Disusun Oleh :
TAHUN 2020
Kasus I
Seorang perempuan hamil usia 31 tahun, datang ke Praktik Mandiri Bidan pada
tanggal 4 Maret 2020 pada pukul 05.00 bersama suaminya. Ibu mengatakan merasa
hamil 9 bulan, ini adalah kehamilannya yang kedua, pernah keguguran 1 kali pada
tahun 2017. Ibu mengeluh keluar lendir campur darah 2 jam yang lalu, mengalami
mules setiap 10 menit sekali, dan keluar air ketuban disangkal ibu. Ibu cemas atas
kondisinya.
Kasus II
Hasil anamnesis: HPHT : 29 Juni 2020, haid teratur, ibu mengaku gerakan bayi aktif,
namun ibu tidak pernah memperkirakan gerakan janin setiap harinya. Gerakan janin
dirasakan 5 menit yang lalu. Ibu mengatakan tidak mengalami tanda bahaya selama
kehamilan. Memiliki riwayat keluarga hipertensi yaitu ibunya. Makan terakhir pada
pukul 21.00, Minum terakhir pukul 04.00, BAK terakhir pukul 04.30 dan BAB
terakhir pukul 22.00. Selama ini melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas. Buku
pemeriksaan kehamilan dibawa dan ibu mengaku belum mempersiapkan
kegawatdaruratan. Bidan melakukan penapisan persalinan.
Kasus III
KU baik, ibu terlihat sedikit gelisah ketika kontraksi muncul. TD: 120/90 mmHg, S:
38°C, R: 28 x/m, N: 88 x/m. IMT : normal. Muka tidak odema, mata : konjungtiva
merah muda, sklera putih, dada batas normal. Abdomen: inspeksi tidak ada kelainan,
palpasi: TFU : 30 cm, L1: TFU di 3 jari dibawah PX, teraba bundar lunak, L2: teraba
keras datar memanjang di kanan ibu, L3: teraba keras, bundar, tidak bisa
digoyangkan, bagian janin sudah masuk PAP, L4: divergen, perlimaan: 2/5, DJJ: 138
x/m, cek kontraksi : 2x dalam 10 menit dengan durasi 25 detik, genital: inspeksi:
terlihat lendir campur darah, vulva dan vagina tidak ada kelainan.
More Info
3. Menumbung
Tali pusat menumbung ialah dimana tali pusat keluar duluan atau bersamaan
dengan bagian terbawah bayi di jalan lahir. Kondisi ini bersifat mengancam
bayi, karena tali pusat yang membawa oksigen ke bayi tersebut bisa saja atau
kemungkinan besar akan terjepit diantara bagian terendah janin dan jalan
lahir.
4. Penurunan station
Station merupakan hubungan antara bagian paling bawah bagian presentasi
dan garis imajiner yang ditarik diantara spina ischiadika pelvis wanita. Bagian
paling bawah pada bagian presentasi janin yang terletak sejajar dengan spina
ischiadika disebut station 0. Station diukur diatas atau dibawah tingkat spina
ischiadika (dalam sentimeter); jika diatas ditulis station -1, -2, -3, -4, -5 dan
jika dibawah ditulis station +1, +2, +3, +4, +5. Station -5 menunjukkan bahwa
kepala dalam posisi mangapung dan station +5 berarti bahwa kepala berada
pada orifisium vagina.
5. Hodge
Bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke
dalam rongga panggul
Hodge I : Bidang yang setinggi Pintu Atas Panggul (PAP) yang
dibentuk oleh promontorium, artikulasio sacro-iliaka, sayap sacrum,
linea iniminata, ramus superior os.pubis, tepi atas simfisis pubis.
Hodge II : Bidang setinggi pinggir bawah simfisis pubis berhimpit
dengan PAP (Hodge I)
Hodge III : Bidang setinggi spina ischiadika berhimpit dengan PAP
(Hodge I)
Hodge IV : Bidang setinggi ujung os.coccygis berhimpit dengan PAP
(Hodge I)
Learning Objective
Suhu tubuh
1. Suhu tubuh meningkat selama persalinan, tertinggi selama dan segera
setelah melahirkan.
2. Peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5-1°C dianggap normal, nilai
tersebut mencerminkan peningkatan metabolisme persalinan.
3. Peningkatan suhu tubuh sedikit adalah normal dalam persalinan,
namun bila persalinan berlangsung lebih lama peningkatan suhu tubuh
dapat mengindikasikan dehidrasi, sehingga parameter lain harus di cek.
Begitu pula pada kasus ketuban pecah dini, peningkatan suhu dapat
mengindikasikan infeksi dan tidak dapat dianggap normal dalam
keadaan ini.
Detak jantung
1. Perubahan yang mencolok selama kontraksi disertai peningkatan
selama fase peningkatan, penurunan selama titik puncak sampai
frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi diantara kontraksi, dan
peningkatan selama fase penurunan hingga mencapai frekuensi lazim
diantara kontraksi.
2. Penurunan yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak terjadi
jika wanita berada pada posisi miring bukan telentang.
3. Frekuensi denyut nadi diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding
selama periode menjelang persalinan. Hal ini
mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi selama
persalinan.
4. Sedikit peningkatan denyut jantung dianggap normal, maka diperlukan
pengecekan parameter lain untuk menyingkirkan kemungkinan proses
infeksi.
