2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5815
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERAN KELUARGA (ORANG TUA) DALAM UPAYA
PENANGGULANGAN ANAK PECANDU NARKOBA
Skripsi
Disusun Oleh:
130901034
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
MEDAN
2018
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Peran Keluarga (Orang Tua)
dilakukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana strata 1 dari
Sumatera Utara.
bimbingan, nasehat,dan dukungan baik itu secara moril ataupun material dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan di Fakultas Ilmu Sosial
sekaligus Pembimbing Skripsi penulis selama ini di Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Dr. Harmona Daulay, M.Si selaku Ketua Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu
4. Dr. Hadriana Marhaeni Munthe, M.Si selaku Penguji Skripsi yang telah
skripsi saya.
ii
penulis, Bapak Triyono dan Ibu Irma Suryani Siregar yang selalu setia
Ardiansyah, Harry Putra Pratama, Azura Muesera, Sari Warna Tanjung, Tari
Putri dan Astri Rahma Sari, terima kasih atas kebersamaan kita selama ini,
setiap momen suka duka yang telah kita alami selama masa perkuliahan
semoga menjadi kenangan manis untuk kita dan penulis yakin kita semua pasti
sukses ke depannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap
skripsi ini dapat berguna untuk para pembaca khususnya bagi penulis sendiri.
iii
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB V PENUTUP
vi
PENDAHULUAN
maupun tidak langsung dari proses interaksi sosial, dimana penggunaan narkoba
Desa Bandar Khalipah sudah pada tahap yang memprihatinkan. Hampir setiap
pecandu narkoba usai mereka menggunakan narkoba seperti bong alat penghisap
lingkungan Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang. Kasus penangkapan pecandu narkoba usia remaja hingga usia dewasa
juga sudah beberapa kali terjadi hingga tahap dimasukan kepada penahanan di
tersebut dapat menjalani kehidupan kesehariannya dengan baik dan benar sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku. Menurut Maulani (2010) “Peran keluarga
(orang tua) adalah seperangkat tingkah laku dua orang ayah, ibu dalam bekerja
stimulus tertentu baik berupa bentuk tubuh maupun sikap moral dan spiritual serta
emosional anak yang mandiri”. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud
peranan keluarga adalah pola tingkah laku dari anggota keluarga seperti ayah, ibu
dan anak berupa tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing
siap dalam kehidupan bermasyarakat. Peran keluarga terutama dari orang tua
dalam kasus penyalahgunaan narkoba pada anak diharapkan tidak hanya sampai
dalam konteks pencegahan saja, melainkan seperti di dalam penelitian ini jika
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengawasi anggota keluarga yang
kesibukan orang tua tanpa disadari mempengaruhi pergaulan anak dan hal itu
Padahal seperti yang kita ketahui orang tua adalah orang pertama tempat
sosialisasi primer dalam pembinaan anak, sehingga peran orang tua sangat
anak yang sudah terlanjur menggunakan narkoba peran orang tua sangat
dibutuhkan, yaitu orang tua diharapkan memainkan perannya lewat kontrol sosial
orang tua, agar anak bisa kembali pulih dari kecanduannya terhadap narkoba.
terjerumusnya anak menjadi pecandu narkoba. Apabila sudah terjadi, artinya pada
salah satu anggota keluarga kita sudah terjerumus menjadi pecandu narkoba.
maupun perilaku dari anak pecandu terkait. Salah satu upayanya adalah dengan
cara melaporkan kasus pecandu narkoba tersebut kepada institusi resmi negara,
dalam hal ini adalah BNN (Badan Narkotika Nasional). BNN merupakan sebuah
tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2011
medis maupun rehabilitasi sosial. BNN memiliki berbagai macam program dalam
panti rehabilitasi bagi anak pecandu narkoba. Panti rehabilitasi tersebut berfungsi
untuk mengobah pola perilaku si anak dan melakukan pengobatan secara medis
Peredaran narkoba yang terus meningkat ini tidak hanya terjadi di kota-
kota besar, narkoba juga sudah merusak kehidupan di kalangan masyarakat desa,
seperti halnya yang terjadi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Desa Bandar Khalipah merupakan desa yang memiliki
luas wilayah 7,25 (Km2) dengan jumlah penduduk 40.724 jiwa. Bedasarkan data
desa tahun 2015 yang ada secara umum penduduk Desa Bandar Khalipah ini
terdiri dari berbagai macam suku dan agama dengan penduduk mayoritas dengan
suku Batak Mandailing, Batak Simalungun dan Jawa dan beragama Islam. Dari
data yang ada mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa Bandar Khalipah
merupakan buruh yang selalu pergi pagi dan pulang malam hari. Kesibukan
muda yang tinggal di wilayah tersebut. kesibukan orang tua tersebut yang terlalu
sibuk bekerja secara sadar maupun tidak sadar mempengaruhi bebasnya pergaulan
anak, sehingga anak-anak usia dini pada masyarakat Bandar Khalipah rentan
terhadap pergaulan yang salah. Terlihat banyak anak-anak yang bergaul maupun
bertindak tidak sesuai dengan umurnya, misalnya melakukan balap liar, selain itu
Khalipah, terutama pada anak-anak remaja yang rentan usianya sekitar 12-17
tahun, banyak beberapa dari mereka yang sudah merokok layaknya orang dewasa.
hingga pada akhirnya mereka ingin melakukan sesuatu yang lebih hanya
terhadap diri korban atau pengguna tetapi lebih luas lagi berdampak negatif
bahkan lebih jauh lagi mengakibatkan terjadinya biaya sosial yang tinggi (social
Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), atau yang lebih populer
dengan sebutan narkoba merupakan peringkat tertinggi dan tantangan paling besar
pengguna narkoba usia anak dan remaja juga sangat tinggi hal ini dibuktikan
pengguna narkoba usia anak mencapai 14.000 jiwa. Mereka berada di rentang usia
12-21 tahun (Hendrian, 2016). Jumlah ini mengagetkan, mengingat data terakhir
menyebutkan, total pengguna narkoba segala usia mencapai 5 juta jiwa. Angka
bahkan dalam 3 bulan ke depan ternyata jumlah tersebut telah meningkat menjadi
5,9 juta orang. Terdapat 541 jenis narkotika baru di dunia. Saat ini, sebanyak 37
sudah masuk ke Indonesia. Namun, dari 37 jenis narkotika itu yang bisa diproses
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, sebagian besar korbannya adalah
melibatkan kerja sama dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilakukan
secara berkesinambungan, baik masyarakat luas hingga yang paling inti yaitu
karena keberadaan anak bangsa menentukan arah dan masa depan bangsa
ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya
(Simangunsong, 2015). Hal inilah yang menjadi fenomena sosial yang terjadi di
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana peran orang
narkoba dengan judul proposal penelitian “Peran Keluarga (Orang Tua) Dalam
rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana peran keluarga (orang
penelitian yang akan didapat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam
sosiologi keluarga.
