Anda di halaman 1dari 16

80

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini

berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun

pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian

dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-

pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)

dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

2. Penelitian Korelasional

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional yang bertujuan untuk menelliti sejauh mana variasi pada satu

variabel berkaitan dengan variabel lain. Dengan ini penggunaan media

visual (X1) penggunaan media audio (X2) dan penggunaan media

audiovisual (X3). Dimana (X1,X2,X3) merupakan variabel bebas, dan

prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.


81

B. Populasi, Sampling, dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Sedangkan

menurut Ahmad Tanzeh, populasi adalah “keseluruhan unsur obyek

sebagai sumber data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah

penelitian.”2

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi keseluruhan siswa kelas

VII MTs Negeri Aryojeding tahun 2014/2015 yang berjumlah 328 siswa.

Tabel 3.1
Populasi Penelitian3

No. Kelas Jumlah Siswa


1. VII A 24
2. VII B 23
3. VII C 37
4. VII D 35
5. VII E 34
6. VII F 35
7. VII G 35
8. VII H 35
9. VII I 35
10. VII J 35
Jumlah 328

1
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta), 2008,
hlm. 72
2
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 91
3
Dokumen Data Siswa MTs Negeri Aryojeding Tahun Ajaran 2014/2015
82

2. Sampling

Sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik

dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita

merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel

representatif.4

Cara yang ditempuh untuk menentukan sampel dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode sampling “Proporsional Random

Sampling”

a. Proporsional Sampling adalah “Pengambilan subyek dari setiap

strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding

dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau

wilayah”.5

Suharsimi Arikunto telah menjelaskan batasan-batasan

pengambilan sampel, yaitu:

Apabila subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua


sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi, namun jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-
25% atau lebih.6

Berdasarkan pengambilan sampel dengan teknik tersebut, sampel

yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 15% dari seluruh

populasi yang berjumlah 328 siswa. Sehingga didapat 49,2 dan

dibulatkan menjadi 49 siswa.

4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: KOmunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:Kencana Predana Media Group,2008), hlm.105
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta), 2002, hlm. 182.
6
Ibid, hlm. 71.
83

Pengambilan sampel sebanyak 49 siswa tersebut dibagi secara

proporsional dari tiap-tiap kelas sebanyak 4 atau 5 siswa.

b. Random Sampling adalah teknik sampling yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik acak biasa dilakukan dengan komputer,

bilangan random, maupun undian dengan diberi nomor terlebih

dahulu.7

Penerapan random sampling dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara mengundi, yaitu dengan menulis nama-nama siswa

yang menjadi populasi kedalam kertas, kemudian dikocok dan

nama yang keluar dijadikan sampel. Hal ini dilakukan sampai

terpenuhinya jumlah sampel yang dibutuhkan.

3. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.8 Dengan demikian yang dimaksud sampel disini

adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti.

Berdasarkan perhitungan menggunakan teknik Proportional Random

Sampling diatas diperoleh jumlah sampel sebanyak 49 siswa.

7
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode,…, hlm. 94
8
Sugiono,Metode…, hlm.58.
84

C. Sumber Data, Data, Variabel, dan Skala Pengukuran

1. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto sumber data adalah “subyek dari mana

data dapat diperoleh”.9 Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Responden, yaitu orang yang diminta memberikan keterangan

tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat

disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi angket atau

lisan ketika menjawab pertanyaan dari wawancara yang

dilakukan.10

Adapun responden dari penelitian ini adalah guru, siswa, dan

kepala MTs Negeri Aryojeding.

b. Tempat, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan keadaan

diam dan bergerak.11 Sumber data ini dapat memberikan gambaran

situasi, kondisi pembelajaran ataupun keadaan lainnya yang

berkaitan dengan masalah yang diabahas dalam penelitian.

c. Dokumen, yaitu “barang-barang yang tertulis, maksudnya adalah di

dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki

benda-bemda tertulis, seperti buku-buku, dokumen perangkat

pembelajaran, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian,

dan sebagainya.12

9
Suharsimi, Prosedur…, hlm. 129
10
Ibid, hlm. 130
11
Ibid, hlm.129
12
Ibid, hlm. 201
85

2. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun

angka. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menurut

Ahmad Tanzeh adalah :

a. Data Intern adalah data yang diperoleh dan bersumber dari dalam
instansi (lembaga, organisasi).
b. Data Ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar
instansi.13

Data ekstern dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Data Primer, adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber pertamanya.

2) Data Sekunder, adalah data yang langsung diperoleh atau

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada,

diantaranya adalah data-data yang berupa dokumen atau arsip-

arsip yang telah ada. 14

3. Variabel

Menurut Burhan Bungin, variabel adalah “fenomena yang bervariasi

dalam bentuk, kulaitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya”15 Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu penggunaan media

pembelajaran sebagai variabel bebas (X), dan prestasi belajar siswa mata

pelajaran Fiqih sebagai variabel terikat (Y). Adapun sub variabel untuk

variabel X adalah :

13
Ahmad Tanzeh, Metodologi…, hlm. 80
14
Ibid, hlm. 80
15
Burhan Bungin, Metodologi…, hlm. 59
86

a. Penggunaan media visual guru (X1)

b. Penggunaan media audio guru (X2),

c. Penggunaan media audiovisual guru (X3)

4. Skala Pengukuran

Pengukuran data menurut Colid Narbuko dan Abu Achmadi adalah

“suatu kegiatan atau usaha untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek

yang dapat dilakukan dengan melakukan ukuran-ukuran tertentu”.16

a. Penggunaan Media Pembelajaran Guru (Variabel bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini diukur melalui angket

berskala ordinal yaitu “pengukuran yang didasarkan pada rangking

diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau

sebaliknya”17Bahwa semakin tinggi skor diperoleh, maka akan

semakin baik hasilnya yang diisi oleh subyek penelitian.

Pengukuran skala ini mengikuti skala Likert yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian.18

Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang meminta reaksi

responden. Dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif

jawaban yaitu : "selalu", "sering", "kadang-kadang", dan "tidak

pernah”.Untuk masing-masing pilihan jawaban penulis memberikan

skoring untuk masing-masing item jawaban dengan rentang skor


16
Suharsimi ,Prosedur…, hlm.47
17
Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung : Alfabeta, 2006), hlm. 82
18
Sugiono, Metode…, hlm. 133-134.
87

terendah dan tertinggi antara satu sampi empat, berikut dipaparkan

dalam tabel:

Tabel 3.2
Penilaian Skor Angket19

Soal Positif Soal Negatif


Jawaban Skor Jawaban Skor
A 4 A 1
B 3 B 2
C 2 C 3
D 1 D 4

Butir-butir dalam penyusunan pertanyaan angket didasarkan pada

indikator dari variabel penggunaan media visual, audio dan

audiovisual guru.

b. Prestasi belajar mata pelajaran Fiqih (Variabel terikat)

Prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih dapat dilihat melalui

nilai kognitif yang diukur dengan tes berupa soal pilihan ganda

berjumlah 30.

Model penilaian dalam tes soal yang dibagikan akan dihitung

dengan rumus sebagai berikut: 20

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100 =…


Jumlah skor maksimal

Sehingga hasil dari pengukuran nilai prestasi belajar siswa mata

pelajaran Fiqih dapat diinterpretasikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

19
Sugiono, Metode…, hlm.79
20
Dokumen hasil wawancara Guru Fiqih
88

Tabel 3.3
Norma-norma pengukuran prestasi belajar dan
interpretasinya21

Simbol Nilai
Predikat Prestasi Belajar
Dalam skala (0 – 100)
a. 91 – 100 Amat Baik
b. 75 – 90 Baik
c. 60 – 74 Cukup
d. 40 – 59 Kurang
e. < 40 Kurang Sekali

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah

adalah data yang langsung dikumpukan oleh peneliti dari sumber

pertamanya. Sedangkan data sekunder adalah data yang langsung

diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah

ada, diantaranya adalah data-data yang berupa dokumen atau arsip-arsip

yang telah ada.22

a. Observasi (pengamatan langsung)

Metode ini digunakan untuk megetahui situasi dan kondisi siswa di

sekolah dan keadaan sekolah secara fisik, serta seluruh kondisi yang

ada di lingkungan sekolah.

Observasi digunakan penulis untuk memperoleh data tentang profil

Madrasah yang meliputi identitas, visi dan misi, tujuan dan sasaran,

21
Dokumen hasil wawancara Guru Fiqih
22
Ridwan, Metode…, hlm.84
89

denah madrasah, sarana prasarana, keadaan guru, serta keadaan siswa

Madrasah, selain itu peneliti melakukan pengamatan tentang

pembelajaran guru Fiqih di kelas dengan menggunakan media

pembelajaran di MTs Negeri Aryojeding dengan cara mengamati dan

mencatat seluruh indikator yang akan diteliti.

b. Angket (kuesioner)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.23 Angket dalam

penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan yang dibagikan

kepada responden dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan korelasi antara penggunaan media pembelajaran

dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih di MTs Negeri

Aryojeding.

c. Tes Prestasi Belajar Siswa

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.24

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes tertulis berbentuk

pilihan ganda yang materinya diambil dari materi semester I kelas VII.

23
Suharsimi, Prosedur…, hlm.140
24
Ibid, hlm. 150
90

d. Wawancara

Dari teknik wawancara ini diharapkan mendapat informasi yang

jelas dan lengkap tentang penggunaan media visual, audio dan

audiovisual guru dengan prestasi belajar siswa yang secara langsung

berhubungan dengan pihak sekolah dan guru mata pelajaran Fiqih

kelas VII.

2. Instrumen Penelitian

a. Penggunaan Media Pembelajaran Guru

Kisi-kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran guru

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4
Kisi – kisi penyusunan angket penggunaan media pembelajaran
guru

Jumlah Jumlah Jumlah Item


Indikator Penggunaan
No Soal Soal Soal
Media Pembelajaran Guru
Positif Negatif
1. Kesesuaian 1 1 2
2. Kejelasan Sajian 2 2 4
3. Kemudahan Akses 1 1 2
4. Keterjangkauan 1 1 2
5. Ketersediaan 1 - 1
6. Kualitas 1 1 2
7. Ada Alternatif 1 - 1
8. Interaktivitas 2 - 2
9. Kebaruan 1 2 3
10. Berorientasi siswa - 1 2
Jumlah 11 9 20

b. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih

Dalam penelitian ini terdapat 49 siswa sebagai responden yang

telah dipilih peneliti secara acak di kelas VII. Nilai prestasi belajar

siswa mata pelajaran Fiqih diperoleh dengan cara peneliti memberikan


91

tes tertulis berupa pilihan ganda dengan materi Fiqih kelas VII

semester II tahun ajaran 2014/2015.

Kisi-kisi soal Fiqih yang diberikan kepada responden adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.5

Kisi-kisi tes soal Prestasi Fiqih kelas VII semester I

No Materi Pokok Jumlah Soal


1. Thaharah 8
2. Shalat Fardhu dan Sujud Sahwi 8
3. Adzan, Iqamah dan Shalat Berjamaah 7
4. Dzikir dan Do’a 7
Jumlah 30

E. Analisis Data

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik uji statistik.Uji

statistik digunakan untuk mengolah informasi data kuantitatif yang telah

diperoleh sehingga informasi atau data tersebut mempunyai arti. Untuk

menganalisis data yang telah terkumpul, maka peneliti menggunakan analisis

korelasional dalam pengujian hipotesis. Namun sebelum sampai pada tahap

pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan

reabilitas. Pengujian validitas dan rebilitas bertujuan untuk melihat valid dan

konsistennya indikator penelitian.

