Anda di halaman 1dari 10

Manusia dan Lingkungan, Vol. X, No.

2, Juli 2003, haL 94-103


Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas G adj ah Mada
Yogtaktrta, Indonesia

KAJIAN PROGRAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAAN


STUDI KASUS PENGELOLAAN IPAL MARGASARI BALIKPAPAN
(Study on Urban Wastewater Management Progrurm A Case Study at WWTP
Margasari Management of Balikpapnn City)

Freddy Nelwan*, Kawik Sugiana**, dan Budi Kamulyan***


*Pemerintah
Kota Balikpapan Propinsi Kalimantan Timur
**Fakultas
Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
***Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kinerja pengelolaarr limbah cair, dan untuk mengamati
persepsi komunitas tentang fasilitas pengolahan limbah cair (WWTP). Analisis terhadap kinerja
pengelolaan WWTP Margasari menunjukkan bahwa implenrentasi program rehabilitasi sanitasi
berjalan dengan baik. WWTP nampu untuk mencakup 1500 pelanggan, yang sama dengan l/5
dari pemukiman terapung di Kecamatan Balikpapan Barat. Kenaikan retribusi yang tekait dengan
pengurangan subsidi untuk operasi dan pemeliharaan WWTP perlu dilakukan tahap demi tahap
dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Berdasarkan analisis persepsi masyarakat tentang tingkat pelayanan WWTP umumnya mereka
peduli terhadap pelayanan pengolahan limbah tersebut. Di pihak lain terdapat hubungan yang
signifikan antara kesiapan, daya tanggap, profesionalisme, dan kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan fasilitas WWTP dan petugasnya. Dapat disimpulkan bahwa projek percontohan ini
memiliki kinerja yang baik yang terkait dengan tujuan dan target serta dapat diterima oleh
masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan agar program tersebut dilanjutkan mencakup
perluasan area. Pengeloleaii yang intensif untuk meningkatkan kinerja WWTP serta pelayanannya
harus dilakukan terus-menerus yang mencakup fasilitas pendukung, kesejahteraan pegawai, dan
peningkatan partisipasi masyarakat dan sektor swasta.

Kata kunci: WWTP, kinerja, persepsi.

Abstract

This research was aimed to assess the performance of the wastewater management, and to
observe the community percep'ion about II.WP (wastewater treatment plant) facility. Tlrc
analysis towards WWTP Margasari management performance shows that the implementation of
the sanitation rehabilitation program has been operating well. The WWTP is able to cover 1500
customers, which equal one Jifth part of floating settlement area in Kecamatan Balikpapan Barat.
Increasing retribution charge in accordance with subsidies reduction.for lVIl/TP operation and
maintenance, needs to be done step by step and considers the community aspiration.
According to the analysis of community perception about WWTP facility level of service,
generally they concern about wastewater treatment and satisfy with its service. On the other
hand, there are significant relationships among readiness, resposiveness, professionalism, and
customer satisfaction tawards the WWP clerks and facilities services. It can be concluded that
the pilot project perJbrms wcll in accordance with its goal and target, and accepted by the
community. This research recommends that the program should be continued covering the extent

94
Kajian Program Pengelolaan Air Limbah

area. Intensive management to increase WWTP performance and its service should he. done
cctntinuousl.y, such izs sttpporting facilities, employees wealth, snd increasing community and
private sect or partic ipations.

Key words: WWTP, performance, perception

I. PENGANTAR Demikian pula yang terjadi di kota


Balikpapan. Sebagai kota yang berkembang
Perkembangan suatu kota sangat terkait karena memiliki daya tarik pengembangan
dengan pertumbuhan juralah penduduk kota usaha, menjadikannya sebagai kota yang
tersebut. Sernakin besar pertumbuhan jumlah terbuka, mudah dan menarik untuk didatangi,
penduduk dapat berarti kota tersebut sehingga pertumbuhan penduduk bertambah
memiliki daya tarik untuk ditinggali. Salah dengan Fcsat. Hal ini rnemberi dampak bagi
satu dampak pertumbuhan penduduk tersebut kepadatan penduduk dan ketersediaan sarana
adalah penyediaan prasarana sanitasi prasarana k*ta. Pemerintah Kota Balikpapan,
lingkungan yang tidak imbang dengan untuk nnengantisipasi kondisi tersebut,
perkembangan yang ada. Sebagai produk melalui program P3KT yaitu dengan KUDP
akhir dalam pernakaian air bersih dalam (Kalimanh;n Urban Development Project)
aktivitas kehidupan perkotaan yang yang disponsori Bank Dunia, mengadakan
mempunyai kuantitas atau debit yang paling pembenahan infrastruktur kotanya yang
air limbah mernerlukan penanganan
besar, berlangsung mulai tahun 1995 sampai tahun
yang memadai karena dapat memberi 2000.
darnpak yang cukup serius bagi lingkungan Salah satu komponen infrastruktur yang
dan manusia apabila tidak terkelola dengan dikerjakan adalah perbaikan sanitasi
baik, seperti pencemaran sumber air baku lingkungan perkotaan. Program yang
bagi air bersih. dilakukan sehubungan dengan kebijakan di
Air limbah rumah tangga merupakan bidang sanitas lingkungan kota tersebut
sumber utama pencemar badan air di daerah adalah antara lain, pembuatan MCK, jamban
perkotaan dan diperkirakan 50 -75% dari keluarga dan Septic tank Communal pada
betlari organic sungai berasal dari limbah ini. beberapa lokasi permukiman yang padat;
Akibat pembuangan air limbah yang tidak pembuata,n Instalasi Pengolahan Lumpur
pada tempatnya akan menimbulkan berbagai Tinja dan Lindi (IPLTL) di TPA Manggar
macam penyakit saluran pencernaan dan dan Pembuatan Pilot Project jaringan air
penyakit lainnya. limbah perkotaan dengan menggunakan
Kondisi pelayanan umum pengelolaan air Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
limbah di Indonesia pada umumnya masih Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan
rendah. Dari data yang ada baik secara Barat. Pembangunan jaringan air limbah
kualitas dan kuantitas pelayanan di bidang perkotaan dengan fasilitas IPAL ini adalah
pengelolaan air limbah rumah tangga tidak merupakan proyek percontohan karena
meningkat secara berarti sejak tahun 1980, bersifat baru atau belum pernah ada sistem
sehingga tidak dapat rnengejar atau seimbang sanitasi seperti ini sebelumnya di kota
dengan kebutuhan air bersih rumah tangga Balikpapan. Fembuangan air limbah
yang terus meningkat akibat laju rumahtangga yang berlangsung pada
pertumbuhan penduduk. lvferrurut Yayasan umumnya adalah melalui septick tank atau
Dian Desa pada tahun 1999, hanya 52Yo saja langsung ke saluran-saluran primer dan
rumah tangga yang niempunyai akses pantai.
terhadap fasilitas air limbah dan 78o/o dari Sebagai proyek percontohan yang
jumlah tersebut berada di daerah perkotaan. pertama dilaksanakan di kota Balikpapan
pembangunan fasilitas sanitasi IPAL ini

95
Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

dimaksudkan untuk memberikan contoh individual orang tersebut, hal ini dapat
nyata dalam rangka mendidik masyarakat berupa usia, jenis kelamin, pekerjaan,
untuk berperilaku sehat, terutama dalam penghasilan dan seterusnya. Kedua adalah
pembuangan air kotoran dan kotoran sasaran atau objek persepsi itu sendiri, dalam
manusia. Pola pengelolaan dalam skala pilot hal ini keberadaan program pengelolaan air
proyek ini perlu pengamatan dan penelaahan limbah dengan IPAL, menyangkut
lebih lanjut sebelum ditingkatkan atau pemahaman dan pengetahuan akan
diperluas pelayanannya. keberadaan proyek tersebut dan ketiga adalah
Berdasarkan hal tersebut disebut diatas, faktor situasi, menyangkut tanggapan
penelitian ini mengkaji bagaimana kinerja terhadap keberadaan program dengan situasi
dan pelayanan pengelolaan air limbah dan kondisi rumah atau bangunannya.
perkotaan dengan fasilitas IPAL di kelurahan Selanjutnya menurut Kenedy dan Young
Marga Sari Balikpapan ini dan bagaimana (dalam Supranto,
2A01 ), dimensi pengukuran
persepsi masyarakat terhadap kualitas kepuasan pelanggan terhadap layanan
layanan program pengelolaan air limbah petugas fasilitas sendiri dari butir-butir
dengan jaringan IPAL tersebut dilaksanakan. sebagai berikut: Keberadaan/kesiapan
Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah pelayanert (availability of service),
untuk mengetahui kinerja program ketanggapan pelayanan (reponsiveness of
pengelolaan air limbah dengan fasilitas service), Ketepatan pelayanan (timeliness of
jaringan IPAL, secara teknis, kelembagaan, service), Profesionalisme pelayanan
manajemen dan respon/peran serta (profesionalism of serttice), Kepuasan
masyarakat dan swasta, dan untuk keseluruhan dengan pelayanan (over all
memberikan informasi yang jelas dan akurat satisfaction of service), Kepuasan
mengenai tanggapan masyarakat melalui keseluruhan dengan sarana (over all
persepsi dan sikap masyarakat terhadap s tat i sfac ti on of pr oduc t) .
pelayanan pengelolaan air limbah dengan
fasilitas jaringan IPAL ini.
III. CARA PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota


Balikpapan yaitu tempat pelaksanaan
Sebagai suatu evaluasi kebijakan setelah- program pengelolaan air limbah dengan
kejadian (ex-past) (Ernest House dalam sistem terpusat (IPAL) yang meliputi
Patton dan Sawicki, 1986), pendekatan yang Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan
digunakan adalah pendekatan Case-Study, Barat, dan di kota Balikpapan baru di lokasi
dimana berusaha menjelaskan operasional ini yang terdapat pengelolaan air limbah
program untuk diketahui oleh para partisipan. dengan menggunakan sistem ini. Sedangkan
Selanjutnya untuk pengembangan yang menjadi focus perhatian penelitian
pengelolaan air limbah perkotaan, menurut adalah melihat bagaimana kinerja
Gittinger dalam Soekartani (1991), ada tujuh pengelolaan air limbah permukiman dengan
aspek yang harus diperhatikan vaitu aspek IPAL ini berlangsung dan persepsi
teknis, aspek kelembagaan dan manajerial, masyarakat pengguna terhadap layanan dari
aspek sosial, aspek komersial, aspek IPAL tersebut.
finansial, aspek ekonomi, dan aspek Metode pendekatan yang digunakan
lingkungan. dalam penelitian ini adalah melalui proses
Mengenai persepsi masyarakat, terdapat berpikir secara deduktif, yaitu proses berpikir
tiga faktor yang mempenganrhi nya (Siagian, yang diawali dari umum ke khusus, artinya
1995), yaitu pertama adalah karakteristik berangkat dari teori-teori yang sudah ada lalu

96
Kajian Program Pengelolaan Air L,imbah

melihat kenyataan lapangan (berawal dari untuk masyarakat, dirnaksudkan untuk


aras teoritik ke aras empirik). Sedangkan cara memberikan contoh nyata dalam rangka
penelitiannya bersifat eksplanatory dengan mendidik masyarakat untuk berperilaku
pendekatan rasiona{istik kualitatif darr kehidupan yang seha"t, terutama dalam hal
kuantitatif. pembuangan air kotor dan kotoran manusia,
Data yang dipergunakan daiam penulisan dengan sasaran perumahan penduduk yirng
tesis ini meliputi data prirner dan data berpenghasilan menengah ke bawah.
sekunder. Data primer diperoleh rnelalui hasil Sesuai dengan kapasitas terpasang pada
wawancara mendalam, pengamatan laligsung IPAL Margasari yaitu 800 rn3ihari, dengan
ke lapangarr dan pengambilan gantbar perhitungan kentampr;an pelayanan dimana
melalui foto, sedangkan data sekunder asumsi konsumsi penggunaan air rata-iata
diperoleh dari hasil studi kepustakaan, dari per hari I i0-150 liter/orang dengan jumlah
berbagai dokurne n seperti rencena dan perisguna dalam satu rumah 6 orang
laporan penrhanguncn, serta sumber-suniber sehingga produksi limbali aclalah berkisar
Iain yang r*levan. 0,66 {'}"9 m3/hari, rnaka kisaran jurnlah
Teknik pcngotrahan clan analisis data pelanggan tSR) yang bisa dilayani adalah
penelitian ini dilakukan melalui pentahapan 800-i.200 SR. Namun berdasarkan hasil
sebagai berikui; (a) Menghimpun senrua data pengamatan di Kelurahan Margasari yang
yang telah diperoleh selama mengadakan pe.nggunaarr airnya 65% dibawah l5
penelititn (data prirner dan sekunder) m'',/buinrr dan 3 5o/o rala-rata adalah 15 - 30
terutama data yang diperoleh melalrii m',bulan. maka sebenarnya IPAL ini cukup
wawancara dan kuesioner, yang selanjutnya mamplr rriengolah limbah sampai dengan
data tersebut dikelompokkarr atau I .5CI0 Sambungan Runrah.
distrukturkan agar memudahkan dalam Berdasarkan hasil pengamatan di
mengolahnya, (b) f)ata yang sudah lapangan kapasitas pengolahan IPAL yang
dikelompokkan itu disajikan ke dalam bentuk ada rata-rata 760 m3lhari. Hal ini
tabel, dihitung presentasenya masing-masing menggambarkan bahwa unit pengolahan
sesuai variasi jarvaban responden yang lirnbah ini belum optimal dirnanfaatkan dan
ditrerikan, kemudian diinterpretasikan dan dapat ditingkatkan. Apalagi dengan kondisi
dianalisis lebih lanjui. *{:ijrlr€r deskriptif bari3'ak perumahan pelanggan yang dibangun
kualitatif dengan menarik kesimpulan. diatas air/pantai (rumah panggung), dimana
untuk pembuangan air limbah rumah tangga
seperti air bekas cucian dan mandi, banyak
IV. HASTL DAN PEMBAHASAN yang iangsung terbuang ke pantai
dibawahnya yang mengakibatkan semakin
1. Kinerja Pengelolaan Air Limbah berkurangnya air limbah yang masuk ke
dengan IPAL jaringan IPAL, sebagian besar hanya
Penelitian terhadap kinerja pengelolaan pembuangan dari WC.
air limbah dengan IPAL Margasari ini
dilakukan melalui penila an terhadap b. JangkauanPelayanaan
pelayanan fasilitas jaringan IPAL dan Jangkauan pelayanan pada IPAL
pengolahan air limbah, yang berdasarkan Margasari ini dpat dibagi dalam 3 Zona
penelitian dan pengamatan yang dilakukan pelayanan yaitu Zona I: Kawasan antara
diperoleh hasil sebagai berikut: Jalan Pandan Sari, Jalan Semoi dengan Jalan
Letjen. Suprapto. Zona II: Kawasan sekitar
a. Kemampuan Kapnsitas Pelayanan Jalan Pandan Wangi dan Jalan Pandan
Pembangunan IPAL Margasari yang Arum., Zona III: Kawasan sekitar Jalan
merupakan pilot project dari Pemerintah Sepaku. Berdasarkan hasil pengamatan maka

97
Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

penggunaan lahan pada zona tersebut adalah penyambungan, pemohon diharuskan


pada zona I, 5l,84Yo adalah kawasan membuat perjanjian dengan Pengelola
jasa/perdagangan, 34,31 Yo adalth kawasan mengenai hak dan kewajiban yang harus
permukiman, sisanya adalah rawa/tanah dipenuhinya. Penyambungan pipa
kosong. Zona II, 31,44Yo adalah kawasan pembuangan dari rumah tangga dilakukan
pedagangan dan jasa yaitu kompleks Pasar pada saluran pembungan dari kamar mandi,
Pandansari, 36,600A kawasan permukiman WC dan dapur. Yang perlu menjadi perhatian
dan 3l,96yo merupakan rawa/tanah kosong. dalam penyambungan pipa jaringan air
Zona III, 93,75Yo adalah kawasan limbah kota dengan IPAL ini adalah teknis
permukiman dan sisanya 6,250 adalah rawa penyambungannya mulai dari rumah,
pantai. Selanjutnya pada Zona I, 54% jaringan penghubung sampai ke instalasi
merupakan bangunan permanen yang terbuat pengolahan air limbah, Berdasarkan
dari pasangan batu, sedangkan pada Zona Il pengamatan cukup banyak teknis
dan III pada umumnya merupakan bangunan penyambungan yang tidak rapih, termasuk
semi permanen dengan konstruksi terbuat bekas-bel;as galian untuk pipa jaringan di
dari kayu. Dari gambaran diatas tersebut sepanjang jalan yang dilaluinya, penyelesaian
I memiliki kualitas
maka terlihat bahwa Zona pekerjaan )'ang seharusnya minimal
lingkungan yang lebih baik dari kawasan mengembalikan seperti kondisi semula,
Zona II dan III, sehingga prioritas pengguna dalam pelaksanaanya masih banyak bekas
layanan IPAL lebih terpusat di Zana II dan galian yang dikerjakan seadanya saja.
ZonalIl. Penanganan Pengaduan. Fasilitas
Dengan jumlah rumah tangga yang pengaduan terhadap gangguan atau masalah
terlayani jaringan IPAL ini yaitu sebanyak yang ditimbulkan berkaitan dengan
1.200 rumah, berarti sudah 75% kawasan operasional jaringan IPAL oleh pelanggan
permukiman di kelurahan Margasari yang adalah dengan tersedianya Unit Pelayanan
terlayani fasilitasi ini. Tapi jika dilihat Pelanggan, yang siap melayani 24 jam.
dengan kawasan sekitarnya di Kecamatan Keluhan yang masuk segera ditanggapi oleh
Balikpapan Barat, yang juga memerlukan pihak UPT IPAL Margasari. Perlunya
tersedianya sarana pembuangan air limbah penanganan yang cepat tanggap ini adalah
dengan IPAL ini, dengan k*ndisi lingkungan disebabkan karena kerusakan pada jaringan
yang sama dan memungkinkan untuk seperti bocor atau tersumbatnya jaringan
dibangunnya fasilitas IPAL ini, jangkauan pembuangan limbah ini dapat menimbulkan
pelayanan IPAL ini hanya menjangkau 2lo/o polusi dan gangguan terhadap kesehatan.
dari kawasan permukiman di Kecamatan Dalam keadaan darurat pihak UPT IPAL
Balikpapan yaitu dari 5.637 rumah. Margasari juga menyediakan I (satu) unit
mobil tangki tinja dengan kapasitas 3 m'.
c. Sistem Pelayanan Pelanggan Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Cara Penyambungan. Cara pihak pengelola UPT IPAL Margasari,
penyambungan bagi calon pelanggan adalah pengaduan yang masuk pada tahun 2002
pertama calon pelanggan mengisi formulir sampai dengan pertengahan tahun 2003 ini,
permohonan penyambungan, yang dapat rata-rata 3-4 pengaduan per bulan, dan
diperoleh pada Unit Pelayanan Pelanggan di seluruh pengaduan pelanggan tersebut telah
Kantor UPT IPAL Margasari Balikpapan, dapat diatasi. Permasalahan yang menonjol
kemudian petugas IPAL Margasari akan dari pengaduan pelanggan tersebut telah
melakukan peninjauan ke rumah pemohon dapat diatasi. Permasalahan yang menonjol
untuk melihat kondisi dan kedudukan dari pengaduan pelanggan tersebut adalah
bangunan. Setelah berdasarkan evaluasi yang disebabkan oleh tersumbat dan
memungkinkan untuk dilakukan bocornya saluran (70%). Hal ini disebabkan

