Anda di halaman 1dari 4

Open thoracotomy bedside on emergency department

Jumlah pasien yang tiba di Rumah sakit akhir – akhir ini mengalami peningkatan, ini dialami karena ter –
upgrade nya sistem penanganan trauma di seluruh dunia. Pasien yang selamat pada resusitasi jantung
paru seringkali masih membutuhkan torakotomi segera sebagai komponen integral di resusitasi gawat
darurat. Penerapan Emergency Department Thoracotomy (EDT) membutuhkan pemahaman
menyerluruh tentang fisiologisnya tujuan, maneuver, teknis dan kardiovaskuer serta konsekuensi
metabolismenya, ulasan ini menyoroti prosedur mahal ini dalam penggunaan fitur dan indikasi klinis
spesifik EDT untuk menyelamatkan pasien. 1

Emergency Thoracotomy adalah prosedur yang berpotensi menyelamatakan jiwa dengan hasil yang
paling menguntungkan dalam kasus trauma. Pedoman praktek sehari – hari dapat di ambil dari Komite
Trauma ACS (American College of Surgeon), namun penerapan ACS tidak beraku pada daerah eropa
dengan kasus trauma tembus karena mendapatkan hasil yang buruk. 2
Table dia atas digunakan sehari – hari di emergency deoartment dan sangat mudah digunakan pada
situasi kritis seperti kasus trauma yang berat. 2

Bermacam guideline telah diperkenalkan, disamping dari mekanisme injury, perimbangan penggunaan
algoritme disaran kan dalam pengelolaan pasien pada tanda – tanda vital pasien. 2

Emergency thoracotomy (ET) guideline pertama kali diperkenalkan di tahun 2001 oleh American College
of Surgeon Committee on trauma, ET dilakukan baik di IGD atau di OK, pada trauma tembus merupakan
indikasi kuat untuk dilakukan ET dengan hasil yang baik, terumtama jika terdeteksinya cedera pada
jantung , contoh pada tamponade jantung. Namun masih dalam perdebatan ET dalam trauma tumpul
karena memiliki hasil yang buruk, dalam penatalaksanaan yang ET pun memerlukan biaya yang tinggi,
oleh karena itu pada indikasi yang tepat mungkin dapat menghemat biaya tanpa disertai dengan
pemberat lainnya, contoh jika ada cedera kepala dan adanya infeksi pada pasien yang dapat
menyebabkan sepsis.2
Sebagai dokter dihadapkan dengan pengawasan yang tepat untuk mengidentifikasi pasien agar tepat
dan memiliki manfaat yang besar pada penggunaan emenrgency deoartment thoracotomy (EDT).
Resusitasi selalu menjadi kunci utama penyelamatan pasien. Algoritme yang diusulkan dengan jelas
mendefinifiksan indikasi untuk penggunaan EDT pada saat ini.

Selain sumberdaya manusia yang ada, di IGD harus ada alat – alat yang canggih sebagai pediktor
negative dari hasil neurologis yang harus tetap di evaluasi, penilaian karakteristik syok yang bersifat
irresversibel pada pasien yang terluka parah dapat memprediksikan prognosa pada pasien. 1
Reference

1. Cothren CC, Moore EE. Emergency department thoracotomy for the critically injured patient:
Objectives, indications, and outcomes. World J Emerg Surg. 2006;1(1):1-13. doi:10.1186/1749-
7922-1-4

2. Segalini E, Di Donato L, Birindelli A, et al. Outcomes and indications for emergency thoracotomy
after adoption of a more liberal policy in a western European level 1 trauma centre: 8-year
experience. Updates Surg. 2019;71(1):121-127. doi:10.1007/s13304-018-0607-4

Anda mungkin juga menyukai