karya ilmiah serta dapat dijadikan bahan rujukan pada penelitian selanjutnya, serta
yang digunakan, maka diberikan makna dan arti konsep yang dipakai dalam
penelitian ini. Adapun yang menjadi konsep-konsep dalam penelitian ini adalah :
dilakukan oleh orang tua ataupun anggota keluarga lainnya sehingga anak bisa
dan obat-obatan terlarang. Dalam fokus penelitian anak yang dimaksud disini
adalah anak pecandu narkoba yang bertempat tinggal di Desa Bandar Khalipah
4) Penyimpangan sosial adalah perbuatan atau prilaku yang tidak sejalan dengan
norma yang ada, yang dilakukan oleh anak pecandu narkoba di Desa Bandar
5) Kontrol sosial orang tua adalah suatu langkah yang dilakukan oleh orang tua
mendorong seorang anak untuk berprilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma
KAJIAN PUSTAKA
manakala tindakan itu ditujukan pada orang lain. Tindakan sosial menurut
Max Weber adalah suatu tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai
makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain
(Weber dalam Ritzer 2010). Dalam hal ini tindakan orang tua kepada anak
pecandu narkoba.
masuk dalam kategori tindakan sosial. Suatu tindakan akan dikatakan sebagai
tindakan sosial ketika tindakan tersebut benar-benar diarahkan kepada orang lain.
akibat dari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara pasif
dalam situasi tertentu. Ada 5 ciri pokok tindakan sosial menurut Max Weber
sebagai berikut:
1. Jika tindakan manusia itu menurut aktornya mengandung makna subjektif dan
3. Tindakan itu bisa berasal dari akibat pengaruh positif atas suatu situasi,
tindakan yang sengaja diulang, atau tindakan dalam bentuk persetujuan secara
10
tindakan sosial dapat pula dibedakan dari sudut waktu sehingga ada tindakan yang
diarahkan kepada waktu sekarang, waktu lalu, atau waktu yang akan datang.
Sasaran suatu tindakan sosial bisa individu tetapi juga bisa kelompok atau
tipe yaitu:
dimilikinya seperti kenal dengan pengurus panti rehabilitasi atau pun kenalan
Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada
bersifat absolut. Contoh : Upaya orang tua yang sadar akan nilai-nilai sosial
11
Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi
tindakan ataupun upaya orang tua untuk segera bertindak untuk menanggulangi
kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau
perencanaan. Contoh: Upaya orang tua untuk bertindak yang didasarkan atas
tersebut karena beranggapan dari dulu tidak ada yang berperilaku menyimpang
di keluarga terkait.
tanpa izin serta melanggar aturan yang ditetapkan dalam UndangUndang Nomor
dengan teori kontrol sosial, ide utama dibelakang teori kontrol ini adalah bahwa
Teori ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap manusia cendrung untuk
12
hukum. Oleh sebab itu para ahli teori kontrol menilai perilaku menyimpang
konteks ini teori kontrol sosial pararel dengan teori conformitas (Bagong, 2004).
Salah satu ahli yang mengembangkan teori ini adalah Hirschi dalam
individu agar tetap conform, seperti keluarga, sekolah atau institusi pendidikan
empat unsur utama didalam kontrol sosial internal, yaitu attachement (kasih
sumber kekuatan yang muncul dari hasil sosialisasi di dalam kelompok primernya
13
aturan. Terkait dengan kasih sayang, Formm dan Schindler dalam Horton dan
Hunt (1996 : 277) menjelaskan bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah
kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Pandangan psikiatrik berpendapat
kesehatan fisik terbesar adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan,
hubungan kasih sayang dalam satu lingkungan asosiasi yang intim. Sejalan
dengan yang dijelaskan oleh Formm dan kawan - kawannya, Soekanto (1990 : 18)
belaka, maka hal ini akan menimbulkan pemberontakan dalam diri anak tersebut.
secara langsung dan tidak diwakilkan pada kerabat atau bahkan mungkin pada
pembantu. Penelitian serupa, Eggan dan Dai dalam Horton dan Hunt (1996 : 98)
menunjukkan bahwa suasana mesra dan penuh kasih sayang dalam dunia yang
seseorang anak remaja. Commitment atau tanggung jawab yang kuat pada aturan
komitmen ini antara lain berupa kesadaran bahwa masa depannya akan suram
memilki rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri dan keluarganya tidak akan
menggunakan obat terlarang selama anak tersebut sadar bahwa tindakan tersebut
seorang anak tersebut cendrung untuk menahan dirinya untuk melakukan tindakan
14
Percut Sei Tuan, anak-anak yang sudah terlanjur menjadi pecandu narkoba
dilakukan orang tua terhadap anak pecandu narkoba di desa Bandar Khalipah
diharapkan anak bisa kembali pulih dan terlepas dari candunya terhadap narkoba.
Kontrol sosial yang dilakukan orang tua disini adalah orang tualebih mengawasi
gerak-gerik anak, dengan penjagaan yang ketat diharapkan peluang anak untuk
sayang dengan menasehati dan mengajak anak untuk kembali ke jalan yang benar
yaitu meninggalkan dunia narkoba diharapkan suatu saat anak bisa sadar.
Selanjutnya, kontrol sosial yang telah dilakukan orang tua anak pecandu narkoba
di desa Bandar Khalipah yaitu dengan mendidik, mengajak bahkan memaksa anak
15
di rumah, orang tua anak pecandu narkoba di Desa Bandar Khalipah juga ada
yang memasukkan anaknya ke dalam pesantren, hal ini sebagai bentuk kontrol
sosial orang tua yaitu dengan membatasi pergaulan anak, setelah dimasukkan ke
pengaruh buruk dari pergaulan bebas anak sebelumnya perlahan dapat hilang, di
harapkan setelah keluar dari pesantren anak sudah terlepas dari candunya akan
narkoba.
nilai dan norma - norma sosial agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan
tertib dan teratur. Seperti kontrol sosial yang telah dilakukan orang tua terhadap
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti
(nuclear family) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Gunarsa (2004)
16
(1) suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama , (2) suatu kelompok
kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan, (3) pasangan perkawinan
dengan atau tanpa anak, (4) pasangan nikah yang mempunyai anak dan (5) satu
terkenal yang peranannya sangat besar. Peranan yang sangat besar itu
1. Fungsi Reproduksi
tersebut.