98
Kajian Program Pengelolaan Air Limbah

karena masih rendahnya kesad.aran dan tidak 28.870.000,- Biaya Pemeliharaan Rp


terlibnya masyarakat dalam menjaga 31.538.210,-. Dengan beban biaya
salurannya dengatt membuang limbah operasional dan perneliharaan tersebut maka
organik lainnS'6 seperli plasiik, bungkus- perkiraan nilai tatif yang wajar untuk
kemasan shampoo, rambui. pembalut, menutupinya adalah besar tariff bagi
punturrg rokok melalui saluran ini, meskipun pelanggan jaringan air limbah dengan IPAL
telah disediakan screen (floor drain) pada ini seharusnya dilakukan penyesuaian, selain
kamar mandi dan WC hya, sehingga itu mengurangi beban subsidi pemerintah
penyuluhan terhadap pemeliharaan sarana juga untuk mendidik masyarakat dalam
IPAL ini oleh masyarakat pengguna harus nrenjaga dan memelihara tasilitas yang ada.
tetap dilakukan, ya!19 salah satu metode
adalah dengan pernasangan stiker peringatan d. Ku$litas Pengolahan IPAL
tentang bahan-bahan yang tidak boleh Pengeinatan dan pengukuran influent-
dibuang melaiui saluran pembuangan yang influent seharusnya dilakukan setiap hari,
menggunakan fa';ilitas IPAL. yang dilakukan pada titik+itik penganratan
Pembayaran Retribusi Pelanggan Cara sebagai berkut, untuk pengukuran influent
pembayaran retriLrusi air limbah tersebut dilakukan pada bak panampungan akhir
dilakukan dengan cara bagi pengguna IPAL limbah yeng berasal dari .iaringan pelanggan,
yang juga sudah menjadi pelanggan PDAM, dan outlet dari Bak Equalisasi. Selanjutnya
pembayaran retribusi dipungut bersamaan untuk pengukuran influent dilakukan pada
dengan pembayaran rekening air minum. outlet dari Bak Sedimentasi dan influent Bak
Sedangkan pelanggan IPAL yang belum Klorisasi. Dalam pelaksanaanya kegiatan
menjadi pelanggan PDAM, pemungutan kontrol terhadap bak-bak pengolahan ini
retribusi dilakukan oleh Petugas yang tetap dilaksanakan setiap hari, hanya untuk
ditunjuk oleh pengelola UPT IPAL pengukuran influent- influent tidak
Margasari, yang dalam i x 24 jam hasil dilaksanakan setiap hari, tapi hanya l-2
pemungutan disetor ke kas PDAM melalui minggu sekali.
Bendahara Khusus Fenenma UPT. Dalam Desain pengolahan IPAL dirancang
pelaksanaan sistem pernbayaran ini dapat dengan memperhatikan karakteristik air
berlangsung dengan baik. Hal ini disebabkan limbah yang berada di wilayah pelayanan
masih sangat terjangkau atau relatif khususnya untuk parameter utama biokimia
murahnya biaya retribusi yang dikenakan (Biological Orygen Demand/BOD), limbah
bagi pelanggan. Dan untuk pemungutan padat terlarut (Suspended Solid/SS), dan
secara langsung ke pelanggan IPAL, kawasan jumlah kandungan bakteri Califormi
yang dilayani cukup mudah terjangkau dan dengan target kualitas air buangan (ffiuent)
relatif dekat. yang sudah tidak mencemari lingkungan,
Penerapan tariff seperti yang tertuang yaitu < 25 mg/lt untuk BOD dan SS, serta <
dalam peraturan daerah tersebut, rnasih 50 MPN per 100 ml untuk Coliform.
belum dapat menutup biaya operasi dan Berdasarkan pengamatan pada umumnya
pemeliharaan, terlebih j ika memperhitungkan rata-rata kualitas air limbah yang masuk
depresiasi, pengembalian hutang dan bunga IPAL adalah 350 mg/lt untuk BOD< 340
serta investasi. Berdasarkan perhitungan mg/lt untuk SS dan 500 MPN per 100 ml
biaya operasi dan pemellharaan yang ada untuk Coliform, sehingga bila pemanfaatan
total biaya operasi dan pemeliharaan IPAL dimaksimalkan hingga 800 m' hari
pertahun adalah Rp [49.305.040,- yang maka beban pencemaran lingkungan yang
terdiri dari Biaya operasional dan pengolahan mampu dikurangi adalah sebesar 220 kgllt
limbah sebesar Rp 88.896.830,-. Biaya per hari untuk BOD dan 252 kg/lt per hari
umum dan administrasi sebesar Rp untuk SS serta 450 x l0 MPN/lt per hari

99
Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

untuk BOD dan 252 kgilt per hari untuk SS umumnya cukup menyadari manfaatnya
serta 450 x l0 MPN/lt per hari untuk terhadap kebersihan lingkungan
Coliform permukimannya. Hal ini disebabkan antara
lain karena kurangnya lahan yang dapat
e. Operasional dan Pemeliharaan digunakan untuk pengolahan limbah
Jaringan dan Instalasi IPAL. setempat seperti septic tank karena sangat
Pada UPT IPAL Margasari telah terdapat padatnya permukiman yang ada, apalagi bagi
buku Petunjuk Teknis Operasi dan permukiman yang berada di atas air,
Pemeliharaan jaringan perpipaan dan Intalasi membuang kotoran langsung ke pantai
Pengolahan Air Limbah yang cukup jelas dan adalah yang termudah, sehingga dengan
lengkap. Berdasarkan pengamatan, adanya program penyehatan lingkungan
operasionalisasi instalasi ini berjalan sesuai melalui pengadaaan sarana pengolahan
dengan aturan yang ada. Mulai pemeriksaan limbah dengan IPAL, ini mendapat respons
terhadap pompa-pompa secara rutin, yang positif. Persepti tersebut diberikan
pengurasan dan membuang sampah pada bak dalam lial: kepentingan pengelolaan air
kontrol dan manhole serta perawatan pada limbah permukiman, alternatif teknis
komponen-komponen lainnya di jaringan pengolahan air limbah, lembaga pengelola,
pipa-pipa dan perawatan pada unit-unit di legalitas pengelolaan sanksi dan antusias
instalasi pengolahannya. Adapun hasil masyarakat terhadap pemanfaatan
pelaksanaan operasional dan pemelihaaan pengelolaan air limbah rumahnya dengan
dapat disimpulkan berjalan baik, hal ini jaringan IPAL.
dilihat dari tingkat kelancaran pengaliran air
limbah pada jaringan-jaringan pipa relatif b. Persepsi terhadap pelayanan fasilitas
kemacetan atau bocor cukup jarang terjadi. IPAL.
Hal ini dikarenakan pengecekan atau kontrol Penilaian tanggapan masyarakat terhadap
terhadap manhole dan stasiun pompa layanan fasilitas IPAL Margasari ini
senantiasa dilakukan 1 - 2 minggu sekali dilakukan dengan melihat dari:
untuk membersihkan dari sampah dan - Persepsi terhadap kondisi sarana
kotoran anorganik lainnya. fasilitas IPAL.
Demikian juga terhadap fasilitas Berdasarkan hasil kuesioner yang
bangunan instalasi pengolahan air limbahnya, dijalankan kepada responden penggunaan
hasil pelaksanaan operasional dan fasilitas jaringan IPAL Margasari ini, pada
pemeliharaan berjalan dengan baik, hal itu umumnya menanggapi positif terhadap
dapat dilihat dari operasionalisasi yang pelayanan dari fasilitas jaringan instalasi
secara kesisteman bekerja sesrrai dengan pengolahan air limbah yang ada. Kelancaran
kaidah yang berlaku. Penumpukan lumpur pengaliran air limbah merupakan salah satu
senantiasa dibersihkan dan influent yang faktor penting yang dapat mempengaruhi
dihasilkanpun masih sesuai standard yang penilaian terhadap kinerja sarana yang ada.
ditentukan. Berdasarkan tanggapan terhadap pertanyaan
yang disampaikan mengenai kelancaran
2. Persepsi Masyarakat Terhadap pengaliran air kotor dari rumah ke jaringan
Pelayanan IPAL Margasari IPAL yang ada, pada umumnya resonden
menyatakan pengalirannya lancar yaitu
a. Persepsi umum mengenai pengelolaan sebanyak 78,7 sYo atau 63 responden
air limbah perkotaan menyatakan lancar meskipun terdapat juga
Persepsi umum responden di Kelurahan responden yang menyatakan pengalirannya
Margasari terhadap pengelolaan airlimbah kadang macet yaitu 17 responden atau
dengan sistem terpusat (IPAL) pada 21,25Vo. Tidak ada yang rnerasa sering macet

100
Kajian Program Pengelolaan Air l.imbah

dengan pengaliran air kotor rumahnya yang ada tidak merepotkan. Pendapat ini
dengan menggunakan saluran ini. Keadaan dimuligkinkan karena pembayaran retribusi
ini dimungkinkan karena sarana jaringan ini diikutsertakan dalam pembavaran
pembuangan air limbah ini rnasih relatif baru rekening air PDAM. sedangkan yang bukan
dan pengawasan terhadap kelancarannya peianggan PDAM penarikan retribusi
senantiasa dimonitoring oleh petugas LJPT clilakukan langsung ke rumah pelanggan
IPAL yang ada secara rutin, Kemacetan yang iaringan IPA[,.
kadang muncul lebih banyak disebabkan oleh Selari.jutnya dalam hal tanggapan
karena kotoran anarganik yang ikut dalarn respcriden terhadap besaran tarif retribusi air
saluran tersebut, seperti piastik bungkusan limbah )'ang berlakr.i. sebagian besar
shampo, bekas perribalut, rambut dan menganggap bahiva tanf' tersebut cukup
puntung rokok. la,vak r:r:tuk diberiakui:an yaitu sebanyak
Selanjutnya teriraciap tingkat kebocoran 17 "25o,'" i*spcndcn yang lnenyatakann,v-a,
yang mungkin terjadi relatif cukup kecil, hal balrka;r 1"i1rt1.lPat juga- 1 3.7 5% resporrde n yang
ini dinyatakan rneialui jawaban responden nie nE{angt:;t'r rarif i:etribusi yang Lrerlaku
terhadap hal tersebut dirnana terdapat 87,5oA crjF,up slurah Meskiprin ada juga responden
atau 70 responden yang menyatakan bahrva yarrg nren.,'atakan tarif tersebut adalah mahal
salurannya jarang bocor, meskipun terdapat .l,aitu sr:l:an..'ak l5% responden. tsagi yang
juga l2,Soth atarl l0 responden yang rnanr;ltskan bahrva tarif tersebut relatif
menyampaikan kadangkala ditemukan mahai dapat dise'brabkan karena kondisi
kebocoran pada saluran tersebut. Yang cukup ekonominya rnemang kurang tapi juga karena
memerlukan perhatian adalah masalah penrbahan pola hidupnya, yang semula dapat
pengaruh jaringan pipa air kotor ini dengan membirang air limbah dari rumahnya secara
keindahan kawasan, terdapat 34 responden gi;itis (langsung ke pantai), sekarang harus
(42,5%) yang mengatakan jeringan IPAL menyediakan pengeluaran tarnbahan untuk
yang ada cukup mtrrlgganggu atau hal tersebut. Selanjutnya jika mengkaitkan
mengurangi keindahan yang ada, hal itu dengan penghasilan responden yang 70o/o nya
disebebkan karena penyelesaian pelaksanaan berpcr:capatai'l Rp 1.000.000,- sampai dengan
pekerjaan tidak dikerjakan dengan rapih dan Rp i.000.000,- atau rata-rata sebesar rp
baik, seperti bekas galian di .jalan dan posisi 1.267.:tio- nraka dengan hanya membayar
bak kontrol dan manhole yang berada di Rp 2.5(;u,- per bulan ll,z\oh menyatakan
tengah jalan. layak adalah wajar, karena hanya 0,2o/o dari
- Persepsi terhadap tetribusi jaringan air penghasilannya yang dikeluarkan untuk
Iimbah dengan IPAL layanan air limbah ini. Hal ini menunjukkan
Perihal tentang retribusi air limbah yang bahwa kemampuan membayar pelanggan
dikenakan kepada mereka, semua responden cukup besar", meskipun untuk menentukan
menunjukkan ketaatan dengan membavar nilai hatas kemampuan ,vang sebenarnya
pada setiap bulannya. Penilaian persepsi perlu penelitian yang lebih lanjut, mengingat
responden terhadap hal tersebut dapat diiihat apresiasi masyarakat jika berbicara masalah
dari jawaban mereka terhadap pertanyaan perubahan tarif retribusi pada umumnya
mengenai: kemudahan dalam pebayararr sangat bervariatif.
retribusi, dan besarnya tarif retribusi yang - Persepsi terhadap layanan
diberlakukan. Pada umurnnya, mengenai petu gas/pengelola UPT-IPAL
proses pembayaran retribusi jaringan air Penilaian terhadap persepsi masyarakat
limbah kota/IPAL yang berlarrgsung saat ini, terhadap layanan petugas UPT IPAL
responden menganggap prosedur yang ada Margasari diiakukan rnelalui tanggapan
cukup mudah diikuti dirnana terdapat 82,50 mas"varakat terhadap kesiapan layanan,
responden yang menyatakan bahr.va prosedur ketanggapan layanan, profesionalisrne

