Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI EKONOMI DUNIA

(OPEC, NAFTA, CGI, & UNIDO)


Untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi

Guru Pembimbing: Lia Harlisna Prajawati, S.Pd


Disusun oleh:
1. Annisa Qolbiatussyifa ()
2. Firdausi Nuzula Nurdiana ()
3. Idamaningati ()
4. Puput Pebriana (30)
5. Rifqi Nuriana F. (32)
6. Umi Rofiatun Nisa (35)

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2


KOTA KEDIRI
Jl. Letjend. Supraprto 58 Kediri Telp.0354–687876 Banjaran–Kota Kediri
NPSN : 20580045 NSM : 131135710002
E-mail :admin@man2kotakedirisch.id Website : www.man2kotakediri.sch.id
2019/2020
I. NAFTA (North America Free Trade Aggreemnet)
A. Profil NAFTA
NAFTA (North America Free Trade Aggreemnet) merupakan suatu
bentuk organisasi kerjasama perdagangan bebas negara-negara Amerika.
NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di Washington DC oleh
wakil-wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan rumah yaitu
Amerika Serikat. Diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994. Pada dasarnya
NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi negara-
negara persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan
tarif bea masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil
terhadap penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-
masing negara peserta.
NAFTA menghilangkan semua batas-batas nontarif bagi perdagangan
sektor pertanian antara Amerika dan Meksiko. Ketentuan-ketentuan
agrikultural Amerika-Kanada digabungkan dengan NAFTA dengan
bergabungnya Meksiko. Dengan ketentuan tersebut semua tarif pada
perdagangan sektor pertanian antara Kanada dan Amerika dicakup oleh tariff-
rate quotas (TRQ’s) dihapus sejak 1 Januari 1998. Tujuan pembentukan
NAFTA adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan
kerja melalui usaha menghilangkan berbagai hambatan perdagangan,
menciptakan iklim untuk mendorong persaingan yang adil, meningkatkan
peluang investasi, memberikan perlindungan terhadap hak milik intelektual,
dan menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perselisihan
perdagangan antara ketiga negara anggotanya.
NAFTA adalah blok perdagangan Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas. Latar belakang
dibentuknya NAFTA:

1. Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan maupun informasi.


2. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara-negara anggota.
3. Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan.
4. Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya
saing.

B. Tujuan NAFTA
1. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota
2. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota
3. Adanya standarisasi barang-barang yang diperdagangkan
4. Mengusahakan adanya perlindungan bagi konsumen mengenai keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan hidup.