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Afeksi
17
rasa kasih sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan
6. Fungsi Religius
7. Fungsi Pendidikan
sekolah secara formal. Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal
8. Fungsi Rekreasi
18
akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-
terjadi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, banyak anak remaja
yang mengalami ketergantungan obat atau menjadi pecandu narkoba di desa ini.
19
yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan
tubuh.
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya
seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
itu,yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. Harus disadari
kompleks, oleh karena itu diperlukan upaya dan dukungan dari semua pihak
20
terjadi akibat dari penggunaan narkoba. Hal ini relevan dengan hasil penelitian
yang sampai ke taraf ketergantungan akan membutuhkan uang yang cukup banyak
dan perjudian.
Dalam pasal 57 UU. No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan pasal 54
sebagai bagian dari masyarakat sangat banyak memiliki peran dalam upaya
pada remaja, bukan hanya tugas pihak yang berwajib. Akan tetapi, diperlukan
kerja sama semua pihak termasuk dalam hal ini peran orang tua. Sebagai orang
tua wajib menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan sehat remaja yaitu
21
perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan
b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena
merupakan buah cinta kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan
biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan
c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka
orang tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.
22
2. Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak
merasa tertekan,
3. Mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan
4. Ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik serta
anaknya, dan
motivasi kepada anak yaitu bagaimana cara membangkitkan kemauan kuat dari
dalam diri anak sendiri untuk sembuh, ini yang sulit dan butuh suatu program
khusus pemulihan. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh menutup-nutupi masalah
anak dan harus segera mengambil tindakan dan menempatkan anak pada program-
kesadaran dan kemauan anak untuk pulih dari penyalahgunaan narkoba bukanlah
masalah yang mudah. Untuk itu, anak sangat membutuhkan dukungan positif dari
antara konselor dan orang tua sangat dibutuhkan untuk menemukan kesadaran
23
anak dapat diarahkan untuk mau merenung dan berpikir jernih tentang dirinya.
dan berpikir setelah melewati suatu krisis, dimana dirinya sudah merasakan benar-
benar tidak berdaya dan dia tak mampu mengendalikan kondisi hidupnya lagi atau
mengalami suatu kejadian yang luar biasa dan sangat mengguncang dirinya serta
menghadapi jalan buntu, dia tak tahu lagi harus bagaimana berbuat. Kejatuhan
dan tekanan peristiwa traumatik ini yang membuat dirinya lelah kecanduan
narkoba. Namun pengalaman traumatik setiap orang berbeda-beda, ada yang cepat
dan ada yang lambat. Tetapi pada umumnya, dibutuhkan proses perjalanan
panjang untuk mengalami kesadaran ini. Salah satu cara merangsang anak yang
bermasalah dengan narkoba untuk mau merenung dan berpikir dapat diciptakan
dengan ketegasan sikap orang tua dan lingkungan terdekatnya untuk menutup atau
mengalami krisis atau tak berdaya, sehingga menuntun dirinya untuk berubah atau
menuntun dirinya mencari pertolongan yang tepat karena dirinya telah lelah
Disamping itu orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak dalam
bentuk mengarahkan anak pada kegiatan positif yang membangun harga dirinya
untuk menghilangkan kecanduannya terhadap narkoba, dalam hal ini orang tua
pengembangan dirinya sesuai dengan minat, bakat dan hobi anak. Jika anak
24
Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang disini peran orangtua
anak bisa jadi disebabkan oleh orangtua yang kurang peduli terhadap perilaku dan
perkembangan anaknya. Dalam hal ini anak kurang mendapatkan fungsi afeksi,
fungsi afeksi yaitu salah satu kebutuhan dasar manusia dimana anak memerlukan
kasih sayang atau rasa di cintai oleh orang tua. Sejumlah studi telah menunjukkan
bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama
salah satu faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba pada remaja dan
memberikan motivasi dan memberikan perhatian terhadap sang anak tetapi tidak
orang tua menerapkan fungsi-fungsi keluarga secara utuh, orang tua seharusnya
25
METODE PENELITIAN
kualitatif dimana metode ini bertujuan untuk memahami secara lebih mendalam
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Metode deskriptif digunakan untuk
fenomena realitas sosial yang ada dalam masyarakat objek penelitian (Bungin,
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informasi serta lebih peka dan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti memilih lokasi ini
dengan sengaja, dikarenakan ada hal menarik yang ingin diteliti yaitu ditemukan
26
penelitian ini yang menjadi unit analis adalah keluarga anak pecandu narkoba di
Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
3.3.2. Informan
pada analogi bola salju, yang dimulai dengan bola salju yang kecil kemudian
membesar secara bertahap karena ada penambahan salju ketika digulingkan dalam
hamparan salju. Ini dimulai dengan beberapa orang atau kasus, kemudian meluas
memilih informan pertama yaitu salah satu anak pecandu narkoba dan orang
didapatkan dari Kepala Desa Bandar Khalipah. Lalu untuk menemukan informan-
menjadi informan dalam penelitian ini, dengan informan 5 keluarga anak pecandu
narkoba ini peneliti telah mendapatkan data penelitian yang dirasa cukup sesuai
27
pengumpulan data agar data yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian yang
telah ditetapkan sebelumnya. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini
adalah:
3.4.1. Observasi
langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu yang diamati.
mendengar atau kegiatan dengan alat indra lainnya (Hasyim, 2012: 28). Teknik
pengumpulan data observasi adalah kegiatan yang pertama sekali dilakukan dari
Khalipah. Pada tahap ini peneliti melakukan teknik penelitian. Selain bertemu dan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam penelitian seperti catatan, alat tulis, kamera,
28
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (peneliti) yang mengajukan pertanyaan dan
kehidupan keluarga anak pecandu narkoba khususnya bagaimana peran orang tua
tidak diperlukan dalam penelitian, terlebih agar pewawancara tidak lupa dengan
3.4.3. Dokumentasi
yang dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik.
29
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif,
yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti
lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data kualitatif adalah foto yang didapat
melalui pemotretan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber
a. Sumber data primer, yaitu data yang peneliti dapat langsung dari lapangan
yang menjadi data penelitian. Data ini berupa hasil wawancara dengan 5
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
sekunder lainnya juga berasal dari hasil penelusuran online seperti internet
sumber-sumber terpercaya.
yang telah diperoleh dalam penelitian ini baik melalui observasi, wawancara,
30
selanjutnya telah dipelajari dan ditelaah secara seksama sehingga diperoleh hasil
atau kesimpulan yang baik dan pada akhirnya menjadi laporan penelitian.
31
Deli Serdang sesuai dengan data Desa Bandar Khalipah tahun 2015:
Dari orbitrasi di atas dapat diketahui bahwa Desa Bandar Khalipah adalah
desa yang berada di kawasan pinggiran kota (sub urban) yaitu Kota Medan,
Lubuk Pakam, dan Kecamatan Percut Sei Tuan. Keberadaan Desa Bandar
Khalipah sebagai daerah pinggiran maka hal ini secara tidak langsung juga akan
Dengan jarak tempuh yang sangat dekat itu juga akan menjadikan daerah Desa
daerah yang maju secara sosial, ekonomi, dan juga politik. Perkembangan daerah
Desa Bandar Khalipah ini juga nantinya akan diikuti dengan perkembangan
masyarakat Desa Bandar Khalipah tidak dapat di pungkiri juga akibat dari sudah
32
jumlah penduduknya sekitar 40.724 jiwa dengan perincian laki-laki lebih kurang
20.622 jiwa dan perempuan lebih kurang 20.102 jiwa. Jumlah kepala keluarga
(KK) di desa ini sekitar 8.578 dengan jumlah rata-rata setiap keluarga memiliki
3 Khatolik - -
4 Hindu - -
5 Budha 81 0,20
6 Khonghucu - -
33
menganut agama islam sejumlah 39.017 orang, kemudian diikuti penganut agama
protestan sebanyak 1626 orang. Sementara itu penganut agama Budha sebanyak
81 orang dan penganut agama khatolik, hindu dan khonghucu tidak ada.
heterogen, terbukti dengan banyaknya suku/etnis yang hidup menetap dan tinggal
di wilayah ini. Adapun suku terbesar adalah jawa dan yang terkecil adalah aceh,
34
3 TK 2.364 5,80
4 Tidak Tamat SD - -
Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk yang tamat
sekolah SLTA sangat besar jumlahnya yaitu sebanyak 9.333 orang, hal ini sudah
dapat dikatakan baik. Kemudian penduduk yang tamat SLTP berjumlah 8.787
orang disusul penduduk yang tamat SD sebanyak 7.159 orang. Penduduk yang
tidak pernah sekolah berjumlah 488 orang, penduduk yang belum sekolah
35
dengan profesi masyarakat - masyarakatnya. Suatu desa dapat dikatakan maju atau
profesi mereka, maka kondisi sosial ekonomi desa juga semakin baik dalam hal
ini tingkat perilaku menyimpang juga akan meningkat. Adapun kondisi sosial
Dari Tabel 4.5. dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Bandar Khlalipah
desa ini cukup rukun. Dengan keadaan pekerjaan warga masyarakat yang
penghasilan yang rendah, maka dengan pekerjaan sebagai buruh bangunan dan
36
dengan kota - kota besar seperti Kota Medan, namun bila pendidikan dan juga
yang masih terpecil lainya, maka dapat dikatakan bahwa pekerjaan dan juga
pendidikan masyarakat Desa Bandar Khalipah sudah lebih baik. Menurut peneliti
narkoba. Untuk itu, perlu adanya pembinaan yang dilakukan oleh pihak - pihak
tertentu terhadap orangtua dari remaja, baik itu yang dilakukan oleh pemerintah
Desa Bandar Khalipah dan juga tokoh agama, ataupun yang dilakuan tentang
bagi anak pecandu narkoba, bagaimana orang tua bisa bekerja sama dengan pihak
1. Nama : IR
Umur : 47 tahun
37
Ibu IR dan bapak TR adalah sepasang suami istri yang memiliki 3 orang
anak. Salah satu anaknya adalah seorang pecandu narkoba. Ibu IR adalah seorang
perekonomian keluarga ibu IR dan bapak TR bisa dikatakan lumayan. Hal ini
hingga ke perguruan tinggi yaitu anak pertama dan anak ketiga dari sepasang
suami istri ini, berbeda dari kedua saudaranya anak kedua dari ibu IR dan bapak
TR sudah lama mengalami kecanduan narkoba, yaitu sejak SMA hingga kini ia
sudah berusia 25 tahun, sepasang suami istri ini termasuk sangat peduli terhadap
anak, meskipun anaknya kedua mereka terlanjur terjerumus dalam dunia narkoba,
Ibu IR dan Bapak TR tidak bersikap acuh, mereka telah melakukan berbagai
upaya agar anak kedua mereka bisa sembuh dari kecanduannyasejak beberapa
Upaya terakhir yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini yaitu dengan
pondok pesantren, hal ini diharapkan dapat memperbaiki akhlak anak dan
2. Nama : YD
Umur : 25 tahun
Pekerjaan :-
38
YD adalah anak ke dua dari ibu IR dan bapak TR. YD memiliki 1 orang
menggunakan narkoba. Orang tua YD juga telah melakukan berbagai cara untuk
yang tinggal disana untuk tetap terus di pantau saat orang tua YD tidak
sebulan, hal itu dikarenakan pondok pesantren yang dimasuki YD bukan pondok
kegiatan positif seperti bekerja mengurus ternak dan kolam ikan yang ada di
3. Nama : YN
39
Agama : Islam
oleh ketiga anaknya yang sudah berkeluarga. Mereka mengirimi YN uang setiap
sembuh dari kecanduan narkoba yaitu dengan lebih menjaga gerak-gerik anak
setelah tau anak menjadi pecandu narkoba, selain itu YN juga berusaha kembali
menanamkan nilai-nilai agama pada anak di rumah, mengajak anak untuk lebih
takwa terhadap Tuhannya tujuannya agar anak bisa memperbaiki akhlaknya dan
4. Nama : YG
40
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
YG adalah anak laki-laki terakhir dari ibu YN, YG kini masih berstatus
narkoba, walaupun untuk bisa mewujudkannya sangat sulit, tetapi suatu saat YG
tuanya.
5. Nama : ST
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
menjadi ibu tunggal disebabkan oleh perceraian nya yang terjadi beberapa tahun
41
perempuannya yang masih duduk di bangku SD dan yang paling besar anak laki-
lakinya sekarang duduk di bangku SMA. Anak laki-laki dari ibu ST ternyata
sudah terjebak dalam dunia narkoba sejak SMP. Sejauh ini ST hanya bisa
menanggulangi anak dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih,
hal ini diakuinya di kendalai faktor ekonomi, ST bukannya tidak mau membawa
anak di pengobatan yang bagus, tapi karena dia adalah seorang ibu tunggal, dia
bekerja setiap hari hanya cukup untuk makan dan biaya pendidikan anak-anaknya.
6. Nama :R
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
narkoba. Orang tua R telah bercerai beberapa tahun lalu, kini R tinggal bersama
ibunya dan adik perempuannya yang masih duduk di bangku SD. R mengaku
karena ajakan dari teman, awalnya R pakai narkoba hanya untuk senang-senang,
menjadi pribadi yang nakal, dia suka bolos sekolah. Dari pengakuannya di
usianya yang masih sangat muda ternyata R sudah menggunakan dua jenis
narkoba yaitu ganja dan sabu-sabu. Efek dari narkoba itu di akuinya menenangkan
42
narkoba. Dia menyadari jika terus mengguanakan narkoba masa depannya akan
hancur.
7. Nama : NN
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
sudah bercerai dari suaminya dari sejak lama. Keseharian NN bekerja di kota
memberikan kasih sayang yang lebih terhadap anak serta lebih mengontrol lagi
pergaulan anak. Selain itu upaya pengobatan alternatif juga telat diterapkan NN.
8. Nama : BB
Umur : 18 tahun
Pekerjaan :-
Agama : Islam
43
Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. BB kini hanya tinggal berdua
dengan ibunya. Orang tua BB sudah bercerai sejak lama. Awalnya BB memakai
tersebut. Hubungan keluarga antar BB dan ibunya ternyata terjalin kurang baik.
Hal ini disebabkan kesibukan orang tua BB dalam mencari nafkah. Sehingga
waktu untuk berinteraksi dengan orang tua kurang dan membuat BB jadi sering
9. Nama : ID
Umur : 42 tahun
Agama : Islam
Ibu ID dan bapak MD adalah sepasang suami istri yang memiliki 1 orang
anak yang menjadi pecandu narkoba di Desa Bandar Khalipah. Ibu ID bekerja
keluarga ini sudah sangat bersyukur.Sepasang suami istri ini juga telah berupaya
untuk menyembuhkan anak mereka, jalan yang di pilih untuk penyembuhan anak
mereka yaitu dengan perobatan alternatif, tetapi pengobatan itu belum berhasil
44
rendah, untuk itu mereka lebih memilih pengobatan alternatif karena di anggap
10. Nama : BM
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
BM adalah anak laki-laki dari ibu ID dan bapak MD. BM merupakan anak
pecandu narkoba di Desa Bandar Khalipah. Saat ini BM masih duduk di bangku
SMA. Hubungan BM dengan orang tua selama ini diakuinya kurang baik
yang BM pakai pun beragam mulai dari ganja, sabu dan pil koplo. BM sudah
menggunakan narkoba sejak dibangku SMP hingga kini dia sudah duduk
45
dunia narkoba. Apalagi anak adalah generasi penerus bangsa dan penerus
yang berkelanjutan dan pemegang kendali masa depan suatu negara. Melindungi
anak berarti melindungi potensi sumber daya insani. Anak harusnya mendapatkan
kasih sayang dan didikan yang baik oleh kedua orang tuanya dari sejak dini. Salah
satu hak anak yang sering terabaikan adalah hak untuk dicintai dan disayangi.
Sebuah hak yang sebenarnya harus terpenuhi sejak anak masih berada di dalam
kandungan. Hak untuk dicintai dan disayangi menjadi sangat penting karena
hanya anak yang pernah merasakan kasih sayanglah yang dapat memberikan kasih
Orang tua menjadi sosok yang sangat berperan bagi terpenuhinya hak
tersebut. Ibu diharapkan mampu memberikan kasih sayang yang bersifat memberi
disiplin, memberikan arah dan dorongan agar anak berani dalam menghadapi
kehidupan.
bagi orang tua, hal ini dikarenakan kecanduan narkoba pada anak jika tidak
diobati akan menyebabkan masalah yang berbahaya bagi masa depan anak
tersebut. Anak sebagai pecandu narkoba umumnya baru terlihat gejalanya saat
anak tersebut telah sampai pada tahap ketagihan dan memerlukan penyembuhan
46
tentang Narkotika pasal 128 ayat (1) untuk melaporkan anaknya sebagai pecandu
rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius
adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan
perhatian atau merasakan kasih sayang. Keluarga merupakan sebuah unit terkecil
fungsi-fungsi keluarga yang dibahas pada penelitian kali ini, antara lain: Fungsi
narkoba seperti pada hasil penelitian ini karena adanya disfungsi dari keluarga itu
sendiri akibat kesibukan maupun tingkat kesadaran dan kepedulian dari keluarga
anak pecandu narkoba terkait. Oleh karena itu orang tua yang menjadi informan
47
Fungsi Afeksi merupakan fungsi dalam hal memberikan cinta dan kasih
sayang terhadap sesama anggota keluarga untuk membentuk suatu ikatan batin
Salah satu informan anak pecandu narkoba mengakui bahwa dia sering sekali
“aku dulu sering frustasi kak, apalagi kalau putus cinta atau
kalau lagi ada masalah sama kawan. Mau pecah kepalaku
mikirkan itu aja. Belum lagi dirumah aku asik kena marah aja,
ntah apa salahku ngapa-ngapain pun dirumah itu selalu di
marahin dulu. Makanya mending aku cari kesenangan diluar.
