Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH CENTER

NIZZLA
BERANDA

POPULAR POSTS
Psikologi Pendidikan (pengertian, ruang Selasa, 18 Maret 2014

lingkup dan urgensinya)


Psikologi Pendidikan (pengertian,
ruang lingkup dan urgensinya)
BAB I PENDAHULUAN A.     Latar
Belakang Menurut Undang-Undang
Posted by Pena Alfaqir at 23.52 Read our previous post RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikandan   Nasional
Bab I pa...
BAB I
PENDAHULUAN Makalah Wudhu
A.    Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A.     Latar
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikandan  Nasional Bab I Belakang Manusia sebagai makhluk
sosial tidak akan pernah lepas dari
pasal 1 (1) pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar pergaulan antar sesama dan ...
mengajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
ILMU TAFSIR STUDY QURAN
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak
Surat Al-Maa’uun A.    Lafadl Ayat
mulia, serta keterampilan yang perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam hal ini, ‫ِﻚ‬
َ‫َﻟ‬
‫َﺬ‬‫( ﻓ‬1) ِ
‫ِﻳﻦ‬
‫ِﺎﻟﺪ‬
ّ ‫ُﺑ‬
‫ِب‬
‫َﺬ‬
ّ‫ُﻜ‬
‫ِي ﻳ‬
‫َﺬ‬
‫َ اﻟ‬
ّ ‫ْﺖ‬
‫َﻳ‬
‫َأ‬
‫َر‬
‫ِأ‬
‫ْﻢ‬
‫ِﯿ‬
‫َﺣ‬
‫ِ اﻟﺮ‬
ّ ‫َﻦ‬
‫ْﻤ‬
‫َﺣ‬
‫ِ اﻟﺮ‬
ّ ‫َﻪ‬
‫اﻟﻠ‬
ّ
tentu saja diperlukan adanya pendidik profesional yakni guru-guru di sekolah-sekolah dasar dan ‫ال‬...
ّ

menengah dan dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 Pragmatisme (Filsafat Umum)
(2) UU Sisdiknas tersebut diatas. A.     Pengertian   Pragmatisme
Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka                                     Tema
Pragmatisme berasal dari kata
ragam pengetahuan dan ketrampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan Pragma(bahasa yunani) yang b...
zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan guru
Kajian Historis Tasawuf ( Tasawuf )
dan juga calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan baru yang erat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar
kaitannya dengan proses belajar dan mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi terapan Belakang             Iman, Islam dan
Ihsan merupakan satu rangkaian
dengan pendekatan baru itulah, makalah psikologi pendidikan ini disusun.
dalam beragama Islam, sehingga
tid...
B.     Rumusan Masalah
METODOLOGI PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar
1.      Apakah pengertian psikologi pendidikan? Belakang             Berdasarkan
2.      Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikan? pengamatan dan penelitian para
pakar, diketahui bahwa dalam
3.      Apa pentingnya psikologi dalam pendidikan? pembuatan ...

TA' MARBUTHOH / IMLA'


 ً
‫َﺎء‬‫ِﺗ‬‫ْﻞ‬‫َﺻ‬‫َ اﻟﻮ‬
‫ْﺪ‬
‫ِﻨ‬
‫ُﻋ‬ ‫َﻖ‬‫ْﻄ‬
‫ُﻨ‬
‫ُﺗ‬
‫َﺔ‬‫ُﻮﻃ‬
‫ْﺑ‬
‫َﺮ‬‫ُ اﻟﻤ‬
‫َﺎء‬
‫ اﻟﺘ‬  ُ
‫َﺔ‬
‫ُﻮﻃ‬
‫ْﺑ‬
‫َﺮ‬
‫ُ اﻟﻤ‬
‫َﺎء‬
‫اﻟﺘ‬
‫ُ اﻟﻢ‬
َ ‫َﺎء‬
‫ُ اﻟﺘ‬
‫َﺐ‬
‫ْﺘ‬‫ُﻜ‬
‫ ﺗ‬  .ً
‫َﺎء‬
‫ِھ‬‫ْﻒ‬‫َﻗ‬
‫َ اﻟﻮ‬
‫ْﺪ‬
‫ِﻨ‬
‫َﻋ‬‫و‬...
BAB II
PEMBAHASAN [BIMBINGAN DAN PENYULUHAN]
KESEHATAN MENTAL
A.       Pengertian Psikologi Pendidikan
BAB   I PENDAHULUAN A.     Latar
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris Belakang Dalam al-Khawathir, Syekh
psycology. Kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi
mengatakan, “Pikiran adalah al...
yaitu psyche yang berarti jiwa; 2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang
berarti ilmu jiwa[1].
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalau kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi
“mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
ARCHIVES
Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan ►  2016 (1)
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan[2]. ▼  2014 (4)
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor- ▼  Maret (4)
faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan[3]. Pragmatisme (Filsafat Umum)
B.     Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Psikologi Pendidikan (pengertian,
Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada ruang lingkup da...
penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruang ILMU TAFSIR STUDY QURAN
lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan METODOLOGI PENDIDIKAN
pendidikan. Crow & Crow mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologi
pendidikan, yang dengan demikian merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain: ►  2013 (3)

1.      Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;
2.      Sifat-sifat dari proses belajar; Beranda

3.      Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);
4.          Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar;
5.      Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar;
6.      Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;
7.      Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
8.      Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman
belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu;
9.      Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;
10.  Akibat/pengaruh psikologis (psycologica impactl) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
sosiologis terhadap sikap para siswa.
Untuk memperkaya pandangan kita tentang ruang lingkup psikologi pendidikan, berikut ini
akan dikemukakan apayang diuraikan oleh Good dan Brophy dalam bukunya yang berjudul
“Educational Psychology, A Realistic Approach”, yang lebih up to date sesuai dengan perkembangan
pendidikan dan pengajaran dewasa ini. Di dalam buku tersebut Good dan Brophy menguraikan
tentang psikologi pendidikan menjadi 6 bagian yang terdiri 16 bab.
 Bagian 1:        Menguraikan tentang psikologi dalam hubungannya dengan tugas guru.
 Bagian 2:        Manajemen kelas, yang mencakup antara lain:
-        Perkembangan dan sosialisasi anak;
-        Kepemimpinan dan dinamika kelompok;
-              Psikologi eksperimental (menguraikan modeling, reward, punishment, dan
extinction);
-        Hasil-hasil penelitian manajemen kelas;
-       Mengurangi masalah-masalah manajemen melalui persiapan yang baik dan
pengajaran yang efektif.
  Bagian 3:       Menguraikan masalah belajar, yang meliputi antara lain:
-        Pengertian tentang belajar;
-        Prinsip-prinsip umum belajar;
-        tipe-tipe belajar;
-        perhatian dan persepsi;
-        transfer dalam belajar;
-        perbedaan-perbedaan individual dalam belajar;
-        Model-model dan desain intruksional; dan
-        Prinsip-prinsip pengajaran.
 Bagian 4:       Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan yang berisi antara lain:
-        Prinsip-prinsip perkembangan psikologis;
-        Perkembangan fisik,
-        Perkembangan kognitif,
-        Perkembangan personal dan sosial,
-        Kreativitas, dan
-        Sosialisasi;
-        Aplikasi prinsip-prinsip perkembangan ke dalam pendidikan.

 Bagian 5:        Mengenai motivasi, yang meliputi antara lain:


-        Pengertian motivasi;
-        Perilaku Stimulus-Respon;
-        Teori kognitif dan motivasi;
-        Disonansi; dan
-        Aplikasi motivasi dalam pendidikan dan pengajaran.
Bagian 6:        Prinsip-prinsip evaluasi dan pengukuran, yang mencakup antara lain:
-        Macam-macam tes;
-        Cara-cara menyusun tes essay dan tes objective;
-        Performance test;
-        Prosedur penilaian;
-        Monitoring kemajuan siswa;
-        Realibilitas dan Validitas test; dan
-        Penggunaan statistik dalam mengolah hasil tes[4].

C.     Pentingnya Psikologi dalam Pendidikan


Pada negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah mengalami stabilitas politik
dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Orang-orang yang paling getol
memperdebatkan pendidikan cenderung berpendirian, bahwa tujuan pendidikan dasar adalah
mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan tinggi akhirnya dimaksudkan untuk mempersiapkan para mahasiswa untuk dapat
memperoleh sukses dalam karir dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi di dalam
pembangunan masyarakat.
Berdasarkan studi psiklogi belajar yang baru serta sosiologi pendidikan, maka masyarakat
pendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan anak
didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah. Berbicara
mengenai situasi pengajaran di Indonesia, kita tidak dapat menutupi kenyataan di mana sekolah-
sekolah masih mengutamakan penguasaan mata pelajaran. Akibatnya, peranan dan minat guru-guru
ataupun murid-murid masih banyak dibatasi oleh policy serta pengawasan dari pihak pemerintah.
Memang ada kemungkinan, bahwa keberhasilan pendidikan kita adalah tidak lepas hubungannya
dengan ketrampilan guru-guru dalam mengelola belajar-mengajar. Pendidikan kita sekarang belum
banyak memperhatikan minat dan kebutuhan anak didik. Pendidikan kita masih banyak digumuli
dengan masalah-masalah kompetensi lembaga pendidikan serta pemenuhan kebutuhan dunia kerja
akan tenaga kerja.
Dari kenyataan di atas, maka sudah tiba masanya sekarang di mana pendidikan hendaknya
lebih melayani kebutuhan dan hakikat psikologis anak didik. Pendidikan seharusnya mempunyai
kreasi-kreasi baru di sepanjang waktu dengan berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik.
Apabila kita meneliti dunia pendidikan dalam praktek, masih banyak kita jumpai guru-guru yang
beranggapan, bahwa pekerjaan mereka tidak lebih dari menumpahkan air ke dalam botol kosong.
Guru yang benar-benar dapat berhasil adalah guru yang menyadari bahwa dia mengajarkan sesuatu
kepada manusia-manusia yang berharga dan berkembang. Dengan bekal kesadaran semacam itu di
kalangan para pendidik, hal itu sudah memberikan harapan agar guru-guru menghormati pekerjaan
mereka sebagai guru.
Sekolah-sekolah yang menekankan disiplin ketat terhadap murid-murid di kelas serta
menjadikan disiplin sebagai alat vital untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada murid-murid,
maka sekolah-sekolah semacam itu belum memberi tempat yang terhormat terhadap psikologis dalam
pendidikan. Displin pada hakikatnya hanya salah satu metode dalam pelajaran guna menumbuhkan
kepatuhan ekstrinsik pada anak didik.
Dalam psikologi, kepatuhan yang datang dari luar merupakan isyarat adanya konflik antara
otoritarianisme dan demokrasi. Dalam pendidikan, kepatuhan memang perlu, tetapi kepatuhan itu
sendiri hendaknya tidak sepihak. Kepatuhan sebaiknya terjadi secara timbal-balik di antara semua
pihak yang terlibat di dalam pendidikan, baik itu anak didik, pendidik, kurikulum, maupun fasilitas
pendidikan. Disinilah letak pentingnya psikologi dalam pendidikan. Semua pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan perlu mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehingga
pelayanan pengajaran membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.
Dalam hal ini penerapan psikologi terutama psikologi belajar memerlukan pemikiran yang
mendalam, agar pelayanan atau perlakuan pendidik terhadap anak didik sesuai dengan sifat dan
hakikat mereka[5].

BAB III
KESIMPULAN

a.       Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam proses pendidikan.
b.         Ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain:
·         Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;
·         Sifat-sifat dari proses belajar;
·         Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);
·         Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan
belajar;
·         Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar;
·         Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;
·         Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
·         Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar
yang insidental dan informal terhadap suatu individu;
·         Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;
·                Akibat/pengaruh psikologis (psycologica impactl) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis
terhadap sikap para siswa.
c.            Psikologi pendidikian berperan penting dalam proses pendidikan guna memberikan pelayanan
pengajaran membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

           

[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja
Rosdakrya,2008), 7.
[2] Ibid., 10.
[3] Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 2.
[4]M.  Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), 10-12.
[5] Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Rineka Cipta, 1990), 1-8.

Like 0 Tweet 0

2 komentar:

Bocahapi 15 November 2015 02.29

Artikelnya mantap, sekalian saya minta ijin untuk di saya jadikan referensi dari situs tentang psikologi.
yang memuat tentang

Tokoh Psikologi
Teori Psikologi
dan
Psikologi Kepribadian

terima kasih,
salam kampusungu.com

Balas

Pena Alfaqir 9 Januari 2016 03.10

silahkan.semoga bermanfaat

Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Google) Keluar

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Blogroll About

© 2016 Makalah Center Nizzla is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template

Anda mungkin juga menyukai