Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN

NEONATAL PADA HAMIL MUDA


“HEG, MOLA HIDATIDOSA, BLIGHTED OVUM’

Dosen Pengampu : Hapisah,S.Si.T.MPH

Disusun Oleh: Elrana Salsabilla P07124118185


Erlinawati P07124118189
Mia Tri RahmaniatiP07124118211
HIPERMISIS GRAVIDARUM
A. PENGERTIAN

Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (arief.B, 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(rustam mochtar, 1998).
B. ETIOLOGI

1. FAKTOR ADAPTASI DAN HORMONAL


2. FAKTOR PSIKOLOGIS
C. PATOFISIOLOGI

Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual muntah terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokeoremia, penurunan klorida urin selanjutnya terjadi
hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbulnya zat
toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna
sehingga terjadi ketosis, hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya
menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek
(sindrom mallory-weiss) sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal. Jantung atrofi, kecil di
biasanya. Terdapat perdarahan pada otak, terdapat degenerasi lemak pada tubuh kontorfi serta
ginjal tampak pucat
D. GEJALA DAN TANDA
• Tingkat 1 : ringan
Mual muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, tidak nafsu makan, berat
badan turun dan rasa nyeri pada epigastrium, nadi sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor
kulit mengurang, lidah kering, mata cekung.
• Tingkat 2 :sedang
Penderita lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadang naik, dan mata sedikit ikterik, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri
dan konstipasi. Dapat pula terjadi acetonuria dan nafas bau aceton.
• Tingkat 3 :berat
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan
cepat kesadaran, suhu badan meningkat, tensi menurun, icterus, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf pusat
(ensefalopati wernicks) dengan gejala : nistagmus, diplopia, perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks.Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
(Sarwono p, 2007).
E. PENCEGAHAN

1) Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik.
2) Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3) Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering.
4) Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau
biskuit dengan dengan teh hangat.
5) Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
6) Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
7) Defekasi teratur.
8) Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula
F. PENATALAKSANAAN

Dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan pada ibu-ibu dengan
maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diet ibu hamil, makan dalam porsi
kecil /sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual
dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur. (Ida ayu C. Manuaba, 2008).
1) Terapi obat
2) Isolasi
3) Terapi pisikologik
4) Cairan parenteral
STUDI KASUS

Ny. S G1P0A0 hamil 5-6 minggu tanggal 24 mei 2019 datang ke ruang ponek di rumah
sakit murjani dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari dan dalam sehari mual muntahnya sebanyak
± 10 kali sehingga mengganggu aktifitas ny.S sehari-hari. Kemudian melakukan pemeriksaan di
dapatkan hasil keadaan umun lemah, mata cekung, konjungtiva pucat, sklera sdikit icterus,bibir
kering, terdapat sariawan, lidah kotor. Tekanan darah 90/50 mmhg, nadi 90 x/menit, suhu 38ºc
dan pernafasan 28 x/menit.
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. S DENGAN HIPERMISIS GRAVIDARUM
TK II DI RSUD MURJANI SEMARANG 2019

A. DATA SUBJEKTIF

I. Tanggal pengkajian : jumat 24 mei 2019

Waktu pengkajian : 15.15 wib

1. Identitas pasien
Istri Suami

Nama Ny S Tn A

Umur 25 Tahun 28 Tahun

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA S1

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga PNS

Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Alamat Jl. A.Yani No 45


2. PROLOG
Ny. S G1P0A0 hamil 5-6 minggu tanggal 24 mei 2019 datang ke ruang ponek di rumah
sakit murjani dengan keluhan pusing dan mual muntah sejak 3 hari dan dalam sehari mual
muntahnya sebanyak ± 10 kali sehingga mengganggu aktifitas ny.S sehari-hari. Riwayat HPHT 12-
04-2019, TP 19-01-2020. Ibu mengatakan sudah memeriksakan ke hamilannya di bidan klinik. Ibu
tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun sebelumnya. Ibu dan keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, tidak
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS serta PMS atau penyakit beresiko
lainnya.

3. KELUHAN UTAMA
Ny. S mengatakan pusing dan mual muntah sejak 3 hari dan terjadi sebanyak ± 10 kali
sehingga mengganggu aktifitas Ny.S sehari-hari.
B. Data objektif
Keadaan umum ibu lemah, muka pucat, mata cekung, konjungtiva pucat, sclera sedikit
icterus, bibir pucar, terdapat sariawan, lidah kotor dan nafas berbau aseton,td :90/50 mmhg, R:
28x/m, N: 90x/m, S: 38°C, TFU belum teraba dan tidak ada nyeri tekan. Plano test (+), hb : 10gr%
dan urin berwana kuning dan agak keruh.

C. ANALISA

Ny. S G1P0A0 hamil 5-6 minggu dengan HIPERMISIS GRAVIDARUM TK II


D. PENATALAKSANAAN
• Menyampaikan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
• Menganjurkan ibu untuk rawat inap di rsud murjani.
• Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan dan pemberian obat.
Pemberian cairan valamin 40 tpm
Pemberian injeksi ranitidin 1 amp/IV/8 jam.
Pemberian injeksi ondansetron 1 amp/iv/8 jam.
• Menganjurkan makanan yang bernutrisi selama kehamilan.
• Menganjurkan ibu untuk makan dan minum dalam porsi sedikit tapi sering serta menghindari
makanan dan minuman yang berbumbu atau berlemak.
• Menganjurkan makan selingan seperti biskuit dan roti
• Menganjurkan perbanyak minum air putih.
• Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan berat serta
membatasi pengunjung.
• Mengobservasi mual dan muntah.
• Mengobservasi TTV pukul 23.30 wita.
• Mengobserasi pengeluaran urine.
• Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu.
“ MOLA HIDATIDOSA”
1. Definisi
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi
hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi
proliferasi dari vili korialis disertai dengan degenerasi hidropik.
Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dan usia gestasi
yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya
terisi oleh jaringan rangkaian buah anggur (Sarwono, 2008)
2. Etiologi

a.Faktor ovum : ovum memang sudah patologik


sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan
b.Imunoselektif dari trofoblas
c.Keadaan sosio – ekonomi yang rendah
d.Paritas tinggi
e.Infeksi virus dan factor kromosom yang belum
jelas.
3. Gejala Klinis
a. Amenore
b. Perdarahan tidak teratur atau spotting
c. Pembesaran abnormal uterus
d. Pelunakan serviks dan korpus uterus
e. Mual dan muntah lebih hebat dan sering
f. Tinggi fundus uteri dapat lebih tinggi dari umur
kehamilan sebenarnya
g. Keadaan umum buruk dan disertai pengeluaran
gelembung mola
4. Patofisiologis
a. Proliferasi dari trofoblas
b. Degenerasi hidropik dari stroma villi dan
kesembaban
c. Terlambat atau hilangnya pembuluh darah dan
stroma
Sel – sel langhas tampak seperti sel polidral dengan
inti terang dan adanya sel sinsisial gianitik . Pada
kasus mola banyak kita jumpai ovarium dengan
kista lutein ganda berdiameter 10 cm atau lebih (25-
60%). Kista lutein akan berangsur – angsur
mengecil dan kemudian hilang setelah mola
hidatidosa sembuh (Pudiastuti, 2012).
5. Penatalaksanaan
Berhubung dengan kemungkinan mola hidatidosa menjadi ganas , maka terapi yang terbaik pada
wanita dengan usia yang sudah lanjut dan sudah mempunyai jumlah anak yang diingini , ialah
histerektomi. Akan tetapi pada wanita yang masih menginginkan anak, maka setelah kita
mendiagnosis mola dipastikan, dilakukan pengeluaran mola dengan kerokan isapan (sunction
curettage)
Penanganan khusus :
a.Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan
infus oksitosin dalam 500 ml NS atau RL dengan kecepatan 40-60 tpm
b.Pengosongan dengan aspirasi vacuum lebih aman dari kuretase tajam
c.Kenali dan tangani komplikasi penyerta seperti tiritoksikosis atau krisis tiroid baik sebelum,
selama dan setelah prosedur evakuasi
d.Anemia sedang cukup diberikan sulfas ferosus 600 mg/hari, untuk anemia berat lakukan
transfuse darah
e.Kadar HCG diatas 100.000IU/L pra evakuasi dianggap sebagai resiko tinggi untuk perubahan ke
arah ganas, pertimbangkan untuk memberikan methotrexate (MTX) 3-5 mg/Kg BB atau 25 mg IM
dosis tunggal
f.Lakukan pemantauan kadar HCG minimal 1 tahun pasca evakuasi
g.Selama pemantauan, pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal (apabila
masih ingin anak) tubektomi apabila ingin menghentikan fertilisasi.
6.Komplikasi
a. Perdarahan hebat
b. Anemia
c. Syok
d. Infeksi
e. Perforasi uterus
f. Keganasan (PTG)
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
PADA NY. N DENGAN KEHAMILAN MOLA HIDATIDOSA
DI RUANG NIFAS RSUD. H. M ANSARI SALEH BANJARMASIN
TAHUN 2015

