Anda di halaman 1dari 7

Anatomi dan Fisiologi Otak

a. Sistem saraf pusat

Gambar 1. Bagian-bagian otak


Otak terdiri dari neuron, glia, dan berbagai sel pendukung. Otak manusia mempunyai
berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon), menerima 20% curah jantung, memerlukan
20% pemakaian oksigen tubuh, dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak
merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan
terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa (Price & Wilson, 2005).
Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu cerebrum, cerebellum, brainstem (batang
otak), dan limbic system (sistem limbik) (Muttaqin, 2008).
1. Cerebrum
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama
cerebral cortex, forebrain, atau otak depan. Cerebrum membuat manusia memiliki
kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut
lobus yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus occipital dan lobus temporal.
Lobus frontal merupakan bagian lobus yang terletak pada bagian depan cerebrum.
Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak,
kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol
perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum. Lobus
parietal berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan
rasa sakit. Lobus temporal berhubungan dengan kemampuan pendengaran,
pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara. Lobus occipital ada di bagian
paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan
manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina
mata.
2. Cerebellum
Cerebellum atau otak kecil adalah bagian dari sistem saraf pusat yang terletak di
bagian belakang tengkorak (fossa posterior cranial). Semua aktivitas pada bagian ini
di bawah kesadaran (involuntary). Fungsi utama cerebelum yaitu mengkoordinasi dan
memperhalus gerakan otot serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk
mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh. Apabila terjadi cedera pada
cerebelum, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot
sehingga gerakan menjadi tidak terkoordinasi.
3. Brainstem
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian
dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang.
Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung,
mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting
dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya. Batang
otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
 Mesencephalon atau otak tengah (mid brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan cerebrum dan cerebelum. Mesencephalon
berfungsi untuk mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran
pupil mata, mengatur gerakan tubuh, dan fungsi pendengaran.
 Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri
badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla oblongata
mengontrol fungsi involunter otak (fungsi otak secara tidak sadar) seperti
detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
 Pons disebut juga sebagai jembatan atau bridge merupakan serabut yang
menghubungkan kedua hemisfer serebelum serta menghubungkan midbrain
disebelah atas dengan medula oblongata. Bagian bawah pons berperan dalam
pengaturan pernapasan. Nukleus saraf kranial V (trigeminus), VI (abdusen),
dan VII (fasialis) terdapat pada bagian ini.
4. Limbic system (sistem limbik)
Sistem limbik merupakan suatu pengelompokan fungsional yang mencakup
komponen serebrum, diensefalon, dan mesensefalon. Secara fungsional sistem limbik
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.
 Suatu pendirian atau respons emosional yang mengarahkan pada tingkah laku
individu
 Suatu respon sadar terhadap lingkungan
 Memberdayakan fungsi intelektual dari korteks serebri secara tidak sadar dan
memfungsikan batang otak secara otomatis untuk merespon keadaan
 Memfasilitasi penyimpanan suatu memori dan menggali kembali simpanan
memori yang diperlukan
 Merespon suatu pengalaman dan ekspresi suasana hati, terutama reaksi takut,
marah, dan emosi yang berhubungan dengan perilaku seksual.
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat penting yang dilindungi oleh tulang
tengkorak yang keras, jaringan pelindung, dan cairan otak. Dua macam jaringan pelindung
utama yaitu meninges dan sistem ventrikular. Meninges terdiri dari tiga lapisan yaitu:
a) Durameter
Durameter merupakan lapisan paling luar yang tebal, keras, dan fleksibel tetapi tidak
dapat diregangkan (unstrechable).
b) Arachnoid membran
Arachnoid membran merupakan lapisan bagian tengah yang bentuknya seperti
jaringan laba-laba. Sifat lapisan ini lembut, berongga-rongga, dan terletak dibawah
lapisan durameter.
c) Piameter
Piameter merupakan lapisan pelindung yang terletak pada lapisan paling bawah
(paling dekat dengan otak, sumsum tulang belakang, dan melindungi jaringan-
jaringan saraf lain). Lapisan ini mengandung pembuluh darah yang mengalir di otak
dan sumsum tulang belakang. Antara piameter dan membran arachnoid terdapat
bagian yang disebut dengan subarachnoid space (ruang sub-arachnoid) yang dipenuhi
oleh cairan serebrospinal (CSS) (Puspitawati, 2009).
Gambar 2. Lapisan meninges

Otak sangat lembut dan kenyal sehingga sangat mudah rusak. Selain lapisan
meninges, otak juga dilindungi oleh cairan serebrospinal (CSS) di subarachnoid space.
Cairan ini menyebabkan otak dapat mengapung sehingga mengurangi tekanan pada bagian
bawah otak yang dipengaruhi oleh gravitasi dan juga meilndungi otak dari guncangan yang
mungkin terjadi. CSS ini terletak dalarn ruang-ruang yang saling berhubungan satu dengan
yang lain. Ruang-ruang ini disebut dengan ventrikel (ventricles). Ventrikel berhubungan
dengan bagian subarachnoid dan juga berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat
(central canal) dari tulang belakang. Ruang terbesar yang berisi cairan terutama ada pada
pasangan ventrikel lateral (lateral ventricle). Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel
ketiga (third ventricle) yang terletak di otak bagian tengah (midbrain). Ventrikel ketiga
dihubungkan ke ventrikel keempat oleh cerebral aqueduct yang menghubungkan ujung
caudal ventrikel keempat dengan central canal. Ventrikel lateral juga membentuk ventrikel
pertama dan ventrikel kedua (Puspitawati, 2009).

Gambar 3. Sistem ventrikel otak


Sumsum tulang belakang terletak memanjang didalam rongga tulang belakang, mulai
dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam
berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung
badan saraf. Pada sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf
penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otakdan ke otak serta sebagai
pusat pengatur gerak refleks.
b. Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem
saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat
dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan
menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1) Sistem saraf somatis (saraf sadar)
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang (spinal). Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang
belakangkeluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem
somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot
rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar sehingga dapat dikontrol untuk
menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah
pengaruhsistem ini.
Gambar 4. Saraf kranial
Tabel 1. Ringkasan fungsi saraf kranial

SARAF KRANIAL KOMPONEN FUNGSI


I Olfaktorius Sensorik Penciuman
II Optikus Sensorik Penglihatan
III Okulomotorius Motorik Mengangkat kelopak mata atas,
konstriksi pupil, sebagian besar
gerakan ekstraokular
IV Troklearis Motorik Gerakan mata ke bawah dan ke
dalam
V Trigeminus Motorik Otot temporalis dan maseter
(menutup rahang dan
mengunyah) gerakan rahang ke
lateral
Sensorik - Kulit wajah, 2/3 depan kulit
kepala, mukosa mata, mukosa
hidung dan rongga mulut,
lidah dan gigi
- Refleks kornea atau refleks
mengedip, komponen sensorik
dibawa oleh saraf kranial V,
respons motorik melalui saraf
kranial VI
VI Abdusens Motorik Deviasi mata ke lateral
VII Fasialis Motorik Otot-otot ekspresi wajah
termasuk otot dahi, sekeliling
mata serta mulut, lakrimasi dan
salivasi
Sensorik Pengecapan 2/3 depan lidah (rasa,
manis, asam, dan asin)
VIII Cabang Sensorik Keseimbangan
Vestibularis
vestibulokoklearis
Cabang koklearis Sensorik Pendengaran
IX Glossofaringeus Motorik Faring: menelan, refleks muntah
Parotis: salivasi
Sensorik Faring, lidah posterior, termasuk
rasa pahit
X Vagus Motorik Faring: menelan, refleks muntah,
fonasi; visera abdomen
Sensorik Faring, laring: refleks muntah,
visera leher, thoraks dan abdomen
XI Asesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan
bagian atas dari otot trapezius:
pergerakan kepala dan bahu
XII Hipoglosus Motorik Pergerakan lidah
2) Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom mengontrol kegiatan yang tidak bergantung pada keputusan.
Sistem ini mengatur kontraksi otot-otot yang tidak berada di bawah kontrol kesadaran
seperti otot jantung, sekresi semua digestif atau kelenjar keringat, dan aktivitas organ-
organ endokrin. Sistem saraf ototnom mempunyai dua pembagian yaitu secara
anatomi dan fungsional yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis
(Smeltzer & Bare, 2001).
3) Sistem saraf simpatis
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah mempercepat denyut jantung, memperlebar
pembuluh darah, memperlebar bronkus, mempertinggi tekanan darah, memperlambat
gerak peristaltik, memperlebar pupil, meningkatkan sekresi adrenalin, menghambat
sekresi empedu, dan menurunkan sekresi ludah.
4) Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang
berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.

Anda mungkin juga menyukai