Anda di halaman 1dari 1

PT Holcim Indonesia Tbk optimistis dapat meraih pertumbuhan pendapatan tahun ini.

Untuk mencapai target, perseroan akan terapkan strategi pada sektor ritel dan business
to business (B2B).
Holcim Indonesia selain fokus meningkatkan sektor bisnis agregat dan jasa konstruksi
lainnya, juga tetap upayakan kenaikan pada sektor semen melalui penjualan ritel dan
B2B. Untuk sektor ritel, mereka akan upayakan menambah jumlah toko.
Surindro Kalbu Adi, Direktur Penjualan PT Holcim Indonesia Tbk menyatakan bahwa
saat ini jumlah toko mereka meningkat 50% dibandingkan dengan tahun 2016. "Kami
akan terus tambah toko kami. Sampai saat ini sudah meningkat 50% dibandingkan
tahun 2016," jelasnya di Jakarta (17/5). Sayangnya, ia tidak menyebut total toko yang
saat ini dimiliki Holcim.
Marx Schmidt, Chief Financial Officer SMCB menambahkan akan fokus penjualan ritel
ke Sumatera dan Jawa yang menjadi pasar inti.
Sedangkan dari sektor B2B, Surindro Kalbu Adi menjelaskan, perusahaan akan semakin
mendekatkan diri dengan konsumen-konsumen baru sekaligus menawarkan produk-
produk baru sesuai kebutuhan konsumennya. Ia optimistis karena Holcim memiliki
produk lengkap.
"Menurut saya Holcim juga memiliki portofolio produk yang lengkap dibanding
kompetitor lainnya," ujarnya. Kendati begitu, ia mengakui harga jual semen saat ini
masih akan mengalami penurunan karena persaingan yang ketat dan kelebihan
pasokan.
Dari sisi penjualan, SMCB juga akan upayakan efisiensi dengan menekan biaya
distribusi. Melihat laporan keuangan kuartal I-2018, biaya distribusi perusahaan
meningkat menjadi Rp 183 miliar dari Rp 172 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Anda mungkin juga menyukai