No. Kode :
PROSEDUR Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSK
ESMAS
MOJOTENGAH
Protap ini mencakup tanda dan gejala, klasifikasi tekanan darah dan tata
RUANG LINGKUP
laksananya.
1. Definisi
PROSEDUR Tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana upaya penurunan
tekanan darah akan memberikan manfaat lebih besar dibandingkan
dengan tidak melakukan upaya tersebut
2. Klaisfikasi Hipertensi
Diagnosa hipertensi ditegakkan bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg,
tingkatan hipertensi ditentukan berdasarkan ukuran tekanan darah sistoli
dan diastolik
PUS
KESMAS
MOJOTENGAH
4. Penanggulangan
4.1. Dalam penanggulangan hipertensi perlu dipertimbangkan adanya risiko kardiovaskuler,
PROSEDUR kerusakan organ target, dan penyakit penyerta sebelum bertindak.
Algoritma penangulangan hipertensi : stage 1 dan 2
Hipertensi Tingkat 1
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg - ≤ 159/99mmHg
PUSKE
SMAS
MOJOTENGAH
1.5. Obat
1.23. Target
tekanan
1.25. Optimalkan dosis obat atau berikan
tambahan
1.26. Obat antihipertensi lain.
Pertimbangkan
SOP HIPERTENSI
No. Kode :
PROSEDUR Terbitan
No. Revisi
:
:
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSK
ESMAS
MOJOTENGAH
No. Kode :
PROSEDUR Terbitan
No. Revisi
:
:
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSK
ESMAS
MOJOTENGAH
RUANG LINGKUP Protap ini mencakup diagnosis dan tata laksana gastritis.
Keadaan peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang dapat
DEFINISI bersifat akut, difus, atau lokal.
PROSEDUR 5. Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung, gastritis dibedakan menjadi
:
5.1. Gastritis Akut
5.1.1. Kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas.
5.1.2. Lesi mukosa berupa erusi dan perdarahan akibat faktor-
faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasiakut mukosa
lambung.
5.2. Gastritis Kronis, penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi
faktoril, kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi hiper pilori.
6. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis gastritis akut adalah sindrom dispepsia berupa :
6.1. Nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah
6.2. Dapat ditemukan pula perdarahan saluran cerna : hematemesis
dan melena, disusul dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan (pada anamneses terdapat riwayat penggunaan obat-
obatan atau bahan kimia tertentu).
7. Pemeriksaan
7.1. Nyeri tekan epigastrium
7.2. Hipertimpani
No. Kode :
PROSEDUR Terbitan
No. Revisi
:
:
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSK
ESMAS
MOJOTENGAH
PROSEDUR 8. Penatalaksanaan:
8.1. Antasid 3 x 1 tablet dikunyah 30 menit sebelum makan
8.2. Cimetidin 3 x 200 mg, ditambah 200 mg sebelum tidur
Nasehat :
RHEUMATOID ARTHRITIS
No. Kode :
PROSEDUR Terbitan
No. Revisi
:
:
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSK
ESMAS
MOJOTENGAH
Suatu penyakit auto imun dimana persendian ( biasanya sendi tangan dan
kaki ) secara simetris kanan kiri mengalami peradangan, sehingga terjadi
DEFINISI
pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
pada bagian dalam sendi.
Tata laksana diare yang cepat dan dapat mencegah kehilangan cairan dan elektrolit yang
TUJUAN membahayakan dan mencegah masalah gizi pada anak.
RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup diagnosis diare,penilaian dehidrasi dan tata laksananya.
Berak atau BAB lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih dari
DEFINISI biasanya ( lebih dari 3x/hari ).
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari.
PROSEDUR
13. Pengertian
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat lebih dari 3 kali dalam 24
jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.
14. Etiologi:
14.1. Virus: rotavirus (penyebab terbanyak)
14.2. Bakteri: E. Coli, salmonella, shigella, vibrio cholera, staphylococcus
14.3. Penyebab lain: parasit (entamuba histolitika).
14.4. Mal absorbsi : karbohidrat ( intoleransi Laktosa ),lemak, protein.
15. Diare akut dapat mengakibatkan :
15.1. Kehilangan air dan elektrolit : dehidrasi, asidosis metabolik, hipokalemia dan
gangguan sirkulasi (syok)
15.2. Masalah gizi (maldigesti, malabsorbsi, kehilangan gizi langsung)
16. Langkah Diagnosis
Anamnesis:
16.1. Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan konsistensi
tinja, lendir dan/ darah dalam tinja, muntah, anak lemah, kesadaran menurun, rasa
haus, rewel, kapan terakhir kencing, suhu badan