Ngasi Ngado
Tahapan upacara lain yang dilakukan
oleh Pemeliatn adalah ngasih ngado
yang diartikan sebagai proses
permintaan belas kasihan kepada roh
halus dengan memberikan persembahan
tertentu karena mereka telah mencelakai
orang yang sakit. Persembahan yang
diberikan biasanya berbentuk hewan
ternak seperti ayam, babi, dan kerbau.
Ritual yang mereka lakukan adalah
dengan membunuh hewan babi dan
ayam dengan cara ditombak agar orang
yang sakit beserta keluarganya tidak
tertimpa musibah serupa. Upacara
tersebut juga menjadi penanda bahwa
pihak penyelenggara telah menepati janji
dan sebagai tanda bahwa tali janji antara
pihak penyelenggara dengan makhluk
halus itu dengan demikian terputus.
Referensi
1. ^ Liputan6.com. "Belian,
Pengobatan Tradisional Metode
Alam Bawah Sadar" . liputan6.com.
Diakses tanggal 2017-12-14.
2. ^ a b c d e f g Irawati, Eli. 2012. Makna
Simbolik Pertunjukan Kelentanan
dalam Upacara Belian Sentiu Suku
Dayak Benuaq Desa Tanjung Isuy,
Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Tesis. Program Studi Pengkajian
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
Universitas Gadjah Mada: Tidak
Dipublikasikan
3. ^ a b c Florus, Paulus. 1994.
Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan
Transformasi. Jakarta: PT Grasindo
4. ^ Adnan, Sugeng. 1995. Ilmu
Pengetahuan Sosial Lokal
Kalimantan Timur. Samarinda:
Taman Budaya Samarinda
5. ^ a b Bonoh, Yhannes. 1985. Belian
Bawo. Samarinda: Proyek
Pengembangan Permuseuman
Kalimantan Timur
6. ^ ___. 1964. Music in Primitive
Culture. Cambrigde: Harvard
University Press.
7. ^
http://dispar.kutaikartanegarakab.g
o.id/berita/tampilan_belian_sentiu_
dayak_benuaq
8. ^ a b c Fachrissal. 2001. Musik dan
Upacara Ritual STudi Kasus Fungsi
Musik Kelentangan dalam Upacara
Belian Sentiuu. Skripsi
Etnomusikologi FSP ISI Yogyakarta
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Belian_sentiu&oldid=14558618"