Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MASYARAKAT

A. Alat Bantu atau Media

alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/ pengajaran
Fungsinya adalah :
1. Menimbulkan minat sasaran
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
4. Merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan.
5. Membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan cepat.
6. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.
7. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan
8. Mempermudah penerimaan informasi

B. Macam – macam Alat Bantu

1. Alat Bantu Lihat (Visual Aids)


a. Alat yang diproyeksikan (slide, film, film strip dsb)
b. Alat yang tidak diproyeksikan : (gambar, peta, bagan, bola dunia, boneka dsb)
2. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)

Membantu menstimulasi indera pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan


pendidikan / pengajaran (piringan hitam, radio, pita suara dsb).

3. Alat Bantu Lihat-Dengar

Televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio
Visual Aids (AVA).

Alat peraga juga dapat dibedakan menurut pembuatan dan penggunaannya.

1. Alat peraga complicated (rumit), seperti film, film strip slide dan yang memerlukan listrik dan
proyektor

2. Alat peraga sederhana yang mudah dibuat dan diperoleh :

a. Di rumah tangga
b. Di kantor/sekolah
c. Di masyarakat umum

C. Gambar Kerucut Edgar

1. Kata-kata 

2. Tulisan 

3. Rekaman, radio 

4. Film 

5. Televise 

6. Pameran

7. Field trip

8. Demonstrasi 

9. Sandiwara 
10. Benda tiruan 

11.Benda asli

D. Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus/objek
yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem yankes, makanan dan minuman serta
lingkungan
E. Unsur- unsur perilaku kesehatan
1. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
2. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior)
3. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior)
4. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)
5. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior)
6. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan
7. Perilaku terhadap makanan

Klasifikasi perilaku kesehatan (Becker, 1979)


1. Perilaku sehat
prilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan.
a. Makan dengan menu seimbang
b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup
c. Tidak merokok dan minum minuman keras serta narkoba
d. Istirahat yang cukup
e. Pengendalian atau manajemen stress
f. Prilaku atau gaya hidup positif untuk kesehatan
2. Prilaku Sakit
Berkaitan dengan kegiatan seseorang yang sakit dan terkena masalah kesehatan pada
dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi
masalah kesehatan yang lainnya.
a. Di diamkan saja
b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri
c. Mencari penyembuhan atau pengobatan ke luar
3. Perilaku peran orang sakit
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
b. Tindakan untuk mengenal fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh
kesembuhan
c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain mematuhi nasehat- nasehat
dokter atau perawat untuk mempercepat kesembuhannya
d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses penyembuhan

F. Domain Perilaku Kesehatan


1. Pengetahuan (kognitif)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Ada enam tingkatan domain pengetahuan
yaitu tahu (Know), Memahami (Comprehension), Aplikasi, Analisis, Sintesa dan
Evaluasi
2. Sikap (afektif)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
d. Bertanggung jawab (responsible)
3. Praktik atau tindakan (piskomotor)
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan yaitu fasilitas dan faktor dukungan
(support).
a. Persepsi (perception)
b. Respon terpimpin (guide response)
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adopsi (adoption)
G. Perubaha Perilaku
1. Menurut Teori S-O-R
Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak stimulus.
Perubahan perilaku terjadi melalui learning process.
Adanya stimulus :diterima/ditolak  mengerti (memahami) stimulus  Apabila di
terima (adanya perhatian)  Subyek (organisme) mengolah stimulus Kesediaan untuk
bertindak terhadap stimulus (attitude)  Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan
fasilitas (practice)
2. Teori “Dissonance” : Festinger
Merupakan ketidakseimbangan psikologis yg dilputi ketegangan diri yg berusaha
mencapai keseimbangan kembali. Ketidakseimbangan (dissonance) terjadi karena ada 2
elemen kognisi yang saling bertentangan yaitu pengetahuan dan pendapat/keyakinan
3. Teori fungsi: Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus atau obyek
perilaku harus sesuai dengan kebutuhan subyek. Prinsip teori fungsi, yaitu:
a. Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
b. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan (bila hujan,
panas)
c. Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap gejala
sosial)
d. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi (marah, senang)
4. Teori Kurt Lewin
Perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara kekuatan pendorong (driving
force) dan kekuatan penahan (restining force). Perubahan perilaku jika :
a. Kekuatan pendorong meningkat
b. Kekuatan penahan menurun
c. Keduanya

H. Bentuk Perubahan Perilaku (WHO)


1. Perubahan alamiah (natural change)
2. Perubahan terencana (planned change)
3. Kesediaan untuk berubah (Readilness to change)
Pendapat lainnya
1. Karena terpaksa (Complience)
2. Karena ingin meniru (identification)
3. Karena menghayati manfaatnya (internalization)

Anda mungkin juga menyukai