C. Ketentuan yang Mengatur Anggota NAFTA


Tujuan utama NAFTA adalah untuk mengatur hak-hak dan kewajiban
serta kepentingan-kepentingan negara-negara anggotanya dalam bidang sebagai
berikut:
1. Perdagangan
Dalam bidang perdagangan pengaturannya memuat ketentan tentang
penghapusan hambatan tarif dan non tarif. Tarif akan diturunkan secara perlahan,
tergantung jenis dan tingkat kepentingan terhadap produk. Menjelang tahun 1994,
50% tarif dihilangkan dan penurunan terhadap tarif yang lain dilakukan dalam
waktu 5 s/d 10 tahun diharapkan secara perlahan ketiga negara NAFTA pada
akhirnya dapat memperoleh keuntungan dari penghapusan tarif.. Hambatan non
tarif seperti user fees, izin impor (import License) dan kuota akan segera di hapus
dengan beberapa pengecualian, kuota masih dikenakan terhadap bidang energi,
pertanian, otomotif dan tekstil.
2. Keimigrasian
Di bidang keimigrasian, NAFTA memberikan kemudahan bagi pengusaha
yang akan melakukan kegiatan bisnisnya, NAFTA mengizinkan adanya visa
sementara kepada pengusaha dan barang barang untuk tujuan tertentu (temporary
entry for bussines person & goods), bentuk insentif yang diberikan untuk
mempermudah investasi dengan membebaskan orang, barang, peralatan promosi
seperti televisi alat peraga, barang-barang dengan tujuan pameran serta barang
modal dibebaskan masuk secara temporer.
3. Finansial
Dalam bidang finansial, hak-hak yang diatur adalah hak untuk transfer
mata uang dalam investasi dan perdagangan, pembebasan penggunaan mata uang
ketiga negara berdasarkan nilai pasar pada saat hari transaksi. Ketentuan dalam
bidang finansial ini juga mengatur tentang larangan transfer yang berkitan dengan
kepailitan.
4. Investasi
NAFTA mengatur tentang Investasi, yang menurut definisi umum berarti
pembelian aset untuk meningkatkan nilai suatu produk, yang meliputi tanah,
bangunan, barang modal dan bahan baku serta bahan penolong untuk kegiatan
produksi, Investasi dalam pengertian NAFTA bukan merupakan investasi
portofolio. Definisi investasi meliputi juga Stock, Bond, Loans, Income, Profit,
Interest, Real Estate. Dalam bidang investasi NAFTA memberlakukan ketentuan
“equal treatment”, persamaan perlakuan terhadap investor di masing-masing
negara anggota. Investor yang menanamkan investasi di Kanada akan mendapat
perlakuan yang sama di negara Amerika Serikat dan Meksiko, begitu juga
sebaliknya, investor dari Amerika Serikat dan Meksiko akan diperlakukan sama di
Kanada. Perlakuan kepada investor masing-masing negara ini berdasarkan
perdagangan internasional yang adil, transparan dan liberal dan akan memperoleh
proteksi penuh dan jaminan keamanan di masing masing negara, negara bagian.
Dalam ketentuan NAFTA tercakup juga masalah jaminan Investasi,
pelarangan pengistimewaan sumber-sumber lokal bagi kepentingan ketiga negara,
transfer teknologi, keseimbangan perdagangan dan pengistimewaan pemakaian
produk NAFTA terhadap pihak diluar NAFTA. Dalam beberapa hal tertentu negara
anggota masih di mungkinkan memperlakukan khusus terhadap investor tertentu
yang memiliki arti penting bagi perekonomian negara.
Beberapa pengecualian dalam bidang investasi yang lain dalam ketentuan
NAFTA adalah sektor-sektor yang secara konstitusi dilarang untuk investasi asing,
seperti pelarangan pemerintah Meksiko terhadap Investasi asing untuk sektor
energi, rel kereta api, perumahan/property yang terletak di perbatasan dan di
sepanjang pantai. Pengecualian lain adalah masalah monopoli, bentuk-bentuk
monopoli perusahaan negara masih dimungkinkan, sepanjang tidak menggunakan
posisi monopoli untuk bersaing di pasaran non monopoli. Perhatian lain dari
ketentuan NAFTA adalah terhadap masalah lingkungan, negaranegara NAFTA
setuju untuk tetap mempertahankan standar baku mutu lingkungan.

D. Ketentuan NAFTA terhadap pihak luar


1. Perdagangan
Ketentuan terhadap pihak diluar NAFTA dalam masalah perdagangan,
memberlakukan ketentuan proteksi untuk memaksimalkan keuntungan angota
NAFTA. Produk-produk perdagangan dari negara diluar NAFTA, disamping
dikenakan hambatan tarif yang bervariasi, juga dikenakan hambatan non tariff yang
ditujukan untuk melindungi, memaksimalkan produksi dan penggunaan tenaga
kerja anggota NAFTA. Untuk mendeteksi barang-barang yang berasal dari luar
NAFTA maka, diberlakukan ketentuan asal barang, yang di dalamnya juga
diperinci presentase bahan baku, asal bahan baku dan komponen biaya lain seperti
upah buruh, transportasi dan lain-lain.
2. Investasi
Dalam meningkatkan kesempatan investasi, akan memiliki pengaruh
secara langsung terhadap pihak-pihak di luar NAFTA. Peningkatan kesempatan
investasi ini bisa berarti membuka peluang semakin banyaknya investor
menanamkan modal di NAFTA dengan memberlakukan proteksi yang di tujukan
untuk menarik investasi asing masuk ke dalam NAFTA Investor yang akan
diperlakukan diskriminatif adalah mereka :
1) Mereka yang tidak memiliki bisnis yang substansial, yaitu mereka yang
tidak melakukan investasi nyata di bidang bidang manufaktur atau kegiatan
lain yang memberikan keuntungan substansial bagi NAFTA.
2) Investor yang memiliki perusahaan di NAFTA, namun pengendali
perusahaan itu berasal dari negara-negara yang memliki hubungan
diplomatik yang buruk dengan negara anggota NAFTA atau negara yang
diembargo salah satu negara NAFTA.
3. Imigrasi
Dalam NAFTA di atur ketentuan mengenai Temporary entry for business
person (TEFBP). TEFBP ini di berikan kepada para pengusaha yang berasal dari
luar NAFTA yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan dan investasi,
yaitu pekerja professional, pedagang dan investor substantial, perpindahan perkerja
antar perusahaan danPengusaha yang melakukan kunjungan bisnis. Keempat
golongan tersebut di bebaskan dari keharusan memiliki sertifikat/perijinan kerja, di
bebaskan dan keharusan mengikuti test kelayakan kerja. Ketentuan NAFTA ini
bersifat diskriminatif terhadap orang-orang di luar keempat golongan di atas.
Dengan adanya ketentuan ini, investor potensial di beri kemudahan untuk
melakukan bisnis di NAFTA.

