Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

STERILKISASI

nama : Peri Mahadijaya


nim : 1905561007
kelompok :2
tanggal praktikum : 27 Februari 2020
asisten : Febri Antini

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda . Ketika
untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara
aseptic, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara
sterilisasi,yaitu pembakaran .Namun, kebanyakan peralatan dan media
yang umum dipakai didalam pekerjaan mikrobiologi akan menjadi rusak
bila dibakar (Rachmawati dan Triyana, 2008) .
Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas , penggunaan bahan kimia dan penyaringan (Filtrasi) .
Bila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut
sterilisasi panas lembut atau sterilisasi basah ,bila tanpa kelembapan maka
disebut sterilisasi panas kering dan sterilisasi kering .
Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan
baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau
bahan bebas dari mikroba baik bentuk vegetative maupun spora .Untuk itu
sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu untuk mengenal teknik
sterilisasi,pembuatan media serta teknik penanaman (Ferdiaz, 1992).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik-teknik sterilisasi alat di laboratorium
mikrobiologi dan menerapkan teknik-teknik tersebut dalam
melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium termaksud dalam
percobaan ini agar percobaan dapat berlangsung dengan baik
2. Mengetahui jenis-jenis sterilisasi
II. Materi dan Metode

`Percobaan yang dilakukan kelompok 2 bertujuan untuk mengetahui


banyak mikroba pada jari tangan , percobaan pertama dilakukan dengan
pencucian tangan tanpa menggunakan sabun dan salah satu jari diusapkan di
cawan petri yang telah dibagi dua menggunakan spidol dan setelah itu
selanjutnya dilanjutkan dengan pencucian tangan menggunakan sabun Nuvo
dengan bersih sesuai cara pencucian tangan yang benar dan tunggu hingga
kering lalu setelah itu usapkan jari yang sama ke cawan petri yang sudah di
beri label , setelah itu cawan petri tersebut kemudian diinkubasi pada suhu
ruangan 370 C selama kurang lebih 24 jam . Pengamatan ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa daya hambat pertumbuhan mikroorganisme yang
ditimbulkan oleh sabun Nuvo.
Praktikum mikrobiologi tentang sterilisasi dilakukan pada hari Kamis
tanggal 27-02-2020 di Laboratorium Biologi Fakultas Mipa

III. Pembahasan
3.1 Hasil Pengamatan
Terlampir

3.2 Pembahasan
Percobaan yang pertama yaitu dengan menggunakan sinar UV
percoban ini dilakukan sebanyak dua kali dengan waktu yang berbeda
dalam percobaan berikut hasil yang didapatkan sama. Seharusnya
semakain lama penggunaan sinar UV dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, namun pada percobaan ini berbeda dari semestinya.
selama 3 menit dan 5 menit mendapatkan jumlah bakteri yang banyak
(Kubota.K 2006) .
Percobaan kedua menggunakan sabun Nuvo .Setelah dilakukan
inkubasi terlihat banyak koloni bakteri pada kontrol swab jari yang
hanya dicuci dengan air saja ,setelah itu dilakukan swab kedua jari
yang sudah dicuci menggunakan sabun Nuvo hasil yang ditunjukan
koloni bakteri berkurang . Triclosan adalah bahan aktif yang sering
terdapat pada sabun menurut penelitian kandungan triclosan bisa
membahayakan imunitas tubuh jika masuk ke dalam tubuh secara
berlebihan (Hapsari, dkk., 1997) .

Percobaan ke tiga menggunakan antiseptik yaitu dengan


merek Detol. Setelah dilakukan inkubasi terlihat bagian kontrol atau
bagian yang diusapkan jari tangan tanpa dicuci dengan Dettol dan
bagian yang dicuci dengan menggunakan Detol terdapat perkurangan
koloni bakteri. Dettol dapat menghambat perumbuhan bakteri karena
Dettol mengandung triclosan. Banyaknya bakteri yang tumbuh pada
bagian yang diusapkan jari yang telah dicuci dengan Dettol dapat
terjadi karena  telah terjadi kontaminasi melalui udara saat antiseptik
tersebut digunakan pada tangan. Kontaminasi tersebut dapat berasal
dari udara, hal ini sesuai dengan penelitian (M.Slack,1997).

Percobaan ke empat menggunakan alkohol dengan konsentrasi


alkohol yang berbeda yaitu 40%, 70%, 95% dan 1 kontrol. Pada
kontrol 1 ditemukan sedikit mikroba. Pada alkohol 40% dan 70%
didapatkan hasil negatif yang berarti tidak terdapat pertumbuhan
bakteri . Sedangkan, pada yang direndam dalam alkohol 95% juga
tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi diameter zona hambatan adalah konsentrasi. Semakin
tinggi konsentrasi suatu bahan, semakin banyak mikroorganisme yang
dapat dihambat atau dibunuh (Noer, 2011).
Percobaan ke lima menggunakan desinfektan dengan Wipol.
Setelah dilakukan inkubasi terlihat bahwa bagian paku kontrol NA
atau paku tanpa perlakuan perendaman dalam larutan Wipol dan
bagian yang  terdapat sedikit pertumbuhan koloni bakteri. Wipol dapat
membunuh bakteri karena mengandung bahan aktif Secondary
Alcohol Ethoxylate 1,5%. (Dwidjoseputro, 2005).
Percobaan ke enam adalah swab pipi dan swab belakang
telinga dalam percobaan ini hasil yang di dapatkan banyak koloni yang
ada karna kedua bagian tersebut sangat mudah terkontaminasi oleh
bakteri ,debu dan yang lain nya,pada bagian belakang telinga susah
dijangkau dan tersembunyi oleh karna itu banyak koloni bakteri
(Butterworth et al, 2013)
IV. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum kita dapat menyimpulkan bahwa


sterilisasi adalah suatu proses mematikan atau menghilangkan
mikroorganisme yang mungkin ada pada suatu benda, agar banda atau alat
yang akan digunakan tidak terkontaminasi oleh mikroba lain. Sterilisasi yang
dilakukan pada praktikum ini dengan enam cara.

Daftar Pustaka

Rachmawati, S.J., Triyana, S.Y. 2008. Perbandingan angka kuman


pada cuci tangan dengan beberapa bahan sebagai standarisasi kerja di
laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia (UII).
Ferdiaz, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka
Utama:Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi, Malang :
Djambatan
Hapsari, Dwi. 1997. Kesehatan Masyarakat Indonesia. Journal of the
Indonesia Public Health Association. 25 (1): 068-069.
Noer, S.F. 2011. Pengaruh kadar etanol dalam sediaan gel antiseptic terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella thyposa. 6(1): 887-891.
John M.Slack et al. 1971. Experimental
Microbiology For The Health
Sciences. 3th edition. Burges Publish
Co. Minnesota 31,111.
Hidaka Y, Kubota K. Study on Sterilization of Grain Surface using UV
radiation. Japan Agricultural Research Quarterly. 2006

Butterworth J, Mackey D, Wasnick J,


penyunting. Airway management. Morgan
& Mikhail’s clinical anesthesiology. Edisi
ke-5. New York: McGraw-Hill; 2013.

LAMPIRAN

Sebelum inkubasi

Sesudah inkubasi

Koloni bakteri sesudah cuci Koloni bakteri sebelum cuci


tangan tangan

Anda mungkin juga menyukai