pasien yang mengalami penyakit vertigo atau masalah pendengaran, ada banyak definisi dari
berbagai sumber yang mengartikan apa itu vertigo.
Untuk lebih lengkap dan jelasnya saya akan memberikan keterangan mengenai penyakit vertigo
pada postingan info perawat kali ini yaitu mengenai Laporan pendahuluan
Vertigo.
Laporan pendahuluan ini saya buat dari berbagai sumber dan akan saya berikan kepada anda
semuanya gratis, anda bisa mengunduhnya dengan mudah dan melalui link yang mudah anda
jangkau, karena saya mengupload sendiri pada hosting google.com.
A. PENGERTIAN
Vertigo adalah sensasi berputar atau berpusing yang merupakan suatu gejala, penderita
merasakan benda-benda di sekitarnya bergerak-gerak memutar atau bergerak naik-turun karena
gangguan pada sistem keseimbangan. (Sherwood, 2001)
Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar. Pengertian vertigo adalah
sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain,
terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh Vertigo mungkin
bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang
terdiri dari gejala somatik (nistagmus, unstable), otonomik (pucat, peluh dingin, mual, muntah)
dan pusing. (http://www.kalbefarma.com)
B. ETIOLOGI
Vertigo merupakan suatu gejala, penyebabnya antara lain akibat kecelakaan, stres, gangguan
pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak, dan lain-
lain. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan
yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area
tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang
menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
C. PATOFISIOLOGI / PATHWAYS
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan ke pusat
kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau
keseimbangan, yang secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan.
Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang
menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei nervus III, IV dan VI, susunan
vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.
Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler,
visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih
dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah
proprioseptik. Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat
keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri
akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih
lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam
keadaan bergerak.
Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika
fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak
fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan
informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu,
respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat
berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/berjalan dan gejala lainnya.
D. MANIFESTASI KLINIS
Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan lembab yaitu
mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah pucat dengan selaput putih
lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit,
mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.
E. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medis.
Terapi kausal
Terapi simtomatik
Terapi rehabilitatif
b. Langkah-langkah untuk meringankan atau mencegah gejala vertigo :
Riwayat hypertensi
Denyutan vaskuler, misal daerah temporal
Pucat, wajah tampak kemerahan.
c. Integritas Ego
Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit.
B. DIAGNOSA
C. INTERVENSI
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
DAFTAR PUSTAKA
1. Doenges, M.E. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. Jakarta :
EGC.
2. http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/14415TerapiAkupunkturuntu
kVertigo.pdf/144_15TerapiAkupunkturuntukVertigo.html
3. Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia
Kedokteran No. 144, Jakarta, 2004.
4. Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patifisiologi: Konsep klinis proses-
proses penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.
5. Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Ed: 2.
Jakarta: EGC
6. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medical-
bedah Brunner & Suddarth, vol:3. Jakarta: EGC
Nah itulah uraian dari Laporan pendahuluan Vertigo, sudah saya berikan sebuah
format yang lebih enak anda pelajari dan dalam bentuk format word, sehingga anda bisa
menambahkan isi materi jika kiranya materi diatas masih kurang lengkap menurut anda, semoga
ini bisa menjadi refrensi anda yang sedang membuat LP Vertigo, berikut bisa anda download.