E. Dampak NAFTA terhadap Negara Anggotanya

1. Keuntungan
Adapun keuntungan-keuntungan yang telah dicapai dengan terbentuknya
organisasi perdagangan bebas ini adalah sebagai berikut:

1) Sektor Pertanian Amerika


Kanada dan Meksiko adalah pasar ekspor kedua dan ketiga terbesar bagi
Amerika. Gabungan kedua ekspor tersebut lebih besar dibanding eksport ke Jepang
atau 15-anggota Uni Eropa. Sejak tahun fiskal (1992-1998), nilai ekspor keluar
sektor pertanian Amerika meningkat 26 persen. Selama periode tersebut ekspor
pertanian dan makanan pada kedua pasar NAFTA meningkat 48 persen.

2) Perdagangan dengan Meksiko


Selama tahun fiskal 1997-1998 ekspor makanan dan pangan Amerika ke
Meksiko meningkat dari 881 juta dolar menjadi 5,9 milyar dolar – level terbesar
selama 5 tahun dalam NAFTA. Amerika banyak mengekspor produk pangan ke
Meksiko dibanding China, Hongkong dan Rusia tahun lalu. Sekarang Amerika
mensuplai hampir 75 persen impor pangan Meksiko. NAFTA menjaga pasar
Meksiko tetap terbuka bagi produksi pangan Amerika walaupun sejarah krisis
ekonomi terburuk Meksiko modern. Saat melemahnya peso ekspor pangan
Amerika turun sampai 11 persen tahun 1995, dan meningkat kembali 60 persen
tahun 1998. Meski perdagangan pangan telah meningkat pada dua arah dibawah
NAFTA, ekspor Amerika ke Meksiko meningkat dengan cepat dibanding impor
dari Meksiko. Surplus perdagangan pangan Amerika dengan Meksiko adalah 1,32
milyar dolar pada tahun 1998.

3) Perdagangan dengan Kanada


Kanada telah menjadi pasar yang stabil bagi perdagangan pangan Amerika
dibawah FTA, dengan bertambahnya ekspor pangan 10 persen setiap tahun sejak
tahun 1990-1998. Ekspor Amerika mencapai rekor 7 milyar dolar ke Kanada tahun
1998, dan bertambah lebih dari 89 persen sejak 1990. Buah-buahan dan sayuran
segar, makanan ringan, dan konsumsi makanan lainnya mendekati hampir tiga
perempat penjualan di Amerika.[8]
Di atas telah dijelaskan bahwa NAFTA telah memberikan banyak
keuntungan namun dari keuntungan-keuntungan tersebut ternyata yang
mendapatkan banyak keuntungan terbanyak adalah negara Amerika Serikat. Baik
dalam sektor pertanian Amerika Serikat, perdagangan Meksiko, perdagangan
dengan Kanada. Amerika Serikat telah menjalankan kepentingan dengan
mengadakan banyak perjanjian termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas
dengan negara-negara Amerika Utara ini. Dan dari penjelasan tersebut, terlihat
jelas bahwa blok perdagangan bebas ini bersifat deskriminasi karena keuntungan
yang diperoleh tidak bersifat merata. Negara Amerika yang merupakan negara
super power ini yang kemudian menjadi pihak yang sangat untung.

2. Kerugian

1) Kemiskinan di Meksiko
Meskipun banyak keutungan yang dijanjikan NAFTA, rata-rata warga
Meksiko tidak merasakan manfaatnya sejak dilaksanakannya perjanjian ini. Pada
dua bulan pertama tahun 1995 stok pasar jatuh 24%, ratusan perusahaan tutup, dan
lebih dari 250.000 warga Meksiko kehilangan pekerjaan. Pekerja Amerika juga
tidak melihat manfaatnya dari perjanjian perdagangan ini. Satu setengah tahun
pertama dilaksanakannya NAFTA terlihat perdagangan Amerika menjadi defisit
hampir 80.000 pekerja Amerika kehilangan pekerjaannya. Para pekerja dari utara
juga tidak mendapat kebaikan: upah di Meksiko menurun sekitar 40%-50%.
Sementara biaya hidup meningkat 80% pendapatan hanya meningkat 30%. Tingkat
inflasi tahun 1996 meningkat lebih dari 51% dan 20000 usaha bisnis kecil dan
sedang mulai bangkrut dengen meningkatnya persaingan dari perusahaan-
perusahaan multinasional.
Sampai dengan tahun 1996 lebih dari 2.3 juta warga Meksiko kehilangan
pekerjaanya sejak dilaksanakannya NAFTA. Harga kebutuhan dasar seperti bahan
bakar dan listrik meningkat pada tingkatan yang tidak terduga. Setahun setelah
jatuhnya mata uang peso, tiga perempat keluarga Meksiko tidak mampu
mendapatkan makanan dasar dan pelayanan dibutuhan agar menjaganya tetap di
atas garis kemiskinan. Begitu menyedihkan nasib rakyat ini karena perdagangan
yang tidak merata keuntungannya ini.

2) Permasalahan Sektor Pertanian di Meksiko


Sebelum dilaksanakannya NAFTA, sebagian lahan Meksiko digunakan
untuk produksi jagung yang dihasilkan oleh 2,5 juta petani. Tahun 1996 Meksiko
mengimpor senilai 1,1 milyar dolar jagung, yang merupakan salah satu produksi
terkuatnya.
Kerugian dari NAFTA ini ternyata banyak dialami oleh Meksiko berbeda
ahlnya dengan yang disakan oleh Amerika Serikat yang menikmati banyak
keuntungan. Dari kasus tersebut telihat jelas bahwa NAFTA dan bentuk perjanjian
perdagangan bebas lainnya tidak memberikan kesejahteraan secara merata namun
hanya, sebelah pihak. Seperti kasus yang terjadi di Meksiko karena adanya pasar
bebas, maka produk-produk dan perusahaan-perusahaan kesil di Meksiko menjadi
bangkrut dan tutup. Sedangkan pihak yang menjadi untung adalah Amerika yang
perekonomiannya menjadi defisit. Dengan kerugian yang dialami oleh Meksiko ini,
akan sangat mempengaruhi masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin seperti
para petani. Bagi sebuah negara berkembang aspek pertanian merupakan hal sangat
penting dan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu negara. Dan ini merupakan
tanggung jawab pemerintah. Namun, setelah masuknya NAFTA kebijakan-
kebijakan dalam aspek pertananian tersebut juga disesuaikan dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku di NAFTA.
F. Dampak NAFTA terhadap perdagangan Internasional

NAFTA sebagai instrumen baru perdagangan international, bersifat


liberal dan terkedepan dalam melaksanakan ketentuan GATT, namun sangat
protektif dan diskriminatif bagi pihak lain diluar NAFTA. Sebagai suatu blok
perdagangan yang memproteksi investasi dan perdagangan negara-negara
anggotanya, NAFTA telah menyebabkan terjadinya perubahan struktur
perdagangan dunia dan menyebabkan terjadinya perubahan peta lokasi industri
dunia. Perubahan struktur perdagangan dunia disebabkan oleh besarnya peran
perekonomian negara-negara NAFTA dalam perdagangan dunia. Sebagai blok
perdagangan yang protektif, ketentuan NAFTA telah menyebabkan terjadinya
pemisahan siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan, serta merubah jenis
barang yang dapat diperdagangkan. Mereka yang diuntungkan adalah mereka
yang karena ketentuan NAFTA dapat melakukan kegiatan perdagangan,
menggatikan posisi pihak yang tidak lagi dapat melakukan kegiatan perdagangan
dan investasi di NAFTA.
NAFTA memberlakukan proteksi untuk tujuan menarik investor asing
yang di sebut dengan istilah “Administered protection to encourage foreign
investment.” Strategi ini menuntun investor asing untuk masuk ke dalam
“Dinding Proteksi” (inside protection wall). Mereka yang dianggap anggota
NAFTA adalah investor yang berasal dari luar NAFTA namun berinvestasi dan
memiliki bisnis yang substansial di NAFTA maka mereka akan dianggap sebagai
anggota NAFTA.
Negara yang memiliki Hubungan Bilateral dengan anggota NAFTA Kata
bilateral menunjukan hubungan parsial Amerika Serikat negara anggota NAFTA
lainnya dengan negara tertentu untuk dapat mengakses pasar NAFTA. Amerika
Serikat mempelopori hal ini dengan menandatangani perjanjian bilateral dengan
beberapa negara untuk menjamin akses pasar produk negara tersebut ke pasar
Amerika Serikat NAFTA dalam ketentuannya juga memberikan keuntungan
kepada negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bilateral setelah
perjanjian bilateral dengan Israel yang lebih bersifat politis, Amerika Serikat juga
menandatangani beberapa perjanjian bilateral dengan negara-negara Karibia,
Singapore dan Vietnam . Vietnam adalah contoh yang menggambarkan pengaruh
hubungan bilateral dengan AS terhadap perkembangan perdagangan dan investasi
Vietnam.
Negara negara Asia Tenggara dan Negara Industri Baru Asia merupakan
negara yang export utama produk mereka bergeser dari produk pertanian dan
hasil alam ke produk manufaktur. Ini menunjukkan bahwa peran industri
manufaktur sangat besar dalam nilai export negara Negara Industri Baru Asia dan
Asia Tenggara. Thailand merupakan contoh negara yang mengalami kerugian
akibat berlakunya NAFTA, Tahun 2000 ekspor produk manufaktur Thailand
tercatat sebesar US$ 69.270. juta Pada periode Januari – Juli 2001, ekspor
Thailand tercatat US$ 38.376.juta sedangkan impornya US$ 38.129 juta,
dibandingkan periode yang sama tahun 2000 ekspor meningkat 21,85% dan
import meningkat 25,45%. Negara tujuan ekspor utama, AS (turun 0,47%) ,
Jepang (naik 7,69%). Singapore (turun 2,58%) Hongkong (naik 0,81%) Malaysia
(naik 11,08%), China (naik 11,26%) Inggris (naik 12,84%) negara tujuan ekspor
yang tumbuh mencapai 30-40% adalah sejumlah negara Eropa, Asia Tenggara,
Timur tengah dan Amerika Latin. Ekspor Thailand ke tujuan Amerika serikat di
dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen, penurunan ekspor Thailand
ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA, yang
menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari
Thailand, terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki
akses pasar ke Amerika Serikat.
Sebagai blok perdagangan yang protektif, NAFTA menyebabkan
terjadinya perubahan lokasi industri. Proteksi memang cenderung untuk membuat
terjadinya perubahan lokasi industri. Amerika Serikat pada tahun 1970-an,
memproteksi produk otomotif Jepang, mobil sedang berukuran besar dilarang
untuk memasuki pasar Amerika Serikat, akibatnya Jepang justru mengembangkan
mobil-mobil kecil, dan merelokasi pabriknya ke kawasan Asia Tenggara. Adanya
proteksi Amerika Serikat terhadap produk ekspor tekstil negara lain, dengan
memberikan kelonggaran kepada negara berkembang untuk memasuki pasar
Amerika Serikat melalui skema Sertifikat Asal Barang, telah menyebabkan
perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara-negara yang tidak lagi tergolong
negara berkembang seperti Korea, Taiwan dan Hongkong, mengalihkan
investasinya ke negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand dengan tujuan
untuk dapat memasuki pasar Amerika Serikat. Adanya proteksi yang
diberlakukan NAFTA, menyebabkan terjadinya perpindahan lokasi industri.

II. OPEC

A. Profil OPEC

OPEC adalah organisasi besar dari negara-negara pengekspor minyak


bumi, yang tujuan dari di buatnya organisasi ini untuk menegosiasi masalah-
masalah yang ada hubungannya dengan produksi, harga, dan hak konsekuensi
minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak lainnya. Dasar di
bentuknya organisasi besar ini adalah, agar masing-masing negara anggota
penghasil minyak dalam mengambil kebijakan dalam bidang perminyakan dan
harga minyak yang di dapat juga bisa menguntungkan negara-negara anggota
dan produsen. Itu sebabnya, dengan adanya OPEC, ini nantinya di harapkan
bisa mencegah persaingan yang tidak sehat dari negara-negara penghasil
minyak.

OPEC mulai terbentuk awalnya pada tanggal 14 September 1961


tempatnya di Bagdad, Irak. OPEC tergabung dalam negara-negara yang
mendirikan nya. Ada 5 negara, Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.
Dan untuk pertama kalinya, OPEC menyelenggarakan konferensi nya di
Bagdad pada tanggal 10-14 Agustus 1960 yang di ikuti lengkap oleh 5 negara
produsen minyak. Ini ada hubungannya juga dengan Sejarah Berdirinya
APEC yang menjadi salah satu dari perhubungan dengan negara-negara
lainnya.
Untuk tempat pertamanya, OPEC berada di Jenewa, dan itu tepat
pada tanggal 21 Januari 1961 dan bertahan sampai Agustus 1966. Namun,
untuk beberapa kemungkinan, dan banyaknya masukkan akhirnya tempatnya
di pindah ke Wina, Austria. Memang awalnya, Venezuela adalah negara yang
pertama menjadi tempat pembentukkan organisasi OPEC yang mendekati Iran,
Gabon, Libya, Kuwait dan Saudi Arabia dan itu terjadi pada tahun 1949.
Negara ini juga pernah ada kaitannya, karena menjadi negara yang terlibat
perang dunia 2 blok yang memang menjadi peristiwa terkenal saat itu.
Sejarah OPEC di bentuk, memang sudah menjadi kesepakatan
bersama untuk memiliki tujuan menjaga kestabilan harga minyak
internasional, yang memang untuk mendatangkan manfaat banyak negara-
negara dari anggotanya. Bahkan banyak yang mengusulkan juga, agar negara-
negara itu bertukar pandangan untuk eksplorasi jalan lebar dalam melakukan
transaksi minyak, sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih intens antara
negara-negara penghasil minyak bumi. Minyak bumi juga masuk dalam
catatan sejarah museum geologi bandung secara singkat yang dapat kita
pahami dan pelajari, agar dapat mengetahui lebih dalam.
Itu sebabnya, pada tanggal 10-14 September 1960, di adakan rapat
atau pertemuan antara banyak negara, yang memang di usulkan langsung oleh
menteri perdagangan dan energi Venezuela Juan Pablo Perez Alfonzo dan
menteri pertambangan dan energi Saudi Arabia Abdullah Al Tariki,
pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia dan Venezuela, agar
mengadakan pertemuan di Bagdad. Tujuan adanya pertemuan dengan para
menteri ini adalah, untuk mendiskusikan bagaimana cara melakukan
peningkatan harga dari minyak mentah yang memang di hasilkan dari banyak
negara-negara tersebut. Salah satu dari negara itu memiliki sejarah
kemerdekaan Arab Saudi yang tak kalah menarik untuk kita lihat dan pelajari.
Setelah pertemuan dengan para menteri itulah yang membuat OPEC
akhirnya di usulkan untuk di dirikan di Bagdad. Ini sendiri di atur oleh salah
satu hukum 1960 yang kala itu di buat langsung oleh presiden Amerika
Dwight Eisenhower. Di balik itu, ada sejarah kemerdekaan Amerika
Serikat yang memang menjadi awal dari semua hal. Dwight juga menekankan
impor dari minyak Venezuela dan Teluk Persia, dalam peindustrian minyak
Kanada dan Meksiko.
Bukan hanya itu, Romulo Betancourt presiden Venezuela juga mulai
menganalisa, untuk membentuk aliansi dengan negara-negara Arab. Tujuannya
untuk perlindungan otonomi dan profabilitas dari minyak bumi yang ada di
Venezuela. Ini pernah ada hubungannya dengan penyebab perang Arab Saudi,
sekilas dan sedikit hubungannya juga dengan penghasilan minyak. Itu
sebabnya, dengan di dirikannya OPEC yang akan menjadi penyatuan agar
koordinasi kebijakan-kebijakan dari negara-negara, dapat mudah di lakukan.
Mulai di bentuknya OPEC, karena keputusan sepihak dari salah satu
perusahaan minyak multinasional, yang memang kala itu menguasai industri
minyak dan akhirnya menetapkan harga di pasaran internasional. Yang kala
itu, harganya tidak masuk akal untuk di bandingkan dengan negara-negara atau
kawasan tertentu. Kita bisa memahami banyak hal tentang perekonomian
negara, dengan juga memperhatikan sejarah berdirinya bank BRI, agar kita
bisa membayangkan lebih jelas lagi.
OPEC sendiri juga memiliki banyak syarat utama khususnya, yang di
berlakukan untuk para anggotanya. Misalnya, negara yang berkaitan langsung,
harus pengekspor minyak mentah. Bukan itu saja, bagi para anggotanya juga
di anjurkan, bahkan di wajibkan untuk memiliki kepentingan yang sama
dengan negara-negara yang sudah menjadi anggota dari OPEC sendiri. Selain
itu, anggota lain yang ingin memprakasai juga harus memang di setujui oleh
mayoritas anggota OPEC. Syarat utama ini bertujuan, agar banyak anggota
OPEC bekerja sama dalam mewujudkan kedamaian di antara banyak negara-
negara yang mendukungnya, agar dapat mendapat suara bulat, tentang
penghasilan minyak.

OPEC juga menetapkan beberapa kebijakan. Misalnya, dalam hal


koferensi, ada agenda khusus yang di tetapkan dalam OPEC. Pertemuan
rutinnya di lakukan 2 kali dalam setahun. Jika banyak negara tidak dapat hadir,
mereka harus tetap mengirim wakilnya untuk datang, dan memiliki satu hak
suara. Sehingga persetujuannya, akan di tentukan oleh negara anggotanya.
Kita bisa mulai melihat juga sejarah partai PKB yang menarik untuk kita lihat.
Dalam rapat atau konferensi OPEC, itu harus di pimpin oleh presiden
dan wakil presiden dari OPEC. Dan ini di pilih langsung oleh anggotanya.
Tujuan dari pertemuan setiap 2 kali dalam setahun ini adalah, merumuskan
kebijakan umum organisasi. Selain itu, ini juga di lakukan untuk
mengukuhkan penunjukkan anggota dewan gubernur.

B. Tujuan OPEC
1. Memastikan kepentingan dari negara-negara penghasil minyak agar
cukup mendapat penjualan minyak dari hasilnya yang efisien.
2. Memenuhi kebutuhan minyak dunia yang memang selalu
menguntungkan banyak pihak.
3. Mengatur pemasokan minyak yang cukup
4. Menjaga stabilitas harga minyak dunia yang tetap terjaga
5. Mengatur kebijakan-kebijakan dalam melindungi negara anggotanya.
6. Menolak aksi penurunan harga minyak yang di lakukan oleh banyak
perusahaan besar dunia. Ada peninggalan bersejarah di dunia yang
juga tak kalah indah.
7. Menggabungkan kebijakan perminyakan atas kawasan dari negara-
negara anggota

Secara umum, Tujuan OPEC dibagi menjadi dua tujuan utama, yakni:
1. Tujuan Ekonomi
Tujuan OPEC secara ekonomi adalah untuk mempertahankan harga
minyak dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara-negara
produsen

2. Tujuan Politik
Tujuan OPEC secara politik adalah untuk mengatur hubungan dengan
perusahaan-perusahaan minyak asing atau pemerintah negara-negara
konsumen.
Saat ini, OPEC telah berusia 56 tahun. OPEC pun kini telah
menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yaitu “preserving and
enhancing the role of oil as a prime energy source in achieving
sustainable economic development”.
Untuk mencapai tujuan ini, OPEC pun telah menyusun berbagai strategi ,
misalnya:
1. Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota
2. Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara
anggota
3. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar
internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga
4. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak
5. Menjamin suplai minyak bagi konsumen
6. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.

OPEC juga memiliki kebijakan-kebijakan lain, yakni:


1. Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara
anggota.
2. Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.
3. Menstabilkan harga minyak dunia.
4. Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-
negara anggota.

Manfaat OPEC yakni mengendalikan harga minyak mentah dunia


di antara sesama anggotanya yang merupakan negara-negara
pengimpor minyak. Hal ini dilakukan supaya harga minyak mentah
dunia tidak dikendalikan ataupun diambil alih oleh pihak-pihak
tertentu. Kondisi pengendalian harga minyak oleh pihak-pihak
tertentu dapat merugikan negara pengimpor minyak atau negara
lainnya

C. Anggota OPEC
1. Arab Saudi (September 1960)
2. Iran (September 1960)
3. Irak (September 1960)
4. Venezuela (September 1960)
5. Aljazair (1969)
6. Angola (Januari 2007)
7. Libya (Desember 1962)
8. Nigeria (Juli 1971)
9. Qatar (Desember 1961)
10. Uni Emirat Arab (November 1967)
11. Ekuador (2007)