Nyabu itu enak kali dulu kurasa kak, sebelum kurasakan
dampaknya sama badanku. Udah 2 tahun lebih aku nyabu. Tapi
sekarang udah mulai aku berenti berkat dorongan mamakku juga
itu.”
rasa candu di anak terhadap narkoba sehingga anak tersebut mampu untuk
48
“Saya sebagai seorang ibu gak tega kalau liat anak saya terus
seperti itu (menjadi pecandu narkoba) untuk itu saya dan
bapaknya gak kerasin (YD,25) kami malah kasih dia perhatian
dan kasih sayang yang lebih setelah dia kenak narkoba, kami
tetap berusaha ngobatin (YD,25) dengan berbagai upaya sampai
dia sembuh”
terhadap anaknya. Terlihat dari rasa tidak tega melihat anaknya menjadi
seorang pecandu. Orang tua dari pecandu tersebut berupaya secara maksimal
terlihat seperti teori Max Weber tentang tipe tindakan sosial afektif. Hubungan
kekeluargaan antara orang tua dan anak tersebut menimbulkan rasa cinta dan
afeksi yang melekat didalam diri informan tersebut sehingga secara tidak sadar
tersebut.
sosial internal Attachment (Kasih sayang). Hal tersebut terlihat dari keinginan
49
membantu dalam proses penyembuhan anak pecandu narkoba dalam hal ini
Selain itu terdapat penuturan senada dengan informan (IR,47) dan (YN,45)
“Upaya yang saya lakukan yang paling utama waktu tau (R,16)
kenak narkoba yah dengan lebih perhatian dengan dia, lebih
sayang sama dia, saya sebagai orang tua yah pasti nasehatin
anak kasih tau kalau dia seperti itu terus masa depannya akan
rusak”
Orang tua yang anaknya menjadi pecandu narkoba, sangat-sangat penting
sangat besar, menjadi hal yang penting untuk mengakui bahwa anaknya
terkena narkoba. Dengan menerima kondisi maka orang tua akan lebih mudah
terbuka untuk membicarakan solusi dengan siapapun. Tidak perlu malu dengan
strata sosial, keluarga lain atau bahkan tetangga. Kerjasama dengan pihak
manapun baik dari dalam keluarga maupun dari pihak luar untuk mencari
solusi terbaik bagi anak yang sudah terlanjur terkena narkoba di harapkan
tua maka tingkat kesembuhan pecandu akan semakin tinggi. Orang tua yang
menutupi sehingga apapun solusi yang masuk tidak akan bisa didapat.
Kesembuhan bagi anak yang menjadi pecandu justru harus datang dari
keluarga, terutama orang tuanya. Keluarga dan orang tua pecandu narkoba
sebaiknya bisa mengerti mengapa anak menjadi seperti itu. Akar dari masalah
50
tangan terbuka orang tua untuk menempatkannya kembali pada titik sebelum
menjadi pecandu. Kembalikan apa-apa saja yang sudah hilang selama masa
kebahagiaan yang dibutuhkan anak agar anak bisa sadar dan pulih dari
cukup membantu dalam hal menanggulangi rasa candu anak dalam pemakaian
anak menjadi lebih terbuka terhadap orang tuanya sehingga apapun masalah
tersebut.
Fungsi proteksi terhadap anak adalah sebuah fungsi keluarga yang berguna
fungsi proteksi tersebut dibutuhkan sikap yang tegas terhadap anak tanpa
menuruti keinginan orang tuanya supaya tidak kembali kepada pergaulan yang
ini:
51
Informan berikut ini (BM,17) malah tidak setuju dengan tindakan orang tuanya
dari pada anak pecandu tersebut. Artinya proteksi yang dilakukan harus dengan
batas kewajaran saja tanpa ada bermaksud unsur menekan si anak tersebut.
dengan fungsi afeksi yang telah dibahas sebelumnya karena anak akan lebih
52
“awalnya hancur kali hati ibu semenjak tau anak ibu nyabu, tapi
makin kesini jadi banyak belajar ibu menghadapi orang pecandu
ini. Memang gak gampang. Tapi namanya untuk anak ya semua
harus diusahakan yakan. Yang penting gak kesitu lagi
pergaulannya, harus jeli kita memperhatikan dia ini. Kalau
enggak hancur lagi dia ini pasti.”
perlindungan ini juga harus memiliki kontrol yang baik dan diselaraskan
maupun anggota keluarga yang lain. Anak pecandu narkoba cenderung lebih
terlalu melindungi hingga si anak merasa tertekan makan akan timbul dampak
kriminal. Conform yang dimaksud di sini adalah sikap patuh dan taat terhadap
aturan dan nilai-nilai sosial yang ada. Seperti pernyataan beberapa informan di
atas, dapat kita lihat bahwa terkadang fungsi perlindungan yang diberikan oleh
orang tua dinilai tidak membuat nyaman oleh anak-anak korban pecandu
narkoba di keluarganya. Untuk itu apabila orang tua mampu belajar untuk
53
aturan (conform).
apa tingkat kepercayaan orang tua tersebut kepada anaknya setelah anak
orang tua, dalam hal ini adalah Believe (kepercayaan). Semakin tinggi tingkat
tersebut akan menghambat anak tersebut untuk sembuh dari rasa candunya.
3) Orang tua meningkatkan fungsi religius dan fungsi pendidikan terhadap anak
pecandu narkoba.
Fungsi religius merupakan sebuah upaya yang sangat tepat untuk membuat
masyarakat yang berguna bagi orang lain. Pendidikan agama merupakan hal
yang tepat dan dilakukan oleh masyarakat Desa Bandar Khalipah sebagai
Pendidikan menjadi salah satu masalah yang penting bagi kehidupan suatu
lapisan elemen, baik dari keluarga, masyarakat, pemerintah dan sekolah. Untuk
54
cakap dan terampil agar nantinya dapat membangun kemajuan suatu bangsa.
anggap efektif bagi sebagian orang tua. Seperti kita ketahui agama merupakan
sebuah realitas yang telah hidup dan mengiringi kehidupan manusia sejak
dahulu kala. Bahkan Agama akan terus mengiringi kehidupan manusia entah
untuk beberapa lama lagi. Seperti pernyataan informan (YN,45) berikut ini:
manusia tidak akan menjadi manusia yang memiliki budi pekerti yang
55
hidup manusia yang di percayainya yang bersumber dari Yang Maha Kuasa
Agama adalah: sikap pasrah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
seluruh langit dan bumi. Secara Sosiologis, Agama dipandang sebagai sistem
itu, setiap perilaku yang diperankan akan terkait dengan sistem keyakinan dari
ajaran Agama yang dianut. Perilaku individu dan sosial digerakkan oleh
kekuatan dari dalam yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Agama yang
Agama itu juga dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui
sebenarnya apabila ia menjadi manusia yang etis yakni manusia yang secara
rohani, antara makhluk berdiri sendiri dan dengan KhalikNya. Hal ini
terjadi karena hidup manusia mempunyai tujuan terakhir, yang lebih baik dan
56
terapkan oleh orang tua di Desa Bandar Khalipah, baik dalam suatu institusi
agama pada anaknya yang pecandu tersebut. Hasilnya hingga saat ini, anak
terkait telah mampu dan berhasil menjauhkan diri dari narkoba dan menjadi
lebih religius lagi. Ia juga berkomitmen untuk tidak akan terjerumus lagi
57
pendidikan agama menjadi salah satu pilihan orang tua di Desa Bandar
tua memiliki kendala yang cukup sulit untuk mengajak dan mendidik anaknya
zaman sekarang ini agama tidak lagi diperlukan. Anak pecandu yang
berpikiran seperti itu diakibatkan oleh pengaruh pergaulan yang tidak baik
keluarga menjadi longgar. Apabila hal ini tidak disadari dapat berakibat lebih
jauh yang pada gilirannya dapat berakibat remaja tidak mendapatkan norma-
diperlukan perhatian yang lebih dari berbagai pihak untuk mencegah peredaran
Sama halnya dengan temuan di Desa Bandar Khalipah, tali ikatan keluarga
58
tua mereka tersebut berlebihan dan dianggap kampungan. Hal tersebut akibat
adanya perubahan sosial yang terjadi pada pola pikir anak yang sebelumnya
sudah terbiasa hidup bebas tanpa adanya perhatian dari pihak keluarga.
Narkoba
dilapangan terdapat beberapa upaya orang tua dalam mengobati rasa candu
Di zaman sekarang banyak sekali cara-cara yang bisa dilakukan oleh orang
tua untuk mengobati anaknya yang kecanduan narkoba. Salah satunya melalui
tradisional yang berada di luar bidang dan praktik pengobatan kedokteran modern
merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan
59
Upaya terapi alternatif juga telah dilakukan oleh informan (ID, 42) berikut ini:
“Kalau upaya yang udah kami lakukan pernah waktu itu pas
pulang kampung ke tempat bapaknya di Siantar. (BM,17) kami
bawa ke tempat orang pintar gitu, katanya bisa ngobatin anak
nakal, harapan kami (BM,17) bisa sembuh dari narkoba, disana
dia kayak di rukyah gitu sama ustadznya, di doain. Setelah itu di
kasi ramuan-ramuan buatannya trus disuruh rebus dan
minumkan. Tapi ya gitulah susahnya karna obat-obat kayak jamu
gitu kadang anakku gak mau di minumnya. Makanya agak susah
sembuh kurasa”
pengobatan alternatif untuk anak pecandu narkoba juga diterapkan sebagian orang
tua di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Pengobatan alternatif
menjadi salah satu pilihan lain untuk menyembuhkan kecanduan narkotika pada
60
sebagai berikut:
1. Faktor ekonomi
alternatif dianggap lebih murah bagi beberapa informan dalam penelitian ini.
Walaupun dalam proses pengobatan mereka juga terkadang merasa ragu karena
terkadang pengobatan tersebut hanya menggunakan air putih sebagai obat utama
2. Faktor Pendidikan
hidup orang tersebut. Semakin tinggi pendidikannya tentunya akan semakin baik
pola perilaku serta logika berpikir orang tersebut. Dalam hal pemilihan
pengobatan alternatif para informan yang berstatus sebagai orang tua anak
pecandu narkoba memiliki pendidikan terakhir SMA bahkan ada 1 orang yang
61
“Payah kita nak kalau mau ngobatin orang ini, takutnya salah-
salah ada yang ngelaporkan pula ke polisi, ujung-ujungnya di
tangkap pula anak ini nanti. Udah duit lagi itu untuk nebus ke
polisinya, taulah kita yakan kalau berurusan sama polisi ini”
Rata-rata orang tua dari anak pecandu narkoba yang telah di wawancarai
menghambat proses penyembuhan si anak. Bahkan masih ada juga yang masih
beratnya, pecandu bahkan bisa kembali lagi terjerat narkoba meski sudah
ingin sembuh, pecandu terlebih dahulu harus menguatkan tekad dan tentu saja
meninggalkan lingkungan lamanya. Namun terkadang tekad yang kuat saja tidak
cukup untuk bisa terbebas dari jeratan candu narkoba. Terapi medis biasanya
sakaw pada pecandu, ditambah dengan psikoterapi dan konseling suportif. Pada
62
kepala, sakit gigi, hingga kepala perilaku menyimpang seperti orang gangguan
jiwa. Dalam hal ini hasil penelitian dari informan di Desa Bandar Khalipah,
sangat sedikit sekali masyarakat yang menempuh jalur pengobatan medis ini
menjadi pilihan dalam upaya pengobatan kecanduan narkoba tersebut. Hal ini
dikarenakan biaya yang cukup besar yang akan dikeluarkan apabila memilih
mereka terkendala dengan biaya yang akan dihabiskan apabila memilih jalur
tersebut. Selain itu pengobatan medis ini juga hanya menyembuhkan sementara
63
sosial yang salah seperti yang dimaksud merupakan cara yang paling tepat dalam
Matriks 4.6. Upaya Orang Tua dalam Menanggulangi Anak Pecandu Narkoba
tolak ukur tindakan sosial dan antar hubungan sosial. Jika tindakan manusia itu
menurut aktornya mengandung makna subjektif dan hal ini bisa meliputi berbagai
64
merupakan korban dari perkembangan lingkungan yang kurang baik. Dalam hal
Tindakan sosial yang dilakukan oleh orang tua tersebut didasarkan adanya
adalah keadaan dimana anak-anak mereka yang telah menjadi pecandu narkoba
akibat dari pergaulan yang tidak baik. Para orang tua (aktor) bergerak melalui
tradisional.
yang berkaitan dengan upaya penanggulan anak pecandu narkoba di Desa Bandar
Khalipah tersebut. Untuk menjelaskan tindakan sosial orang tua tersebut, Weber
pertimbangan cara dan tujuan yang ingin dicapainya. Informan memiliki cara
65
untuk mengurus anaknya yang menjadi pecandu narkoba itu. Hasilnya hingga saat
ini, YD telah mampu lepas dari rasa candunya terhadap narkoba setelah menjalani
2 tahun proses pengasingan diri dari lingkungannya tersebut. Hal ini ternyata
lainnya yang tidak memiliki instrument (kenalan) yang dianggap kredibel dalam
pada nilai. Seperti yang kita lihat pernyataan informan pada pembahasan upaya
peningkatan fungsi keluarga, dapat kita simpulkan bahwa tindakan orang tua
pernyataan Max Weber tentang tindakan rasional nilai, artinya upaya tersebut
dalam hal ini adalah penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya para orang tua
tersebut masih belum sadar dan bertindak untuk mencegah anaknya dalam
bahwa anaknya telah menggunakan narkoba barulah orang tua bertindak dan
berupaya. Desa Bandar Khalipah masih kental dengan nilai-nilai sosial karena di
tersebut.
66
pelaku atau aktor. Seperti yang dijelaskan oleh informan, ia menjelaskan bahwa
informan memiliki rasa kasihan dan peduli karena yang menjadi korban dalam
kasus ini adalah anak mereka sendiri. Untuk itu segala upaya akan diusahakan
untu menanggulangi candu narkoba itu. Tindakan sosial afektif ini sangat
berkaitan erat dengan penerapan fungsi-fungsi keluarga yang salah satunya adalah
salah satu alternatif dalam upaya terkait. Ada yang berhasil dan ada juga yang
orang tua ini tentunya didasarkan rasa sayang akibat adanya ikatan persaudaraan
sosial agar dia tidak lagi melakukan penyalagunaan narkotika. Istilah rehabilitasi
67
(dua) yaitu:
b) Rehabilitasi Sosial yaitu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik,
secara maksimal.
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Hal tersebut juga telah dipertegas dan
68
Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2011
Tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika. Selain itu pada Pasal 3
Korban Penyalahgunaan Narkotika yang tanpa hak dan melawan hukum sebagai
berikut ini masyarakat di Desa Bandar Khalipah sama sekali tidak menjalankan
69
mengetahui tentang program tersebut, akan tetapi anaknya tidak mau diikutkan
program tersebut.
“soal program itu kami tau, tapi ya gitulah anak ini agak susah
dia di ajak ikut program kayak gitu. Makanya kami masukkan
pesantren dia. Itu pun dia mau ikut pesantren karena ada oomnya
disana. Anak ini gak pemberani”
Berdasarkan pernyataan di atas terlihat ketidaktahuan mereka
berminat terhadap program wajib lapor BNN dan menerima pelayanan rehabilitasi
permasalahan candu narkoba dengan baik dan benar. Jika rehabilitasi di BNN tak
70
mulai dari Rp 3,5 jutaan hingga Rp 10 jutaan per bulan. Biaya itu belum termasuk
obat yang harus dikonsumsi secara rutin oleh sang pecandu. Meski cukup mahal,
ada pula beberapa panti yang bersedia memberi keringanan bagi mereka yang
rehabilitasi. Oleh karena itu sudah sepatutnya tak boleh ada kendala untuk
tegas apabila mendapati ada oknum aparat yang meminta uang jutaan rupiah agar
pecandu narkoba yang berada di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang. Sosialisasi mengenai biaya serta syarat apa saja
yang harus dipenuhi orang tua untuk membawa anaknya yang menjadi pecandu
narkoba ke panti rehabilitasi diharapkan menghilangkan rasa ragu orang tua anak
pecandu narkoba untuk segera menangani anak pecandu narkoba secara bersama.
71
rehabilitasi, baik rehabilitasi medis maupun sosial, tetapi nyatanya masih banyak
Kecamatan Percut Sei Tuan Deli serdang, bedasarkan hasil penelitian ke lima
keluarga ini tidak membawa anak untuk direhabilitasi disebabkan oleh beberapa
informan (ST,42)
keluarga yang rendah sangat mempengaruhi orang tua untuk tidak membawa
72
yang bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya. Para orang
tua anak pecandu narkoba di Desa Bandar Khalipah beranggapan untuk bisa
membawa dan mengobati anak ke panti rehabilitasi memerlukan biaya yang tidak
sedikit. Tetapi peneliti menemukan fakta ternyata tidak semua panti rehabilitasi
memerlukan biaya besar. Contohnya saja panti rehabilitasi BNN, jika ditelusuri
lebih dalam dari berbagai sumber berita online ternyata pengobatan di panti
pecandu seringkali terkena pungutan liar berupa biaya rehab yang cukup besar
oleh oknum petugas. Kepala BNN RI, Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) sempat
sebagai sarana penyembuhan anak pecandu narkoba. Salah satunya adalah tingkat
apabila mengikuti program BNN tersebut. Hal ini sangat berkaitan erat dengan
masyarakat untuk bertindak conform (patuh) terhadap aturan atau tata tertib yang
ada. Selain itu sepengetahuan masyarakat di lapangan juga masih ada oknum-
dari BNN untuk rehabilitasi sosial maupun medis untuk kepentingan dan
73
Matriks 4.7. Kebijakan Rehabilitasi Gratis Belum Menjadi Pilihan Orang Tua
Kebijakan
Rehabilitasi Anak
Pecandu Narkoba
Hasil
Belum Menjadi
Pilihan Keluarga
(Orang Tua)
Orang tua anak
pecandu narkoba tidak
Kurang
mengetahui Pasal 54
Pengetahuan
Undang-Undang No.
35 tahun 2009 tentang
wajib rehabilitasi
Kurangnya Sosialisasi Masyarakat telah
dari Pemerintah Sikap
terpengaruh dengan isu
masyarakat
oknum nakal dari BNN
yang berburuk
sangka
Masyarakat kurang
terhadap
mempercayai program
program
rahabilitasi gratis
pemerintah
tersebut
Dalam proses
mengikuti program
rehabilitasi tersebut
Faktor
Minimnya Penghasilan membutuhkan modal
Ekonomi
Keluarga
Keluarga
Rata-rata pengguna
narkoba berasal dari
keluarga tidak mampu
74
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
oleh BNN sehingga mereka tidak menjalankan kebijakan wajib lapor dan
kurang percaya terhadap pemerintah akibat dari rasa trauma yang pernah
75
tersebut menjadi salah satu faktor masyarakat tidak mau ikut serta dalam
5.2. Saran
orang tua anak pecandu narkoba seperti kajian Parenting sebagai bekal
khusus.
kecanduan narkoba.
76
Jazuli. 2007. Upaya menjaga diri dari bahaya narkoba. Semarang: PT Bengawan
ilmu.
Kahmad, Dadang, Metode Penelitian Agama, Bandung : Pustaka Setia, 2000.
77
78
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-
penyalahgunaan-narkotika.
kedapatan-menyalahgunakan-narkoba_550e3e4b813311b52dbc6158
https://deliserdangkab.bps.go.id.
http://www.bnn.go.id.
79
I. Dokumentasi di lapangan
80
81
82
83
84