Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan desain Pre-Experiment dengan rancangan (one group pretest-

posttest without control group design) dimana dalam rancangan ini tidak ada

kelompok pembanding, tetapi dilakukan observasi pertama (pre-test) yang

memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah adanya

perlakuan. (Sugiyono, 2010). Adapun rancangan ini sebagai berikut:

Pre-test Perlakuan Post-test

01 X
02
Gambar 2. Rancanagan Penelitian

Keterangan:

01 : Dilakuan pengukuran sebelum adanya perlakuan (pre-test)

X : Perlakuan yang diberikan

02 : Dilakuan pengukuran sesudah adanya perlakuan (post-test)

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Mabodo Kecamatan

Kontunaga Kabupaten Muna.

2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah di ACC oleh pembimbing,

setelah seminar proposal dan disetujui oleh semua penguji.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012).

Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh remaja laki-laki usia 15-19

tahun yang tinggal di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna

dan memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah 71 orang (Kantor Desa

Mabodo, 2019).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sedangkan sampel penelitian adalah

sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2012). Untuk penelitian

eksperimen yang sederhana jumlah anggota sampel masing-masing antara 10

sampai dengan 20 (Sugiyono, 2012).

Penetapan besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:


N
n=
N ( d 2) + 1

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Presisi (ditetapkan 20% dengan tingkat kepercayaan 80%)

Maka perhitungannya sebagai berikut:

N
n=
N ( d 2) + 1

71
n=
71 ( 0,22 ) +1

71
n=
71 ( 0.04 ) +1

71
n=
2,84+1

71
n=
3,84

n = 18,48

n = 19 Reaponden (dibulatkan)

Jadi, sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 19 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan non-probability sampling dengan Tehnik purposive sampling.

Tehnik purposive sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan


pertimbangan tertentu. Pemilihan kelompok subjek dalam purposive

sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai

sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. maka dengan kata lain tehnik sampel yang dihubungi

disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan

tujuan penelitian atau permasalahan penelitian (Sugiyono, 2016).

Kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut mencakup kriteria inklusi dan

kriteria ekslusi. Dengan kriteria sebagai berikut:

Adapun kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:

a. Berjenis kelamin laki-laki dan memiliki kebiasaan merokok

b. Berusia 15-19 tahun.

c. Bersedia menjadi responden.

d. Bertempat tinggal di desa Mabodo Kecamatan Kontunaga.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah:

a. Bukan berjenis kelamin laki-laki dan tidak memiliki kebiasaan merokok.

b. Berusia > 15tahun dan < 19 tahun.

c. Tidak bersedia menjadi responden.

d. Tidak bertempat tinggal di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2011).


Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

akan dibagikan pada remaja laki-laki usia 15-19 tahun di Desa Mabodo yang

terpilih menjadi sampel. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau

lembar kuesioner dengan beberapa pertanyaan, pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia.

Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh

peneliti-peneliti sebelumnya yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

E. Sumber Datadan Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian

(Nursalam, 2008). Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

data pimer dan data sekunder.

1. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian atau responden dengan membagikan lembar kuesioner

(angket) terhadap responden yang berisi pertanyaan tentang tingkat

pengetahuan dan sikap remaja perokok di Desa Mabodo Kecamatan

Kontunaga Kabupaten Muna.

b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari pihak lain atau

instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan

melakukan wawancara dengan pertanyaan tertutup dengan menggunakan

instrument penelitian berupa kuesioner.

F. Pengelolahan Dan Penyajian Data

1. Pengelolahan Data

a. Coding adalah memberikan kode pada setiap data yang ada dengan

maksud memudahkan dalam mengolah data.

b. Editing adalah pemeriksaan data yang telah dikumpulkan yaitu

kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi pada setiap

jawaban.

c. Entry data yaitu kegiatan atau langkah memasukan data dalam program

pengelolahan data.

d. Scoring adalah pemberian skor pada data yang telah dikumpulkan dan

menghitung secara manual dengan menggunakan komputer atau

kalkulator.
e. Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk table distrinusi f

rekuensi.

2. Penyajian Data

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel beserta

narasi penjelasan.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian, tujuan dari analisa ini hanya untuk menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentasi dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2012).

bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan dari variabel yang

akan diteliti. Pada umumnya analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentasi dari setiap variabel (Notoatmodjo. 2010). Dengan rumus

dibawah ini.

f
P= x 100 %
n

keterangan:

P : Proporsi/presentase

f : Frekuensi kategori

n : Jumlah sampel

2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan dengan tujuan untuk

menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono,

2012). Analisa bivariat ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh

edukasi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja perokok.

Selanjutnya dilakukan perbandingan antara pengetahuan dan sikap remaja

perokok sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan, yang diuraikan

sebagai berikut:

a. Memeriksa syarat uji distribusi data harus normal. Uji normalitas data

menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel/responden kurang

dari 50.

b. Jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal), maka dipilih uji t

berpasangan/paired sample t test, dengan rumus sebagai berikut:

d
thit =
sd √ n

Keterangan:

thit : Nilai pengujian

sd : Standar deviasi

n : Jumlah sampel

Apabila thit > ttabel maka hipotesis alternatif diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan antara kedua variabel penelitian dan

sebaliknya, apabila thit < ttabel maka hipotesis alternatif ditolak, artinya

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel.


c. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang

digunakan adalah uji wilcoxon signed rank test, dengan rumus sebagai

berikut:

1
T −[ ]
4 N ( N −1 )
Z=
1
√ 24 N (N −1)( 2 N −1)

Interprestasi apabila hasil analisis p value ≤ α (0,05) berarti

hipotesis alternatif diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan

antara kedua variabel penelitian. Kebalikannya jila p value ≥ α (0,05)

maka hipotesis alternatif ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara kedua variabel penelitian.

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat adanya rekom endasi

dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada

institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah

peneliti melakukan penelitian dan dalam penatalaksanaan penelitian dengan

memperhatikan masalah etik yang meliputi:

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti.

Informed consent ini diberikan sebelum melakukan penelitian, dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden agar responden


dapat mengerti maksud, tujuan, manfaat peneliti serta mengetahui

dampaknya.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam

aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas

baik nama maupun alamat asal subjek dalam kuesioner dan alat ukur apapun

untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti dapat

menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti

identitas informan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masala-

masalah lain. Informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya.

Anda mungkin juga menyukai