Sebenarnya tahun 1973, Gabon sempat bergabung dengan OPEC,


yang statusnya member kala itu. Namun, tak lama kemudian memutuskan
untuk keluar. Sehingga OPEC ada dalam anggota lengkap sampai sekarang
yang masih sama. Indonesia sendiri pernah menjadi anggota dari OPEC dan
sempat bergabung untuk beberapa tahun. Ada banyak macam-macam ras di
Indonesia yang tak kalah menarik untuk kita lihat. Indonesia akhirnya memilih
untuk keluar, setelah memberikan surat keluar dari OPEC. Alasannya karena
Indonesia sudah memang menjadi importir minyak, dan memang tidak bisa
memenuhi produksi minyak yang membutuhkan ketetapan dari organisasi lain.
Karena Indonesia sudah menjadi perdagangan minyak sendiri, dan banyak
yang memesan minyak bumi.
Bergabungnya Indonesia dengan OPEC, sebenarnya adalah
keuntungan besar secara ekonomi dan politik untuk negara-negara lain. Tapi,
keuntungan itu menjadi perdebatan. Karena Indonesia sempat tidak lagi
menjadi negara pengekspor minyak, namun di anggap menjadi negara
pengimpor minyak. Bukan hanya itu, selama bergabung dengan OPEC,
Indonesia juga harus membayar uang yang wajib di bayarkan setiap tahunnya.
Bahkan, jika ada sidang OPEC, Indonesia juga harus ikut membayar biaya-
biaya lainnya, karena di ikuti langsung oleh delegasi RI.

Namun, tanpa di sangka ternyata Indonesia pada tahun 2014, saat


terpilih nya presiden baru untuk Indonesia, kembali menjadi anggota resmi
dari OPEC. Tapi tahun 2016, Indonesia kembali keluar. Kali ini alasannya
karena efek kebijakan dari Sejarah OPEC sendiri, yang ingin agar menurunkan
produksi minyak indonesia, tujuannya untuk menghentikan penurunan harga
minyak dunia. Dan ini menjadi akhir dari persetujuan Indonesia dengan
OPEC. Yang akhirnya, memilih untuk mengimpor minyak bumi sendiri, dan
menetapkan banyak hal untuk keuangan negara kawasan.

Itu tadi, sedikit tentang organisasi tinggi yang bergabung dengan


negara-negara lainnya, dalam penjualan minyak bumi yang menghasilkan
banyak minyak untuk negara-negara lainnya. Dari sini kita bisa memahami,
bahwa banyak organisasi yang ingin menaikkan harga minyak bumi menjadi
tinggi di pasaran internasional, karena itu negara kita Indonesia memilih
sendiri dalam impor minyak ini.

D. Pengaruh OPEC di Dunia


Di dunia internasional, OPEC mewakili kekuatan politik dan ekonomi
yang cukup signifikan. Dua pertiga cadangan minyak dunia serta setengah
ekspor minyak dunia dimiliki negara anggota OPEC. Pada 1970-an, OPEC
menunjukkan kekuatannya dalam pentas politik dunia, ketika mereka
melakukan embargo terhadap Amerika Serikat.
Pada masa itu, Perang Yom Kippur meletus di Timur Tengah, antara
Israel yang berperang dengan Mesir dan Suriah. Amerika Serikat kemudian
membantu Israel dalam peperangan tersebut.
Sebagai respons atas langkah Amerika, OPEC lantas menerapkan
embargo minyak yang ditargetkan kepada Amerika Serikat dan sekutu
Eropanya. Embargo berlangsung dari tanggal 19 Oktober 1973 hingga 17
Maret 1974.
Embargo itu berdampak sangat luas, meliputi inflasi serta resesi
ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang menjadi target
embargo.

Pada waktu itu, akibat embargo, pemilik mobil di Amerika Serikat


dibatasi untuk hanya membeli bensin pada hari tertentu, serta penerapan plat
nomor genap-ganjil untuk beroperasi bergantian. Embargo minyak juga
mendorong produsen mobil memproduksi kendaraan berukuran lebih kecil dan
hemat bahan bakar.
Bahkan setelah embargo berakhir, harga minyak terus naik, dan
ekonomi Amerika Serikat semakin morat-marit. Meski karena hal itu OPEC
dianggap telah berlaku “jahat” dalam arena politik, namun organisasi itu juga
memiliki tujuan yang bisa dijustifikasi.
Selain itu, OPEC berfungsi mencegah anggotanya dimanfaatkan oleh
negara-negara industri, dengan memastikan negara-negara pengekspor minyak
memperoleh harga minyak yang adil.

Anda mungkin juga menyukai