DEPOK
22 MARET 2019
A. Judul Laporan
Karakterisasi Kimia Material – Modul FTIR
B. Tujuan
1. Pengenalan IR Spektrofotometer
2. Pembuatan spektra dan pengenalan gugugs-gugus fungsi dalam senyawa
berdasarkan pita serapan karakteristiknya.
FTIR bekerja berdasarkan energi vibrasi dari ikatan molekul yang dimiliki oleh
senyawa organik. Energi vibrasi ini ditentukan dari frekuensi yang dibutuhkan oleh
ikatan itu untuk bergetar dan jenis ikatan yang terjadi. Berdasarkan teori kuantum,
sinar inframerah yang ditembakkan haruslah sama besar dengan yang dibutuhkan oleh
ikatan molekulnya. Pada saat ditembakkan inframerah yang sama besar, energi dari
sinar diserap oleh ikatannya sesuai dengan jumlah molekul yang dimiliki senyawa
tersebut.
Untuk aerah radisai sinar inframerah sendiri terbagi menjadi 3 daerah antara lain:
1. Daerah IR dekat (13000-4000 cm-1)
2. Daerah IR tengah (4000-200 cm-1)
3. Daerah IR jauh (200-10 cm-1)
2. Analisis Grafik
3. Kesimpulan
Dari hasil analisis FT-IR di atas, struktur senyawa yang dianalisis mengandung gugus
fungsi alkohol (OH) di nomor 3306,54 ; alkuna (CC) di nomor 2123,94 ; alkena (C=C)
di nomor 1636,07 ; dan alkil (-CH3) di nomor 1280,09 . Dari hasil tersebut dapat
dipastikan bahwa senyawa tersebut adalah alkohol tak jenuh dengan rangkap dua dan tiga
pada rantainya.
A. Judul Laporan
Praktikum Karakterisasi Kimia Material – Modul AAS
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja metode spektroskopi serapan atom (AAS)
2. Menentukan kadar Cu dalam sampel uji menggunakan metode spektroskopi
serapan atom (AAS)
C. Landasan Teori
AAS merupakan Teknik dimana atom gas bebas menyerap radiasi
elektromagnetik dalam Panjang gelombang spesifik untuk menghasilkan sinyal yang
dapat diukur. Sinyal absorbsi akan proporsional tyerhadap konsentrasi dari aton gas
beba tersebut. Maka dari itu, untuk pengukuran AAS, analat harus terlebih dahulu
dikonversikan ke dalam bentuk atom gas biasanya menggunakan atomizer.
Bahan
a) Padatan sampel
b) HNO3 pekat
c) HCl pekat
d) Kertas Saring
e) Larutan Stock Au
f) Aquades
F. Pengolahan Data
1. Data Hasil Percobaan
2. Regresi Linear
x y x2 y2 xy
0 -0.0007 0 0.00000049 0
1 0.0073 1 0.00005329 0.0073
2 0.0363 4 0.00131769 0.0726
2.787 0.0785 7.767369 0.00616225 0.21878
3 0.0838 9 0.00702244 0.2514
4 0.1062 16 0.01127844 0.4248
12.787 0.3114 37.76737 0.0258346 0.97488
x=Konsentrasi Larutan ; y=Rata-rata absorban
dari perhitungan dengan menggunakan metode regresi linear atau least square, didapat besar
b adalah 0,0296 dan besar a adalah -0,0112. Jika dibuat persamaan sesuai dengan persamaan
berikut :
y=bx ± a
Aka didapat persamaan baru yaitu :
y=0,0296 x −0,0112
Grafik
Dari persamaan garis dapat dilihat deviasi atau penyimpangan yang terjadi pada
pengujian AAS. Sementara itu, kita juga dapat mengetahui tingkat ketelitian dari uji
yang dilakukan melalui AAS. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan
hasil titik special yag didapat dari uji langsung dengan hasil yang didapat secara teoritis
dari perhitungan regresi linear
y=0,0296 x −0,0112
0,0785=0,0296 x−0,0112
x=2,274
2,787−2,274
Kesalahan literatur = ×100 %=18,41 %
2,787
3. Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan dan grafik yang dihasilkan, besarnya konsentrasi larutan
yang digunakan untuk pengujian AAS akan sebanding atau berbandng lurus dengan rerata
energi dari sinar atau gas AAS yang terserap. Selain itu dari perhitungan kesalahan
relatih, juga didapat besar kesalahan sebesar 18,41% di mana besar kesalahan ini tidak
terlalu menyimpang dari perhitungan yang seharusnya.
Referensi
https://www.thermofisher.com/id/en/home/industrial/spectroscopy-elemental-isotope-
analysis/spectroscopy-elemental-isotope-analysis-learning-center/trace-elemental-
analysis-tea-information/atomic-absorption-aa-information.html
https://www.iitk.ac.in/dordold/index.php?
option=com_content&view=category&layout=blog&id=221&Itemid=240
https://www.sciencedirect.com/topics/materials-science/atomic-absorption-spectrometry
Modul praktikum kimia kualitatif,ASS, Departemen Teknik Metalurgi dan Mtaerial,2019