Pernapasan
1. Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan dianggap normal selama
persalinan, hal tersebut mencerminkan peningkatan metabolisme.
Meskipun sulit untuk memperoleh temuan yang akurat mengenai
frekuensi pernapasan, karena snagat dipengaruhi oleh rasa senang,
nyeri, rasa takut, dan pengggunan teknik pernapasan.
2. Hiperventilasi yang memanjang adalah temuan abnormal dan dapat
menyebabkan alkalosis. Amati pernapasan pasien dan bantu ia
mengendalikannya untuk menghindari hiperventilasi berkelanjutan,
yang ditandai oleh rasa kesemutan pada ekstremitas dan perasaan
pusing.
Uterus
Saat mulai persalinan, jaringan dari myometrium berkontraksi dan
berelaksasi seperti otot pada umumnya. Pada saat otot retraksi, ia tidak akan
kembali ke ukuran semula tapi berubah ke ukuran yang lebih pendek secara
progresif. Perhatikan gambar berikut ini.
Genital
Pendataran serviks
Obliterasi atau pendataran serviks adalah pemendekan saluran serviks
dari panjang sekitar 2 cm menjadi hanya berupa muara melingkar
dengan tepi hampir setipis kertas. Proses ini disebut sebagian
pendatarn (effacement) dan terjadi dari atas ke bawah. Serabut-serabut
otot setinggi os serviks internum ditarik ke atas atau dipendekkan
menuju segmen bawah uterus, sementara kondisi os eksternum untuk
sementara tetap tidak berubah. Seperti gambar, pinggiran os internum
ditarik ke atas beberapa sentimeter sampai menjadi bagian (baik secara
anatomi maupun fungsional) dari segmen bawah uterus. Pemendekan
dapat dibandingkan dengan suatu proses pembentukkan terowongan
yang mengubah seluruh panjang sebuah tabung yang sempit menjadi
corong yang sangat tumpul dan mengembang dengan lubang keluar
melingkar kecil. Sebagai hasil dari aktivitas myometrium yang
meningkat sepanjang persiapan uterus untuk persalinan, pendataran
sempurna pada serviks yang lunak kadangkala telah selesai sebelum
persalinan aktif dimulai. Pendataran menyebabkan ekspulsi sumbat
mucus ketika saluran serviks memendek.
Dilatasi serviks
Jika dibandingkan dengan korpus uteri, segmen bawah uterus dan
serviks merupakan daerah yang resistensinya lebih kecil. Oleh karena
itu, selama terjadi kontraksi, struktur-struktur ini mengalami
peregangan, yang dalam prosesnya serviks mengalami tarikan
sentrifugal (Gambar 23-4 sampai 23-6). Ketika kontraksi uterus
menimbulkan tekanan pada selaput ketuban, tekanan hidrostatik
kantong amnion akan melebarkan saluran serviks. Bila selaput ketuban
sudah pecah, tekanan pada bagian terbawah janin terhadap serviks dan
segmen bawah uterus juga sama efektifnya. Selaput ketuban yang
pecah dini tidak mengurangi dilatasi serviks selama bagian terbawah
janin berada pada posisi meneruskan tekanan terhadap serviks dan
segmen bawah uterus. Proses pendataran dan dilatasi serviks ini
menyebabkan penbentukan kantong cairan amnion di depan kepala,
yang akan diuraikan secara rinci kemudian.
4. Apa saja indikator persalinan normal (identifikasi data subjektif dan objektif)
Kriteria persalinan normal :
Ketuban pecah
Pecah ketuban secara normal paling sering terjadi sewaktu-waktu pada
persalinan aktif. Pecah ketuban secara khas tampak jelas sebagai
semburan cairan yang normalnya jernih atau sedikit keruh, hampir
tidak berwarna dengan jumlah yang bervariasi.
Perubahan pada vagina dan dasar vulva
Terjadi peregangan serabut-serabut m. levator ani dan penipisan
bagian tengah perineum, yang berubah bentuk dari massa jaringan
berbentuk baji setebal 5 cm menjadi (kalau tidak dilakukan episiotomi)
struktur membran tipis yang hampir transparan dengan tebal kurang
dari 1 cm. Ketika perineum teregang maksimal, anus menjadi jelas
membuka dan terlihat sebagai lubang berdiameter 2-3 cm dan disini
dinding anterior rectum menonjol.
Pelepasan plasenta
Pemisahan amniokorion
Pengurangan besar-basaran luas permukaan rongga uterus secara
bersamaan menyebabkan membran janin (amniokorion) dan desidua
parietalis terlepas menjadi lipatan yang banyak sekali dan menambah
ketebalan lapisan tersebut kurang dari 1 mm menjadi 3-4 mm.
6. Asuhan kebidanan apa saja yang bisa diberikan pada kasus tersebut
Asuhan Persalinan Kala I
Memeriksa perempuan pada awal persalinan dan meyakinkan
perempuan dalam keadaan normal.
Memberi dukungan non pharmakologikal dalam persalinan dengan
cara pijatan/masage, hypnotherapy, hydrotherapy.
Lakukan Deteksi dini komplikasi.
Lakukan pendampingan terhadap perempuan secara terus menerus
pada fase aktif.
Tidak buru – buru pada saat ibu meneran, membuat rutin episiotomi,
Tidak segera memandikan bayi, dan memisahkan bayi dari ibunya.
Verney, H dkk. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC