Anda di halaman 1dari 5

KETERAMPILAN KLINIK

TEKNIK MENYUSUI
Pendahulua Penuntun ini berisi langkah-langkah klinik secara berurutan yang akan
n dilakukan oleh peserta dalam memposisikan bayi untuk menyusu
Peserta tidak diharapkan untuk dapat melakukan semua langkah klinik
dengan benar pada pertama kali latihan. Namun penuntun belajar ini
ditujukan untuk:
 Membantu peserta dalam mempelajari langkah-langkah dan urutan
Tujuan yang benar dari apa yang kelak harus dilakukannya (skill acquisition)
dan
 Mengukur kemajuan belajar secara bertahap sampai peserta
memperoleh kepercayaan diri dan ketrampilan (skill competency)
Metode Sebelum menggunakan penuntun ini, pembimbing akan membahas
terlebih dahulu seluruh jenis posisi bayi dalam menyusui dengan
menggunakan video, slide dan penuntun belajar. Selain itu mahasiswa akan
mendapatkan kesempatan memperagakan secara mandiri.
Penggunaan penuntun belajar secara terus menerus memungkinkan setiap
peserta untuk memantau kemajuan belajar yang telah dicapai dan
mengetahui apa yang perlu diperbaiki. Selain itu, penuntun ini dirancang
untuk mempermudah dan membantu dalam berkomunikasi antara mahasiswa
dan pembimbing (memberikan umpan balik). Dalam menggunakan penuntun
belajar ini, adalah penting bagi mahasiswa dan pembimbing untuk
bersama-sama bekerja dalam satu kelompok.
Sebagai tambahan segera setelah langkah klinik selesai, pembimbing akan
membahasnya kembali dengan mahasiswa. Tujuan pembahasan ulang ini
adalah untuk memberi umpan balik positif mengenai kemajuan belajar yang
telah dicapai dan menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki (pengetahuan,
sikap, ketrampilan) pada pertemuan berikutnya.
Penuntun belajar ini digunakan dalam usaha untuk meningkatkan
ketrampilan klinik, oleh karena itu penilaian harus dilakukan secara hati hati
dan seobjektif mungkin. Kinerja mahasiswa pada setiap langkah klinik
akan dinilai oleh pembimbing berdasarkan 4 kriteria sebagai berikut :
 0 Tidak dilakukan : Langkah klinik tidak dilakukan oleh mahasiswa
 1 Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar
dan atau tidak sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
 2 Mampu : langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai
dengan urutannya, tetapi kurang tepat dan atau pembimbing perlu
mengingatkan peserta tentang hal- hal kecil yang tidak terlalu penting
 3 Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan
urutannya dan tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan

Merupakan teknik memposisikan bayi dalam keadaan yang benar agar proses
Pengertian menyusui dapat berjalan dengan baik dan bayi dapat menyusu dengan
nyaman.
Langkah A. Medical Concent
Kerja 1. Sapalah ibu dan keluarganya dengan ramah, perkenalkan diri serta
tanyakan keadaannya.
2. Berikan dorongan kepada ibu dengan meyakinkan bahwa setiap ibu
mampu menyusui bayinya. Bantu ibu untuk mengatasi keraguannya
karna mungkin ibu pernah bermasalah pada pengalaman sebelumnya.
3. Berikan konseling dan motivasi pada ibu dan keluarga tentang peran
dan manfaat ASI ( bagi bayi, ibu, keluarga, negara).
4. Berikan ibu kesempatan untuk bertanya.
5. Meminta persetujuan ibu untuk diajarkan tentang teknik menyusui

B. Persiapan Ibu
6. Meminta ibu mencuci tangan dengan benar
GAMBAR
7. Tempatkan ibu pada posisi yang nyaman : duduk bersandar, tidur
miring, atau berdiri. Bila duduk, jangan sampai kaki menggantung.
GAMBAR (masing-masing posisi)
8. Minta ibu untuk mengeluarkan sedikit ASI dengan cara meletakan ibu
jari dan jari telunjuk sejajar di tepi areola, kemudian tekan ke arah
dinding dada lalu dipencet sehingga ASI mengalir keluar.
GAMBAR
9. Minta ibu untuk mengoleskan ASI tersebut pada puting susu dan
areola sekitarnya dan jelaskan pada ibu manfaat tindakan ini yaitu
sebagai desinfektan dan emnjaga kelembapan puting susu
GAMBAR
C. Posisi Bayi
Ada 6 posisi bayi dalam menyusu yang dapat di lakukan.
1. Posisi bersandar (laid-back breastfeeding)
GAMBAR
Langkah-langkah :
a. Sandarkan punggung pada sebuah bantal yang menempel ke
dinding, kursi, atau sandaran tempat tidur.
b. Posisikan perut bayi di bawah dada Anda, dan kepala bayi sejajar
dengan dada.
c. Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak menekuk.
d. Bayi biasanya sudah bisa menemukan puting payudara Anda
dengan sendirinya. Namun, tidak masalah untuk membantunya
mengisap puting payudara Anda dengan benar.
e. Mulailah menyusui seperti biasa.
“Posisi menyusui sembari bersandar ini bisa dilakukan di mana saja, selama
tersedia tempat yang nyaman untuk bersandar”
2. Posisi cradle hold
GAMBAR
a. Gendong bayi dengan salah satu tangan Anda. Pastikan posisi
kepalanya ada di lengan tangan Anda yang tertekuk, dan perutnya
di tubuh Anda.
b. Posisi kepala bayi dan lengan Anda tangan yang tertekuk harus
berada di sisi yang sama dengan bagian payudara di mana bayi
menyusu.
c. Agar leher bayi tidak tegang, jaga agar posisi kepala bayi tetap
sejajar dengan bagian tubuhnya yang lain.
d. Coba gunakan bantal menyusui atau alas yang empuk lainnya
untuk lebih meringankan beban tangan Anda saat menopang bayi.
e. Mulailah menyusui seperti biasa.
“posisi ini dilakukan pada bayi yg sudah terbiasa menyusu tetapi belum terlalu
besar”

3. Posisi cross cradle hold


GAMBAR
a. Gendong bayi di depan tubu Anda, dengan posisi punggung dan
lehernya sejajar.
b. Angkat punggung bayi dengan tangan sebelah kiri. Posisikan kepala
bayi berada di sebelah kanan Anda agar bisa menyusu pada sisi kanan
payudara.
c. Biarkan bagian bawah tubuh bayi ditopang oleh siku tangan Anda
yang tertekuk.
4. Posisi berbaring (side-lying)
GAMBAR
a. Berbaring di salah satu sisi menghadap bayi.
b. Posisikan tubuh bayi agar bibirnya berada dekat dengan puting
payudara Anda.
c. Miringkan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada
punggunggnya agar lebih mudah untuk mencapai puting payudara
Anda.

5. Posisi football hold atau clutch hold


GAMBAR
a. Posisikan tubuh bayi di bagian sisi payudara tempat di mana bayi
akan menyusui.
b. Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui, untuk
menopang tubuh bayi di samping tubuh Anda.
c. Tekuk lengan tangan Anda, dengan telapak tangan menghadap ke
atas seolah sedang memegang bola untuk menopang lehernya.
d. Biarkan punggung dan tubuh bayi ditopang oleh tangan Anda dan
dekatkan ke sisi Anda
e. Kaki bayi harus terselip dibawah lengan Anda
f. Jika perlu, bagian tangan lain yang tidak bertugas untuk menopang
bayi bisa Anda gunakan untuk memegang payudara yang dipakai
menyusui dari arah bawah.

6. Posisi bayi duduk (sitting baby)


GAMBAR
a. Duduklah dalam posisi tegak, dan posisikan bayi juga untuk duduk
menghadap ke tubuh Anda. Bayi yang baru mahir untuk duduk
sendiri bisa dibantuk dengan bersandar pada tangan Anda yang
melingkari tubuhnya. Sedangkan bayi yang sudah terbiasa duduk
sendiri, biasanya lebih mampu untuk duduk dengan tegak tanpa
perlu diberi sandaran.
b. Pastikan leher dan punggung bayi lurus sejajar.
c. Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan dapat bernapas dengan
lancar

D. Perlekatan bayi
10. Minta ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang
lain menopang dibawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya
saja.
GAMBAR
11. Minta ibu memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut
dengan cara :
- Menyentuh pipi dengan puting susu – GAMBAR
- Menyentuh sisi mulut bayi - GAMBAR
12. Setelah bayi membuka mulut, minta ibu dengan cepat untuk
mendekatkan kepala bayi ke payudara ibu dengan puting serta areola
dimasukkan ke mulut bayi :
- Usahakan sebagian besar areola ,asuk ke dalam mulut bayi
- Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau
ditopang lagi
GAMBAR

13. Perhatikan tanda-tanda perlekatan bayi yang baik :


a. Dagu bayi sebagian besar menempel dipayudara (C=chin)
GAMBAR
b. Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi terutama areola
bagian bawah (A=areola) GAMBAR
c. Bibir bayi terlipat keluar (bibir atas terlipas ke atas dan bibir
bawah terlipat kebawah) (L=lips) GAMBAR
d. Mulut terbuka lebar (M=mouth)GAMBAR

14. Menjelaskan kepada ibu mengapa perlekatan bayi harus benar

E. Melepas Isapan

15. Minta ibu untuk ganti menyusui pada payudara yang lain apabila satu
payudara terasa kosong. Minta ibu melepas isapan dengan cara :
- jari kelingking dimasukkan kedalam mulut, atau (GAMBAR)
- Dagu bayi ditekan ke bawah (GAMBAR)

16. Minta ibu agar menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang
belum terkosongkan (yang diisap terakhir)

17. Setelah menyusui, minta ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit kemudia
oleskan pada puting susu dan sekitar areola. Biarkan kering dengan
sendirinya. GAMBAR
F. Menyendawakan Bayi
18. Minta ibu untuk menyendawakan bayi dengan cara :
- Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan, (GAMBAR) atau
- Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan, (GAMBAR)
19. Jelaskan pada ibu tujuan dari menyendawakan bayi

Anda mungkin juga menyukai