1. Uji Validitas Kuesioner

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu

instrumen yang diperoleh dari angket (kuesioner) untuk mendapatkan

data tentang variabel penggunaan media visual, audio, dan audiovisual


92

guru. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode

corrected item total correlation, yaitu mengkorelasikan antara skor tiap

item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien

korelasi yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari

sebenarnya). Hasil dari uji validitas yaitu dengan melihat angka koefisien

korelasi (r) yang menyatakan hubungan antara skor per item dengan skor

total. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tetap.25

2. Uji Reabilitas Kuesioner

Uji reabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang

dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau tidak. Pengujian

reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha

dan Corrected Item Total Correlation.26

Uji validitas dan reabilitas instrumen menggunakan bantuan program

SPSS 16.0 dengan pertimbangan butir pertanyaan, yaitu 20 butir per

variabel.

3. Uji Hipotesis dengan Analisis Korelasional

Dalam analisis kuantitatif, peneliti menggunakan teknik analisis

product moment untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media

pembelajaran guru (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y).

25
Suharsimi, Prosedur…, hlm. 211
26
Ibid, hlm.213
93

Rumus yang digunakan adalah : 27

NXY − (X)(Y)
𝑟𝑥𝑦 =
√[NX 2 − (X)2 ][NY 2 − (Y)2 ]

Dimana :

r = nilai korelasi Product Moment

N = banyaknya subyek

X = skor dalam distribusi variabel X

Y = skor dalam distribusi variabel Y

ΣXY = Jumlah perkalian antara skor X dan Y

ΣX2 = Jumlah skor X kuadrat

ΣY2 = Jumlah skor Y kuadrat.

Setelah mengetahui koefisien korelasi, selanjutnya memberikan

interpretasi terhadap hasil analisa data tersebut untuk membuktikan

hipotesa yang telah diajukan oleh penulis sehingga dapat diketahui

apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel penggunaan

media pembelajaran dengan prestasi mata pelajaran Fiqih MTs Negeri

Aryojeding (Ha) atau tidak adanya hubungan yang signifikan antara

kedua variabel tersebut.

Langkah dalam melakukan interpretasi adalah memberikan

interpretasi terhadap ada tidaknya korelasi antara dua variabel berdasar

27
Suharsimi, Prosedur…, hlm. 215
94

indeks koefisien korelasi sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Nilai Koefisien dan Penjelasannya28

No. Nilai Koefisien Penjelasan


1 0.00 – 0.199 Sangat Rendah
2 0.20 – 0.399 Rendah
3 0.40 – 0.599 Sedang
4 0.60 – 0.799 Tinggi
5 0.80 – 1.000 Sangat Tinggi

1. Apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada

nilai koefisien antara 0.00 – 0.199 maka hubungan antara variabel

X – Y dalam kategori sangat rendah.

2. Apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada

nilai koefisien antara 0.20 – 0.399 maka hubungan antara variabel

X – Y dalam kategori rendah.

3. Apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada

nilai koefisien antara 0.40 – 0.599 maka hubungan antara variabel

X – Y dalam kategori sedang.

4. Apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada

nilai koefisien antara 0.60 – 0.799 maka hubungan antara variabel

X – Y dalam kategori tinggi

28
Sugiono, Metode…, hlm. 142
95

5. Apabila nilai 𝑟𝑥𝑦 antara dua variabel, yaitu X –Y menempati pada

nilai koefisien antara 0.80 – 1.000 maka hubungan antara variabel

X – Y dalam kategori sangat tinggi.

Sedangkan untuk pengujian hubungan, apakah hubungan signifikan

atau tidak, maka dapat menggunakan signifikasi 0,05. Artinya, jika

signifikansi < 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan

jika signifikansi > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan.

Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam penelitian

mengandung arti bahwa kesimpulan pada sampel dapat diberlakukan

pada populasi.Jika tidak signifikan, berarti kesimpulan pada sampel

tidak berlaku pada populasi, atau hanya pada sampel saja.29

29
Sugiono, Metode…, hlm. 144

Anda mungkin juga menyukai