A. DATA SUBJEKTIF

1. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 28 September 2015
Pukul : 17.00 WITA
No. RMK : 27xxx
a. Identitas

Ibu Suami

Nama Ny. M Tn. D

Umur 26 tahun 27 tahun

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan IRT Swasta

Agama Islam Islam

Alamat Jl. Handil bakti Jl. Handil bakti


b. Prolog
Ibu datang ke ruang IGD RSUD DR. H.M Ansari Saleh pada pukul 15.00 wita
dengan mengeluh ada keluar lender darah seperti bergelembung serta merasa mual.
Ibu menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan selama + 5 tahun dan ibu tidak
pernah mengalami keguguran. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular dan
tidak memiliki penyakit seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus dan asma.
HPHT 6 Juli 2015, TP 9 April 2016.

c. Keluhan utama
Ibu mengeluh keluar darah hampir setiap hari selama seminggu dan mual muntah
yang berlebihan sehingga ibu tidak dapat beraktifitas seperti biasa.

B. DATA OBJEKTIF
Kesadaran umum lemah, kesadaran compos mentis, TD : 100/90 mmHg, N : 84
x/menit, R : 34 x/menit, S : 36,6 C. Konjungtiva anemis, sclera ikterik, tinggi
fundus pertengahan pusat – simpisis tidak teraba balotement, detak jantung janin
tidak terdengar, ekstremitas tidak odema, kandung kemih kosong. Hasil USG
terdapat gambaran vesicular (badai salju) dan janin tidak terlihat.
C. ANALISA
Ny. M G2P1A0 hamil 12 minggu dengan molahidatidosa

D. PENATALAKSANAAN
1.Menjelaskan ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini.
2.Melakukan observasi keadaan umum, tanda – tanda vital dan perdarahan
pervaginam
3.Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
4.Ibu dilarang untuk melakukan aktivitas yang berat karena dapat menyebabkan
perdarahan yang parah pada vagina ibu.
5.Menjelaskan pada ibu tentang gizi yang baik mengandung protein, vitamin,
karbohidrat, lemak, mineral, yang dapat mencukupi kebutuhan kehamilan ibu
saat ini.
6.Rencanakan kuretase dengan dokter SPOG.
7.Kolaborasi dengan dokter SPOG dalam pemberian terapi :
a.IUFDRL 20 tpm
b.Cefroloxacin 3x500 mg
c.Methergin 3x1 mg
8.Memberikan konseling kepada ibu :
a.Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan mola tipe komplet
(klasik) yang tidak ditemukan janin yang gelembung itu biasanya sebesar butir kacang hijau
sampai sebesar buah anggur, gelembung ini dapat mengisi seluruh cavum uteri pada
pemereriksaan USG juga seperti sarang tawon, seperti badai salju, terdapat gelembung –
gelembung menyerupai buah anggur, kemudian pada pemeriksaan beta HCG kadar
gonadotropin corion dalam darah dan air krncing sangat tinggi, pada foto toraks terdapat
emboli udara
b.Ibu dapat hamil lagi bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat membersihkan jaringan
– jaringan mola yang seperti buah anggur tersebut, kehamilan mola ini dapat terjadi pada
wanita yang terkena infeksi, defisiensi makanan dan genetic factor resiko social ekonomi
rendah, usia dibawah 20 tahun dan paritas tinggi, ibu dapat hamil lagi dengan jarak 2 tahun
dari kehamilan ini .
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL PADA HAMIL MUDA
“KEHAMILAN BLIGHTED OVUM’
Dosen Pengampu : Hapisah,S.Si.T.MPH

