Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT

PENERAPAN PHC DI INDONESIA


MELALUI PKMD
Dosen Pembimbing :
Rosyidah Alfitri, SST., MPH

2A KEBIDANAN
KELOMPOK 2

Dewi Rinta Wahyuning (192045.P)


Dian Febby Parera (192046.P)
Egga Devi Fadillah (182014)
Eka Wahyu Ningsih (192047.P)
Fani Astiandita Aprilia S (182017)
Fitria Melindasari (182020)
Ike Fifi Zulqarnaen (182022)
Intan Silfiyatul Millati (192048.P)
Isnaniah (192049.P)
Jihan Nofitasari (192050.P)
Risa Oktavianti (182036)
Sri Wahyuni (192043.P)

POLTEKKES RS dr.SOEPRAOEN MALANG


PROGRAM STUDI DIIIKEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami hanturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta rahmatnya,sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Kami merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”PENERAPAN PHC DI
INDONESIA MELALUI PKMD”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Kesehatan Masyarakat.

Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih banyak kepada semua


pihak yang telah membantu makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan Dan kami
memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran
sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Malang, 20 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan,
yaitu yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak
positif maupun negative terhadap kegiatan kesehatan masyarakat. Tujuan
pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkat
kan kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
Negara indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan
prilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjang pelayanan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia.
(Depkes, RI 2015).
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka
pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan
yang merupakan bagian dari pembangunan nasional yamg secara
keseluruhannya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam
sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa, sebagai tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat menwujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
dari tujuan pembanguan nasional. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan
sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak
hanya dilakukan oleh pemerintah saja akan tetapi juga adanya keterlibatan
masyarakat. Dalam upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan
ini digunakan pendekatan melalui Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional diadakanya pos
pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan
wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan
peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan
kematian bayi. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan
dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian PKMD ?
2. Apa tujuan PKMD ?
3. Apa ruang lingkup PKMD ?
4. Apa program dan upaya PKMD ?
5. Apa prinsip dan ciri – cirri PKMD ?
6. Apa langkah – langkah perkembangan dan pemetaan PKMD ?
7. Apa hubungan PHC, PKMD dan Posyandu ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian PKMD
2. Untuk mengetahui tujuan PKMD
3. Untuk mengetahui ruang lingkup PKMD
4. Untuk mengetahui program dan upaya PKMD
5. Untuk mengetahui prinsip dan ciri - ciri PKMD
6. Untuk mengetahui langkah – langkah perkembangan dan pemetaan
PKMD
7. Untuk mengetahui hubungan PHC, PKMD dan Posyandu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PKMD
PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan
atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri
untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan di bidang
kesehatan atau di bidang lain yang berkaitan sehingga mampu mencapai
kehidupan sehat sejahtera.
PKMD adalah pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
berdasarkan sistem pelayanan puskesmas, dimana mengikutsertakan
anggota-anggota masyarakat di pedesaan melalui kegiatan pengarahan.
Kegiatan ini ditujukan untuk menciptakan kesadaran masyarakat agar aktif
membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di
desanya.
PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan
sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui puskesmas dimana
setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan
tindakan -tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri.

2.2 Tujuan PKMD


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka
b.  Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat
yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa.
d. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indikator :
1) Angka kesakitan menurun
2) Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian
Ibu, Bayi & Anak.
3) Angka kelahiran menurun.
4) Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.

2.3 Ruang Lingkup PKMD


Ruang lingkup PKMD terkait dengan tujuan PKMD adalah
meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup
dan kesejahteraan masyarakat. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai
faktor, terutama lingkungan dan perilaku masyarakat. Oleh karenanya
kegiatan PKMD tidak hanya terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan
saja, akan tetapi menyangkut kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan
dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup
masyarakat. Misalnya, kegiatan usaha bersama dalam bentuk koperasi
simpan pinjam untuk meningkatkan pendapatan atau usaha bersama untuk
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan bekerja sambil belajar.
Pengembangan PKMD tidak hanya pada daerah pedesaan saja, akan tetapi
juga meliputi masyarakat daerah perkotaan yang berpenghasilan rendah.
Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pos pelayanan terpadu
( posyandu) terdiri atas 5 program, yaitu KIA, KB, gizi, Imunisasi, dan
penanggulangan diare.

2.4 Program danUpaya PKMD


Program PKMD mencakup kegiatan seperti:
1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Pondok bersalin Desa (Polindes)
6. Tenaga kesehatan sukarela
7. Kader kesehatan
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri
rumah tangga)

Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan


pedesaan yang menyeluruh, dibawah naungan LKMD, sekarang
namanya BPD (Badan Perwakilan Desa). BPD bertanggung jawab
terhadap sepuluh sisi pembangunan, termasuk kesehatan dengan tujuan
untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Upaya Kesehatan Dasar PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar
yang mencakup:
1. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan
upaya penanggulangannya.
2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik
setempat.
3. Program Imunisasi
4. Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
5. Pengadaan obat esential
6. Pengadaan pangan dan gizi
7. Pengobatan penyakit umum dan cedera
8. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan

2.5 Prinsip dan Ciri – Ciri PKMD


Prinsip-prinsip PKMD
1. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, walaupun kegiatan
tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan secara langsung. Hal ini
berarti bahwa kegiatan tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan saja,
tetapi juga mencakup aspek kehidupan lainnya yang secara tidak
langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan.
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik
antara masing-masing dinas-dinas, instansi-instansi, dan lembaga-
lembaga lainnya yang bersangkutan; serta dinas-dinas, instansi-
instansi, lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat.
3. Dalam keadaan di mana masyarakat tidak dapat memecahkan masalah
atau kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan sektor
yang bersangkutan

Ciri Utama PKMD


1. Kegiatan-kegiatan PKMD berdasarkan pada kesadaran masyarakat,
dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat, serta
menerapkan gotong royong dengan menggali atau menggunakan
sumber dan potensi masyarakat setempat.
2. Setiap keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh
masyarakat sendiri melalui musyawarah mufakat.
3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga yang berasal dari
masyarakat setempat dan dipilih oleh masyarakat sendiri. Tenaga
tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sehingga pengetahuan sikap dan
keterampilannya sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
4.  Bantuan dan dukungan pemerintah yang bersifat lintas program dan
lintas sektoral selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan
tidak sampai menimbulkan ketergantungan. Bantuan yang diberikan
dapat berupa pelatihan, bahan-bahan, atau peralatan kesehatan.
5. Dari berbagai kegiatan masyarakat tersebut minimal ada satu kegiatan
yang merupakan salah satu unsur dari unsur PHC.
2.6 Langkah Pengembangan dan Pemetaan PKMD
Langkah-langkah Pengembangan PKMD
1. Persiapan petugas
Petugas pada berbagai tingkat adsministrasi ( pusat, provinsi,
kabupaten, dan kecamatan) memiliki kesamaan konsep dan pengertian
yang menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan, disamping
pemahaman yang tepat tentang peran dan tugas masing-masing.
Setelah tercapainya kesamaan pemahaman tentang konsep, tugas, dan
peran masing-masing, dilanjutkan dengan menyusun rencana tindak
lanjut. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan seminar, lokakarya, atau pertemuan lainnya.
2. Persiapan masyarakat
Persiapan masyarakat dilakukan mulai dari tingkat desa/kelurahan.
Beberapa kegiatan pokok yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan masyarakat antara lain : pertemuan tingkat desa , survey
mawas diri masyarakat dan musyawarah masyarakat. Kegiatan
pertemuan tingkat desa dan survey mawas diri masyarakat pada
dasarnya merupakan proses keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat
dalam pembangunan kesehatan mulai tahap awal dengan maksud
untuk lebih meningkatkan rasa memiliki. Tahap ini merupakan tahap
paling penting karena timbulnya kesadaran akan adanya masalah
kesehatan kerja serta timbulnya kemampuan untuk menanggulangi
masalah melalui usaha sendiri , berasal dan berawal dari proses ini.
Kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini akan sangat memengaruhi tahap
kegiatan selanjutnya. Pendekatan yang bersifat ‘top down’ sering kali
tidak berkesinambungan , misalnya pada kegiatan pelatihan kurang
memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk lebih dahulu
memahami dan menghayati peran serta mereka dalam pemecahan
masalah.
3. Pelaksanaan kegiatan oleh masyarakat
Pada dasarnya perencanaan yang disusun oleh masyarakat harus
dilaksanakan oleh masyarakat pula. Petugas kesehatan maupun sektor
lain berperan untuk memberikan dorongan dan bimbingan teknis
kepada para pelaksana. Keterlibatan petugas dalam tahap pelaksanaan
secara bertahap harus dikurangi untuk lebih memberikan kesempatan
kepada masyarakat sendiri dan melaksanakan rencana kerja mereka.
4. Pembinaan kegiatan
Pada akhirnya , kegiatan pembinaan pun dapat dan perlu
dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. LKMD dan tokoh masyarakat
setempat dapat memberikan atau melakukan upaya pemantauan serta
pembinaan lebih lanjut. Prinsip pembina adalah menimbulkan semngat
kemandirian , bukan ketergantungan .
5. Perluasan atau pengembangan
Apabila suatu kegiatan sudah dipandang berhasil dan masyarakat
menikmati manfaatnya , kegiatan dapat dikembangkan kewilayah lain
dengan harapan lebih banyak masyarakat dapat menikmati hasilnya.
Sifat pengembangan dapat merupakan intensifikasi kegiatan atau
ekstensifikasi wilayah cakupan .

Langkah pemetaan PKMD


1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa
(PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal mencakup salah satu
dari 8 unsur Primary Health Care sebagai berikut:
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta perlindungannya.
b. Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi.
c. Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai.
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana
e. Imunisasi untuk penyakit yang utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan luka-luka
h. Penyediaan obat esensial.
2. Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan sebagai berikut:
a. Berpedoman pada GBHN
b.  Dilakukan dengan kerjasama lintas program dan lintas sector
melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada Gubernur,
Bupati, atau Camat.
d. Merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara
keseluruhan.
e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang
efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan
masyarakat desa
f. Puskesmas sebagai pusat pembangunan dan pengembangan
kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.

2.7 Hubungan PHC, PKMD danPosyandu


Pendekatan PHC dimantapkan oleh adanya prioritas untuk
menurunkan tingkat kematian bayi, ibu dan tingkat kelahiran. Strategi ini
ditandai dengan pembangunan jaringan pelayanan ke tingkat masyarakat
melalui Posyandu. Posyandu mencakup tiga unsur utama PHC, yang
meliputi peran serta masyarakat, kerjasama lintas sektoral dan perluasan
jangkauan upaya kesehatan dasar. Posyandu dengan ”lima kridanya”
merupakan bentuk PHC atau PKMD yang berprioritas. Apabila
selanjutnya memungkinkan untuk melengkapi krida (kegiatan) Posyandu
dengan kebutuhan dasar yang lain yaitu sanitasi dasar dan penyediaan obat
esensial sehingga menjadi sapta krida Posyandu, lengkaplah upaya
kesehatan dasar yang dilaksanakan melalui Posyandu untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat penduduk guna mencapai ”kesehatan bagi semua
tahun 2000”. Hingga tahun 2020 ini Posyandu terus berkembang dan terus
meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Tidak hanya posyandu
pada balita dan posyandu pada ibu hamil saja bahkan sekarang posyandu
juga ada posyandu lansia yang juga wajib dilakukan oleh setiap desa.
Dalam posyandu balita pemeriksaan meliputi pemeriksaan tinggi badan,
berat badan, perkembangan gizi pada balita. Posyandu pada ibu hamil
meliputi pemeriksaan kenaikan berat badan, tinggi badan. Dalam
posyandu lansia terdapat pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat
badan bahkan sampai tes darah seperti cek asam urat, cek kolestrol dan
cek gula darah. Sama seperti posyandu balita dan posyandu pada ibu
hamil. Posyandu lansia juga diberikan ssatu kali dalam satu bulan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan,
yaitu yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak
positif maupun negative terhadap kegiatan kesehatan masyarakat.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar,
sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja akan tetapi juga
adanya keterlibatan masyarakat. Dalam upaya menggerakkan masyarakat
dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara
operasional diadakanya pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan
terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari
petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi
masalahkesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka
kematian ibu dan kematian bayi. Posyandu merupakan wadah untuk
mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan
keluarga.

3.2 Saran
PKMD merupakan suatu wadah organisasi kesehatan untuk
masyarakat dan untuk kepentingan bersama.Maka dari itu pelayanan serta
program dari PKMD harus lebih dimaksimalkan lagi. Serta pengetahuan
masyarakat dengan PKMD harus lebih ditingkatkan lagi, mengingat
PKMD ini jug auntuk masyarakat partisipasi dan peran aktif masyarakat
sangat diperlukan disini.
DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar, 2010, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta.


Entjang, Indan, 2010, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti.
Dikutip dari http://ompuheso.wordpress.com/2012/11/05/primaryhealth-care-phc/.
Diakses tanggal 20 Februaei2020, pukul 14:19 WIB
Sukidjo Notoatmodjo, 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai