Anda di halaman 1dari 24

FORMULIR PENGKAJIANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT DAHLIA TANGGAL DIRAWAT 10 Februari 2020

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.T (L) Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2020


Umur : 35 tahun RM No. : 4000138
Informan : Ny.P

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan tidak tahan dengan suara yang sering didengar di rumah yang
menyuruh untuk memukul orang lain
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? - √ Ya
Tidak
- - √
2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil tidak

berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


- - - - - -
Aniaya fisik

Aniaya seksual - - - - - -

- - - - - -
Penolakan

Kekerasan dalam keluarga - - - - √ 7 th

Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien mengatkan tidak pernah mengalami gangguan jiwa,


dan klien tidak pernah melakukan pengobatan seblumnya. Klien juga mengatkan tidak
pernah mengalami dan melakukan aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, akan tetapi klien
sering melihat kedua orang tuanya bertengkar diusia 7 tahun.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran

_______________________ _______________ ______


___________________
_______________________ _______________ ______
___________________

Masalah Keperawatan :
________________________________________________________
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
 Klien terpukul karena ditinggal ayahnya saat usia 7 tahun, saat kecil sering melihat
pertengkaran kedua orang tuanya.Klien ingin menikah tetapi masih ragu karena dana
kurang.

 Klien ingin menjadi pNS hanya saja belum diangkat-angkat. Sebulan lalu
tunangannya putus dan gagal menikah karena factor ekonomi tidak sanggup
membayar mahar yang sudah ditetapkan, klien mengatakan malu.

Masalah Keperawatan 1. Depresi 2. Putus asa

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/110 mmHg N : 88 x/m S : 36,5⁰C P : 20 x/m
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 58 Kg

3. Keluhan fisik : Ya √ Tidak

Jelaskan : Dari hasil pemerisaan fisik TD 120/110 mmHg, N 88 x/m, S 36,5 ⁰C, P
20x/m, dan TB 160 cm, BB 58 Kg, dan ketika klien ditanya apakah ada keluhan fisik pasien
mengatakan tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

35

= Perempuan

= laki-laki

= cerai/putus hubungan

= meninggal

= orang yang tinggal serumah

= orang yang terdekat

3 35 = umur klien

= klien

= hamil
Jelaskan : Pasien mangatakn tinggal bersama denagan ibu dan kedua adeknya
perempuan dan laki-laki, ayah klien bercerai dengan ibunya diusia klien 7
tahun. Klien menagtakan ibunya memiliki saudara 4 dan ibunya yang ke 4,
yang pertama dan kedua perempuan dan ketiga laki-lak, tetapi yang
saudara ibunya yang ke satu meninggl begitu pula dengan neknek dan
kakek dari ibunya juga meninggal dunia. Sedang ayahnya 3 bersaudara,
dan ayahnya yang ke 3 yang pertama dan kedua prempaun semua, nenek
dari ayahnya sudah meninggal dan kakeknya masih.
Masalah Keperawatan : dari keluarga klien tidak ada garis keturunan penyakit yang sama
dengan yang diderita klien

2. Konsep diri
a Gambaran diri : klien mengatakan tidak ada bagian yang disukai dalam anggota
tubuhnya, dan klien juga tidak memiliki cacat tubuh, klien menerima
semua anggota tubuhnya

b. Identitas : klien mengatakan menyadari dirinya seorang laki-laki 25 tahun, klien


seorang guru matematika honorer, klien anak dari 3 saudara
c. Peran : klien mengatakan anak dari 3 bersaudara dan bertanggung jawab
membiayai sekolah adek-adeknya

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin menjadi PNS dan menjadi oraang kaya untuk
bisa membiayaai adek adeknya
e. Harga diri : klien mengatakan bodoh tak berharga dan tidak dihargai

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan yang berarti dalam hidupnya adalah adek
adeknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan tidak mengikuti
kegiatak di masyarakat
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : klien menagtatakan ada hambatan
berhubungan dengan orang lain dengan menggap dirinya bodoh tak berharga dan berguna

Masalah keperawatan: Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan seorang muslim
___________________________________________________________________________
_______
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan klien salat 5 tepat waktu dan setiap jumat selalu
menjalankan ibadah salat jumat
Masalah Keperawatan: Tidak ada
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti


tidak sesuai biasanya
Jelaskan : penampilan klien lusu, baju tidak rapi dan ada bau pesing
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis √ Lambat Membisu Tidak


mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : klien sering tidak fokus ketika diajak bicara, dan ketika klien ditanya perawat
merespon tetapi tiba-tiba diam
Masalah Keperawan : Isolasi isosial : menarik diri

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien nampak mengerutkan dahi dan cenderung menengok kea arah tertentu seolah
mendengar suara
Masalah Keperawatan : Halusinasi : Pendengaran

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan

Jelaskan : klien mangatakn ketakutan dengan mendengar suara yang mnegolok ngolok dirinya
bahwa dirinya bodoh tidak berharga dan tidak bisa diandalkan
Masalah Keperawatan : Halusinasi : Pendengaran

5. Afek

Datar √ Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : klien mengatakn ketika melamun seolah olah mendengar suara yang mengolok-olok
dirinya dan klien tidak suka itu sehingga saat menfengar klien memukul apapun yang
didekatnya dan marah
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan √ Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : pasien tidak kooperatif saat ditanya perawat yang dimana merespon tetapi tib tiba
langsung diam
Masalah Keperawatan : Isolasi isosial : menarik diri

7. Persepsi


Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien mengatakn mendengar suara yang mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh
tidak berharga dan tidak bisa diandalkan
Masalah Keperawatan : Halusinasi : pendengaran

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea √ blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : klien saat ditanya oleh perawat klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam. Saat
perawat bertanya tanggal lahir klien menjawab lupa, saat perawat bertanya siapa yang
mengantar ke rumah sakait , klien menjawab orang tua.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

9. Isi Pikir


Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis


Waham

- - - -
Agama Somatik Kebesaran Curiga
- - - -
nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : klien mengatakan ingin menjadi orang kaya dan ingin menjadi PNS, bukan masuk
kedalam waham karena baru keingan yang biasa bukan yang berlebih

Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran

√ bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian klien kurang focus, bingung, gelisah, terlihat
mengercitkan dahi.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial: menarik diri

11. Memori

√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : klien mengatakan lupa tanggal lahirnya, saat perawat bertanya siapa yang mengantar
ke rumah sakait , klien menjawab orang tua. Dan klien mengatakan sebulan lalu tunangannya
putus dan gagal menikah karena factor ekonomi tidak sanggup membayar mahar yang sudah
ditetapkan, klien mengatakan malu.
Masalah Keperawatan :

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

- mudah beralih - tidak mampu konsentrasi - Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : klien nampak cepat dalam berhitung berhitung, kerean klien seorang guru
matematika
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan penilaian

√ Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : klien nampak penampilan lusuh, baju tidak rapidan ada bau pesing.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

14. Daya tilik diri

- mengingkari penyakit yang diderita - menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

- Bantuan minimal - Bantuan total

2. BAB/BAK

√ Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan : klien nampak mampu makan dan minum sendiri dan setelah makan klien mampu
membereskan gelas dan pirinya, teapi pasien membutuhkan bantuan BAK/BAK karena klien
bau pesing
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Mandi

√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

√ Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

√ Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.00

√ Tidur malam lama : 21.00 s/d 04.30


√ Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat

√ Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan √ Ya tidak

Perawatan pendukung √ Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan √ Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya √ tidak

Mencuci pakaian √ Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak


9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya √ tidak

Transportasi Ya √ tidak

Lain-lain √ Ya tidak

Jelaskan : klien mengatakan tidak ada kegiatan di luar rumah selain bekerja menjadi guru
Masalah Keperawatan : -
VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah √ reaksi lambat/berlebih


Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar


Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik _______________

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik __________________

Masalah dengan pendidikan, spesifik _______________________

√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien mengatakn gaji honorernya sangat sedkit dan
tidak diangkat-angkat menjadi PNS

Masalah dengan perumahan, spesifik _______________________

Masalah ekonomi, spesifik _______________________________________

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik _____________________

Masalah lainnya, spesifik _______________________________________

Masalah Keperawatan : -
X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya;_____________________________________________
Masalah Keperawatan : ______________

Analisa Data

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : Depresi berat dengan gangguan psikostik


Terapi Medik : Risperidone 2x2 mg, Merlopan 2x2 mg

Perawat

(Rini Liana)

ANALISA DATA
DATA MASALAH
1 Subyektif : klien mengatakan sering mendengar suara saat Gangguan persepsi sensori:
klien melamun pada malam hari 3-4 kali sehari. Suaranya Halusinasi pendengar
mengolok-ngolok dirinya bahwa dia bodoh tidak berharga
dan tidak tidak bias diandalkan. Klien memukul apapun
yang ada di dekatnya dan marah
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara
2 Subyektif : klien mengatakannya sebulan lalu putus Isolasi isosial : menarik diri
dengan tunangannya dan gagal menikah karena factor
yang sudah ditetapkan dan klien mengatakan malu
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara
3 Subyektif : klien mengatakan mendengar suara yang Resiko perilaku kekerasan
sering didengar dirumah yang menyuruh untuk memukul
orang lain dan saat mendengar suara tersebut. Klien
memukul apapun yang ada didekatnya dan marah
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengar
2. Isolasi isosial : menarik diri
3. Resiko perilaku kekerasan : melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan : melukai


diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi pendengar

Isolasi isosial : menarik diri

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN : DIAGNOSA MEDIK : Depresi berat dengan


a. Gangguan persepsi sensori: gangguan psikostik
Halusinasi pendengar
b. Isolasi isosial : menarik diri
c. Resiko perilaku kekerasan :
melukai diri sendiri, orang lain PROGRAM TERAPI MEDIK :- : Risperidone
dan lingkuangan 2x2 mg, Merlopan 2x2 mg

2. TERAPI KEPERAWATAN :
a. Diagnosa pertama :
- Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik
halusinasi
- Mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
b. Diagnosa kedua :
-mengajarkan pasien car
berkenalan dengan orang lain
c. Diagnosa ketiga
–latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara perta
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan

1 Dinosa Setelah dilakukan tindakan - Kontak sering tapi


keperawata 1x pada Tn. T singkat selain
keperawatan 1
diharapakn klien mampu membina hubugan
Gangguan mengontrol halusinasi dengan salinskan
persepsi sensori: kriteria mampu mengontrol halusinasig percaya,
Halusinasi halusinasi dengan kriteria juga memutuskan
pendengar hasil: halusinasi
 Klien mampu - Mengenali perilaku
mengindentifikasi isi, pada saat halusinasi
frenkuensi, waktu timbul
terjadi, situasi, memudahkan
pencetus, perasaan dan perawat dalam
respon melakukan
 Klien mampu intervensi.
mengontrol halusinasi - Mengenali halusinasi
dengan cara memungkinkan
menghardik klien untuk
 Klien mampu menghindarjan
mengontrol halusinasi faktor pencetus
dengan cara timbulnya
menggunakan obat halusinasi. Dengan
 Klien mampu mengetahui
mengontrol halusinasi waktu,isi dan
dengan bercakap-cakap frekuensi
 Klien mampu munculnya
mengontrol halusinasi halusinasi
dengan mempermudah
melakukanaktivitas tindakan
INTERVENSI keperawatan yang
Lakuakan SP 1 Pasien dilakukan perawat.
- Untuk
1. Mendiskusikan jenis mengidentifikasi
halusinasi pasien pengaruh halusinasi
2. Mendiskusikan isi klien
halusinasi pasien - Upaya untuk
3. Mendiskusikan waktu memutuskan siklus
halusinasi pasien halusinasi sehinga
4. Mendiskusikan situasi halusinasi tidak
yang menimbulkan berlanjut.
halusinasi - Reinforcement
5. Mendiskusikan respon posistif akan
pasien terhadap meningkatkan harga
halusinasi diri klien.
6. Memotivasi pasien - Memberikan
memasukkan cara alternatif pilihan
mengontrol dengan bagi klien untuk
menghardik pada mengontrol
jadwal haruian halusinasi
Lakuakn SP 2 Pasien - Memotivasi dapat
1. Mengavaluasi meningkatkan
kemampuan pasie kegiatan klien
dalam mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
2. Melatih pasoien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
2 Diagnosa Setelah dilakukan tindakan - Punya bungan
keperawata 1x pada Tn. T saling percaya
keperawatan 2
diharapakn klien mampu merupakan dasar
Isolasi isosial : menontrol isolasi social: untuk kelancaran
menarik diri menarik diri dengan kriteria hubungan interaksi
hasil: selanjutnya.
 Klien dapat membina - Di ketahuinya
penyebab akan
hubungan saling dapat dihubungkan
percaya dengan faktor
resipitasi yang di
 Klien mampu alami.
penyebab menarik diri - Klien harus coba
berinteraksi secara
 Klien mampu bertahap agar
menyebutkan terbiasa membina
keuntungan hubungan yang
berhubungan social sehat dengan orang
dan kerugian menarik lain.
diri - Mengevaluasi
manfaat yang
 Klien dapat dirasakan sehingga
melaksanakan timbul motivasi
berhubungan social untuk beriteraks
secara bertahap - Keterlibatan
keluarga sangat
 Klien mampu mendukung terhdap
menjelaskan perasaan perubahan perilaku
setelah berhubungan pasien
social dengan orang
lain

INTERVENSI
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi
peyebab isolasi pasien
2. Berdiskusi dengan
pasien tentang
keutungan berinteraksi
dengan orang lian
3. Berdiskusi dengan
pasien tentang
kerugiaan tidak
berinteraksi dengan
orang lain
4. Mengajarkan pasien
cara berkenalan
dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien
memasukkan kegiatan
latihan berbincang
bincang dengan orang
lain dalam kegiatan
harian
Lakukan SP II Pasien
1. Mengavalusi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Memberikan
kesemopatan pada
pasien memperatikan
cara perkenalan
denagn satu orang
3. Memmbantu pasien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
sebagi salah satu
kegiatan harian
Lakukan SP III Pasien
1. Mengavaluasi jadwal
kegaitan pasien harian
2. Memberikan
kesempatan kepada
pada pasien
berkenaoan kedua
orang
3. Mengajurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal harian
3 Diagnosa Setelah dilakukan tindakan - Punya bungan
saling percaya
keperawatan 3 keperawata 1x pada Tn. T
merupakan dasar
Resiko perilaku diharapakn klien mampu untuk kelancaran
kekerasan : hubungan interaksi
menontrol resiko perilaku
melukai diri selanjutnya.
sendiri, orang kekerasan dengan kriteria hasil - Beri kesempatan
lain, dan untuk
:
lingkungan mengungkapkan
 Klien dapat membina perasaannya dapat
hubungan saling membantu
percaya mengurangi stress
 Klien dapat dan penyebab
mengidentifikasi perasaan
penyebab perilaku jengkel/kesal
kekerasan yang - Untuk mengetahui
dilakukan hal yg dialami dan
 Klien dapat dirasa saat jengkel
mengidetifikasi tanda- - Untuk mengetahu
tanda perilaku tanda klien
kekerasan jengkel/kesal
 Klien dapat - Menarik
mengidentifikasi jenis kesimpulan bersma
perilaku kekerasan klien supaya klien
yang pernah mengetahui secara
dilakukannya garis besar tanda-
 Klien dapat tanda marah/jengkel
mengidentifikasi akibat - Mengeksplorasi
perilaku kekerasan perasaan klien
 Klien dapat terhadap perilaku
megidetifikasi cara kekrasan yg biasa
konstruktif dalam dilakukan
mengungkapkan - Untuk mengetahui
kemarahan perilaku kekerasan
yang bias
 Klien dapat
membedakan
mendemonstrasikan
perilaku konstruktif
cara mengontrol
dan dekskriftif
perilaku kekerasan
- Dapat membantu
klien dapat
INTERVENSI
menemukan cara
Lakukan SP 1 Pasien
yang dapat
1. Jelaskan sebab menyebutksn
terjadinya PK maslah.
2. Kenalkan simpton PK - Dengan mengetahui
3. Identifikasi PK perilaku kekerasan
4. Diskusikan akibat diharapkan klien
ketika PK dapat merubah
5. Ajarkan cara perilaku deskriftif
mengontrol PK menjadi konstruktif.
6. Latih mengontrol PK - Dengan
cara fisik pertama: mengidentifikasi
Tarik nafis dalam cara yang
7. Susun jadwal harian konstruktif dalam
Lakukan SP II Pasien merespon terhadap
1. Evaluasi kemampuan kemarahan dapat
pasien membantu klien
2. Latih cara fisik II menemukan cara
(pukul batal/kasur) yang baik untuk
3. Buat jadwal harian mengurangi
Lakukan SP III Pasien kejengkelan
1. Evaluasi kemampuan sehingga klien tidak
pasien stress lagi.
2. Latih cara verbal - Reinforcenment
3. Tulis jadwal kegiatan positif dapat
harian memotivasi klien
dan meningkatkan
harga dirinya
- Agar klien
mengetahui cara
marah yang
konstruktif - Pujian
dapat meningkatkan
motivasi dan harga
diri klien
- Agar klien dapat
melaksanakan cara
yang telah
dipilihnya jika ia
sedang
kesal/jengkel
- Jelaskn jenis-ienis
obat yang diminum
klien pada keluarga
- Diskusikan manfaat
minum obat dan
kerugian berhenti
minum obat tanpa
seizin dokter
- Jelaskan prinsip
benar minum obat -
Ajarkan klien
minum obat tepat
waktu
- Beri pujian, jika
klien minum obat
dengan benar.

