Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PUSKESMAS
TUGAS

MK : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

RIZAL MAYRIDIAN
Nim: 1802011088

DOSEN MATA KULIAH


DR dr JULIANDI HARAHAP MA

PROGRAM STUDIS2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

I.Pengertian SIK di puskesmas

Proses pengolahan data kesehatan menjadi informasi yang nantinya akan digunakan
untuk penyusunan program dan kegiatan. 
Dalam upaya mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Provinsi mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas yang
berbasis Teknologi Informasi. Prototipe SIK yang dikembangkan mengacu kepada kebutuhan
informasi untuk pengelolaan klien dan unit pelayanan di tingkat puskesmas, SP2TP, SPM.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas yang dapat
menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang
disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem
kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan
sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada
masyarakat. Dengan demikian maka pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih fokus
dan spesifik untuk suatu daerah. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari kerja
puskesmas. Untuk itu perlu ditingkatkan kevalidan data yang terdapat pada masukan input
dimana hasil yang diinginkan nantinya dapat terjamin kevalidannya sehingga keputusan yang
diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada sasaran.

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) .


        Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui sistem informasi
yang terintegrasi di semua unit pelayanan Puskesmas sehingga dapat meningkatkan
kecepatan proses pada pelayanan, mempermudah akses data, pelaporan dan akurasi data
sehingga menjadi lebih baik .
Manfaat Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas (SIK) .
         Puskesmas adalah dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat
melalui penerapan Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang terintegrasi dari semua unit
pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat
dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan
keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik
untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

I.Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas

Sebagaimana diketahui bahwa puskesmas merupakan ujung tombak pemerintah


dalam memberikan upayah pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sesuai dengan keputusan
Mentri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat bahwa puskesmas didefinisikan sebagai unit pelaksana teknis di kabupaten/kota
yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas
melaksanakan kegiatan proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap rencana
kegiatan yang telah ditetapkan baik rencana upaya wajib maupun pembangunan dalam
mengatasi kesehatan yang ada diwilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan yang dilakukan
adalah melalui sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)

Penyelengaraan layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas merupakan


kegiatan yang membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup kompleks.
Dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani berbagai macem kegiatan
operasional puskesmas mulai dari pengolahan registrasi pasien, data rekam medis pasien,
farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan bulanan, tribulan dan tahunan, berbagai laporan
eksekutif yang dihasilkan oleh puskesmas dengan bantuan sistem informasi sangat
dibutuhkan dalam penentuan kebijakan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan
masyarakat.

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi


yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi
sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source).
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli
BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar
Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian.

Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/Pustu secara real time.


Ditunjang dengan berbagai macam fitur yang memudahkan penggunan (user), antara lain
1. Tata tampilan tab view menarik

2. Mudah digunakan (User friendly)

3. Laporan lengkap (administrasi ke dinas)

4. Output bisa convert excel dan pdf

5. Fasilitas pencarian data pasien

6. Fasilitas auto backup data

Secara umum SIMPUS terdiri dari beberapa sub-sistem sebagai berikut:

1. Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu Pasien, cetak
Surat Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS (Umum, ASKES,
ASKESKIN)

2. Registrasi Pasien

Registrasi merupakan sub-sistem yang menangani data registrasi kunjungan pasien, baik
kunjungan pemeriksaan umum/gigi/gizi/KIA/imunisasi/kb.

Kegiatannya meliputi:

1. Pengolahan data pasien

2. Pengolahan data registrasi kunjungan pasien terdapat beberapa macam klasifikasi


registrasi, yaitu: pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi,
kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan laboratorium.

3. Pemeriksaan/pemberian tindakan medis

Hal ini merupakan sub-sistem yang menangani data yang terkkait dengan kegiatan
pemeriksaan/pemberian tindakan terhadap pasien oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan jenis
pemeriksaannya, sub-sistem ini diklasifikasikan menjadi pemeriksaan umum, pemeriksaan
gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi, kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan
laboratorium Kegiatannya meliputi:

a. Pengolahan data kondisi pasien

b. Pengolahan data anamnesis


c. Pengolahan data diagnosis

d. Pengolahan data terapi

e. Pengolahan data pemeriksaan/tindakan medis/penggunaan lab

f. Pengolahan data obat (resep)

g. Pengolahan data rujukan

4. Farmasi

Farmasi merupakan sub-sistem yang menangani data yang terkait dengan obat.
Fungsionalitasnya meliputi:

a. Pengolahan data-data master obat

b. Pengolahan data stok obat baru

c. Pengolahan data persediaan obat

d. Pengolahan data pelayanan/pemberian resep pasien

5. Pemantauan Data Register

Pemantauan data register merupakan pemantauan data yang terjadi dipuskesmas secara
harian/bulanan ataupun periode tertentu. Kegiatannya meliputi:

a. Register pemeriksaan umum

b. Register pemeriksaan gigi

c. Register pemeriksaan gizi

d. Register pemeriksaan imunisasi

e. Register pemeriksaan KIA

f. Register pemeriksaan KB

6. Laporan

Laporan merupakan sub-sistem untuk membuat laporan/rekapitulasi. Laporan ini meliputi:


a. LB :

1) LB1 – Kasus penyakit

2) LB2 - LPLPO

b. Laporan Manajemen

1) Laporan kunjungan pasien

2) Laporan 10 penyakit terbanyak

3) Laporan penggunaan obat

4) Laporan tindakan medis terbanyak

5) Laporan metode pembayaran oleh pasien

6) Laporan billing

7. Pemetaan

Pemetaan wilayah meliputi kunjungan pasien, penyakit terbanyak, penggunaan obat, riwayat
KLB, dan lain sebagainya. Akan tetapi mapping data kesehatan sangat jarang dilakukan.

8. Menu Integrasi di Dinas Kesehatan

a. Fasilitas transfer data ke dinas (bisa melalui perangkat jaringan maupun Flashdisk)

b. Laporan bisa difilter berdasarkan kategori-kategori sesuai kebutuhan

c. Fasilitas Laporan bisa di-convert dalam bentuk data MS-Excell dan Pdf

d. Fasilitas Backup Data Otomatis (Auto Backup)

e. Fasilitas Integrasi Data seluruh puskesmas ke Dinas Kesehatan

Prototipe SIK Puskesmas terdiri dari 7 Sub Sistem yaitu :

 Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data kependudukan


terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat dan mutasi pindah.
 Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data yang
diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat
pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat
penghargaan serta data penugasan pegawai.
 Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.
 Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis
besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.
 Sub Sistem Pelayanan Kesehatan, yang berfungsi mengelola data pelayanan
kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan yang
meliputi pelayanan dasar (BP,GIGI, KIA,Imunisasi, Laboratorium) dan pelayanan
puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis dan manajemen obat. Pelayanan luar
gedung meliputi sub sistem KIA dan GIZI, Kesling dan TTU, Pemberantasan
Penyakit Menular, PKM, PSM, dan PERKESMAS.
 Sub Sistem Pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, meliputi
laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.
 Sub Sistem Penunjang, yang menyediakan layanan penunjang sistem seperti:
membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right assignment, user
shortcut, short message over network.
BAB III
PEMBAHASAN

Penyelengaraan layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas merupakan


kegiatan yang membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup kompleks.
Dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani berbagai macem kegiatan
operasional puskesmas mulai dari pengolahan registrasi pasien, data rekam medis pasien,
farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan bulanan, tribulan dan tahunan, berbagai laporan
eksekutif yang dihasilkan oleh puskesmas dengan bantuan sistem informasi sangat
dibutuhkan dalam penentuan kebijakan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan
masyarakat.

Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building


block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1.      Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2.      Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)

3.      Health worksforce (tenaga medis)

4.      Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)

5.      Health information system (sistem informasi kesehatan)

6.      Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari


sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana
sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi
kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan
di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan
adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

BAB IV
KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi
yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi
sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source).
SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli
BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar
Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian.
Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/Pustu secara real time.
Ditunjang dengan berbagai macam fitur yang memudahkan penggunan  (user), antara lain
1.       Tata tampilan tab view menarik
2.       Mudah digunakan (User friendly)
3.       Laporan lengkap (administrasi ke dinas)

4.       Output bisa convert excel dan pdf

5.       Fasilitas pencarian data pasien

6.       Fasilitas auto backup data

Kegiatan di puskesmas membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang


cukup kompleks. Dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani berbagai macem
kegiatan operasional puskesmas mulai dari pengolahan registrasi pasien, data rekam medis
pasien, farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan bulanan, tribulan dan tahunan, berbagai
laporan eksekutif yang dihasilkan oleh puskesmas dengan bantuan sistem informasi sangat
dibutuhkan dalam penentuan kebijakan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-ibu-dan-anak
http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sistem-informasi-
puskesmas.html
http://www.puskesmastelukdalam.com/pages/ruang-lingkup

Anda mungkin juga menyukai