Disusun Oleh: Elrana Salsabilla P07124118185


Erlinawati P07124118189
Mia Tri Rahmaniati P07124118211
BLIGHTED OVUM

Blighted ovum atau kehamilan anembrionik merupakan


kehamilan patologi dimana mudigah tidak terbentuk
Blighted ovum sejak awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk. Di
itu apa sihh ?? samping mudigah, kantong kuning telur juga tidak ikut
terbentuk. Kelainan ini merupakan suatu kelainan yang
baru terdeteksi setelah berkembangnya ultrasonografi
(Prawirohardjo, 2010).

Blighted ovum merupakan kehamilan tanpa janin


(anembryonic pregnancy), jadi Cuma ada kantong
gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja
(Sukarni, 2014)
KENAPA KITA HARUS MEBGETAHUI PENYEBAB
DARI BLIGHTED OVUM ?

• disebabkan adanya kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sel sperma.
• Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan
imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang tidak terkontrol. Pada ibu hamil
dapat menjadi menyebabkan terjadinya kehamilan kosong.
• semakin banyak jumlah anak yang dimiliki juga dapat memperbesar peluang terjadinya
kehamilan kosong
• Kadang-kadang Blighted Ovum disebabkan rendahnya kadar hormon dalam tubuh
PATOGENESIS

Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun
dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk atau terdapat
infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hormon yang dikirimkan
oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah
dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya.
TANDA DAN GEJALA

• Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal


tanpa ada tanda-tanda kelainan.
• Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin
positif kemungkinan akan mengalami gejala umum
kehamilan biasa, kemudian dapat timbul gejala tidak
khas yaitu perdarahan spotting coklat kemerah-
merahan, kram perut, dan bertambahnya ukuran
rahim yang lambat.
• Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG
pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu
DIAGNOSIS

1. Tes kehamilan: Positif


2. Pemeriksaan DJJ
3. Pemeriksaan USG abdominal
Bagaimana CARA
1. Melakukan imunisasi pada si ibu untuk menghindari
MENCEGAH Blighted
masuknya virus rubella ke dalam tubuh. Selain
Ovum??
imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggalnya.
2. Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh
calon ibu. Setelah itu pastikan bahwa calon ibu
benar-benar sehat saat akan merencanakan
kehamilan.
3. Melakukan pemeriksaan kromosom
4. Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun
disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok
dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi.
5. Periksakan kehamilan secara rutin.
KOMPLIKASI BLIGHTED OVUM

• Perdarahan
• Infeksi
• Syok
PENATALAKSANAAN

• Anamnesa (tanda-tanda kehamilan)


• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan genekologi
• pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan vaginal touche
• Jika telah didiagnosa blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil
konsepsi dari rahim (kuretase).
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN
NEONATAL PADA HAMIL MUDA DENGAN BLIGHTED OVUM DI RSUD H. MOCH ANSARI
SHALEH BANJARMASIN

A. SUBJEKTIF
I. Pengkajian
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Desember 2019
Jam : 08.30 WITA
No. Rm : 18-xx-xx
a. Biodata

Istri Suami
Nama Ny. L Tn. N

Umur 32 Tahun 36 Tahun

Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Agama Islam Islam

Pendidikan - -

Pekerjaan - -

Alamat - -
b. Prolog
Pasien G2P1A0 gravida 9-10 minggu dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari yang lalu berwarna
merah segar awalnya sedikit sedikit (flek) namun 2 hari SMRS mulai banyak. Pasien mengakui dapat mengganti >5kali
celana dalam dan pembalut perhari. Darah keluar tanpa penyebab. Keluhan mulas-mulas pada perut dibagian bawah.
Pasien saat ini mengetahui hamil anak ketiga usia kehamilan sekitar ± 3bulan, dan mengaku terakhir haid 18 Juni 2018,
kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain
itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam. Pasien
sempat USG pada tanggal 18 Desember 2019 di dr. Sp OG dengan hasil G2P1A0 dengan blighted ovum. Menikah I kali
lamanya 18 tahun. Pemeriksaan ANC (+) di bidan swasta sebanyak 2 kali. Suntik TT 1 kali. HPHT: 07 Oktober 2019 ,
HTP: 14 Juli 2020. Anak I: Jenis Kelamin laki-laki, hidup, usia 12 tahun, BBL 2600 gram, lahir ditolong dukun. Anak II:
Jenis kelamin laki-laki, hidup, usia 5 tahun, BBL 2800 gram, lahir ditolong paraji. Menarche pada usia 16 tahun, siklus
haid teratur, lamanya ± 5-7 hari. Jumlah darah yang keluar 2-3 kali pembalut perhari, nyeri haid (-). Penggunaan KB (+)
suntik 3 bulan selama 5 tahun. TFU tidak teraba. VT : Ø 0 cm, porsio tebal dan luncup, tidak teraba sisa jaringan.
Pemeriksaan In spekulo:Tampak darah kehitaman keluar dari ostium uteri eksternum. PP test: (+)


c. Keluhan Utama
Ibu mengeluh masih keluar darah dan kadang-kadang terasa mules pada perut

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Nadi 78 x/menit, R 20 x/meint, T 36,8ºC, TD
130/90 mmHg, muka tidak tampak pucat, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, TFU
tidak terab, tidak ada nyeri tekan abdomen, perdarahan pervaginam masih aktif, BAB (-), BAK
(+), IVFD RL 20 tpm.

C. ANALISA
G2P1A0 Hamil 10 minggu dengan blighted ovum
D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan kepada ibu. Ibu mengerti atas
oenjelasan yang telah diberikan
2. Mengobservasi keadaan umum,TTV, dan perdarahan pervaginam.
Observasi dilakukan selama 3 kali daam sehari (Pukul 06.00, 12.00, 18.00 WITA). Hasil observasi pukul
12.00 WITA keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Nadi 80 x/menit, R 22 x/menit, T 36,7ºC,
TD 130/80 mmHg, perdarahan pervaginam masih aktif.
3. Mengobservasi intake dan output cairan
Intake : IVFD RL 20 tpmsebanyak 3 kolf (1500 cc) selama 24 jam, minum ±5 gelas (±1250 cc)
selama 24 jam.
Output : BAK ±7 kalai (±1020 cc) selama 24 jam
4. KIE:

a. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang telah disediakan di rumah sakit. Ibu telah menghabiskan
makanan yang telah disediakan sesuai porsinya

b. Menganjurkan ibu untuk memperbanyak minum air putih. Ibu telah minum air putih sebanyak 5 gelas

c. Memberikan dukungan moril kepada ibu dalam menghadapi persiapan kuretase. Ibu mengerti dan tampak
lebih tenang dalam menghadapi kuretase

4. Memberikan informed consecnt terhadap tindakan dan teraoi yang akan diberikan kepada ibu berupa lembar
persetujuan

5. Berkolaborasi dengan dokter Sp OG

a. Injeksi Ceftriaxon 2x1 gr

b. Injeksi ketorolak 2x10 ml

c. Gastrol 1 tablet fornik posterior jam 04.00 WITA

d. Puasa pro kuretase jam 04.00 WOTA

e. Rencana kuretase jam 12.00 WITA

4. Terapi dan obat telah diberikan

5. Melakukan pendokumentasian. Dokumentasi telah dilakukan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai