Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan


anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stresor yang
ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan (Wong, 2003).

Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak


bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau
pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif
sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya
kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi
kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar (Erlita, 2006).
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan TAK selama 30 menit di harapkan dapat membantu


meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak

2. Tujuan Khusus

a. Anak dapat lebih mengenali warna

b. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak

c. Mengembangkan imajinasi pada anak


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN BERMAIN

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara


sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Markum, dkk. 1990). Bermain merupakan
suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan
ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Hurlock,
Elizabeth B, 1999). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk
memperoleh kesenangan agar anak dapat kreatif dan mengekspresikan
pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

B. KLASIFIKASI BERMAIN

1. Klasifikasi Bermain Menurut Isi


a. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh
lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara
memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain anak diharapkan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan.
b. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di
sekitarnya, dengan bermain anak dapat merangsang perabaan alat,
misalnya bermain air atau pasir.
c. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh
keterampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang
misalnya mengendarai sepeda.
d. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah
atau ibu.
2. Klasifikasi Bermain Menurut Karakteristik Sosial
a. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada
beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak
balita Toddler.
b. Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-
masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang
lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan
oleh anak pre school.
c. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas
yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian
tugas, anak bermain sesukanya.
d. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan
oleh anak usia sekolah Adolesen (Erlita, 2006).
C. FUNGSI BERMAIN

Anak dapat melangsungkan perkembangannya


1. Perkembangan Sensorik Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,
misalnya meraih pensil.
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. Kreativitas
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah
laku terhadap orang lain.
6. Perkembangan Moral
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain
peran (Hurlock, Elizabeth B. 1999).
D. BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

1. Definisi

Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai


gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah
bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak
(Erlita, 2006).
2. Manfaat
 Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
 Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik
halus.
 Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena
menggunakan media kertas gambar dan crayon.
 Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak
suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
 Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak
akurat dan negatif.
 Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk
meningkatkan ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari
rasa marah dan benci.
 Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumah sakit (Erlita, 2006).
E. SASARAN
1. Anak usia ( 5 tahun)

2. Anak yang dirawat di ruang perawatan anak

3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain

4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai

5. Anak yang dapat memegang crayon atau pensil warna

6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar


F. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

· Waktu : Menyesuaikan

· Tempat : Ruang perawatan anak

G. JENIS PERMAINAN

Mewarnai gambar

H. MEDIA

Kertas gambar, crayon dan pensil warna

I. METODE

Ceramah dan demonstrasi

J. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN SUBYEK TERAPI

1 5 MENIT Persiapan : Ruangan, alat, anak


a. Menyiapkan ruangan. dan keluarga siap
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak dan keluarga

2 20 Pelaksanaan :
MENIT
a. Membuka proses terapi bermain Menjawab salam,
memperkenalkan
dengan mengucapkan salam,
diri, memperhatikan
memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan pada anak dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat bermain,
menjelaskan cara permainan.
Bermain bersama
c. Mengajak anak bermain.
d. Mengevaluasi respon anak dan dengan antusias dan
keluarga. mengungkapkan
perasaannya

3 5 MENIT Penutup : Memperhatikan dan


Menyimpulkan, mengucapkan salam menjawab salam

L. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Apakah waktu pelaksanaan terapi aktivitas telah disepakati dan ditetapkan

b. Apakah tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan

c. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan terapi

2. Evaluasi proses

a. Jumlah peserta sesuai jumlah pasien anak di ruang perawatan anak

b. Apakah anak aktif dalam mengikuti kelangsungan acara

c. Apakah media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif

d. Apakah acara bisa berjalan sesuai rencana

3. Evaluasi hasil

a. Apakah anak mengetahuai kondisi kesehatannya dan mampu melakukan


usaha untuk meningkatkan tumbuh kembang dan status kesehatannya

b. Apakah anak mengikuti kegiatan hingga kegiatan selesai

BAB III
KEGIATAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

PADA ANAK USIA 5 TAHUN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pada bab ini akan di uraikan aplikasi satuan acara kegiatan terapi aktivitas
bermain pada anak di ruang perawatan anak pada tanggal
Dengan kegiatan yang dilaksanakan yaitu, terapi bermain mewarnai gambar.

B. TERAPI MEWARNAI GAMBAR

Nama Kegiatan : Mewarnai gambar

Waktu :

Tempat : Ruang perawatan anak

Sasaran :

 Anak usia 5 tahun

 Anak yang dirawat di ruang perawatan anak

 Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi


lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain

 Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai


selesai

 Anak yang dapat memegang crayon atau pensil warna

 Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain


mewarnai gambar
Pelaksanaan : Kegiatan terapi aktivitas bermain pada anak usia 5 tahun
Terapi aktivitas bermain yang digunakan yaitu mewarnai
gambar, disesuaikan dengan kondisi anak. Kegiatan aktivitas
bermain mewarnai gambar berjalan dengan baik dan
dilaksanakan selama 30 menit.

Media : Kertas crayon dan pensil warna

Evaluasi :

 Anak mengetahui manfaat dari terapi bermain mewarnai


gambar

 Anak bersemangat saat mengeikuti kegiatan terapi bermain


mewarnai gambar

 Anak mengikuti kegiatan hingga kegiatan selesai


C. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai