I. IDENTITAS KLIEN
berhasil
Aniaya seksual - - - - - -
- - - - - -
Penolakan
Tindakan kriminal - - - - - -
Masalah Keperawatan :
________________________________________________________
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien terpukul karena ditinggal ayahnya saat usia 7 tahun, saat kecil sering melihat
pertengkaran kedua orang tuanya.Klien ingin menikah tetapi masih ragu karena dana
kurang.
Klien ingin menjadi pNS hanya saja belum diangkat-angkat. Sebulan lalu
tunangannya putus dan gagal menikah karena factor ekonomi tidak sanggup
membayar mahar yang sudah ditetapkan, klien mengatakan malu.
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/110 mmHg N : 88 x/m S : 36,5⁰C P : 20 x/m
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 58 Kg
Jelaskan : Dari hasil pemerisaan fisik TD 120/110 mmHg, N 88 x/m, S 36,5 ⁰C, P
20x/m, dan TB 160 cm, BB 58 Kg, dan ketika klien ditanya apakah ada keluhan fisik pasien
mengatakan tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
35
= Perempuan
= laki-laki
= cerai/putus hubungan
= meninggal
3 35 = umur klien
= klien
= hamil
Jelaskan : Pasien mangatakn tinggal bersama denagan ibu dan kedua adeknya
perempuan dan laki-laki, ayah klien bercerai dengan ibunya diusia klien 7
tahun. Klien menagtakan ibunya memiliki saudara 4 dan ibunya yang ke 4,
yang pertama dan kedua perempuan dan ketiga laki-lak, tetapi yang
saudara ibunya yang ke satu meninggl begitu pula dengan neknek dan
kakek dari ibunya juga meninggal dunia. Sedang ayahnya 3 bersaudara,
dan ayahnya yang ke 3 yang pertama dan kedua prempaun semua, nenek
dari ayahnya sudah meninggal dan kakeknya masih.
Masalah Keperawatan : dari keluarga klien tidak ada garis keturunan penyakit yang sama
dengan yang diderita klien
2. Konsep diri
a Gambaran diri : klien mengatakan tidak ada bagian yang disukai dalam anggota
tubuhnya, dan klien juga tidak memiliki cacat tubuh, klien menerima
semua anggota tubuhnya
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin menjadi PNS dan menjadi oraang kaya untuk
bisa membiayaai adek adeknya
e. Harga diri : klien mengatakan bodoh tak berharga dan tidak dihargai
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan yang berarti dalam hidupnya adalah adek
adeknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan tidak mengikuti
kegiatak di masyarakat
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : klien menagtatakan ada hambatan
berhubungan dengan orang lain dengan menggap dirinya bodoh tak berharga dan berguna
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan seorang muslim
___________________________________________________________________________
_______
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan klien salat 5 tepat waktu dan setiap jumat selalu
menjalankan ibadah salat jumat
Masalah Keperawatan: Tidak ada
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : klien nampak mengerutkan dahi dan cenderung menengok kea arah tertentu seolah
mendengar suara
Masalah Keperawatan : Halusinasi : Pendengaran
4. Alam perasaaan
√
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : klien mangatakn ketakutan dengan mendengar suara yang mnegolok ngolok dirinya
bahwa dirinya bodoh tidak berharga dan tidak bisa diandalkan
Masalah Keperawatan : Halusinasi : Pendengaran
5. Afek
Jelaskan : klien mengatakn ketika melamun seolah olah mendengar suara yang mengolok-olok
dirinya dan klien tidak suka itu sehingga saat menfengar klien memukul apapun yang
didekatnya dan marah
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
Jelaskan : pasien tidak kooperatif saat ditanya perawat yang dimana merespon tetapi tib tiba
langsung diam
Masalah Keperawatan : Isolasi isosial : menarik diri
7. Persepsi
√
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakn mendengar suara yang mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh
tidak berharga dan tidak bisa diandalkan
Masalah Keperawatan : Halusinasi : pendengaran
8. Proses Pikir
Jelaskan : klien saat ditanya oleh perawat klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam. Saat
perawat bertanya tanggal lahir klien menjawab lupa, saat perawat bertanya siapa yang
mengantar ke rumah sakait , klien menjawab orang tua.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
9. Isi Pikir
√
Obsesi Fobia Hipokondria
- - - -
Agama Somatik Kebesaran Curiga
- - - -
nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : klien mengatakan ingin menjadi orang kaya dan ingin menjadi PNS, bukan masuk
kedalam waham karena baru keingan yang biasa bukan yang berlebih
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
Disorientasi
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian klien kurang focus, bingung, gelisah, terlihat
mengercitkan dahi.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial: menarik diri
11. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : klien mengatakan lupa tanggal lahirnya, saat perawat bertanya siapa yang mengantar
ke rumah sakait , klien menjawab orang tua. Dan klien mengatakan sebulan lalu tunangannya
putus dan gagal menikah karena factor ekonomi tidak sanggup membayar mahar yang sudah
ditetapkan, klien mengatakan malu.
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : klien nampak cepat dalam berhitung berhitung, kerean klien seorang guru
matematika
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan : klien nampak penampilan lusuh, baju tidak rapidan ada bau pesing.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
1. Makan
2. BAB/BAK
Jelaskan : klien nampak mampu makan dan minum sendiri dan setelah makan klien mampu
membereskan gelas dan pirinya, teapi pasien membutuhkan bantuan BAK/BAK karena klien
bau pesing
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Belanja Ya √ tidak
Transportasi Ya √ tidak
Lain-lain √ Ya tidak
Jelaskan : klien mengatakan tidak ada kegiatan di luar rumah selain bekerja menjadi guru
Masalah Keperawatan : -
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√
Olahraga mencederai diri
√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien mengatakn gaji honorernya sangat sedkit dan
tidak diangkat-angkat menjadi PNS
Masalah Keperawatan : -
X. Pengetahuan Kurang Tentang:
Koping obat-obatan
Lainnya;_____________________________________________
Masalah Keperawatan : ______________
Analisa Data
Perawat
(Rini Liana)
ANALISA DATA
DATA MASALAH
1 Subyektif : klien mengatakan sering mendengar suara saat Gangguan persepsi sensori:
klien melamun pada malam hari 3-4 kali sehari. Suaranya Halusinasi pendengar
mengolok-ngolok dirinya bahwa dia bodoh tidak berharga
dan tidak tidak bias diandalkan. Klien memukul apapun
yang ada di dekatnya dan marah
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara
2 Subyektif : klien mengatakannya sebulan lalu putus Isolasi isosial : menarik diri
dengan tunangannya dan gagal menikah karena factor
yang sudah ditetapkan dan klien mengatakan malu
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara
3 Subyektif : klien mengatakan mendengar suara yang Resiko perilaku kekerasan
sering didengar dirumah yang menyuruh untuk memukul
orang lain dan saat mendengar suara tersebut. Klien
memukul apapun yang ada didekatnya dan marah
Obyektif : saat pengkajian klien kurang focus, bingung,
gelisah, terlihat mengerutkan dahi dan cenderung mengok
kearah tertentu seolah mendengar suara
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN
2. TERAPI KEPERAWATAN :
a. Diagnosa pertama :
- Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik
halusinasi
- Mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
b. Diagnosa kedua :
-mengajarkan pasien car
berkenalan dengan orang lain
c. Diagnosa ketiga
–latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara perta
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan
INTERVENSI
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi
peyebab isolasi pasien
2. Berdiskusi dengan
pasien tentang
keutungan berinteraksi
dengan orang lian
3. Berdiskusi dengan
pasien tentang
kerugiaan tidak
berinteraksi dengan
orang lain
4. Mengajarkan pasien
cara berkenalan
dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien
memasukkan kegiatan
latihan berbincang
bincang dengan orang
lain dalam kegiatan
harian
Lakukan SP II Pasien
1. Mengavalusi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Memberikan
kesemopatan pada
pasien memperatikan
cara perkenalan
denagn satu orang
3. Memmbantu pasien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
sebagi salah satu
kegiatan harian
Lakukan SP III Pasien
1. Mengavaluasi jadwal
kegaitan pasien harian
2. Memberikan
kesempatan kepada
pada pasien
berkenaoan kedua
orang
3. Mengajurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal harian
3 Diagnosa Setelah dilakukan tindakan - Punya bungan
saling percaya
keperawatan 3 keperawata 1x pada Tn. T
merupakan dasar
Resiko perilaku diharapakn klien mampu untuk kelancaran
kekerasan : hubungan interaksi
menontrol resiko perilaku
melukai diri selanjutnya.
sendiri, orang kekerasan dengan kriteria hasil - Beri kesempatan
lain, dan untuk
:
lingkungan mengungkapkan
Klien dapat membina perasaannya dapat
hubungan saling membantu
percaya mengurangi stress
Klien dapat dan penyebab
mengidentifikasi perasaan
penyebab perilaku jengkel/kesal
kekerasan yang - Untuk mengetahui
dilakukan hal yg dialami dan
Klien dapat dirasa saat jengkel
mengidetifikasi tanda- - Untuk mengetahu
tanda perilaku tanda klien
kekerasan jengkel/kesal
Klien dapat - Menarik
mengidentifikasi jenis kesimpulan bersma
perilaku kekerasan klien supaya klien
yang pernah mengetahui secara
dilakukannya garis besar tanda-
Klien dapat tanda marah/jengkel
mengidentifikasi akibat - Mengeksplorasi
perilaku kekerasan perasaan klien
Klien dapat terhadap perilaku
megidetifikasi cara kekrasan yg biasa
konstruktif dalam dilakukan
mengungkapkan - Untuk mengetahui
kemarahan perilaku kekerasan
yang bias
Klien dapat
membedakan
mendemonstrasikan
perilaku konstruktif
cara mengontrol
dan dekskriftif
perilaku kekerasan
- Dapat membantu
klien dapat
INTERVENSI
menemukan cara
Lakukan SP 1 Pasien
yang dapat
1. Jelaskan sebab menyebutksn
terjadinya PK maslah.
2. Kenalkan simpton PK - Dengan mengetahui
3. Identifikasi PK perilaku kekerasan
4. Diskusikan akibat diharapkan klien
ketika PK dapat merubah
5. Ajarkan cara perilaku deskriftif
mengontrol PK menjadi konstruktif.
6. Latih mengontrol PK - Dengan
cara fisik pertama: mengidentifikasi
Tarik nafis dalam cara yang
7. Susun jadwal harian konstruktif dalam
Lakukan SP II Pasien merespon terhadap
1. Evaluasi kemampuan kemarahan dapat
pasien membantu klien
2. Latih cara fisik II menemukan cara
(pukul batal/kasur) yang baik untuk
3. Buat jadwal harian mengurangi
Lakukan SP III Pasien kejengkelan
1. Evaluasi kemampuan sehingga klien tidak
pasien stress lagi.
2. Latih cara verbal - Reinforcenment
3. Tulis jadwal kegiatan positif dapat
harian memotivasi klien
dan meningkatkan
harga dirinya
- Agar klien
mengetahui cara
marah yang
konstruktif - Pujian
dapat meningkatkan
motivasi dan harga
diri klien
- Agar klien dapat
melaksanakan cara
yang telah
dipilihnya jika ia
sedang
kesal/jengkel
- Jelaskn jenis-ienis
obat yang diminum
klien pada keluarga
- Diskusikan manfaat
minum obat dan
kerugian berhenti
minum obat tanpa
seizin dokter
- Jelaskan prinsip
benar minum obat -
Ajarkan klien
minum obat tepat
waktu
- Beri pujian, jika
klien minum obat
dengan benar.
TTD
3. Terapi/tindakan keperawatan
Diagnosa pertama : Rini Liana
Lakuakan SP 1 Pasien
1. Mendiskusikan jenis halusinasi
pasien
2. Mendiskusikan isi halusinasi pasien
3. Mendiskusikan waktu halusinasi
pasien
4. Mendiskusikan situasi yang
menimbulkan halusinasi
5. Mendiskusikan respon pasien
terhadap halusinasi
6. Memotivasi pasien memasukkan
cara mengontrol dengan
menghardik pada jadwal haruian
Lakuakn SP 2 Pasien
1. Mengavaluasi kemampuan pasie
dalam mengontrol halusinasi
dengan menghardik
2. Melatih pasoien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Diagnosa kedua :
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi peyebab isolasi
pasien
2. Berdiskusi dengan pasien tentang
keutungan berinteraksi dengan
orang lian
3. Berdiskusi dengan pasien tentang
kerugiaan tidak berinteraksi dengan
orang lain
4. Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang bincang
dengan orang lain dalam kegiatan
harian
Lakukan SP II Pasien
1. Mengavalusi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Memberikan kesemopatan pada
pasien memperatikan cara
perkenalan denagn satu orang
3. Memmbantu pasien memasukkan
kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagi salah satu
kegiatan harian
Lakukan SP III Pasien
1. Mengavaluasi jadwal kegaitan
pasien harian
2. Memberikan kesempatan kepada
pada pasien berkenaoan kedua
orang
Mengajurkan pasien memasukkan
dalam jadwal harian
Diagnosa Ketiga
Lakukan SP 1 Pasien
1. Jelaskan sebab terjadinya PK
2. Kenalkan simpton PK
3. Identifikasi PK
4. Diskusikan akibat ketika PK
5. Ajarkan cara mengontrol PK
6. Latih mengontrol PK cara fisik
pertama: Tarik nafis dalam
7. Susun jadwal harian
Lakukan SP II Pasien
1. Evaluasi kemampuan pasien
2. Latih cara fisik II (pukul
batal/kasur)
3. Buat jadwal harian
Lakukan SP III Pasien
1. Evaluasi kemampuan pasien
2. Latih cara verbal
Tulis jadwal kegiatan harian
Diagnosa kedua :
Kamis, 13 Februari 2020
Lakukan SP I Pasien
1. Mengidentifikasi peyebab
isolasi pasien
2. Berdiskusi dengan pasien
tentang keutungan berinteraksi
dengan orang lian
3. Berdiskusi dengan pasien
tentang kerugiaan tidak
berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu orang
5. Mengajurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang bincang dengan
orang lain dalam kegiatan
harian
Diagnosa ketiga
Kamis, 13 februari 2020
Lakukan SP 1 Pasien
1. Jelaskan sebab terjadinya PK
2. Kenalkan simpton PK
3. Identifikasi PK
4. Diskusikan akibat ketika PK
5. Ajarkan cara mengontrol PK
6. Latih mengontrol PK cara fisik
pertama: Tarik nafis dalam
7. Susun jadwal harian
5. Planning perawat :
- Diagnosa pertama : terapi
aktivitas kelompok dan
rehabilitasi melukis
- Diagnosa kedua : terapi
berbincang-bincang dengan
orang lain
- Diagnosa ketiga : terapi latihan
dfisik II (pukul bantak/kasur)