Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROYEK 4

GETARAN DAN GELOMBANG


“OSILASI TERKOPEL”
Dosen Pengampu: Denny Darmawan, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh:
Ulil Khasanah (17302244013)

Pendidikan Fisika I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
A. ALAT DAN BAHAN

Benang

Bandul

Pada proyek osilasi terkopel ini kami menggunakan alat sederhana yang

terdiri dari benang, penyangga, bandul berupa bola bekel, dan kamera hp.

Benang yang kami gunakan memiliki panjang 1 meter sedangkan bandul yang

digunakan yaitu 2 bola bekel dengan massa yang sama. Kemudian untuk

mendapatkan gambar grafiknya, kami menggunakan aplikasi tracker. Dalam

mengambil video yang kami lakukan yaitu menempatkan kamera hp di sisi

kanan atau kiri dari masing-masing bandul dengan jarak dan pengaturan

perbesaran video yang sama agar meminimalisir terjadinya kesalahan sudut

pandang saat video ditracker.

B. HASIL DAN ANALISIS DATA


Kami melakukan percobaan ini di ruang sidang lantai 2 gedung D03
FMIPA UNY. Keadaan ruangan saat percobaan yaitu tertutup dan AC dalam
kondisi mati untuk meminimalisir terjadinya gesekan dengan udara. Kemudian,
kami melakukan percobaan ini sebanyak tiga variasi yaitu kedua bandul
disimpangkan searah, berlawanan arah, dan superposisi (salah satu bandul
disimpangkan sedangkan bandul yang lainnya diam). Berikut grafik yang
dihasilkan dari 3 variasi percobaan osilasi terkopel:
1. Kedua bandul disimpangkan searah

Dari grafik di atas, dapat diambil data pada titik-titik puncaknya yaitu:
Bandul A Bandul B
t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm) t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm)
0,697 0 - 1,069 1,327 0 - 1,064
2,687 1,99 3,156 1,073 2,886 1,559 4,028 1,057
4,645 1,958 3,207 1,051 4,512 1,626 3,862 1,025
6,602 1,957 3,209 1,049 6,171 1,659 3,785 1,003
8,526 1,924 3,264 1,016 7,763 1,592 3,945 1,032
10,583 2,057 3,052 1,007 9,356 1,593 3,942 1,027
12,475 1,892 3,319 1,007 11,015 1,659 3,785 1,016
14,498 2,023 3,104 0,993 12,64 1,625 3,865 1,015
16,423 1,925 3,262 0,998 14,299 1,659 3,785 1,011
18,446 2,023 3,104 1 15,958 1,659 3,785 1,008
Rata-rata 1,7749 3,186333 1,0263 Rata-rata 1,4631 3,864667 1,0258

2. Kedua bandul disimpangkan berlawanan arah


Dari grafik di atas, dapat diambil data pada titik-titik puncaknya yaitu:

Bandul A Bandul B
t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm) t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm)
0,928 0 - 1,048 1,936 0 - 0,93
2,904 1,976 3,178 1,069 3,952 2,016 3,115 0,907
4,88 1,976 3,178 1,052 5,888 1,936 3,244 0,89
6,775 1,895 3,314 1,038 7,824 1,936 3,244 0,89
8,751 1,976 3,178 1,044 9,8 1,976 3,178 0,88
10,687 1,936 3,244 1,031 11,695 1,895 3,314 0,881
12,622 1,935 3,245 1,033 13,631 1,936 3,244 0,862
14,599 1,977 3,177 1,042 15,566 1,935 3,245 0,875
16,575 1,976 3,178 1,007 17,542 1,976 3,178 0,87
18,551 1,976 3,178 1,023 19,478 1,936 3,244 0,863
Rata-rata 1,7623 3,207778 1,039 Rata-rata 1,7542 3,222889 0,8848

3. Salah satu bandul disimpangkan (superposisi)

Dari grafik di atas, dapat diambil data pada titik-titik puncaknya yaitu:
Bandul A Bandul B
t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm) t (s) T (s) ω (rad/s) A (cm)
0,232 0 - 0,692 0,929 0 - 1,047
2,057 1,825 3,441 0,703 2,687 1,758 3,572 1,05
4,014 1,957 3,209 0,715 4,28 1,593 3,942 1,037
5,872 1,858 3,38 0,727 5,905 1,625 3,865 1,039
7,73 1,858 3,38 0,745 7,498 1,593 3,942 1,02
9,754 2,024 3,103 0,759 9,124 1,626 3,862 1,029
11,711 1,957 3,209 0,783 10,749 1,625 3,865 1,02
13,669 1,958 3,207 0,799 12,342 1,593 3,942 1,005
15,626 1,957 3,209 0,824 13,934 1,592 3,945 0,99
17,551 1,925 3,262 0,838 15,593 1,659 3,785 0,984
19,508 1,957 3,209 0,845 17,186 1,593 3,942 0,977
21,432 1,924 3,264 0,854 18,811 1,625 3,865 0,967
23,357 1,925 3,262 0,861 20,437 1,626 3,862 0,953
25,347 1,99 3,156 0,877 22,029 1,592 3,945 0,939
27,338 1,991 3,154 0,868 23,655 1,626 3,862 0,928
29,295 1,957 3,209 0,875 25,248 1,593 3,942 0,921
31,253 1,958 3,207 0,88 26,873 1,625 3,865 0,912
33,21 1,957 3,209 0,885 28,499 1,626 3,862 0,896
35,168 1,958 3,207 0,89 30,025 1,526 4,115 0,871
37,125 1,957 3,209 0,896 31,717 1,692 3,711 0,865
39,049 1,924 3,264 0,899 33,31 1,593 3,942 0,853
41,04 1,991 3,154 0,904 34,902 1,592 3,945 0,841
42,964 1,924 3,264 0,909 36,495 1,593 3,942 0,825
44,955 1,991 3,154 0,91 38,153 1,658 3,788 0,817
46,879 1,924 3,264 0,913 39,746 1,593 3,942 0,812
48,836 1,957 3,209 0,914 41,372 1,626 3,862 0,798
50,794 1,958 3,207 0,914 42,964 1,592 3,945 0,785
Rata-rata 1,94469 3,230846 0,83996 Rata-rata 1,61673 3,88681 0,93263

Tabel yang berada di bawah grafik merupakan data hasil grafik dan
perhitungannya. Adapun persamaan-persamaan yang digunakan dalam tabel
tersebut:
 Untuk mencari periode menggunakan selisih waktu dari dua ouncak yang
berdekatan, T = tn+1 – tn.
 Untuk mencari frekuensi osilasi menggunakan persamaan
Berdasarkan analisis dan perhitungan data di atas dapat disederhanakan
melalui tabel di bawah ini :
ω (rad/s) ∆ω Amplitudo (s)
Variasi ∆A (s)
Bandul A Bandul B (rad/s) Bandul A Bandul B
Mode 1 3,18633 3,86467 0,67833 1,0263 1,0258 0,0005
Mode 2 3,20778 3,22289 0,01511 1,039 0,8848 0,1542
Superposisi 3,23085 3,88681 0,65596 0,83996 0,93263 0,09267

C. PEMBAHASAN

Osilasi terkopel merupakan suatu osilasi yang terjadi saat dua atau lebih

sistem osilasi yang terhubung mengalami resonansi. Proyek osilasi terkopel

yang kami lakukan bertujuan untuk membuktikan frekuensi osilasi bandul A

sama dengan frekuensi bandul B. Pada osilasi terkopel, jika panjang tali beban

satu dengan beban lainnya memiliki panjang sama maka periode yang

dihasilkan nantinya akan sama pula. Frekuensi osilasi yang dihasilkan dari

osilasi terkopel ini lebih dari satu dimana hasil akhirnya nanti dirata-rata.

Terdapat tiga kondisi yang kami variasi pada percobaan osilasi terkopel yaitu

kondisi pertama (mode 1) saat xa = xb artinya arah simpangan dan besar sudut

kedua bandul sama. Kemudian, kondisi kedua (mode 2) saat xa = -xb artinya

arah simpangan yang dilakukan berlawanan dan besar sudutnya tetap sama.

Terakhir kondisi ketiga (superposisi) yaitu terjadi saat salah satu bandul

disimpangkan sedangkan bandul lainnya mula-mula diam. Bandul yang tadinya

berosilasi dengan amplitudo maksimum semakin lama akan mengalami

penurunan amplitudo sedangkan bandul yang awalnya diam mulai berayun.

Peristiwa tersebut terjadi secara bergantian hingga kedua bandul teredam

sempurna.

Untuk mendapatkan data, kami mengambil video dari pergerakan kedua

bandul kemudian diinput ke dalam aplikasi tracker. Dari aplikasi tersebut

didapatkan grafik dan nilai pada masing-masing titik. Selanjutnya dari grafik
yang didapatkan, dapat digunakan untuk mencari amplitudo maksimum yang

diperoleh dari titik-titik puncak setiap gelombang. Kemudian, untuk mencari

periode menggunakan selisih waktu dari dua puncak yang berdekatan, T = t n+1 -

tn. Dari nilai periode yang diperoleh tersebut digunakan untuk menghitung nilai

frekuensi osilasi yaitu .


Pengambilan data pertama yaitu saat mode 1 dimana kedua bandul
disimpangkan dengan arah dan besar sudut yang sama. Grafik yang dihasilkan
dari bandul A dan bandul B dapat dilihat pada analisis data. Seharusnya
amplitudo dan frekuensi osilasi yang dihasilkan kedua bandul sama namun
pada grafik terlihat tidak tepat sama. Hal tersebut juga dapat dilihat dari
perhitungan yang ada di tabel. Didapatkan nilai rata-rata bandul pertama yaitu
ωa = 3,186333 rad s-1 dan Aa = 1,0263 cm sedangkan untuk bandul kedua yaitu
ωb = 3,864667 rad s-1 dan Ab = 1,0258 cm. Dari grafik tersebut juga dapat
dilihat bahwa osilasi antara bandul A dan bandul B sefase. Antara bandul
pertama dan kedua memiliki selisih yang tidak signifikan untuk frekuensi
osilasi dan amplitudonya sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya memiliki
frekuensi osilasi dan amplitudo yang sama.
Pengambilan data kedua yaitu saat mode 2 dimana kedua bandul
disimpangkan dengan arah yang berlawanan dan besar sudutnya sama. Grafik
yang dihasilkan dapat dilihat pada analisis data. Dari grafik terlihat bahwa
osilasi antara bandul satu dengan bandul lainnya tidak sefase. Seharusnya
amplitudo dan frekuensi osilasi yang dihasilkan kedua bandul sama namun
pada grafik terlihat tidak tepat sama. Hal tersebut juga dapat dilihat dari
perhitungan yang ada di tabel. Didapatkan nilai rata-rata bandul pertama yaitu
ωa = 3,207778 rad s-1 dan Aa = 1,039 cm sedangkan untuk bandul kedua yaitu
ωb = 3,222889 rad s-1 dan Ab = 0,8848 cm. Di antara keduanya memiliki selisih
frekuensi osilasi dan yang tidak signifikan dan memiliki selisih yang signifikan
untuk amplitudonya. Amplitudonya berbeda dapat disebabkan karena adanya
pergeseran letak kamera dalam mengambil videonya sehingga video yang
dihasilkan memiliki perbesaran yang berbeda dan hasil amplitudonya berbeda.
Pengambilan data ketiga yaitu superposisi yang dilakukan dengan salah
satu bandul disimpangkan dan bandul lainnya diam. Pada percobaan ini terjadi
peristiwa resonansi dimana bandul yang awalnya diam lama kelamaan ikut
bergerak dan bandul yang awalnya bergerak lama kelamaan akan diam.
Peristiwa ini terus terjadi secara bergantian hingga kedua bandul teredam
sempurna. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang dihasilkan seperti pada analisis
data. Seharusnya amplitudo awal yang dihasilkan pada bandul kedua sama
dengan amplitudo terakhir bandul pertama. Hal ini terjadi karena adanya
peristiwa resonansi tersebut. Frekuensi osilasi yang dihasilkan kedua bandul
seharusnya sama namun pada percobaan ini tidak tepat sama. Hal tersebut
dapat dilihat dari perhitungan yang ada di tabel. Didapatkan nilai rata-rata
bandul pertama yaitu ωa = 3,230846 rad s-1 dan Aa = 0,83996 cm sedangkan
untuk bandul kedua yaitu ωb = 3,88681 rad s-1 dan Ab = 0,93263 cm. Di antara
keduanya memiliki selisih frekuensi osilasi dan amplitudo yang tidak
signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya memiliki frekuensi
osilasi dan amplitudo yang sama.

Dalam pengambilan data pertama hingga ketiga pada percobaan osilasi

terkopel ini masih terdapat kekurangan pada alat yang digunakan dan masih

terdapat gaya gesek udara walaupun sangat kecil. Selain itu, cara pengambilan

video yang dilakukan juga dapat mempengaruhi cara pandangnya. Itulah

beberapa hal yang dapat menyebabkan osilasi tidak sempurna.

D. DAFTAR PUSTAKA
King, George C. 2008. Vibrations and Waves. Manchester: Wiley

E. LAMPIRAN

Kelompok Proyek:
1. Ulil Khasanah (17302244013)

2. Pramudya Wahyu Pradana (17302244025)


3. Mutia Ulfa Seftianingsih (17302244031)

4. Siwiati Tri Dewanti (17302244033)

Anda mungkin juga menyukai