Anda di halaman 1dari 9

North American Free Trade Agreement (NAFTA)

DISUSUN OLEH:
• BAYU TRIYAS F. (BBA 117 113)
• CINDY FINA OKTARY (BBA 117 221)
• GITA DWI LESTARI (BBA 116 055)
• LESTARI KRISTI (BBA 117 300)
• MELIN WULANDARI (BBA 117 062)
• PRISKA NUARI (BBA 117 232)
• RICKY (BBA 117 053)
• SEPTI AYU PRATAMA (BBA 117 216)
• TULUS KRISNANTO (BBA 117 192)
Sejarah Terbentuknya NAFTA
Menelaah sejarah pembentukan NAFTA, haruslah dimulai dari hubungan
kondisi ekonomi Meksiko pada awal tahun 1980 dan hubungannya dengan
AS pada dekade selanjutnya. Titik ini penting untuk dipahami karena pada
titik inilah, “roh” dari NAFTA itu sendiri muncul dan termanifestasi.
Pada tahun 1980, Meksiko berada dalam pemerintahan presiden Miguel
de la Madrid yang sedang berusaha mentransformasi perekonomiannya
akibat krisis utang meksiko dengan merumuskan kebijakan apertura (market
opening). Krisis yang dialami meksiko lebih disebabkan oleh rendahnya
domestic saving dan meningkatnya nilai tukar berlebihan (over valued)
terhadap peso. Hal inilah yang membuat presiden Salinas pengganti presiden
Miguel de la Madrid, memutuskan untuk membuka ekonomi Meksiko
kepada pasar dunia.
Tujuan dan Fungsi Dibentuknya NAFTA
1. Tujuan NAFTA
• Penghapusan hambatan perdagangan dan fasilitasi pergerakan lintas batas barang dan
jasa.
• Promosi kondisi persaingan yang adil
• Peningkatan substansial peluang investasi di wilayah "partai".
• Memberikan perlindungan yang memadai dan efektif dan penegakan hak
kekayaan intelektual dalam setiap wilayah partai.
• Menciptakan prosedur yang efektif untuk pelaksanaan dan penerapan perjanjian
ini untuk administrasi bersama dan untuk penyelesaian sengketa.
• Membentuk kerangka kerja untuk kerjasama lebih lanjut trilateral, regional dan
multilateral untuk memperluas dan meningkatkan manfaat dari perjanjian ini.
2. Fungsi NAFTA
• Tarif Pertanian AS-Kanada
• Tarif Pertanian Kanada-Meksiko
• Tarif Pertanian AS-Meksiko
• Hambatan Non-Tarif
• Asal Produk
• Perlindungan Impor Produk Sensitif
Negosiasi dan Perjanjian Yang Telah Disepakati
Dalam NAFTA
1. Regulasi dan Peraturan NAFTA Terhadap Anggotanya
a. Perdagangan
Dalam bidang perdagangan pengaturannya memuat ketentuan tentang
penghapusan hambatan tarif dan non tarif. Tarif akan diturunkan secara
perlahan, tergantung jenis dan tingkat kepentingan terhadap produk.
b. Keimigrasian
Di bidang keimigrasian, NAFTA memberikan kemudahan bagi pengusaha yang
akan melakukan kegiatan bisnisnya, NAFTA mengizinkan adanya visa sementara
kepada pengusaha dan barang barang untuk tujuan tertentu (temporary entry
for bussines person & goods).
c. Finansial
Dalam bidang finansial, hak-hak yang diatur adalah hak untuk transfer
mata uang dalam investasi maupun perdagangan, dan juga
pembebasan penggunaan mata uang ketiga negara berdasarkan nilai
pasar pada saat hari transaksi.
d. Investasi
Artikel 1102 NAFTA mengatur tentang Investasi, yang menurut definisi
umum berarti pembelian aset untuk meningkatkan nilai suatu produk,
yang meliputi tanah, bangunan, barang modal dan bahan baku serta
bahan penolong untuk kegiatan produksi, Investasi dalam pengertian
NAFTA bukan merupakan investasi portofolio.
2. Regulasi dan Peraturan NAFTA Terhadap Pihak Luar
a. Perdagangan
Ketentuan terhadap pihak diluar NAFTA dalam masalah perdagangan,
memberlakukan ketentuan proteksi untuk memaksimalkan keuntungan
angota NAFTA.
b. Investasi
Dalam meningkatkan kesempatan investasi, regulasi ini akan memiliki
pengaruh secara langsung terhadap pihak-pihak di luar NAFTA.
c. Imigrasi
Dalam NAFTA di atur ketentuan mengenai Temporary entry for business
person (TEFBP). TEFBP ini di berikan kepada para pengusaha yang berasal
dari luar NAFTA yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan dan
investasi.
Hubungan Dagang NAFTA dan Indonesia
1. Impor – Ekspor AS dan Indonesia
a. Impor
Dari data yang kami peroleh, Indonesia merupakan pemasok barang
impor terbesar ke-22 amerika serikat pada tahun 2018. Impor barang
AS dari Indonesia mencapai angka $20.9 Milyar di 2018, atau naik 3,3%
($660 Juta) dari tahun 2017.
b. Ekspor
Dalam bidang ekspor, Indonesia sendiri merupakan pasar ekspor
barang terbesar ke-34 AS pada tahun 2018. Ekspor barang AS ke
Indonesia sendiri pada 2018 berjumlah $8.2 Milyar, atau naik 19,8%
($1.4 milyar) dari 2017.
KESIMPULAN
• Dampak Positif Bagi Perekonomian Indonesia:
• Memperbesar jangkauan pasar ekspor indonesia di negara negara anggota NAFTA.
• Lebih mudah mendapatkan barang-barang yang belum bisa diproduksi sendiri oleh
indonesia.
• Lebih mudah masuknya para investor-investor dari negara anggota NAFTA.
• Dampak Negatif Bagi Perekonomian Indonesia:
• Dampak awal pada ASEAN sendiri sebagai suatu wilayah ekonomi di dunia tidak terlalu
besar. Namun karena produk pertanian Indonesia memainkan peranan yang besar, baik
secara domestik maupun secara regional (ASEAN), maka dampak yang diterima di
indonesia pun paling besar di antara negara negara ASEAN lainnya.
• Efek negatif terhadap ekspor komoditas pertanian juga lebih besar dibandingkan negara
ASEAN lainya, diantaranya ekspor beras akan turun 70% dibandingkan malaysia yang
misalnya hanya mengalami penurunan sekitar 2,8%.

Anda mungkin juga menyukai