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam Sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang.

Pamulang, Bulan Tahun

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

( ) ( )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Kimia

( )
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang telah di berikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir “Pra Rancangan Pabrik Karbon Disulfida
dari Metana dan Belerang dengan Hydrocarbon-Sulfur ProcessKapasitas 105.500
Ton Pertahun”. Proposal ini disusun berdasarkan Pedoman Tugas Akhir Program
Studi Teknik Kimia. Proposal ini disusun bertujuan untuk memberitahukan judul
tugas akhir guna memenuhi syarat gelar sarjana teknik.

Dalam penyusunan proposal ini kami mendapat bimbingan serta dukungan


dari berbagai pihak. Sehingga kami juga bernaksud menyampaikan terima kasih
kepada:

1. Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd. selaku ketua Program Studi Teknik Kimia
2. Ir. Suwoto, MT selaku Koodinator Tugas Akhir.
3. Budhi Indrawijaya, S.T., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perancangan Pabrik Kimia.
4. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Kimia Universitas Pamulang atas segala
bimbingan dan arahannya.
5. Kedua orang tua penulis yang telah mendoakan agar semuanya dapat
berjalan dengan lancar.
6. Teman-teman teknik kimia Universitas Pamulang angkatan 2016 yang ikut
membantu dan memberikan dorongan kepada kami.
Penyusun menyadari banyaknya kekurangan dalam menyusun Proposal
Tugas Akhir ini, untuk itu penyusun mengharapan adanya kritk dan saran yang
membangun untuk menyusun proposal yang lebih baik. Kami berharap proposal
yang sudah kami buat ini dapat membuat para pembaca mengembangkan
pemikiran logis, kritis dan kreatif.
Tanggerang Selatan, 11 Januari 2020

Hormat Kami,

Penyusun
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan di


bawah ini :

Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/tesis/laporan tugas akhir/makalah

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif (Non- exclusive
Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pra Rancangan Pabrik karbon Disulfida Dari Metana Dan Belerang Dengan
Hydrocarbon Sulfur Process Kapasitas 105.500 Ton Pertahun
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non-
Eksklusif ini Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalihmedia/format-
kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base),
mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya pribadi.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : ....................................
Pada tanggal : ........................................

Yang menyatakan
( ........................................ )
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan di


bawah ini :

Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/tesis/laporan tugas akhir/makalah

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif (Non- exclusive
Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pra Rancangan Pabrik karbon Disulfida Dari Metana Dan Belerang Dengan
Hydrocarbon Sulfur Process Kapasitas 105.500 Ton Pertahun
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non-
Eksklusif ini Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalihmedia/format-
kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base),
mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya pribadi.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : ....................................
Pada tanggal : ........................................

Yang menyatakan
( ........................................ )
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan di


bawah ini :

Nama :
NIM :
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/tesis/laporan tugas akhir/makalah

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif (Non- exclusive
Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Pra Rancangan Pabrik karbon Disulfida Dari Metana Dan Belerang Dengan
Hydrocarbon Sulfur Process Kapasitas 105.500 Ton Pertahun
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non-
Eksklusif ini Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalihmedia/format-
kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base),
mendistribusikannya, dan menampilkan /mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya pribadi.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : ....................................
Pada tanggal : ........................................

Yang menyatakan
( ........................................ )
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN
KATA PENGANTAR
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.2 Pemilihan Proses
2.3 Penentuan Kapasitas
2.4 Spesifikasi Bahan
2.5 Kegunaan Produk
2.6 Pemilihan Lokasi
2.7 Lay Out Pabrik
BAB 3 METODE PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Proses
3.2 Diagram Alir Proses
3.3 Tata Letak Alat Proses
BAB 4 MANAJEMAN PERUSAHAAN
4.1 Organisasi Perusahaan
4.2 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
4.3 Pengelolaan Limbah
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Neraca Massa dan Neraca Panas
5.2 Spesifikasi Alat
5.3 Utilitas
5.4 Analisis Ekonomi
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Kelebihan dan Kelemahan Proses Pembuatan Karbon Disulfida.......5
Tabel 2.2 Data Impor CS2di Indonesia...............................................................6
Tabel 2.3 Data Impor CS2 di Belgia...................................................................7
Tabel 3.1 Keterangan Alat..................................................................................22
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pembuatan Tugas Akhir..........................................23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik data impor CS2 di Indonesia...............................................6
Gambar 2.2 Grafik data impor CS2 di Belgia....................................................7
Gambar 2.3Lokasi Pabrik Karbon Disulfida.....................................................15
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses......................................................................21
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbon Disulfida adalah bahan baku ataubahan kimia yang dibutuhkan
dalam pembuatan rayon, tekstil, selofan, karbon tetra klorida, aselerator,
vulkanisasi karet, bahan aktif, fungisida, viskos, produksi cat mobil, serta
bahan aditif dalam produksi ban mobil yang permintaannya akhir-akhir ini
berkembang pesat di Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik.
Karbon disulfida merupakan cairan tidak berwarna namun bila terkena
matahari berubah menjadi kekuning- kuningan, tidak berbau mudah menyala
dan volatil, larut dalam benzen, alkohol dan eter, sangat sedikit terlarut dalam
air sekitar 0,014%. Perubahan terjadi pada suhu 1000C, titik beku -111,60C,
titik cair +108,60C, titik didih 46,250C, temperatur kritis 2730Cdan tekanan
kritis 75 atm. Berat molekul 76,14gr/ml. Proses pembuatan karbon disulfida
ada bermacam- macam, misalnya: Proses belerang–arang kayu, proses
belerang–hidrokarbon, proses lama dan beberapa proses yang baru pada skala
laboratorium, namun yang sudah dikembangkan secara komersial hanya
Proses belerang–arang kayu dan belerang–hidrokarbon. (Kirk and Othmer,
1995).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah Prarancangan Pabrik Karbon Disulfida dari Metana dan
Belerang Kapasitas 80.000 Ton Pertahun layak untuk didirikan?
1.3 Tujuan
1. Dapat memenuhi kebutuhan karbon disulfida dalam negeri.
2. Membuka lapangan kerja.
3. Mengurangi impor karbon disulfida dalam negeri.
4. Menerapkan disiplin ilmu teknik kimia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


