Langkah Membuat RAB PDF
Langkah Membuat RAB PDF
1. Pekerjaan Persiapan
a) Pembersihan lapangan (m2)
Dalam menghitung pembersihan biasa menggunakan satuan m2 atau lungsum (Ls).
Pada pembersihan lapangan ini yang dihitung meliputi: luas bangunan yang akan
dibangun (termasuk teras), Luas tritisan/ emperan, Luas area septictank
Area Septictank
Area Septicktank
TRITISAN
Batas pekarangan
R.TIDUR
KM ± 0.00
- 0.10
R.MAKAN
± 0.00
DAPUR
± 0.00
R.TAMU
± 0.00 Area Bangunan Utama
R.TIDUR
TERAS SAMPING
± 0.00
Area Pembersihan Lapangan
- 0.05
Tritisan
TRITISAN TERAS DEPAN
- 0.05
1
b) Pengukuran dan pasang bowplank (m1)
Perhitungan pasang bowplank dihitung tiap lajur pondasi dan tiap lajur
dikalikan 2, satuan yang digunakan dalam perhitungan pasang bowplank adalah m1.
Perhitungan pasang bowplank sebagai berikut:
Lajur arah horizontal (x) :ax2=C = 14 x 2 = 28 m1
Lajur arah Vertikal (Y) :bx2=D + = 7 x 2 = 14 m1 +
Jumlah =E = 42 m1
1
2
R.TIDUR TERAS BELAKANG
± 0.00 - 0.05
3
4
5
R.KELUARGA
± 0.00 R.TIDUR 6
KM ± 0.00
- 0.10
R.MAKAN 7
± 0.00 8
DAPUR 9
± 0.00 R.TAMU
± 0.00
10
TERAS SAMPING R.TIDUR
- 0.05 ± 0.00
11
12
13
TERAS DEPAN
- 0.05
14
1 2 3 45 6 7
Jarak papan bowplank/ patok sebagai bowplank, minimal berjarak 2 meter dari
rencana galian, hal ini dimaksudkan agar bowplank tidak rusak terkena galian tanah
(mengganggu galian tanah).
Gambar 1.2. Pasang bouwplank
2
pasir). Satuan dalam perhitungan galian pondasi adalah m3, beberapa bentuk macam
galian pondasi antara:
b b b
t
t
Panjang Pondasi = P Panjang Pondasi = P Panjang Pondasi = P
a a a
𝑎+𝑏
Luas trapezium (galian pondasi tepi, tengah) = .𝑡 Luas = a . t
2
𝑎+𝑏
Volume trapezium =( . 𝑡 ) x panjang galian (P)
2
Perlu juga diperhatikan dalam perhitungan galian pondasi, apabila ada galian foot
plat, maka yang harus dihitung adalah galian pondasi foot plat terlebih dahulu baru
kemudian dihitung galian pondasi stall, agar tidak terjadi pengulangan perhitungan
volume galian.
3
e) Urug pasir bawah lantai (m3)
Urug pasir bawah lantai dihitung dalam satuan m3 , cara menghitungnya adalah
Luas lantai (m2) x tebal urugan (m)
Pas bt quary
Urug tanah
1 : 3 : 10
Urug pasir
tebal 100 mm
30
700
4
3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5
b) Pasangan pondasi batu kali/ gunung 1:3:10
Satuan untuk volume pas. Pondasi batu dengan spesi adalah m3. Cara menghitung
volume = luas penampang pas. batu x panjang total pas batu
30 cm
Panjang pasangan = 12 m
0,3+0,7
( ) 𝑥 0,8 𝑥 12 = 4,8 m3
2
80 cm
70 cm
Gambar 3.2. Pasangan batu bata 1:3:10 dan pasangan tasram 1:3
d) Pasangan dinding tasram ½ batu (spesi 1:3)
Pasangan dinding ½ batu dihitung dalam satuan m2. Cara menghitungnya: tinggi
pas bata x panjang pas. Bata. Contoh (lihat gambar 3.2):
6
0,3 x 2,7 = 0,81 m2.
e) Pasangan dinding roster
Pasangan dinding roster dihitung dalam satuan m2. Data yang diperlukan: tinggi
pas. roster x panjang pas. roster.
7
atau 2 x volume pas. Tasram 1:3.
i) Plesteran beton 1:3 (m2)
Plesteran daerah beton dihitung dalam m2. Caranya:
Panjang plesteran beton x Lebar plesteran beton
j) Sponengan (m1)
Volume sponengan adalah perhitungan volume pada keliling kusen x 2 sisi (luar
dan dalam), satuanya dalam m1.
4. Pekerjaan Beton
a) Beton Sloof 15/20 ( dihitung dalam m3)
L = 0,15 x 0,20
= 0,03 m2
8
b) Beton kolom praktis 15/15 cm (dihitung dalam m3)
L = 0,15 x 0,15
= 0,0225 m2
L = 0,20 x 0,20
= 0,04 m2
9
Gambar 4.5.Beton ring balk 15/20
f) Beton Duk (bawah kusen) campuran 1:3:5
5. Pekerjaan Kayu
a) Kusen pintu dan jendela
10
Gambar 5.1. Rencana kusen pintu jendela
Sebagai langkah awal dalam menghitung volume kusen adalah memberikan
penomoran pada batang kayu yang sama (lihat gambar 5.1), setelah itu hitung
masing-masing panjang batang dan jumlah batang sesuai dengan penomoran batang,
kemudian dikalikan dengan luas penampang dari kusen (6/12) dan setiap batang
ditambah 10 % untuk toleransi bahan.Untuk mempermudah menghitung maka dibuat
tabel seperti dibawah ini (lihat tabel 5.1) :
b) Kusen Jendela
11
Tabel. 5.1. Perhitungan Kusen Pintu Jendela (gambar 5.1).
12
Tabel. 5.2. Perhitungan Kusen Jendela (gambar 5.2).
13
c) Daun Pintu (dihitung dalam m2)
= 0,16564 m2
= 0,33128 m2
14
6. Pekerjaan Penutup Atap dan Pyan
a) Luas atap tipe kampong, (usuk dan reng di hitung dalam m2)
b) Luas atap tipe limasan, (usuk dan reng di hitung dalam m2)
1
L = 2 𝑥 𝑐 𝑥 𝑡 (𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟) Luas Total = L x jumlah atap
𝑎+𝑏
L = 2
𝑥 𝑡 (𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟) Luas Total = L x jumlah atap
15
Luas rangka plafon (m2)
L = 3 x 5 = 15 m2
Penutup Eternit (m2)
L = 3 x 5 = 15 m2
16
g) Kuda-Kuda (dihitung dalam m3)
17
Untuk perhitungan 3 (tiga) buah kuda-kuda dengan bentuk dan ukuran yang sama maka hasil
perhitungan di atas dikalikan 3 (tiga) sehingga menjadi = 0,1192 x 3 = 0.3576 m3.
18
8. Pekerjaan Kaca dan Besi
a. Untuk pekerjaan kaca (dihitung dalam m2), diukur dalam gambar.
19
b. Pengecatan Daun Jendela (dalam m2)
d. Pengecatan Jalusi
Pengecatan jalusi sesuai tipe jalusinya.
20
e. Pengecatan Lisplank
Luas bidang cat
A. BANGUNAN NEGARA :
Pada dasarnya,semua bangunan negara harus dibororngkan/dilelang atau ditender dengan cara
sesuai dengan macam dan besar/kecilnya banguanan tersebut.
Untuk bangunan yang mempunyai sifat khusus,misalnya pekerjaan patung-patung
monumen,ukiran-ukiran yang mempunyai nilai historis,tidak semua kontraktor dapat
melaksanakannya,oleh karena itu, tidak perlu ditempuh dengan pelelangan umum. Atau bangunan
biasa yang kecil,yang biayanya kurang dari Rp 20 juta, pihak pelelang diperbolehkan menunjuk
suatu kontraktor sebagai pelaksana atau pelelang dibawah tangan/penujukan langsung atas
persetujuan instansi yang mempunyai wewenang dalam pengesahan yang bersifat teknis,adalah
jawatan gedung-gedung negara daerah (Dep.PUTL). Sebaliknya,untuk bangunan negara yang cukup
besar,dengan biaya lebih dari Rp 20 juta,harus dilelangkan menurut cara-cara yang dapat
menunjukkan adanya persaingan yang dapat dipertanggungjawabkan,misalnya pelelangan terbatas
(pelelangan dengan undangan)
21