IMPLEMENTASI DAN EVALUSAI


IMPLEMENTASI/ TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Kamis, 13 Februari 2020 Diagnosa Pertama

1. Data : S : klien mengatakan sering mendengar


- Data diagnosa pertama suara saat klien melamun pada malam hari 3-
Subyektif : klien mengatakan 4 kali sehari. Suaranya mengolok-ngolok
sering mendengar suara saat dirinya bahwa dia bodoh tidak berharga dan
klien melamun pada malam hari tidak tidak bias diandalkan. Klien memukul
3-4 kali sehari. Suaranya apapun yang ada di dekatnya dan marah
mengolok-ngolok dirinya bahwa
dia bodoh tidak berharga dan O : saat pengkajian klien kurang focus,
tidak tidak bias diandalkan. bingung, gelisah, terlihat mengerutkan dahi
Klien memukul apapun yang dan cenderung mengok kearah tertentu seolah
ada di dekatnya dan marah mendengar suara
Obyektif : saat pengkajian klien
kurang focus, bingung, gelisah,
terlihat mengerutkan dahi dan A : Masalah teratasi setengah
cenderung mengok kearah
tertentu seolah mendengar suara Planning klien :
latihan Tarik nafas dalam 2x/hari, pukul
- Data diagnosa kedua 07.00, 16.00
Subyektif : klien SP II
mengatakannya sebulan lalu
putus dengan tunangannya dan Diganosa kedua
gagal menikah karena factor
yang sudah ditetapkan dan klien S : klien mengatakannya sebulan lalu putus
mengatakan malu dengan tunangannya dan gagal menikah
karena factor yang sudah ditetapkan dan klien
Obyektif : saat pengkajian klien mengatakan malu
kurang focus, bingung, gelisah,
terlihat mengerutkan dahi dan O : saat pengkajian klien kurang focus,
cenderung mengok kearah bingung, gelisah, terlihat mengerutkan dahi
tertentu seolah mendengar suara dan cenderung mengok kearah tertentu seolah
mendengar suara
- Data diagnosa ketiga
Subyektif : klien mengatakan A : masalah belum teratsi
mendengar suara yang sering
didengar dirumah yang P : pertahankan SP I
menyuruh untuk memukul
orang lain dan saat mendengar
suara tersebut. Klien memukul Diagnosa ketiga
apapun yang ada didekatnya dan
marah S : klien mengatakan mendengar suara yang
sering didengar dirumah yang menyuruh
Obyektif : saat pengkajian untuk memukul orang lain dan saat
klien kurang focus, bingung, mendengar suara tersebut. Klien memukul
gelisah, terlihat mengerutkan apapun yang ada didekatnya dan marah
dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah O : saat pengkajian klien kurang focus,
mendengar suara bingung, gelisah, terlihat mengerutkan dahi
dan cenderung mengok kearah tertentu seolah
2. Diagnosa keperawatan mendengar suara
- Gangguan persepsi sensori:
Halusinasi pendengar A : masalah belum teratasi
- Isolasi isosial : menarik diri
- Resiko perilaku kekerasan : P : Pertahankan SP I
melukai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

TTD
3. Terapi/tindakan keperawatan
Diagnosa pertama : Rini Liana
Lakuakan SP 1 Pasien
1. Mendiskusikan jenis halusinasi
pasien
2. Mendiskusikan isi halusinasi pasien
3. Mendiskusikan waktu halusinasi
pasien
4. Mendiskusikan situasi yang
menimbulkan halusinasi
5. Mendiskusikan respon pasien
terhadap halusinasi
6. Memotivasi pasien memasukkan
cara mengontrol dengan
menghardik pada jadwal haruian
Lakuakn SP 2 Pasien
1. Mengavaluasi kemampuan pasie
dalam mengontrol halusinasi
dengan menghardik
2. Melatih pasoien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

Diagnosa kedua :
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi peyebab isolasi
pasien
2. Berdiskusi dengan pasien tentang
keutungan berinteraksi dengan
orang lian
3. Berdiskusi dengan pasien tentang
kerugiaan tidak berinteraksi dengan
orang lain
4. Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang bincang
dengan orang lain dalam kegiatan
harian
Lakukan SP II Pasien
1. Mengavalusi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Memberikan kesemopatan pada
pasien memperatikan cara
perkenalan denagn satu orang
3. Memmbantu pasien memasukkan
kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagi salah satu
kegiatan harian
Lakukan SP III Pasien
1. Mengavaluasi jadwal kegaitan
pasien harian
2. Memberikan kesempatan kepada
pada pasien berkenaoan kedua
orang
Mengajurkan pasien memasukkan
dalam jadwal harian

Diagnosa Ketiga
Lakukan SP 1 Pasien
1. Jelaskan sebab terjadinya PK
2. Kenalkan simpton PK
3. Identifikasi PK
4. Diskusikan akibat ketika PK
5. Ajarkan cara mengontrol PK
6. Latih mengontrol PK cara fisik
pertama: Tarik nafis dalam
7. Susun jadwal harian
Lakukan SP II Pasien
1. Evaluasi kemampuan pasien
2. Latih cara fisik II (pukul
batal/kasur)
3. Buat jadwal harian
Lakukan SP III Pasien
1. Evaluasi kemampuan pasien
2. Latih cara verbal
Tulis jadwal kegiatan harian

4. Rencana tindak lanjut :


Diagnosa pertama :
Kamis, 13 Februaru 2020
Lakukan SP I
1. Mendiskusikan jenis
halusinasi pasien
2. Mendiskusikan isi halusinasi
pasien
3. Mendiskusikan waktu
halusinasi pasien
4. Mendiskusikan situasi yang
menimbulkan halusinasi
5. Mendiskusikan respon pasien
terhadap halusinasi
6. Memotivasi pasien
memasukkan cara mengontrol
dengan menghardik pada
jadwal haruian

Diagnosa kedua :
Kamis, 13 Februari 2020
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi peyebab
isolasi pasien
2. Berdiskusi dengan pasien
tentang keutungan berinteraksi
dengan orang lian
3. Berdiskusi dengan pasien
tentang kerugiaan tidak
berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang bincang dengan
orang lain dalam kegiatan
harian

Diagnosa ketiga
Kamis, 13 februari 2020
Lakukan SP 1 Pasien
1. Jelaskan sebab terjadinya PK
2. Kenalkan simpton PK
3. Identifikasi PK
4. Diskusikan akibat ketika PK
5. Ajarkan cara mengontrol PK
6. Latih mengontrol PK cara fisik
pertama: Tarik nafis dalam
7. Susun jadwal harian

5. Planning perawat :
- Diagnosa pertama : terapi
aktivitas kelompok dan
rehabilitasi melukis
- Diagnosa kedua : terapi
berbincang-bincang dengan
orang lain
- Diagnosa ketiga : terapi latihan
dfisik II (pukul bantak/kasur)

Anda mungkin juga menyukai