l0l
Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

pelayanan, dan kepuasan keseluruhan instalasi ini. Dari aspek kelembagaan telah
pelayanan petugas dan sarana IPAL. Sikap dipersiapan sumber daya manusia untuk
dan perilaku yang dilakukan oleh pengelola mengelola pilot project ini melalui pelatihan-
dalam menghadapi t'nasyarakat pengguna pelatihan baik yang bersifat operasional
merupakan faktor yang penting dalam rangka teknis maupun manajerial. Dengan juga
menimbulkan sikap positif masyarakat legalitasnya telah dikeluarkan Peraturan
terhadap keberadaan fasilitas yang baru bagi Daerah yang mengatur tentang pengelolaan
mereka. jaringn air limbah ini, (d) Peran dan
Berdasarkan hasil penelitian yang dukungan masyarakat yang cukup baik.
diperoleh, pada umumnya masyarakat Melalui penyuluhan dan sosialisasi program
menganggap pengelola UPT IPAL ini telah yang insentif, diperoleh kesadaran bersama
melakukan tugas dan tanggungiawabnya untuk men'/ukseskan program ini.
sebagaimana mestinya. Hal tersebut Selanjutnya peiajaran yang dapat diambil
diperlihatkan melalui tanggapannya terhadap melalui pelaksanaan pengelolaan air limbah
keberadaan petugas di lokasi dimana 8l% dengan IPAL di Kelurahan Margasari
menyatakan selalu terdapat petugas di Balikpapan ini adalah bahwa Penyusunan
kantornya. I)emikian juga dalam hal suatu rencana program dengan pendekatan
kecepatan layanan dan penyelesaian top down planning melalui suatu pilot project
pekerjaan terdapat 85% menyatakan baik. apabila dapat tepat sasaran dan kebutuhannya
Terhadap keramahan petugas dalam dapat bc'langsung dengan baik. Selain itu
melayani, pada umumnya masyrakat merasa dukungan dari pemerintah kota dalam hal
senang dengan layanan yang diberikan. Hal aspek legalitas, pendanaan dan sumber daya
ini dimungkinkan karena petugas-petugas manusia yang dipersiapkan secara dini dan
selain dipersiapkan dengan pelatihan- konsisten merupakan hal dominan untuk
pelatihan teknis, juga mendapatkan pelatihan keberhasilan suatu program. Dan yang
manajemen layanan yang baik. terpenting adalah keterlibaan dan partisipasi
masyarakat, khususnya dalam kemauan
mereka untuk menggunakan jaringan ini
V. KESIMPULAN dengan konsekwensi memb ayar, memerlukan
pendekatan yang persuasif. Melalui
Berdasarkan hasil kajian terhadap kinerja penyuluhan dan sosialisasi program dengan
pengelolaan jaringan air limbah dengan IPAL memanfaatkan peran tokoh-tokoh masyarakat
ini dapat dinyatakan pada umumnya baik dan dan aparat setempat, dukungan dari
persepsi masyarakat terhadap layanannya masyarakat dapat diperoleh.
juga positif, yang dimungkinkan oleh karena:
(a) Pilot project pembangunan jaringan air
limbah dengan IPAL ini cukup tepat DAFTAR PUSTAKA
sasarannya dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dalam hal pembuangan air Rukmana N., Steiberg F., dan Van and der
limbah rumahnya yang cukup sulit bagi Hoff R., 1993,, Manajemen
mereka untuk penyediaannya, (b) Kesiapan Pembangunan Prasarana Perkotaan,
dan konsistensi dari pengelola program yang LP3ES, Jakarta.
baik dari segi teknis dan pendanaannya Siagian, S.P., 1995, Teori Motivasi dan
sehingga pengadaan dan operasionalisasi Aplikasinya, Cetakan Kedua, PT. Rineka
instalasi dapat siap dan bekerja sesuai dengan Cipta, Jakarta.
yang direncanakan, (c) Penyiapan Singarimbun,M. dan Effensi, S., 1995,
kelembagaan dan legalitasnya secara dini Metode Penelitian Survai, Cetakan
memperlancar pelaksanaan operasional Kedua, LP3ES, Jakarta.

102
Kajian Proeram l,engelolaan Air Limbah

Sugiharto, 198'7, Dasar-dasar Pengeloluun


Air l-imbnh, Penerbi . Univt,:riiitas
Indonesia (UI-Press), Jakarta.

r03

Anda mungkin juga menyukai