Anda di halaman 1dari 13

Dosen Pengampu : Rubiati Hipni,

Disusun Oleh : Kelompok 11

1. Annisa Salsa Bella


2. Helda
3. Nurima Rizki Putri Milinea
A. PENGERTIAN FIMOSIS

Fimosis adalah keadaan dimana kulit penis


(Preupitium) melekat pada bagian kepala (Grans)
dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran
air seni, sehingga bayi dan anak jadi kesulitan
dan kesakitan saat kencing. (Andi Maryam)
Fimosis (phimosis) merupakan kondisi
dimana kulit yang melingkupi kepala penis
(glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk
membuka seluruh bagian kepala penis (kulup,
prepuce, preputium, foreskin,) Preputium terdiri
dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga
dapat ditarik ke depan dan belakang pada batang
penis.
B. PENYEBAB FIMOSIS

Kebanyakan kasus, fimosis adalah


bawaan lahir. Pada kasus yang lebih
jarang, fimosis terjadi karena kulup
kehilangan kemampuan peregangan,
misalnya karena peradangan atau luka
akibat pembukaan paksa kepala penis.
Pembentukan jaringan parut dari bekas
luka itu mencegah peregangan kulup.
C. MACAM-MACAM FIMOSIS

1. Fimosis kongenital 2. Fimosis didapat/fimosis patologik

Fimosis
Fimosis didapat (fimosis patologik,
kongenital (fimosis fimosis yang sebenarnya, true phimosis)
fisiologis) timbul timbul kemudian setelah lahir. Hal ini
berkaitan dengan kebersihan (higiene) alat
sejak lahir kelamin yang buruk , peradangan kronik
sebenarnya glans penis dan
kulit preputium ( balanoposthitis kronik ),
merupakan kondisi atau penarikan berlebihan kulit preputium
normal pada anak- ( forceful retration ) pada fimosis
kongenital yang akan menyebabkan
anak, bahkan pembentukan jaringan ikat ( fibrosis)
sampai masa dekat bagian kulitpreputium yang
membuka.
remaja.
D. TANDA DAN GEJALA FIMOSIS

1. Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukkan urine.


2. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan
menggembang saat mulai buang air kecil yang kemudian
menghilang setelah berkemih.
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil
karena timbul rasa sakit.
4. Kulit penis tidak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan
dibersihkan.
5. Air seni keluar tidak lancar.Kadang-kadang menetes dan kadang-
kadang memancar dengan arah yang tidak dapat di duga.
6. Bisa juga disertai demam.
7. Terjadi iritasi pada penis.
E. KOMPLIKASI

1. Ketidaknyamanan / nyeri saat berkemih.


2. Akumulasi sekret dan smegma di bawah prepusium yang
kemudian terkena
3. Infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut.
4. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.
5. Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi
dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut
parafimosis.
6. Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut
balinitis.
7. Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan,
kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.
8. Fimosis merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker
penis.
F. PENATALAKSANAAN

1. Sunat 3. Peregangan
2. Obat
Banyak dokter yang Terapi peregangan
Terapi obat dapat
menyarankan sunat untuk dilakukan dengan
diberikan dengan salep
menghilangkan masalah peregangan bertahap
yang meningkatkan
fimosis secara permanen. kulup yang dilakukan
elastisitas kulup.
Rekomendasi ini setelah mandi air
Pemberian salep
diberikan terutama bila hangat selama lima
kortikoid (0,05-0,1%)
fimosis menimbulkan sampai sepuluh menit
dua kali sehari selama
kesulitan buang air kecil setiap hari. Peregangan
20-30 hari, harus
atau peradangan di ini harus dilakukan
dilakukan secara
kepala penis (balanitis). dengan hati-hati untuk
teratur dalam jangka
Sunat dapat dilakukan menghindari luka yang
waktu tertentu agar
dengan anestesi umum menyebabkan
efektif.
ataupun local. pembentukan parut.
H. TERAPI

Terapi fimosis pada anak-anak tergantung


pada pilihan orang tua dan dapat berupa
sirkumsisi plastik atau sirkumsisi radikal setelah usia
dua tahun. Pada kasus dengan komplikasi,
seperti infeksi saluran kemih berulang atau
balloting kulit prepusium saat miksi, sirkumsisi harus
segera dilakukan tanpa memperhitungkan usia
pasien.
Contoh Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. I DENGAN HIPOMESIS DI RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA PONTIANAK 2016
Pengkajian
Hari/Tanggal : Senin, 20 Juni 2016

Pukul : 12:30 WIB

Identitas

Nama An. I

Jenis Kelamin Laki – laki

Usia 7 tahun

Kebangsaan Indonesia

Agama Islam

Pekerjaan Pelajar

Alamat Kubu Raya


Prolog
Pasien diantar oleh orang tuanya ke poliklinik bedah umum dengan keluhan
buang air kecil sedikit. Keluhan diketahui orang tua pasien sejak 1 tahun
SMRS. Keluhan disertai dengan durasi buang air kecil yang lama, kulit penis
tidak dapat ditarik ke pangkal penis, dan ujung penis menggembung setiap
buang air kecil. Pasien tidak mengeluhkan sakit saat buang air kecil. Warna
urin jernih (+), darah (-), demam (-), BAB (+) dalam batas normal. Keluarga
mengatakan pasien ada riwayat alergi terhadap makanan jenis sosis, tidak ada
alergi obat dan imunisasi lengkap. Keluarga mengatakan tidak ada riwayat
degenerative seperti asma, jantung, diabetes mellitus dan hipertensi.
Subjektif
Keluarga mengatakan bahwa pasien buang air kecil sedikit

Objektif
Keadaan umum baik, keasadaran composmentis, gizi baik, tekanan
darah :110/70 mmHg, nadi : 104 x/menit, Pernafasan : 24 x/menit, Suhu :
36,7ºC, BB : 18 kg, dari hasil pemeriksaan fisik tampak kulit penis
menutupi kepala penis, tidak tampak edem, tidak tampak kemerahan,
teraba gland penis, tidak terasa nyeri tekan, kulit penis tidak dapat di
retraksi ke pangkal penis, terdapat perlengketan propusium dengan
glan penis. Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan darah
lengkap WBC : 8.000, RBC : 4,07 , Hb : 12,6 gr/dl, Hct : 32,9, PLT : 313, PCT
: 0,20 dan pemeriksaan kimia darah GDS : 112 mg/dl.
Analisa
An. I umur 7 tahun dengan Fimosis

Penatalaksanaan
Sirkumsisi

Anda mungkin juga menyukai