Anda di halaman 1dari 5

13.

Aliran Khawarij dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok orang yang
keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena kekecewaan

mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok
Mu’awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shifϐin (37H/657)

dan mereka juga tidak mendukung barisan Mu’awiyah ra.

Menurut kelompok Khawarij, semua yang telah mengikuti proses tahkim, termasuk Ali bin Abi
Thalib dan Muawiyah telah melanggar ketentuan syara’, dan dihukumi

kaϐir karena telah melakukan dosa besar, yakni tidak berhukum dengan hukum Allah.

Berdasar kejadian tahkim tersebut kelompok Khawarij mencetuskan pokok pemikiran

bahwa setiap keputusan berada pada kekuasaan Tuhan (lâ hukma illa lillâh).

14.Tokoh aliran ini adalah ‘Abdullah bin Wahhab Ar Rasyidi, Urwah bin Hudair, Mustarid bin
Sa’ad, Hausarah Al-Asadi, Quraib bin Maruah, Naϐi’ bin Al-Azraq, Abdullah bin

Basyir, Najdah bin Amir Al-Hanaϐi.

15. Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji’ah memiliki empat ajaran

pokok, yaitu:

a. Menunda hukuman atas Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ari

yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.

b. Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.

c. Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.

d. Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh

ampunan dan rahmat Allah.

16. (aliran nya dipelajari sendiri yak)

17. a. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.

b. Al ‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.

c. An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi’ah meyakini keberadaan para nabi

sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.

1) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.


2) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad saw.

3) Nabi Muhammad saw suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi

paling utama dari seluruh Nabi yang ada.

4) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan

Husain adalah manusia-manusia suci.

5) Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Nabi Muhammad saw.

d. Al Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin

umat sebagai penerus risalah kenabian.

e. Al Ma’ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

18. Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al-Qur'an diantaranya: QS. al

Shaffat [37]: 96 dan QS. al Insan[76]: 30

19. Tokoh

yang mendirikan aliran ini adalah Jahm bin Safwan, Al-Ja’ad Bin Dirham, Husain Bin

Muhammad Al Najjar, Dirar Ibn ‘Amr.

20. (belajar sendiri yak)

21. Menurut Ahmad Amin, ada sebagian pakar teologi yang mengatakan bahwa Qadariyah
pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad al Juhaini dan Ghilan ad Dimasyqi

sekitar tahun 70 H/ 689M

22. (belajar sendiri ya)

23. a. Al Tauhid (keesaan Allah)

Ini merupakan inti akidah madzhab mereka dalam membangun keyakinan tentang mustahilnya
melihat Allah di akhirat nanti, dan sifat-sifat Allah itu adalah substansi Dzatnya sendiri serta Al
Qur`an adalah makhluq.

Dalam buku Ahmad Hanaϐi M.A., Theology Islam (Ilmu Kalam) dikutip pandangan al-Asy’ari
yang menyebutkan bahwa kaum Mu’tazilah menafsirkan Tauhid sebagai berikut:

“Tuhan itu Esa, tidak ada yang menyamainya, bukan benda (jisim), bukan orang

(syakhs), bukan jauhar, bukan pula aradh, tidak berlaku padanya, tidak mungkin
mengambil tempat (ruang), tidak bisa disifati dengan sifat-sifat yang ada pada

makhluq yang menunjukkan ketidak azalian-Nya. Tidak dibatas, tidak melahirkan

dan tidak pula dilahirkan, tidak dapat dicapai pancaindera, tidak dapat dilihat mata

kepala dan tidak bisa digambarkan akal pikiran. Ia Maha Mengetahui, berkuasa dan

hidup, tetapi tidak seperti orang yang mengetahui, orang yang berkuasa dan orang

yang hidup hanya Ia sendiri yang Qadim, dan tidak ada lainnya yang Qadim. Tidak

ada yang menolong-Nya dalam menciptakan apa yang diciptakan-Nya dan tidak

membikin makhluq karena contoh yang telah ada terlebih dahulu

b. Al-‘Adl (keadlilan Tuhan)

Paham keadilan yang dikehendaki Mu’tazilah adalah bahwa Tuhan tidak menghendaki
keburukan, tidak menciptakan perbuatan manusia dan manusia dapat

mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya

dengan qudrah (kekuasaan) yang ditetapkan Tuhan pada diri manusia itu. Tuhan

tidak memerintahkan sesuatu kecuali menurut apa yang dikehendaki-Nya. Ia hanya

menguasai kebaikan-kebaikan yang diperintahkan-Nya dan tidak tahu menahu (bebas) dari
keburukan-keburukan yang dilarang-Nya.

Dengan pemahaman demikian, maka tidaklah adil bagi Tuhan seandainya Ia

menyiksa manusia karena perbuatan dosanya, sementara perbuatan dosanya itu


dilakukan karena diperintah Tuhan. Tuhan dikatakan adil jika menghukum orang

yang berbuat buruk atas kemauannya sendiri.

c. Al-Wa’d wa al-wa’id (janji dan ancaman)

Al-Wa’du Wal-Wa’id (janji dan ancaman), bahwa wajib bagi Allah untuk

memenuhi janji-Nya (al-wa’d) bagi pelaku kebaikan agar dimasukkan ke dalam surga, dan
melaksanakan ancaman-Nya (al-wa’id) bagi pelaku dosa besar (walaupun

di bawah syirik) agar dimasukkan ke dalam neraka, kekal abadi di dalamnya, dan

tidak boleh bagi Allah untuk menyelisihinya. Karena inilah mereka disebut dengan

Wa’idiyyah

d. Al-Manzilah bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)

Secara harϐiah, berarti posisi diantara dua posisi. Menurut Mu’tazilah maksudnya adalah suatu
tempat antara surga dan neraka sebagai konsekwensi dari pemahaman yang mengatakan bahwa
pelaku dosa besar adalah Fasiq; tidak dikatakan

beriman dan tidak pula dikatakan kaϐir, dia tidak berhak dihukumkan Mu’min dan

tidak pula dihukumkan Kaϐir, begitu pula dihukum munaϐiq, karena sesungguhnya
munaϐiq berhak dihukumkan kaϐir seandainya telah diketahui kenifaqkannya. Dan

tidaklah yang demikian itu dihukumkan kepada pelaku dosa besar.

e. Amar ma’ruf nahi mungkar

Dengan berpegang kepada QS. Ali Imran; 104 dan QS. Luqman; 17, seperti halnya

golongan lain bahwa perintah untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat jahat adalah wajib
ditegakkan. Dalam pandangan Mu’tazilah; dalam keadaan normal

pelaksanaan al-amru bil ma’rûf wan nahyu ‘anil munkar itu cukup dengan seruan

saja, tetapi dalam keadaan tertentu perlu kekerasan.

24. (belajar sendiri yak)

25 . Khamr

Anda mungkin juga menyukai