1. Metana

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan


rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk
keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk
mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.Sebagai komponen utama gas
alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul
metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida)
dan dua molekul H2O (air):

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di


atmosfer pada tahun 1998, dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745
nmol/mol (bagian per miliar), naik dari 700 nmol/mol pada tahun 2008,
kandungan gas metana di atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1.800
nmol/mol.

Metana adalah molekul tetrahedral dengan empat ikatan C-H yang


ekuivalen. Struktur elektroniknya dapat dijelaskan dengan 4 ikatan orbital
molekul yang dihasilkan dari orbital valensi C dan H yang saling melengkapi.
Energi orbital molekul yang kecil dihasilkan dari orbital 2s pada atom karbon
yang saling berpasangan dengan orbital 1s dari 4 atom hidrogen.

Pada suhu ruangan dan tekanan standar, metana adalah gas yang tidak


berwarna dan tidak berbau. Bau dari metana (yang sengaja dibuat demi alasan
keamanan) dihasilkan dari penambahan bahan seperti metanathiol atau
etanathiol. Metana mempunyai titik didih −1610C (−257.8°F) pada tekanan
1 atmosfer. Sebagai gas, metana hanya mudah terbakar bila konsentrasinya
mencapai 5-15% di udara. Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar
kecuali diberi tekanan tinggi (4-5 atmosfer). (Wikipedia)
2.Belerang (Sulfur)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memilikilambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang
tak berasa, takberbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Didalambelerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atausebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia
adalah unsur penting untuk kehidupandan ditemukan dalam dua asam
amino. Penggunaan komersialnya terutama dalamfertilizer namun juga
dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.Sulfur adalah
bahan kimia mineral yang paling penting dan unsur yang palingbanyak
disebarluaskan.Sulfurdi alam terdapat dalam keadaan bebas dan
dalambentuk senyawa. Sulfur alam dalam keadaan bebas diperoleh dari
gunung berapi danada pula yang tertimbun di dalam tanah. Sulfur dalam
bentuk senyawa tersebar luasdalam bumi sebagai sulfit dan sulfat. Sulfur
dalam bentuk gas dapat ditemui padaproses peleburan bijih logam dan
industri kimia.Sulfur memiliki sifat relatif inert, tatapi pada 2470Csulfur
terbakar menjadiSO2 atau SO3 dan gas ini bisa digunakan langsung atau
dikonversikan menjadi asamsulfat, ini merupakan penggunaan sulfur yang
murah. Sulfur banyak sekali kegunaannya misalnya pada industri pupuk,
pengilangn minyak, bahan kimia, rayondan film, cat dan pigmen, produk
batu bara, besi dan baja, peleburan logam yanglain, bahan peledak, tekstil
dan lain- lain.Produksi sulfur dunia sekitar 4 juta ton per tahun, dengan
Amerika sebagaiprodusen terbesar yaitu sebanyak 92% dan sisanya berasal
dari Itali, Jepang, Chili,Perancis, Meksiko, Spanyol dan Belanda.(Battey,
1981; Bateman, 1950).

3. Karbon Disulfida
Karbon disulfida pertama kali di temukan oleh W.A Lampudius pada
tahun 1796, dengan mereaksikan batu bara dan pirit pada suhu tinggi. Pada
tahun 1802,Clement dan Desames menemukan proses pembuatan karbon
disulfida denganmereaksikan belerang dan arang kayu.Karbon disulfida
merupakan cairan tidak berwarna namun bila terkenamatahari berubah
menjadi kekuning- kuningan, tidak berbau mudah menyala danvolatil, larut
dalambenzen, alkohol dan eter, sangat sedikit terlarut dalam air
sekitar0,014%. Perubahan terjadi pada suhu 1000C, titik beku -111,60C, titik
cair +108,60C,titik didih 46,250C, temperatur kritis 273°C dan tekanan kritis
75 atm. Berat molekul76,14.Proses pembuatan karbon disulfida ada
bermacam- macam, misalnya: Prosesbelerang–arang kayu, proses belerang–
hidrokarbon, proses lama dan beberapaproses yang baru pada skala
laboratorium, namun yang sudah dikembangkan secarakomersial hanya
proses belerang–arang kayu dan belerang–hidrokarbon.(Kirk and Othmer,
1995)

2.2 Pemilihan Proses

Pembuatan karbon disulfida dapat dibuat dengan beberapa proses.


Berikut macam-macam proses pembuatan karbon disulfida yaitu :

1. Charcoal-Sulfur Process
Uap sulfur bereaksi dengan charcoal pada suhu 750 - 900°C dengan
konversi 75% untuk membentuk karbon disulfida dengan reaksi :

→ CS
C(g) + S2(g) 2(g)

Reaksi keseluruhan adalah endotermis dan secara teoritis membutuhkan


panas 1950 kJ/Kg CS2 jika reaktan masuk pada suhu 25°C dan produk
keluar pada suhu 750°C. Persamaan di atas sedikit eksotermis ketika
berada pada temperatur konstan 750°C. Pada pabrik pembuatan CS 2
charcoal dikalsinasi terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air, hidrogen
residual dan komponen oksigen. Langkah prekalsinasi ini bertujuan untuk
meminimalisasi pembentukan hyrogen sulfide dan carbonyl sulfide yang
tidak diinginkan. Meskipun wood charcoal lebih disukai, sumber karbon
lain dapat digunakan termasuk coal, lignite chars dan coke. Spesifikasi
sulfur juga perlu diperhatikan dimana kandungan abu yang rendah dapat
mengurangi terjadinya kerak/fouling pada peralatan proses dan yield 70%.
(Kirk & Othmer, 1992).
2. Hydrocarbon-Sulfur Process
Metana bereaksi dengan sulfur tanpa reaksi samping.

CH4(g) + 2 S2(g) →CS 2(g) + 2 H2S(g)

Reaksi berlangsung pada suhu 400 - 700°C dengan keseteimbangan lebih


dari 99,9%. Sekitar 5 - 10% sulfur berlebih biasanya dijaga pada
campuran reaksi untuk meningkatkan konversi metana dan
meminimalisasi terbentuknya hasil samping. Karbon disulfida juga
dibentuk melalui reaksi berikut dengan 80% kesetimbangan terjadi pada
suhu 700°C.
Penelitian lebih luas telah dilakukan dengan menggunakan katalis
yang dapat mempercepat reaksi metan dengan sulfur menjadi karbon
disulfida. Katalis yang digunakan antara lain silica gel, alumina,
magnesia, charcoal, berbagai macam komponen logam, garam logam,
oksida atau sulfida. Reaksi pada suhu 400 - 700°C dengan tekanan 250 -
500 kPa pada adiabatic catalytic reactor menggunakan silica gel
menghasilkan konversi sebesar 90%. Karena prosesnya katalitik,
kecepatan reaksi dan konversinya sangat tinggi yaitu sekitar 90%. Proses
ini dapat digunakan untuk kapasitas lebih besar. (Kirk & Othmer, 1992).

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Proses Pembuatan Karbon Disulfida

Produk
Jenis Proses Suhu Tekanan Konversi Yield
Samping
Sedikit H2S &
Charcoal- pembentukan
750-900oC 1 atm 75% 70%
Sulfur Process Karbonil
Sulfida
2 mol H2S
Hydrocarbon-
setiap atom
Sulfur Process 400-700oC 2-6 atm 90% 95%
Hidrogen
dalam
Hidrokarbon

Berdasarkan proses pembuatan karbon disulfida diatas maka pada


prarancangan pabrik ini dipilih hydrocarbon-sulfur processdengan menggunakan
katalis silica gel karena dapat menghasilkan konversi carbon disulfide sebesar 90
% dengan yield 95% (CN1012891864).
2.3 Penentuan Kapasitas
2.3.1 Data Kebutuhan Karbon Disulfida di Indonesia
Tabel 2.2 Data Impor CS2di Indonesia
Impor
Tahun
(Ton/Tahun)
2014 9.393,562
2015 6.496,778
2016 11.229,865
2017 9.587,183
2018 19.256,596
(Badan Pusat Statistik, 2019)

25,000.00

20,000.00
Jumlah (Ton)

15,000.00 f(x) = 2281.65 x − 4588608.16


R² = 0.56
10,000.00

5,000.00

0.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun

Gambar 2.1 Grafik Data Impor CS2 di Indonesia


Y = 2281x – 5.106
= 2281 (2023) - 5.106
= 27.164,33 Ton
2.3.2 Kebutuhan Karbon Disulfida Global
Tabel 2.3 Data Impor CS2 di Belgia
Negara
Tahun
Belgia
2014 33.346,10
2015 37.218,47
2016 34.558,03
2017 40.204,94
2018 40.206,39
(UN data, 2019)

45000
40000
f(x) = 1670.71 x − 3331034.49
35000 R² = 0.7
30000
Jumlah (Ton)

25000
20000
15000
10000
5000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun

Gambar 2.2 Grafik Data Impor CS2 di Belgia

Y = 1670x – 3.106
= 1670 (2023) - 3.106
= 378.410 Ton

Kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, tetapi untuk memasarkan


produk kepasar global membutuhkan tambahan produksi yang
diperkirakan mencapai 20,72%.
Berdasarkan kebutuhan impor Karbon Disulfida di Indonesia
pada tahun 2023 diperkirakan 27.164,33 ton dan kebutuhan impor
Karbon Disulfida di Belgia pada tahun 2023 diperkirakan mencapai
378.410 ton. Target ekspor yang akan dipenuhi sebesar 20,72% dari
kebutuhan Belgia sebanyak 378.410 ton. Maka kapasitas pabrik Karbon
Disulfida diperkirakan sebesar :
Kebutuhan dalam negeri = 27.164,33 ton per tahun
Ekspor ke Belgia = 378.410 x 20,72%
= 78.406,55 ton per tahun

Kapasitas Pabrik = Dalam negeri + Kebutuhan global 20,72%


= 27.164,33 + 78.406,55
= 105.570,9ton per tahun

Kapasitas diturunkan menjadi 105.500ton per tahun, guna


cadangan produk yang tidak sesuai.

2.3.3 Perusahaan yang Memproduksi Karbon Disulfida di Dunia


Tabel 2.4 Data Pabrik Karbon Disulfida
Kapasitas
Perusahaan
Ton/Tahun
AkzoNobel (Le Moyne, Alabama) 108.862
Arkema Group MLPC International (German) 15.000
Arkema Inc (Texas) 25.000
PPG Industries(West Virginia) 27.215
PT. Indo Raya Kimia (Indonesia) 50.000
  (Icis Chemical Business, 2019)

2.4 Spesifikasi Bahan


2.4.1 Bahan Baku
1. Metana
Sifat Fisis:
Rumus molekul : CH4
Bentuk fisik : Gas tidak berwarna
Bau : Tidak berbau
Massa molar : 16,04 gmol-1

Densitas : 655,6 µgcm-3; (16°C,1 atm) 06776 Kg/m2


Titik lebur :−187,2 °C; −304,9 °F; 86,0 K
Titik didih : −162 °C; −260 °F; 111 K
Suhu kritis : -82,1°C
Tekanan Kritis : 45,8 atm
Tekanan Uap (33 °C) : 0,005027 atm
Kapasitas Panas(CP) : 263,062 J/(Kg.K)
Viskositas pada 15,5°C : 0,012 CP
Kelarutan dalam air : 35 mg dm−3 (at 17 °C)
(kirk-othmer,1994), (Wikipedia)
Sifat Kimia :
Merupakan senyawa kovalen nonpolar.
Mudah terbakar.
(Perry, 1997)

1. Belerang
Sifat Fisis :
Rumus molekul :S
Bentuk fisik : Padat , berwarna kuning
Massa molar : 32 gmol-1
Densitas : fase padat pada 20°C : 2,07 g/cm3
fase cair pada 150°C : 1,7784 g/cm3
fase gas pada 444,6°C : 1,7784 g/cm3
Kapasitas Panas (Cp) : fase padat : 468 + (0,814 x T)J/(Kg.K)
: fase cair : 706 - (0,65 x T)J/(Kg.K)
:fasegas:558- (0,018 x T)-(5,2 x T)
J/(Kg.K)
Titik leleh : 115,21°C
Titik didih : 444,6 °C
Suhu kritis : 1.040°C
Tekanan Kritis : 204,2931 atm
∆H0f : 1,727 kJ/mol

Sifat Kimia :
Tidak larut air, larut dalam pelarut organik.
Dengan HCl dan katalis Fe akan menghasilkan H2S.
Dengan HNO3 pekat akan teroksidasi menjadi SO2.
Dengan Hidrogen pada suhu 150-200oC membentuk H2S.
(Perrys,1992), (Kirk-Othmer,1994)

2.4.2 Bahan Penunjang


1. Katalis(Silica Gel)
Sifat Fisik :
Bentuk : Bola
Wujud : Padat
Ukuran : 6-16 Mesh
Diameter : 0,00762 m
Densitas : 720 kg/m3
Butir Diameter : 2,0-5,0 mm
Kerugian Pengeringan pada 180℃: 5.0 max. %
pH : 4.0 – 8.0
Kadar Air : 2,5 max. %
Jelas Density : 0.73 g / ml
Luas Permukaan : 650 m 2/ g
Pori Volume : 0.36 ml / g
Av. Pori Diameter : 22 mm
Bahan Jenis : 0.22 kcal / Kg . C
Konduktivitas Termal :0.15 kcal / m . Hr . C
Spesific Resistance : 3000 min. Ω/cm
Kelembaban : RH = 20% 8.0% min.
RH = 40% 20.0% min.
Penyerapan Kadar Air : 41 %
(standar JISS-0701)(Badan Standardisasi Nasional, 2015)

Sifat Kimia :
Ketika silica gel telah menyerap banyak kelembapan, ia akan berubah
warnanya menjadi pink(merah muda).

2. N-Butanol
Sifat Fisik :
Berat Molekul : 74,12 Kg/Kmol
Titik Didih 1 atm : 117,66oC
Titik lebur : -89,30oC
Viskositas : 2,95 cp
Specific heat 20oC : 2,3362 cal/g
Temperatur kritis : 287oC
Tekanan kritis : 48,4oC
Densitas Pada 25oC : 8,097 g/cm3
Kemurnian : 99,5%
Impuritas : 0,5%

Sifat Kimia :
Hidrasi katalik membentuk butena.
Esterifikasi dengan asam organik membentuk ester.
Klorinasi tanpa pendinginan menghasilkan diklorobutiraldehid dibutil
asetal.
N-butanol dengan hidrolisis pada suhu 180oC menghasilkan 5%
mercaptan, 33% dibuthyl sulfide dan tert buthyl alkohol.
Bereaksi dengan amonia dengan katalis alumina pada 300-350oC
menghasilkanbutilamine,dibutilamine,tributilamine dengan
perbandingan 4 : 3 : 1.
Dengan H2SO4 bereaksi menghasilkan ester.

2.4.3 Produk
1. Karbon disulfida
Sifat Fisis :
Rumus molekul : CS2
Bentuk fisik : cair
Berat molekul : 76,14 gr/mol
Kapasitas Panas (Cp) : fase cair pada 25°C : 76,45J/mol.K
fase gas pada 25°C, 1atm : 46,2 J/mol.K
Densitas : fase cair (25°C) : 1.260 Kg/m3
fase gas (25°C, 1atm): 8,07 Kg/m3
Viskositas : fase cair (25°C) : 0,36 mPa.s
fase gas (25°C, 1atm): 0,0098 mPa.s
Titik leleh : -112,04°C
Titik didih pada 1 atm : 46,25 °C
Suhu kritis : 273°C
Tekanan Kritis : 7600 kPa
Panas laten penguapan : 57,7 kJ/Kg
Melting point : - 108,6°C
Normal boiling point :46,3°C

Sifat Kimia :
Dengan bantuan katalis Fe membentuk CCl4.
Dengan alkali sellulosa membentuk Na Cellulose xanthate.
Oksidasi CS2 menghasilkan sulfur oksida dan karbon dioksida

CS2 + 3 O2 → 2SO 2 + CO2

CS2 tidak bereaksi dengan air pada suhu kamar tetapi di atas suhu
150°C pada fase gas beberapa reaksi terjadi membentuk carbonyl
sulfide (carbon oxysulfide) dan hydrogen sulfide. Carbonyi sulfide
adalah hasil tengah pada reaksi hidrolisis

CS2 + H2O → COS + H S 2

COS + H2O → CO + H S 2 2

CS2 sedikit bereaksi dengan alkali hidroksida untuk membentuk


trithiocarbonat dan alkali karbonat

3 CS2 + 6 KOH → 2 K CS +K CO
2 3 2 3 + 3 H2O

Hasil industri yang penting seperti dithiocarbonat (xanthae) dibentuk


dari reaksi dengan berbagai alcoholic alkalies

CS2 + NaOH + C2H5OH → C H OC 2 5 (s) SNa + H2O

(Perrys,1992), (Kirk-Othmer,1994)

2.5 Kegunaan Produk


Kegunaan produk karbon disulfida yaitu :
1. Sebagai bahan baku dalam industri rayon
Karbon disulfida digunakan dalam industri rayon untuk
meregenerasi serat selulosa. Cotton linters atau wood pulp direndam
dengan larutan soda kaustik menghasilkan alkali cellulose kemudian
direaksikan dengan CS2 membentuk xanthate dengan reaksi sebagai
berikut :
CH2OH + NaOH → CH2ONa + H2O
CH2ONa + CS2 → CH2CSSNa
Xanthate kemudian dilarutkan dengan NaOH untuk membentuk
koloidal viscose kemudian disaring. Hasil saring ini kemudian dimasukkan
ke dalam acid both (asam sulfat dan natrium sulfat) untuk membentuk
regenerated cellulose sebagai filamen atau lembaran. (Kirk & Othmer,
2004)
2. Sebagai pelarut
Karbon disulfida digunakan sebagai pelarut fosfor, selenium,
bromine, iodine, dan lemak. (Kirk & Othmer, 2004)
3. Sebagai bahan baku fungisida
Karbon disulfida digunakan sebagai bahan baku pembuatan
fungisida organik. CS2 bereaksi dengan amine menghasilkan
dithiocarbamic acid. Asam ini kemudian direaksikan dengan logam alkali
hidroksida akan membentuk garam yang stabil dengan reaksi :
H2NCH2CH2NH2 + 2 CS2 → HSCSNH (CH2)2NHCSSH
HSCSNH (CH2)2NHCSSH + 2 NaOH → NaSCSNH(CH2)2NHCSSNa + 2 H2O
Jika garam tersebut ditambahkan dengan zinc sulfate dan lime akan terbentuk zinc
salt yang dapat melawan hama sayuran khususnya kentang dan tomat. (Kirik &
Othmer, 2004)

2.6 Pemilihan Lokasi


Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya
produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan
budaya masyarakat disekitar lokasi pabrik (Peters, 2004).
Letak geografis suatu pabrik berpengaruh terhadap kelangsungan pabrik
tersebut. Pabrik karbon disulfida akan didirikan di Tambak Harjo, Semarang
Baratdengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Penyediaan Bahan Baku
Penyediaan bahan baku pendirian pabrik karbon disulfida yaitu metana
dipasok dari PGN dan sulfur dari PT.AGA.
2. Pemasaran Produk
Produk ditargetkan untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun
diekspor ke luar negeri. Untuk kebutuhan dalam negeri produk akan
dipasarkan ke beberapa industri tekstil yang berada di Indonesia. Untuk
ekspor ditunjukan ke Belgia.
3. Sarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi sangat di perlukan untuk proses
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Pengangkutan bahan
baku dan produk menggunakan jalur darat, dimana memberi kemudahan
dalam pengoperasian melalui fasilitas jalan raya.
4. Utilitas
Kebutuhan air dapat diambil dari air Laut Jawa dan Kali Gontok.
Sedangkan untuk kebutuhan listrik di pabrik karbon disulfida ini
dipenuhi oleh generator AC dan PLN. Kebutuhan bahan bakar Industrial
Diesel Oil berasal dari Pertamina dan batu bara berasal dari Mitra Usaha
Mandiri.

5. Tenaga Kerja
Tersedianya tenaga kerja yang diperlukan baik untuk proses produksi,
pemasaran, dan administrasi. Tenaga kerja didapatkan dengan cara
memanfaatkan sumber daya manusia yang berada di daerah Semarang
dan sekitarnya.Berikut adalah lokasi pendirian pabrik:
Gambar 2.4Lokasi Pabrik Karbon Disulfida
2.7 Lay Out Pabrik

1
09 06 1
02
12

13

11
1 01
0 07 08

03
14

05
04
15 Skala 1 : 1350
Tabel xxxxxxxxxxxxx

NO
Nama Bangunan
.

1 Pos Keamanan
2 Kantor
3 Tempat Parkir
4 Gudang
Daerah Proses dan
5
Control Room
6 Taman
7 Musholla
8 Poliklinik
9 Kantin
10 Bengkel
11 Laboratorium
12 K3 dan Free Hidrant
13 Area Perluasan
Unit Pengolahan
14
Limbah
15 Utilitas
BAB 3 METODE PERANCANGAN

3.1 Deskripsi Proses


3.1.2 Tahapan proses
Secara garis besar pembuatan karbon disulfida terdiri dati 3 tahap:
1. penyiapan bahan baku
2. pembuatan karbon disulfida
3. pemurnian karbon disulfida
Berikut penjelasan tahapan –tahapan proses tersebut sebagai berikut :

1. Tahap Penyiapan Bahan Baku


Sulfur padat dengan kemurnian 99,5% mol pada suhu dan tekanan
lingkungan dalam (Bin-01) kemudian diumpankan menggunakan bucked
elevator(BE-01) dan belt conveyor (BC-01) menuju ke melting furnace
(MF-01) untuk dicairkan dan diuapkan. Di melter umpan sulfur segar dan
dicampur dengan sulfur yang berasal dari separator (S-01) untuk di uapkan
sampai suhu 445oC. Dari melting furnace (MF-01) sulfur dialirkan ke
furnace (F-01) untuk dipanaskan sampai suhu 650oC.
Gas alam sebagai bahan baku yang terdiri dari senyawa hidrokarbon,
dan mempunyai kandungan metana (CH4) = 91,48% mol. Metana
merupakan bahan baku utama dalam pembuatan karbon disulfida.
Komponen-komponen lain yang dikandung gas alam tidak ikut bereaksi,
kecuali C2H6. Bahan baku gas alam (metana) diperoleh dari pabrik LNG
dengan cara dialirkan lewat pipa karena pabrik yang akan didirikan dekat
dengan pabrik LNG. Kemudian gas alam dialirkan ke furnace untuk
dipanaskan sampai suhu 650oC.

2. Tahap Pembuatan Karbon Disulfida


Gas metana dan sulfur dari furnace (F-01) masuk ke dalam reaktor
fixed bed multitube (R-01) pada suhu 650oC dan tekanan 6 atm. Di dalam
reaktor (R-01) terjadi reaksi antara metana dan sulfur dengan bantuan
katalis silica gel. Gas metana dan sulfur masuk kedalam reaktor melalui
pipa pemasukan umpan yang terdapat pada bagian atas dari reaktor dan
kemudian dikontakkan dengan katalis silica gel dalam pipa-pipa reaktor.
Reaksi yang terjadi adalah:
CH4 + 2S2 → CS2 + H2S
Reaksi bersifat endotermis sehingga suhu reaksi akan semakin turun
dan untuk mempertahankan suhu agar tidak terlalu turun digunakan
pemanas flue gas yang dilewatkan shell. Produk keluar gas pada suhu
622,4oC tekanan 5,9 atm.

3. Tahap Pemurnian Produk


Keluar dari reaktor gas dialirkan ke waste heat boiler untuk
diturunkan suhunya hingga mencapai 170oC. Kemudian dialirkan
keseparator (S-01) untuk dipisahkan antara condensable gas dengan
noncondensable gas. Produk bawah separator di-recycle ke melting
furnace, sedangkan produk atas diumpankan keabsorber, didalam absorber
terjadi penyerapan karbon disulfida (CS2), dimana penyerap yang
digunakan adalah n-butanol (C4H10O). Hasil atas absorber (AB-01) yang
banyak mengandung hidrogen sulfur (H2S) dialirkan melalui pipa untuk
kemudian dijual. Hasil bawah dari absorber berupa karbon disulfida dan n-
butanol dialirkan ke menara destilasi.
Di dalam menara destilasi ini direncanakan produk karbon disulfida
akan dapat dipisahkan dari n-butanol dan juga impuritas yang lain. Hasil
atas menara distilasi berupa karbon disulfida dengan impuritas berupa
sedikit butanol dan air kemudian ditampung sementara di akumulator (AC-
01). Dari akumulator diumpankan sebagian untuk refluk dan sebagian
untuk ditampung di tangki sebagai produk. Sebelum disimpan dalam
tangki penyimpanan produk (T-02) terlebih dahulu diturunkan suhunya
dengan menggunakan cooler (CO-02) sampai mendekati temperatur
lingkungan. Sementara hasil bawah dari kolom distilasi berupa butanol dan
sedikit karbon disulfida dialirkan menuju reboiler (RB-01) dimana cairan
yang teruapkan akan dikembalikan menuju ke menara distilasi dan
sebagian lagi yang tidak teruapkan akan di-recyclemelewati cooler (CO-
01) menuju absorber untuk digunakan lagi sebagai penyerap.
3.2 Diagram Alir Proses 21

P=1 atm
P=5,7 atm
T=132,86oC
TB-01 T=40 oC T-01
P-03
C-01

Metana P=6 atm AC-01


P=1 atm
T=650oC T=64,5
CO-01 AB-
01
Refluk

BE-01 A&B=5,7atm,
BE-02 170oC
R-01
MD-
P=5,7atm S-01 01
Bin-01 CO-02
T=170 oC
F-01 WHB-01
MF-01

P=1 atm T-02


T=85 oC P=1,2 atm
RB-01
T=97,2 oC
o
BC-01 T=650 C
P-01 P-04

P-02

Note:
A= aliran atas
B=aliran bawah
Tabel 3.1 Keterangan Alat
Kode Keterangan
BE-01 Bucket Elevator -01
BE-01 Bucket Elevator -02
BC-01 Belt Conveyor -01
Bin-01 Bin -01
MF-01 Melting Furnace -01
F-01 Furnace -01
R-01 Reaktor -01
WHB-01 Waste Heat Boiler -01
S-01 Separator -01
AB-01 Absorber -01
MD-01 Menara Distilasi -01
C0-01 Cooler -01
C0-02 Cooler -02
C-01 Condensor
AC-01 Accumulator -01
RB-01 Reboiler -01
P-01 Pompa -01
P-02 Pompa -02
P-03 Pompa -03
P-04 Pompa -04
T-01 Tangki produk H2S-01
T-02 Tangki Produk CS2-02
TB-01 Tangki n-Butanol -01
3.3 Tata Letak Alat Proses
BAB 4
MANAJEMEN PERUSAHAAN

4.1 Organisasi Perusahaan


4.1.1 Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur,
organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan suatu sistem yang, maka perlu diperhatikan beberapa pedoman
antara lain:
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
2. Pendelegasian wewenang
3. Pembagian tugas kerja yang jelas
4. Kesatuan pemerintah dan tanggung jawab
5. Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
6. Organisasi perusahaan yang fleksibel
Dengan berprinsip pada pedoman tersebut maka diperlukan struktur
organisasi yang baik yaitu siatem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan
lebih sederhana dan praktis.
Kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem
organisasi fungsional adalah seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab
pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka
perlu dibentuk staff ahli yang dari orang-orang ahli dibidangnya. Staff ahli akan
memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas, demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 orang kelompok yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
garis dan staff, yaitu:
1. Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melakukan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staff yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada
unit operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur
Teknik, Direktur Keuangan dan Umum. Direktur Teknik membawahi bidang
pemasaran, teknik dan produksi, sedangkan Dirktur Keuangan dan Umum
membidangi kelancaran pelayanan. Direktur-direktur ini membawahi beberapa
kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan,
sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tangggung jawab.
Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing-
masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-
masing bidangnya. Karyawan perusahaan dibagi dalam beberapa kelompok regu
yang setiap kepala regu bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing
seksi.

4.1.2 Tugas dan Wewenang


1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan
modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut.
Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT (Perseroan
Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang:
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi
tahunan dari perusahaan

.2. Dewan Komisaris


Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari
pemilik saham, sehingga Dewan Komisaris akan bertanggung jawab
kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi:
a. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum,
target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan
pemasaran
b. Mengawasi tugas-tugas direksi
c. Membantu direksi dalam tugas-tugas penting
3. Direktur
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan
dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan.
Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris atas segala
tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan perusahaan.
Direktur Utama membawahi Direktur Produksi, Direktur Keuangan dan
Umum.
a. Melaksanakan policy dan mempertanggung-jawabkan pekerjaan pada
pemegang saham pada akhir jabatan.
b. Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan
karyawan.
c. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham
d. Mengkordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerja kepada
kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
4. Staf Ahli
Staff Ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu
Direktur dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik
maupun administrasi. Staff Ahli bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing.
Tugas dan wewenang Staff Ahli:
1.Memberi nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan perusahaan
2.Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan
3.Memberikan saran-saran dalam bidang hukum

5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)


Penelitian dan Pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjana-sarjana
sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi.
Litbang membawahi dua departemen
a. Departemen Penelitian
b. Depeartemen Pengembangan
Tugas dan wewenang Litbang:
a. Mempertinggi mutu suatu produk
b. Memperbaiki proses dari pabrik/perencanaan alat untuk pengembangan
produksi
c. Mempertinggi efisiensi kerja

5.Kepala Bagian
1. Kepala Bagian Proses
Tugas : Mengkoordinasikan Kegiatan pabrik dalam bidang penyediaan
utilitas.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
2. Kepala Bagian Utilitas
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan pabrik dalam bidang penyediaan
utilitas.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
3. Kepala Bagian Pemeliharaan, Listrik dan Instrumentasi
Tugas : Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan fasilitas
penunjang kegiatan produksi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro
Jumlah : 1 orang
4. Kepala Bagian Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian Mutu
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan
pengembangan perusahaan, pengawasan mutu, serta keselamatan kerja.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
5. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran, pengadaan barang, serta
pembukuan keuangan.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi/Akutansi.
Jumlah : 1 orang
6. Kepala Bagian Umum
Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
rumah tangga perusahaan.
Jurusan : Sarjana Sospol/Ekonomi
6. Kepala Seksi dan Karyawan
1. Kepala Seksi Proses (1 orang)
Tugas : Memimpin langsung serta memantau kelancaran proses produksi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 20 orang
2. Kepala Seksi Utilitas
Tugas : Bertangung jawab terhadap penyediaan air, steam, bahan bakar
dan udara tekan baik untuk proses maupun instrumentasi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 4 orang
3. Kepala Seksi Laboratorium
Tujuan : Menyelenggarakan pemantauan hasil (mutu) dan pengolahan
limbah.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 4 orang
4. Kepala Seksi Pemasaran
Tujuan : Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk dan pengadaan
bahan baku pabrik
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 4 orang
5. Kepala Seksi Pembelian
Tujuan : Bertanggung jawab atas pembelian barang-barang untuk
kelancaran produksi
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 4 orang
6. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Bengkel
Tugas : Bertanggung jawab atas kegiatan perawatan dan penggantian alat-
alat serta fasilitas pendukungnya.
Pendidikan : Sarjana Mesin
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 4 orang
7. Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tugas : Mengurus masalah kesehatan karyawan dan keluarga, serta
menangani masalah keselamatan kerja di perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Kedokteran
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 2 orang
8. Kepala Seksi Humas Keamanan
Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan relasi
perusahaan, pemerintah, masyarakat, serta mengawasi langsung masalah
keamanan perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Komunikasi/Psikologi/Hukum
Jumlah : 1 orang
Bawahan : 2 orang
9. Pembantu
Diperkirakan keperluan tenaga psuruh dan petugas kebersihan sejumlah 4
orang dan supir 3 orang.

4.1.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik Karbon Disulfat direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun
dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari.Sisa hari yang bukan hari libur
digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shut down) pabrik. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan,yaitu:

4.1.3 Karyawan non shift / harian


Karyawan non shift adalah para karyawan yamg tidak menangani proses
produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah Direktur. Staf
Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang ada dikantor. Karyawan
harian dalam satu minggu akan bekerja selama 6 hari dengan pembagian jam kerja
sebagai berikut :
Jam Kerja :
a.Hari Senin- Jum’at : Pukul 07.00- 12.00
: Pukul 13.00—16.00
b. Hari Sabtu : Pukul 07.00 – 13.00
Jam Istirahat :
a. Hari Senin – Jum’at : Pukul 12.00 – 13.00
4.1.4 Karyawan Shiff
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk
karyawan shift antara lain: operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian
gudang dan bagian-bagian keamanan.
Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam dan
bergiliran seminggu sekali, dengan pengaturan sebagai berikut:
a. Shift pagi : Pukul 07.00 – 15.30
b. Shift siang : Pukul 15.00 – 23.30
c. Shift malam : Pukul 23.00 – 07.30
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor
kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan diberlakukan
absensi dan masalah absensi ini digunakan pimpinan perusahaan sbagai dasar
dalam mengembangkan karir pada karyawan dalam perusahaan.
4.1.4 Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik karbon disulfida ini sistem upah karyawan berbeda-beda
tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian.
Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut:
1. Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan
masa kerja.
2. Karyawan Harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi
dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
3. Karyawan Borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja.
Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.

4.1.5 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji


1. Penggolongan Jabatan
Tabel xxxx Penggolongan Jabatan Dalam Suatu Perusahaan
NO Jabatan Keterangan
Direktur Utama Sarjana Teknik Kimia
Direktur Teknik dan Produksi Sarjana Teknik Kimia
Direktur Keuangan dan Umum Sarjana Ekonomi
Staff ahli dan litbang Sarjana Teknik Kimia
Sekretaris Akademi Sekretaris
Kepala Bagian Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi
Kepala Seksi Sarjana Teknik
Karyawan Proses Sarjana Teknik Kimia
Karyawan Laboratorium Sarjana Teknik Kimia
Karyawan Pemasaran Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi
Karyawan Pembelian Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi
Karyawan Kesehatan Litbang Sarjana Teknik Kimia/Mesin
Karyawan Utilitas Sarjana Teknik Kimia

Karyawan Humas Sarjana Komunikasi


Karyawan Pemeliharaan dan Sarjana Teknik
Bengkel
Satpam SMU
Paramedis Akademi Perawat
Supir SMK/SMU
Pekarya SMK/SMU

2. Jumlah Karyawan dan Gaji


Tabel xxxxxx Jumlah Karyawan, Jabatan dan Gaji
No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji
Pertahun
Direktur Utama
Direktur Teknik
dan Produksi
Direktur Keuangan
dan Umum
Staff ahli dan
litbang
Sekretaris
Kepala Bagian
Kepala Seksi
Karyawan Proses
Karyawan
Laboratorium
Karyawan
Pemasaran
Karyawan
Pembelian
Karyawan
Kesehatan Litbang
Karyawan Utilitas
Karyawan Humas
Karyawan
Pemeliharaan
Satpam
Paramedis
Sopir
Pekarya
Jumlah
4.2 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
4.3 Pengolahan Limbah
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Neraca Massa dan Neraca Panas
5.2 Spesifikasi Alat
5.3 Utilitas
5.4 Analisis Ekonomi
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Riwayat Pendidikan :

1. .............................................

2. .............................................

3. .............................................

4. .............................................

5. .............................................

Riwayat Pekerjaan :

1. .............................................
2. .............................................

3. .........................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Riwayat Pendidikan :

1. .............................................

2. .............................................

3. .............................................

4. .............................................

5. .............................................

Riwayat Pekerjaan :

1. .............................................
2. .............................................

3. .........................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Riwayat Pendidikan :

1. .............................................

2. .............................................

3. .............................................

4. .............................................

5. .............................................

Riwayat Pekerjaan :

1. .............................................
2. .............................................

3. .........................................

Anda mungkin juga menyukai