Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penyajian data baik berasal dari populasi ataupun dari sampel untuk keperluan
laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu di atur, disusun, disajikan dalam bentuk yang
jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang sering dipakai ialah tabel
atau daftar, dan grafik atau diagram. Akan tetapi masih diperlukan ukuran ukuran yang
merupakan wakil kumpulan data tersebut. Beberapa macam ukuran dari golongan pertama
adalah rata rata atau rata rata hitung, rata rata ukur, rata rata harmonik, dan modus. Golongan
kedua meliputi median, kuartil, desil dan persentil.

1.2 Tujuan
1) Mengetahui tentang nilai rata rata hitung
2) Mengetahui cara menghitung nilai rata rata data tunggal
3) Mengetahui cara menghitung nilai rata rata data berkelompok
4) Mengetahui jenis jenis nilai rata rata hitung

1.3 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan nilai rata rata dalam statistika dasar ?
2) Bagaimana cara menghitung nilai rata rata data tunggal ?
3) Bagaimana cara menghitung nilai rata rata berkelompok ?
4) Apa saja jenis jenis nilai rata rata hitung ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Buku Utama

Judul Buku : Statistika Dasar

Penulis : Tim Mata Kuliah Statistika Dasar

Penerbit : Universitas Negeri Medan

Tahun Terbit : 2019

ISSBN :-

Tebal Buku : 105 hlm

Isi Materi :

Nilai rata rata atau mean adalah jumlah seluruh skor dalam suatu distribusi dibagi dengan
banyaknya skor. Mean biasanya dipergunakan untuk data interval atau rasio.

1. Mean Untuk Data Tidak Berkelompok


ƩX
X́ =
n

Dimana,

X́ = mean atau nilai rata rata


Ʃ = tanda sigma yang menyatakan jumlah
X = nilai masing masing
n = banyaknya nilai
Contoh :
Misalkan sebanyak 9 orang mengikuti ujian perbaikan mata kuliah statistika dasar pada
semester genap tahun ajaran 2003/2004 yang lalu memperoleh nilai akhir : 8, 8, 9, 7, 8, 8, 8,
9, 7. Tentukan lah mean dari data tersebut.
Penyelesaian :
8+8+ 9+7+8+ 8+8+9+7 72
X́ = = =8
9 9

2
2. Mean Dari Data Yang Dinyatakan Dengan Frekuensi
Kesembilan nilai ujian statistika dasar di atas dapat diubah ke dalam suatu distribusi yang
lebih sederhana seperti tabel di bawah :

Nilai (X) Frekuensi (f) fX


9 2 18
8 5 40
7 2 14
Ʃf = n = 9 ƩfX = 72
Untuk menghitung mean dari data yang telah dikelompokkan semacam ini , rumus yang
digunakan adalah
ƩfX 72
X́ = = =8
n 9

3. Menghitung Mean Gabungan


Misalnya, kita memberikan tes yang sama pada 3 kelompok dengen jumlah anggota yang
berbeda. Kelompok I beranggotakan 10 orang dengan mean 14. Kelompok II
beranggotakan 15 orang dengan mean 15 dan kelompok III beranggotakan 25 orang
dengan mean 12. Mean dari ketiga kelompok tersebut adalah digabungkan adalah :
x1 +¿n x
Xgab = n1 n
2 2+ …+ n k xk
¿
1+¿n2+ …+ ¿n ¿ k
¿

( 10 x 14 ) + ( 15 x 15 )+(25 x 12)
Maka , di peroleh X́ = = 12,9
10+15+ 25

2.2 Buku Pembanding

Judul Buku : Metoda Statistika

Penulis : Prof. Dr. Sudjana.M.A.,M.Sc

Penerbit : Tarsito

Tahun Terbit : 1989

ISSBN :-

Tebal Buku : 508 hlm

3
Isi Materi :

Rata rata atau selengkapnya rata rata hitung, untuk data kuantitaif yang terdapat dalam
sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data .
Rumus untuk rata rata x́ adalah :
Ʃ xi
x́ = (1)
n
Misal, jika ada lima mahasiswa mendapat nilai 70, enam mendapat nilai 69, tiga mendapat 45
dan masing masing seorang mendapat nilai 80 dan 56, maka lebih baik data itu ditulis sebagai
berikut :

xi fi
70 5
69 6
45 3
80 1
56 1
Untuk data berbentuk demikian, rumus rata rata nya adalah :
Ʃ f i xi
x́ = (2)
Ʃ fi

Untuk contoh di atas , dianjurkan dibuat tabel penolong seperti berikut :

xi fi fi.xi
70 5 350
69 6 414
45 3 135
80 1 80
56 1 56
Jumlah 16 1035
Dari tabel, didapat :
Ʃfi = 16 dan Ʃfi.xi = 1035
Ʃ f i x i 1035
Sehingga x́ = = = 64,6
Ʃ fi 16

Maka nilai rata rata ujian statistika untuk ke 16 mahasiswa nya itu adalah 64,6

Rata Rata Ukur


Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, rata rata ukur lebih baik
dipakai daripada rata rata hitung, apabila dikehendaki rata rata nya.

4
U = √n x 1. x 2. x 3 ….. x n (3)

Contoh : Rata rata ukur untuk data x1 = 2, x2 = 4 dan x3 = 8 maka :

U = √3 2 x 4 x 8

= √3 64

=4
Untuk bilangan bilangan bernilai besar lebih baik digunakan logaritma :
Ʃlog x i
log U = (4)
n
Contoh : Sekedar menunjukkan penggunaan rumus (4) kita ambil x1 = 2, x2 = 4 dan x3 = 8

Maka log 2 = 0,3010; log 4 = 0,6021; dan log 8 = 0,9031.

log 2+ log 4+ log 8


log U =
3

0,3010+0,6021+0,9031
log U = = 0,6021
3

Sehingga setelah dicari kembali dari daftar logartima, rata rata ukur U = 4

Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata rata ukurnya dihitung
dengan rumus :

log U = Ʃ ¿ ¿ (5)

Contoh :

Terdapat data tentang nilai ujian 80 mahasiswa berikut :

Nilai Ujian fi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 - 100 12
Jumlah 80

5
Dari tabel diatas ,kita bentuk menjadi tabel berikut :

Nilai Ujian fi xi log x1 fi log xi


31 – 40 1 35,5 1,5502 1,5502
41 – 50 2 45,5 1,6580 3,3160
51 – 60 5 55,5 1,7443 8,7215
61 – 70 15 65,5 1,8162 27,2430
71 – 80 25 75,5 1,8779 46,9475
81 – 90 20 85,5 1,9320 38,6400
91 - 100 12 95,5 1,9800 23,7600
Jumlah 80 - - 150,1782
Maka diperoleh :

150,1782
log U = = 1,8772 yang menghasilkan U = 75,37
80

Nilai ujian itu mempunyai rata rata ukur 75,37.

Rata Rata Harmonik


Untuk data x1, x2, x3, ......., xn dalam sebuah sampel berukuran n maka rata rata harmonik
ditentukan oleh :
n
H= 1 (6)
Ʃ
xi( )
Contoh :
Rata rata harmonik untuk kumpulan data : 3, 5, 6, 6, 7, 10, 12 dengan n = 7 ialah
7
H = 1 1 1 1 1 1 1 = 5,87
+ + + + + +
3 5 6 6 7 10 12

Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi maka rata rata harmonik dihitung dengan
rumus :
Ʃ fi
H= (7)
Ʃ (f i / x i)

6
Dengan xi = tanda kelas interval dan fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi .
Contoh :
Jika untuk nilai ujian dalam daftar dibawah dihitung rata rata harmoniknya, maka tabel
berikut diperlukan.

Nilai Ujian fi xi fi / x i
31 – 40 1 35,5 0,0282
41 – 50 2 45,5 0,0440
51 – 60 5 55,5 0,0901
61 – 70 15 65,5 0,2290
71 – 80 25 75,5 0,3311
81 – 90 20 85,5 0,2339
91 - 100 12 95,5 0,1256
Jumlah 80 - 1,0819

Dengan rumus di atas diperoleh :


80
H= =73,94
1,0819

Maka rata rata harmonik untuk nilai ujian itu adalah 73,94

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku


1) Buku Utama
Kelebihan :
1. Pemaparan materi di dalam buku cukup jelas dan dapat dimengerti
2. Terdapat judul besar yaitu mean untuk data tunggal dengan data berkelompok
3. Terdapat contoh dan latihan soal pada buku tersebut
4. Terdapat penjelasan berupa kata kata yang berhubungan dengan materi

Kekurangan :
1. Tidak dipaparkan macam macam mean dalam buku

2) Buku Pembanding
Kelebihan :
1. Pada pemaparan materi dalam buku cukup jelas dan dapat dimengerti
2. Terdapat penjelasan macam macam rata rata dalam buku
7
3. Terdapat contoh soal yang membuat para pembaca lebih mengerti
4. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

Kekurangan :
1. Tidak terdapat judul besar yang menandakan apakah data tersebut data tunggal atau
data berkelompok

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari buku yang telah direview terdapat kelebihan serta kekurangan pada masing
masing buku. Pada buku utama, hanya menjelaskan nilai rata rata data tunggal dan data
berkelompok namun terdapat contoh soal di dalamnya. Pada buku pembanding, terdapat
macam macam rata rata (mean) yaitu rata rata hitung, rata rata ukur dan rata rata harmonik.
Rata rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat sebuah sampel dihitung dengan jalan
membagi jumlah nilai data oleh banyak data. Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap
atau hampir tetao, lebih baik menggunakan rata rata ukur daripada rata rata hitung. Untuk
data x1, x2, x3,........, xn dalam sebuah sampel berukuran n maka rata rata harmonik lah perlu
digunakan.

3.2 Saran
Karena terdapat kekurangan dan kelebihan dari masing masing buku , sehingga dapat
melengkapi dari suatu materi . Buku pembanding dapat kita gunakan sebagai menambah
pengetahuan terhadap materi fungsi jikalau pada buku utama tidak terdapat materi yang di
bahas pada buku pembanding.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung


Tim Mata Kuliah Statistika Dasar. 2019. Statistika Dasar. Universitas Negeri Medan: Medan

10

Anda mungkin juga menyukai